BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mewajibkan muridnya untuk mengenal internet dan juga banyak situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

Usia Pengguna Internet

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB V KESIMPULAN. maupun hasrat belanja seseorang. Sistem belanja digital telah disuguhkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi berkembang pesat termasuk internet. Internet telah membawa dampak yang besar bagi segala aspek. Manfaat internet saat ini dapat dirasakan saat melakukan transaksi jual beli, yang sebelumnya dilakukan dengan cara bertatap muka, kini menggunakan PC atau Tablet yang terhubung dengan internet dan penggunaan internet sudah berkembang dengan pesat. Penggunaan internet saat ini adalah untuk menambah wawasan, dengan tersedianya jutaan informasi yang ada di internet, kita hanya perlu mencari dengan sekali ketik saja, mulai dari pengetahuan, hobby sampai berita yang sedang terjadi akan dengan cepat kita mengetahuinya. Manfaat yang kedua adalah memudahkan komunikasi, dengan zaman yang semakin canggih, berkomunikasi tidak perlu lagi menggunakan surat, yang membutuhkan beberapa hari agar surat tersebut sampai ketempat tujuan. Melainkan dapat menggunakan email, yang mudah dan akan cepat sampai ketempat tujuan. Tidak hanya itu, penggunaan internet juga dapat membantu kita dalam pendidikan, berbisnis dan yang saat ini sedang trend saat ini adalah onlineshop. Sesuai dengan katanya belanja online atau online shopping adalah salah satu sistem jual beli yang menggunakan sistem yang terintegrasi atau terhubungkan dengan media online. Belanja online di Indonesia mengadopsi sistem belanja online yang ada di luar negeri yang sudah lebih dulu 1

2 melakukan sistem belanja online, seperti Ebay, Amazon. Di Indonesia ini banyak yang sudah melakukan sistem belanja online, contohnya adalah Bhinneka.com, Lazada, Bli-bli, dan masih banyak toko online yang memberlakukan sistem jual beli online dalam menjual semua produknya. Banyak juga toko-toko online yang menjadi reseller dari sebuah brand tertentu yang pada akhirnya tertarik untuk melakukan penjualan online pada websitenya. Belanja online saat ini sudah mulai mewabah didukung dengan banyaknya pengguna internet di Inodesia. Melihat perkembangan internet yang semakin besar, situs penjualan online juga semakin bermunculan dengan menawarkan jenis-jenis produk mulai dari kebutuhan seharihari hingga jenis-jenis produk dengan harga jutaan rupiah. Para penjual onlineshop dan pengguna internet pasti akan menggunakan sebuah website atau biasa disingkat web untuk melakukan aktifitas jual beli. Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website berkembang menjadi teknologi informasi dan komunikasi yang saling berkaitan. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, animasi dan suara. Banyaknya onlinestore saat ini telah menjadi sebuah fenomena, tak hanya onlinestore dari lokal, akan tetapi ada juga invasi onlinestore berasal dari luar Indonesia seperti Lazada yang berpusat di Berlin, Jerman. Lazada Indonesia adalah pusat belanja online yang menawarkan berbagai macam jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat

3 kesehatan dan produk kecantikan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan traveling dan olah raga. Lazada Indonesia didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari jaringan retailonline Lazada di Asia Tenggara. (http://id.wikipedia.org/wiki/lazada_indonesia). Sejak perkembangan internet, riteler dapat membuka onlinestore dan menjual produk mereka lewat website. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri onlinestore dengan menggunakan website akan terus berkembang. Penelitian yang dilakukan oleh Citrin, Spritt, Silverman, dan Stem (2000) mengungkapkan bahwa konsumen dengan intensitas penggunaan internet yang tinggi sebagian besar pernah melakukan pembelian online. Data terakhir yang dikeluarkan APJII (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) menyebutkan, pengguna Internet di Indonesia 71,19 juta jiwa pada 2013. (http://www.jemberonline.com/index.php/ayo-online/3242-trenbelanja-online-di-indonesia). Menurut Setyowati (2012, dalam Marindi dan Nurwindawati, 2015) pelaku terbesar yang melakukan belanja online adalah kelompok kelas menengah atas, penghasilan yang tergolong tinggi, dan selalu terhubung dengan internet. Online shop sama halnya dengan pasar tradisional atau moderen yang ada di dunia nyata namun perbedaannya hanyalah pada cara bertransaksi atau proses jual belinya dengan menggunakan jaringan internet. Tidak hanya membantu para retailer, penjualan online juga membantu konsumen untuk dapat membeli barang tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih dan lebih

