Gambar 1.1. Ilustrasi bagian-bagian sendi panggul (Amirouche dan Solitro, 2011)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 1.1. Ilustrasi bagian-bagian sendi panggul (Amirouche dan Solitro, 2011)"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sendi panggul atau acetabulofemoral joint adalah sendi yang menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang panggul (pelvis) pada bagian acetabulum. Sendi panggul merupakan sendi ball and socket dimana stabilitas sendi dihasilkan oleh femoral head yang terpasang dengan baik pada acetabulum (Mellon dkk, 2013). Sendi panggul adalah salah satu sendi terbesar dalam tubuh. Fungsi utama dari sendi ini adalah untuk enyalurkan berat badan kepada bagian bawah tubuh dan untuk mengontrol keseimbangan statis maupun dinamis tubuh (Guyot, 1981). Persendian ini rentan mengalami kerusakan akibat terjadinya kecelakaan, keausan, robeknya kartilago, osteoarthritis, infeksi, dan degenerasi tulang (Amirouche dan Solitro, 2011). Gambar 1.1. Ilustrasi bagian-bagian sendi panggul (Amirouche dan Solitro, 2011) Operasi penggantian sendi panggul dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Operasi penggantian sendi panggul adalah operasi untuk 1

2 menghilangkan sebagian atau keseluruhan sendi panggul, kemudian menggantinya dengan prosthetis (Fischer, 2011). Prosthetis adalah alat artifisial yang digunakan untuk menggantikan bagian tubuh yang tidak berfungsi atau rusak. Hip joint prosthetic terdiri dari komponen femoral dan acetabular. Acetabular cup adalah komponen yang terpasang pada acetabulum. Komponen Femoral terdiri dari head, neck, dan stem (McGeough, 2013). Komponen operasi penggantian sendi panggul bisa di pasang dengan cara press fit atau disemen ke dalam tulang. Pemasangan komponen dengan cara press fit berarti memilih ukuran komponen yang secara spesifik sesuai dengan rongga yang ada kemudian diberi tumbukan agar terpasang dengan baik. Pemasangan komponen dengan cara semen berarti menggunakan semen sebagai pengisi rongga antara komponen dan tulang (Fischer, 2011). Gambar 1.2. Hip joint prosthetic yang dipasang tanpa menggunakan semen (Affatato, 2014) 2

3 Gambar 1.3 Komponen hip joint prosthetic (McGeough, 2013) Kesuksesan operasi penggantian sendi panggul bergantung pada beberapa faktor seperti jenis dan material prosthesis yang digunakan, kondisi pra-operasi pasien, prosedur operasi, proses rehabilitasi pasca-operasi, motivasi dari masingmasing pasien, dan teknik irisan (Affatato, 2014). Ada beberapa metode yang dapat dipakai oleh dokter bedah dalam melakukan operasi, antara lain dengan pembukaan dari belakang sendi (posterior approach), dari sisi samping sendi (lateral atau anterolateral approach), dari depan sendi (anterior approach), atau melalui kombinasi dari beberapa metode di atas (two-incision approach) (Jolles and Bogoch, 2006; Sculco; 2011). Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua metode ini mempunyai kesamaan pada proses pemasangan prosthesis, hanya pendekatannya saja yang berbeda. Alat bantu operasi digunakan oleh dokter bedah untuk membantu proses pemasangan prosthesis. Alat bantu operasi yang tepat dapat memudahkan dokter bedah dalam melakukan operasi. Alat bantu operasi yang selama ini digunakan di Indonesia merupakan produk impor. Alat bantu operasi produk impor mempunyai 3

4 kekurangan yaitu harga yang relatif mahal dan kurangnya ketersediaan produk. Harga yang relatif mahal ini bisa diatasi dengan cara melakukan proses manufaktur dengan menggunakan sumber daya manusia, alat, dan bahan baku yang tersedia di Indonesia. Proses manufaktur konvensional dapat digunakan untuk membuat beberapa alat bantu operasi seperti femoral broach dan femoral broach handle. Femoral broach dan femoral broach handle dapat dibuat dengan menggunakan material stainless steel AISI 410 dan AISI 340 yang tersedia di Indonesia. Ketersediaan bahan baku dan alat manufaktur di Indonesia bisa menekan biaya produksi femoral broach dan femoral broach handle sebagai alat bantu operasi penggantian sendi panggul. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana merancang alat bantu operasi penggantian sendi panggul? 2. Bagaimana membuat prototip femoral broach dan femoral broach handle dengan menggunakan alat dan material yang tersedia di pasaran? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada: 1. Perancangan alat bantu operasi penggantian sendi pinggul dilakukan dengan mengunakan software Autodesk Inventor Professional Pembuatan prototip alat bantu operasi penggantian sendi panggul yang terdiri dari femoral broach dan femoral broach handle. 3. Pembuatan prototip femoral broach dan femoral broach handle menggunakan bahan dan alat yang tersedia di pasaran. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 4

5 1. Memperoleh rancangan alat bantu operasi penggantian sendi pinggul. 2. Membuat prototip femoral broach dan femoral broach handle dengan menggunakan material dan alat yang tersedia di pasaran. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat alat bantu operasi penggantian sendi pinggul pada penelitian berikutnya. 2. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan prototip femoral broach dan femoral broach handle yang dibuat dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia di pasaran. 3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pembuatan produk femoral broach dan femoral broach handle dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia di pasaran. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Meliputi: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Meliputi: tinjauan umum mengenai alat simulator keausan pada sendi lutut buatan. BAB III LANDASAN TEORI Meliputi: teori dasar mengenai sabuk gilir, teori dasar mengenai pegas dan terori khusus mengenai sistem cam. BAB IV METODE PENELITIAN Meliputi: Alur penelitian, proses perancangan, dan pembuatan. BAB V HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 5

6 Meliputi: hasil rancangan dan hasil pembuatan yang telah dilakukan. BAB VI PENUTUP Meliputi: kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran untuk penelitian atau pengembangan yang lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA 6

BAB I PENDAHULUAN. Gambar Ilustrasi sendi lutut yang sehat (kiri) dan sendi lutut yang telah cedera hingga mengalami osteoarthritis (kanan)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar Ilustrasi sendi lutut yang sehat (kiri) dan sendi lutut yang telah cedera hingga mengalami osteoarthritis (kanan) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persendian adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat. Fungsi dari sendi secara umum adalah untuk

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Anatomi sendi lutut normal (Jun, 2011)

Gambar 1.1. Anatomi sendi lutut normal (Jun, 2011) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sendi lutut merupakan salah satu sendi paling canggih pada tubuh manusia. Sendi lutut seperti sebuah bantalan besar yang terletak pada tulang kaki bagian bawah yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA TUGAS AKHIR ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA Disusun : GALIH ANGGA WASISA D 200 010 070 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persendian merupakan hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang membentuk sistem gerak pada manusia. Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan ke

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1]. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sambungan hip (hip joint) merupakan sendi yang penting dalam sistem kerangka manusia. Sambungan ini terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persendian atau artikulasi adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerangka manusia disokong oleh struktur seperti ligamen, tendon, otot, dan organ manusia yang lain. Sejumlah 206 tulang membentuk sistem kerangka manusia dewasa.

Lebih terperinci

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment Dislokasi Hips Posterior Mekanisme trauma Caput femur dipaksa keluar ke belakang acetabulum melalui suatu trauma yang dihantarkan pada diafisis femur dimana sendi panggul dalam posisi fleksi atau semifleksi.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA

TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin Fakutas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TEORI HIP JOINT. Gambar 2.1. Bagian-bagian hip joint normal [4].