4 menghemat waktu bagi konsumen yang tidak sempat membeli sebuah barang secara langsung. Perubahan dramatis dalam bidang teknologi telah merubah cara belanja konsumen. Berbelanja melalui internet semakin menjadi pilihan karena konsumen tidak perlu keluar rumah. Konsumen hanya perlu duduk didepan komputer, browsing produk yang diinginkan dan bertransaksi melalui internet banking. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Malhotra (2002), Electronic service quality adalah sejauh mana sebuah situs web memfasilitasi efektif dan efisien belanja, membeli, dan pengiriman produk dan layanan. Kualitas layanan yang telah diterima oleh konsumen pastinya akan memberikan dampak yang berbeda dari setiap konsumennya. Jika konsumen menerima kualitas yang buruk, konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang, akan tetapi jika konsumen menerima kualitas yang memuaskan, konsumen akan melakukan pembelian ulang pada onlineshop tersebut. Kualitas layanan yang memuaskan akan menimbulkan customer perceived value. Menurut Payne dan Holt (2001, dalam Ariningsih, 2010) customer perceived value adalah trade off antara manfaat yang dipersepsikan dan pengorbanan atau konsekuensi positif dan negatif. Sedangkan menurut Lai (2004) perceived value adalah penilaian konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat produk dengan didasarkan pada apa yang mereka terima dan apa yang mereka berikan. Nilai menunjukkan trade off antara komponen yang diberikan dan diperoleh konsumen, perceived value adalah

5 perbedaan nilai total konsumen dan total biaya konsumen (Lin, 2003). Persepsi konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan di pasar akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Sirdeshmukh, Singh, dan Sabol (2002) mendefinisikan customer perceived value sebagai selisih dari manfaat yang dirasakan dengan biaya dari pemeliharaan hubungan yang berkelanjutan dengan penyedia layanan. Tam (2004) menjelaskan, bahwa ketika konsumen menerima nilai yang lebih tinggi pada suatu jasa jika mereka merasa bahwa perceived quality yang mereka dapatkan jauh melebihi apa yang mereka korbankan untuk mendapatkan layanan tertentu. Hal tersebut menyimpulkan bahwa konsumen akan sangat senang jika mereka mendapatkan benefit yang lebih tinggi dari apa yang dibayarkan oleh mereka. Perasaan puas atau tidak puas terhadap suatu produk yang kita beli muncul pada saat kita membandingkan apa yang kita harapkan dengan apa yang kita rasakan setelah menggunakan produk. Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi tujuan setiap pemasaran. (Amir, 2005, dalam Alfian, Wibisono dan Senjaya, 2013). Nugroho (2006, dalam Mulana dan Kurniawati, 2014) menjelaskan bahwa, perdagangan e-commerce di definisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini mencakup berbagai aspek diantaranya transaksi pembelian serta transfer dana via jaringan

6 komputer. Kualitas web sangat perlu diperhatikan bagi penjual Onlineshop, dimana penjual bersedia dan siap merespon kebutuhan pelanggan dan saat website mengalamai masalah, ada minat yang tulus untuk menyelesaikannya. Wolfinbarger dan Gilly (2003), mengidentifikasi adanya hubungan positif antara electronic service quality dan customer satisfaction. Oleh karena itu electronic service quality berkontribusi untuk memuaskan pengguna internet ketika mengunjungi sebuah situs (Bressolles dan Durieu, 2011) Kepuasan konsumen (customer satisfaction) menurut adalah perasaan senang dan kecewa seorang konsumen yang timbul karena membandingkan sebuah kinerja. (Kotler dan Keller, 2009, dalam Krisno dan Samuel, 2013). Jika barang atau jasa yang ditawarkan gagal memenuhi ekspektasi maka konsumen tidak akan puas dan jika barang atau jasa yang ditawarkan memenuhi ekspektasi maka konsumen akan puas. Banyaknya situs onlineshop yang menawarkan produk dan lasa, telah menimbulkan kurang percayanya calon konsumen karena maraknya penipuan oleh situs onlineshop tertentu. Walau hanya beberapa situs onlineshop yang melakukan penipuan, namun akan berdampak kesemua situs onlineshop lainnya. Maka dari itu, penjual onlineshop harus meningkatkan kepercayaan agar tercipta kepuasan konsumen. Kepuasaan konsumen merupakan suatu emosi terhadap suatu hal yang tengah dihadapinya. Perasaan emosi akan menunjukan perasaan suka atau tidak suka, mau atau tidak mau terhadap suatu hal. Supranto (2001, dalam Nala 2010). Konsumen yang merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa

7 maka kemungkinan akan menjadi konsumen dalam waktu yang lama. Kepuasaan konsumen juga didorong akan tuntuan terhadap kualitas pelayanan. Konsumen saat ini sangat kritis dan banyak menuntut. Ketidakpuasan dapat diketahui dari keluhan-keluhan konsumen dalam kolom media cetak atau media elektronik. Balaji (2009, dalam Aringsih, 2010) mengemukakan kepuasaan konsumen pelanggan diukur dari reaksi terhadap penggunaan layanan aktual dan nilai terhadap harapan layanan. Untuk mengetahui perilaku konsumen online dapat dijelaskan oleh Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikemukakan oleh Ajze (1991). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya intensi atau niat (minat) untuk berperilaku. Intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap, norma subjektif, kontrol perilaku. (Ajzen, 1991, dalam Setiawan, Santosa dan Sjafruddin, 2013). Kontrol perilaku ditentukan oleh sejumlah keyakinan tentang hadirnya faktor-faktor yang dapat memudahkan atau mempersulit terlaksananya perilaku yang ditampilkan. Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak. Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar (Azwar, 2003, dalam Hidayati, 2013). Solomon (2004) menyatakan bahwa, perilaku konsumen merupakan suatu proses yang melibatkan

8 seseorang ataupun suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Kontrol perilaku dapat mengukur kemampuan seseorang dalam mendapatkan sesuatu dalam mengambil suatu keputusan. Perilaku akan bergantung pada interaksi antara sikap, keyakinan, dan niat berperilaku. Niat berperilaku seseorang juga akan dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan kondisi di mana orang percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit dilakukan, mencakup juga pengalaman masa lalu di samping rintanganrintangan yang ada yang dipertimbangkan oleh orang tersebut (Tjahjono, 2006). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan internet dan kualitas layanan yang diberikan oleh onlineshop mempengaruhi kepuasan belanja para konsumen yang melakukan transaksi pembelian di onlineshop tersebut. Maka dari itu penelitian ini perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa penggunaan internet dan kualitas layanan mempunyai korelasi positif dengan kepuasan belanja para konsumen yang melakukan transaksi pembelian di onlineshop melalui situs belanja online Lazada, khususnya di wilayah Surabaya. Obyek dari penelitian ini adalah seluruh warga Surabaya yang pernah melakukan pembelian di Lazada. Alasan peneliti memilih obyek penelitian ini karena semakin maraknya bisnis onlineshop yang berkembang di masyarakat, khususnya di wilayah Surabaya dan untuk mengetahui

9 apakah penggunaan internet yang semakin berkembang dan kualitas layanan yang diberikan oleh pihak onlineshop memiliki pengaruh terhadap kepuasan belanja para konsumen. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah electronic service quality berpengaruh terhadap customer satisfaction? 2. Apakah customer perceived value berpengaruh terhadap customer satisfaction? 3. Apakah electronic service quality berpengaruh terhadap customer perceived value? 4. Apakah electronic service quality berpengaruh terhadap customer satisfaction dimediasi oleh customer perceived value? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis electronic service quality berpengaruh terhadap customer satisfaction 2. Untuk mengetahui dan menganalisis customer perceived value berpengaruh terhadap customer satisfaction 3. Untuk mengetahui dan menganalisis electronic service quality berpengaruh terhadap customer perceived value

10 4. Untuk mengetahui dan menganalisis electronic service quality berpengaruh terhadap customer satisfaction dimediasi oleh customer perceived value 1.4 Manfaaat Penelitian 1. Manfaat Akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau referensi untuk melakukan penelitian sejenis atau melakukan penelitian lebih lanjut yang memiliki topik sejenis, yaitu mengenai pengaruh penggunaan internet dan kualitas layanan terhadap kepuasan belanja para konsumen online shop di Surabaya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen online shop di Lazada di Surabaya, agar dapat meningkatkan kepuasan belanja para konsumen dengan memanfaatkan penggunaan internet yang lebih berkembang dan peningkatan kualitas layanan yang lebih baik yang pada akhirnya konsumen akan lebih merasa dihargai dengan penciptaan layanan yang baik. 1.5. Sistematika Skripsi Untuk memudahkan pemahaman, sistematika penulisan dalam penelitian ini akan disusun sebagai berikut:

11 Bab 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab 2: TINJAUAN KEPUSTAKAAN Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai penelitian terdahulu dan landasan teori yang terdiri dari: electronic service quality, customer perceived value, customer satisfaction, hubungan antar variabel, model analisis, dan hipotesis. Bab 3: METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, pengukuran variabel, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel data, atau teknik analisis data. Bab 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan dijelaskan mengenai pengolahan data yang terdiri dari kerakteristik responden dan analisis data serta pembahasan dari hasil pengolahan data. Bab 5: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini dari merupakan bagian akhir skripsi yang memuat simpulan dari hasil pengujian hipotesis serta saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi manajamen Lazada, maupun bagi penelitian mendatang.