BAB II TEORI HIP JOINT. Gambar 2.1. Bagian-bagian hip joint normal [4]. BAB II TEORI HIP JOINT 2.1 Sambungan tulang pinggul (hip joint) Hip joint adalah sambungan tulang yang terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Hip joint pada manusia terdiri dari tiga bagian

Lebih terperinci

BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR

BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR 3.1 Pendahuluan Sambungan tulang pada manusia berkembang sejak puluhan tahun yang lalu [16]. Sambungan tulang meliputi perpaduan antara stabilitas dan mobilitas,

Lebih terperinci

BAB II TEORI HIP JOINT

BAB II TEORI HIP JOINT 9 BAB II TEORI HIP JOINT 2.1 Sambungan Tulang Pinggul (Hip Joint) Sambungan tulang pinggul (hip joint) adalah sambungan tulang yang terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Hip joint pada

Lebih terperinci

DISLOKASI SENDI PANGGUL

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI SENDI PANGGUL Pembimbing: Prof. dr. H. Hafas Hanafiah, Sp.B, Sp.OT(K), FICS Oleh: Leni Agnes Siagian (070100153) Rahila (070100129) Hilda Destuty (070100039) ILMU BEDAH ORTOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

Lebih terperinci

Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga Muhammad Hafidh

Lebih terperinci

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD Yunandaru Sahid Putra NRP. 2107.100.011 Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD 262.999 kasus patah tulang* http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/ima gepages/18026.htm Usaha pembuatan prostetik

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007)

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraktur tulang panggul yang dijelaskan pada Gambar 1.1 adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan fraktur tulang paha pada daerah pangkal proksimal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA KO-74 0742: Jamari dkk. PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA Jamari 1,, Iwan Budiwan 2, Rifky Ismail 1, Sugiyanto 1, Muhammad Tauviqirrahman 1, dan Eko Saputra 1 1 Laboratorium

Lebih terperinci

Tembalang, Semarang, Jl. Jend. Ahmad Yani No.157, Pabelan, Surakarta, Jawa Tengah

Tembalang, Semarang, Jl. Jend. Ahmad Yani No.157, Pabelan, Surakarta, Jawa Tengah Analisis Metode Elemen Hingga pada Sendi Panggul Buatan Saat Digunakan untuk Menjalankan Ibadah Salat R. Ismail *a1, Y. Umardani 1, I.B. Anwar 2, E. Saputra 1, Y.A.A. Dhaneswara 1, A. Haris 1 dan J. Jamari

Lebih terperinci

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING *Jamari, F.H.

Lebih terperinci

ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Yuris Setyoadi 1), Iwan Budiwan Anwar 2), Rifky Ismail 3) dan Jamari 3) 1) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur femur proksimal atau secara umum disebut fraktur hip

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur femur proksimal atau secara umum disebut fraktur hip 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fraktur femur proksimal atau secara umum disebut fraktur hip diklasifikasikan berdasarkan lokasi anatominya. Fraktur neck femur dan intertrokanter femur memiliki

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi pemodelan Proses validasi analisa hip bearing didasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yew, A., et al., (3). Simulasi pada pemodelan ini menggunakan parameter

Lebih terperinci

rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya. Dalam

rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya. Dalam II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kontak Permukaan Kontak atau persinggungan antar permukaan adalah kejadian yang wajar dalam bidang rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur merupakan terpisahnya kontinuitas tulang yang terjadi karena tekanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur merupakan terpisahnya kontinuitas tulang yang terjadi karena tekanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraktur merupakan terpisahnya kontinuitas tulang yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan. Berdasarkan data Depkes RI pada tahun 2011 sebanyak 45.987

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Anatomi Femoral, Tibial, dan Patellar Component (teijin-nakashima.co.jp)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Anatomi Femoral, Tibial, dan Patellar Component (teijin-nakashima.co.jp) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sendi merupakan salah satu organ pada tubuh manusia yang memiliki peran besar dalam mekanisme pergerakan tubuh. Salah satu macam sendi, yakni sendi lutut, merupakan

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).

Gambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang belakang terdiri dari susunan 33 ruas tulang

Lebih terperinci

Dislokasio Os Femur Causa Gejala Klinis Teknik Diagnosa

Dislokasio Os Femur Causa Gejala Klinis Teknik Diagnosa Dislokasio Os Femur Dislokasio os femur adalah perpindahan traumatik caput os femur dari acetabulum. Kasus dislokasio os femur sering terjadi pada bagian craniodorsal daripada caudaventral. Dislokasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Orthopaedi (dibaca orthopedi) ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang cedera akut, kronis, dan trauma serta gangguan lain pada sistem muskuloskeletal

Lebih terperinci

Available online at Website

Available online at Website Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi STUDI PENGARUH MATERIAL DAN KETEBALAN TERHADAP PARAMETER-PARAMETER KONTAK PADA SISTEM ARTFICIAL HIP JOINT Sugiyanto dan Jamari*

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN D.15 Analisa Pengaruh Ketebalan Acetabular Cup Terhadap Tekanan Kontak (Sugiyanto) ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN Sugiyanto 1), M.

Lebih terperinci

SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP

SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP Agung Setyo Darmawan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES 25 BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES 3.1 Pembebanan pada Hip Joint Aplikasi dari disiplin ilmu yang berkaitan dengan teknik mesin dalam berbagai aspek kehidupan semakin luas cakupannya, termasuk di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya kontak atau gesekan. Gesekan biasanya didefinisikan sebagai gaya

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya kontak atau gesekan. Gesekan biasanya didefinisikan sebagai gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika dua benda yang saling kontak atau bergesekan, maka benda tersebut akan mengalami kerusakan. Masalah utama yang dihadapi oleh dunia industri selama ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO SPOTORNO TERHADAP AKURASI PEMASANGAN STEM HEMIARTHROPLASTY MONOPOLAR AUSTIN MOORE PROSTHESIS

PENGARUH RASIO SPOTORNO TERHADAP AKURASI PEMASANGAN STEM HEMIARTHROPLASTY MONOPOLAR AUSTIN MOORE PROSTHESIS Tugas Akhir PENGARUH RASIO SPOTORNO TERHADAP AKURASI PEMASANGAN STEM HEMIARTHROPLASTY MONOPOLAR AUSTIN MOORE PROSTHESIS PADA PASIEN GERIATRI DENGAN FRAKTUR COLLUM FEMUR Oleh : Mustoqin S 931007003 Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berjalan merupakan sebuah aktifitas berpindah atau bergerak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berjalan merupakan sebuah aktifitas berpindah atau bergerak untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berjalan merupakan sebuah aktifitas berpindah atau bergerak untuk menempuh suatu jarak. Aktifitas ini dilakukan setiap harinya untuk membantu setiap manusia dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas adalah berjalan. Untuk dapat menghasilkan mekanisme pola berjalan yang harmonis, maka kita

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT TUGAS AKHIR TM 091486 ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT Disusun oleh : ADINDA DWI RISAFITRI NRP. 2016.100.056 Dosen Pembimbing : Ir. YUSUF KAELANI, M.Sc.E 1 P E N D

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling mematikan. Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN DISLOKASI

LAPORAN PENDAHULUAN DISLOKASI LAPORAN PENDAHULUAN DISLOKASI LANDASAN TEORI MEDIK 1. PENGERTIAN Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (brunner&suddarth). Keluarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi menyebabkan perubahan gaya hidup manusia, dampak besar yang terjadi terlihat jelas pada status kesehatan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang diiringi dengan kemajuan yang pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT) adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan kepada pasien didalam

Lebih terperinci

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PASCA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J 100 050 019 KARYA

Lebih terperinci

SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti pada saat ini, banyak orang beranggapan bahwa kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat mahal. Kesehatan seseorang bisa terganggu akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri sendi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh siapapun karena setiap orang di dalam tubuhnya memiliki persendian (Soeroso, 2006). Sendi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupannya manusia memiliki banyak aktivitas untuk dilakukan baik itu rutin maupun tidak rutin. Ada berbagai macam aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Analisis Kinematis untuk Menentukan Dimensi Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait Cycle

Analisis Kinematis untuk Menentukan Dimensi Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait Cycle Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisis Kinematis untuk Menentukan Dimensi Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait *Sugiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat. Dengan melihat peningkatan mobilitas penduduk yang sangat tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat awam, kondisi pengapuran sendi sering dianggap sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat awam, kondisi pengapuran sendi sering dianggap sama dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dikalangan masyarakat sudah cukup populer istilah penyakit pengapuran sendi, walaupun sebagian dari mereka mempunyai pemahaman yang keliru karena menganggap penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia (60 tahun keatas) yang cukup pesat. Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun

Lebih terperinci

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Disusun oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI Dewasa ini kuda-kuda baja ringan menjadi alternatif penggunaan kuda-kuda kayu pada rangka

Lebih terperinci

ANALISIS PELUMASAN ELASTOHYDRODYNAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PANGGUL BUATAN UNTUK POSISI SUJUD DALAM SALAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CFD DAN FSI

ANALISIS PELUMASAN ELASTOHYDRODYNAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PANGGUL BUATAN UNTUK POSISI SUJUD DALAM SALAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CFD DAN FSI ANALISIS PELUMASAN ELASTOHYDRODYNAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PANGGUL BUATAN UNTUK POSISI SUJUD DALAM SALAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CFD DAN FSI Mohammad Tauviqirrahman Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA Oleh : SAYAT J 100 050 007 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden angka kematian ibu melahirkan (maternal) dan angka kematian bayi lahir (neonatal) di Indonesia tergolong masih sangat tinggi, bahkan menempati urutan pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif dan progresif yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang melindungi ujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perubahan akan terjadi pada tubuh sejalan dengan semakin meningkatnya usia manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada semua organ dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk irreguler. Pinggul adalah gabungan bola dan socket sendi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk irreguler. Pinggul adalah gabungan bola dan socket sendi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi Tulang Hip (Femur Proksimal) Anatomi osteologi tulang femur proksimal terdiri dari caput femur, collum femur, regio trokhanter dan subtrokhanter.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya pengetahuan masyarakat akan arti hidup sehat, maka ilmu kedokteran selalu di tuntut untuk memperbaiki kualitas

Lebih terperinci

OSTEOARTHRITIS GENU (http://www.diskdr-online.com/news/5/osteoarthritis-genu)

OSTEOARTHRITIS GENU (http://www.diskdr-online.com/news/5/osteoarthritis-genu) OSTEOARTHRITIS GENU (http://www.diskdr-online.com/news/5/osteoarthritis-genu) Definisi Osteoarthritis genu adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi lutut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan implan tulang (osteosynthesis) dalam negeri meningkat seiring dengan jumlah korban patah tulang akibat bencana alam dan kecelakan yang terjadi di Indonesia.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN D.24. Pengaruh Pembebanan terhadap Tegangan dalam Sambungan PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN Sugiyanto, M. Tauviqirrahman, Rifky Ismail dan Jamari Laboratorium

Lebih terperinci

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... hlm. ABSTRAK... i. LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... ii. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... hlm. ABSTRAK... i. LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... ii. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... hlm ABSTRAK... i LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

Wan Rita Mardhiya, S. Ked

Wan Rita Mardhiya, S. Ked Author : Wan Rita Mardhiya, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr PENDAHULUAN Fraktur femur mempunyai pengaruh sosial ekonomi

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup Pada Sambungan Hip

Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup Pada Sambungan Hip TUGAS AKHIR Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup Pada Sambungan Hip Disusun : ALFAN AMRI NIM : D200030047 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fraktur Hip sering dijumpai pada populasi berusia 60 tahun. Angka rata-rata fraktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fraktur Hip sering dijumpai pada populasi berusia 60 tahun. Angka rata-rata fraktur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori A.1 Fraktur Collum Femur Fraktur Hip sering dijumpai pada populasi berusia 60 tahun. Angka rata-rata fraktur hip pada wanita di Inggris didistribusikan secara eksponensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah saatu fenomena physiology of aging atau proses ketuaan yaitu terjadi proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan instabilitas

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN ABOVE KNEE PROSTHETIC UNTUK PASIEN AMPUTASI KAKI DI ATAS LUTUT

PERANCANGAN ABOVE KNEE PROSTHETIC UNTUK PASIEN AMPUTASI KAKI DI ATAS LUTUT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PERANCANGAN ABOVE KNEE PROSTHETIC UNTUK PASIEN AMPUTASI KAKI DI ATAS LUTUT *Jamari, A.R. Ismawan Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (1) ISSN: 31-971 1 Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital Adi Wahyu Christianto, Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin,, Fakultas

Lebih terperinci

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 3, (13) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) B-379 Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital Adi Wahyu Christianto dan Yusuf Kaelani Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi saat ini telah memberi dampak yang sangat baik pada kehidupan manusia, banyak teknologi telah ditemukan yang berfungsi mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Osteoartritis (OA) lutut adalah suatu kondisi inflamasi, keadaan reumatik kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan. Osteoartritis

Lebih terperinci

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR BLOK BASIC BIOMEDICAL SCIENCES OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 Dimulai dari regio Glutea (posterior) dan dari regio Inguinal (anterior)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pembangunan dan teknologi memberikan dampak bagi segala bidang pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Patah tulang (fracture) adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya (Smeltzer dkk, 2001). Patah tulang dibagi atas 3 jenis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan perkembangan industri yang sangat cepat, seperti industri pembangkit listrik, minyak dan gas, otomotif dan lainnya tumbuh

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275 Analisis Tegangan pada Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait Cycle Sugiyanto 1, a, Biyan B.P 1, Alhakim B.P 1, Dwi Setyawan 2, Nur Rochmat B.Setiana 1 dan R.Ismail 1,b*

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fraktur Collum Femoris Fraktur collum femoris merupakan fraktur yang terjadi antara ujung permukaan articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa pertumbuhan dan siap menerima peran baru sebagai seorang istri maupun ibu. Perubahan peran ini secara

Lebih terperinci

Oleh : RIGI RAMDANI J

Oleh : RIGI RAMDANI J PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI POST OPERASI RELEASE KNEE BILATERAL A/C POLIOMIELITIS DENGAN PEMASANGAN WIRE PADA 1/3 DISTAL FEMUR BILATERAL DI BBRSBD DR. SOEHARSO SURAKARTA Oleh : RIGI RAMDANI J 100 070 021

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam pembanguan nasional, telah di wujudkan dengan hasil yang positif dalam berbagai bidang, seperti adanya

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA DENGAN PAMASANGAN AUSTIN MOORE PROTHESE (AMP) DENGAN MODALITAS TERAPI LATIHAN DI RS ORTHOPEDI Prof. DR. SOEHARSO SURAKARTA Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta. pertama (1945 s/d 1971) merintis dari tahun 1946 s/d 1971.

BAB IV HASIL. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta. pertama (1945 s/d 1971) merintis dari tahun 1946 s/d 1971. BAB IV HASIL A. Gambaran Umum Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta Prof. Dr. R. Soeharso sebagai pendiri sekaligus menjadi Direktur pertama (1945 s/d 1971) merintis dari tahun 1946 s/d 1971.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma /ruda paksa atau tenaga fisik yang ditentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1

Lebih terperinci

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda Apakah Anda menderita nyeri MAKOplasty pilihan tepat untuk Anda Jangan biarkan radang sendi menghambat aktivitas yang Anda cintai. Tingkatan Radang Sendi Patellofemoral compartment (atas) Medial compartment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman-taman kota saat ini telah banyak dihiasi air mancur. Air mancur yang biasa digunakan saat ini hanya dapat menyemburkan air ke satu arah (bersifat statis)[1].

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-108 Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction Muhammad Hasry dan Yusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong

Lebih terperinci