BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia saat ini menunjukkan angka yang

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

PENGARUH TATA LETAK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART A. YANI WONOGIRI TAHUN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Berbelanja merupakan aktivitas yang penting dalam keseharian. tempat yang dipilihnya tersebut akan memberikan kepuasan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Amir (2011) kepuasan konsumen didefinisikan sejauh mana manfaat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Sedangkan ritel modern adalah sebaliknya, menawarkan tempat

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikannya sebagai tujuan berbelanja, serta produk ditempat belanja

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1. aktivitas pejualan barang atau jasa yg dilakukan secara langsung untuk memenuhi

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi terutama pada sektor perusahaan jasa. Setiap perusahaan berlomba

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran jangka panjang yang tepat. Pesaing perusahaan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru. Perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh tersebut sangat terlihat dengan semakin banyaknya berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat kota-kota besar. Untuk memenuhi keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. dahulu keinginan dan kebutuhan, konsumen pada saat ini dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. beberapa temuan untuk dijadikan kesimpulan. Kesimpulan berdasrkan pada hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Ritel Tradisional Menurut Ahyani, Andriawan, Ari (2010) menyatakan bahwa toko tradisional (toko kecil) adalah sebuah toko yang menjual barang-barang kebutuhan pokok. Toko ini didirikan oleh satu orang sebagai usaha dirumah untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Usaha ini tergolong usaha yang tidak begitu susah karena modal yang diperlukan untuk mendirikannya tidak begitu banyak dan bisa dilakukan di rumah sendiri, sehingga semakin banyak orang yang mendirikan usaha serupa. 2.1.2 Ritel Modern Menurut Ahyani, Andriawan, Ari (2010) menyatakan bahwa toko modern adalah sebuah toko yang menjual macam-macam barang kebutuhan pokok yang lengkap. Toko modern ini menawarkan berbagai produk yang terjamin kualitas dan kuantitasnya. Tidak hanya itu, toko modern ini juga menawarkan promosi-promosi harga barang baru dan diskon-diskon yang menarik minat konsumen untuk berbelanja di toko tersebut. Suasana penataan toko modern ini tergolong sangat baik yang tersusun rapi dan bersih. Toko modern ini memiliki tingkat pelayanan lebih baik dari pada toko-toko lainnya. Disamping itu toko modern ini 1

mempunyai fasilitas-fasilitas yang membuat nyaman konsumen seperti AC dan Musik yang membuat konsumen betah berbelanja di toko tersebut. 2.1.3 Persaingan antara Pasar Tradisional dan Ritel Modern Menurut Samuelson (1996:214) dengan kondisi yang terjadi dipasar jika banyak perusahaan menjual produk-produk yang serupa tapi tak sama hal ini termasuk ke dalam struktur pasar yang dikenal dengan persaingan monopolostik. Persaingan monopolistik menyerupai persaingan sempurna dalam tiga hal: terdapat banyak penjual dan pembeli, mudah keluar masuk industry, dan perusahaan-perusahaan menganggap harga perusahaan lain tetap. Adapun perbedaan antar persaingan sempurna dengan monopolistik adalah pada produknya. Jika pada persaingan sempurna produknya identik tetapi pada monopolistik produknya lebih didiferensiasikan. Diasumsikan jadi produk yang dijual tidak homogen akan tetapi sengaja dibedakan melalui berbagai macam progam promosi penjualan sehingga meskipun barang yang diperdagangkan sebenarnya saling menggantikan, konsumen mempunyai preferensi untuk memilih produk dari pasar tradisional maupun ritrl modern. Kemudian menurut Salvatore (1993:283) persaingan monopolistik mengacu pada organisasi pasar di mana terdapat banyak perusahaan yang menjual komoditi yang hampir serupa tetapi tidak sama. Karena adanya diferensiasi produk konsumen sendiri menentukan pilihan. 2

2.2 Nalar Konsep Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pasar ritel merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dimana terjadi transaksi kepada konsumen untuk kepentingan individu konsumen tanpa maksud untuk dijual kembali. Dengan adanya ritel modern menyebabkan minat beli konsumen terhadap ritel tradisional mulai menurun. Hal ini dilihat dari keuntungan yang dimiliki ritel modern yaitu barang-barang yang dijual lebih lengkap dan berkualitas, memiiki tempat yang nyaman dan strategis sehingga konsumen lebih tertarik untuk berbelanja pada ritel modern. Sedangkan pada ritel tradisional hanya menyediakan bahan kebutuhan pokok sehingga bahan yang tersedia terbatas dan tidak lengkap. Hal ini menyebabkan konsumen tidak puas dan kecewa apabila barang yang dicari tidak tersedia pada ritel tradisional. Dengan demikian konsumen lebih memilih untuk berbelanja di ritel modern. 2.3 Strategi Dalam Persaingan Usaha Dalam sebuah persaingan usaha sangat diperlukan adanya strategi. Strategi merupakan modal utama untuk bertahan. Menurut Swastha (2002:193) bagi perusahaan kecil maupun perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensinya, dapat mengadakan segmentasi pasar. Mereka dapat memusatkan kegiatan pemasaran pada segmen-segmen pasar yang dipilih. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran pada segmen-segmen pasar yang 3

dipilih. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran, maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih. Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokan ke dalam empat strategi, yaitu: strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi. Kombinasi dari keempat strategi tersebut akan membentuk marketing mix. 2.4 Upaya Mengatasi dan Menghadapi Persaingan Usaha Menurut Malikin (2012), cara untuk menghadapi persaingan usaha jika ada pesaing yang lebih baik antara lain : 1. Amati pasar dan kenali pesaing Anda. Dalam menghadapi persaingan, terlebih dulu lihatlah potensi pasar yang ada. Serta cari tau siapa pesaing yang kompeten saat ini, sehingga Anda tidak salah langkah dalam menentukan strategi. Dengan mengetahui siapa pesaing Anda, secara tidak langsung menentukan bagaimana cara menghadapinya. 2. Ciptakan produk yang berbeda. Dengan menciptakan produk yang unik dan belum ada dipasaran, maka produk Anda memiliki nilai lebih dimata konsumen. Produk yang unik dan berbeda, memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mengenali produk Anda, dan memilih produk tersebut dibandingkan produk lainnya yang ada dipasaran. 3. Tonjolkan keunggulan produk Anda. Fokuskan diri untuk lebih 4

menonjolkan keunggulan produk Anda, misalnya dengan cara mempertahankan kualitas produk atau pelayanan prima yang selama ini Anda tawarkan kepada konsumen. Sehingga loyalitas konsumen terhadap produk Anda, akan semakin meningkat. 4. Pelajari kelebihan dan kelemahan pesaing. Dengan cara ini Anda bisa mengetahuikelebihan apa yang dimiliki pesaing Anda, dan memanfaatkan kelemahan pesaing sebagai peluang untuk memenangkan persaingan pasar. Ciptakan produk yang tidak diciptakan pesaing Anda, atau berikan pelayanan yang tidak disediakan oleh pesaing Anda. Sebab dengan menawarkan apa yang tidak dimiliki pesaing, maka peluang Anda untuk memenangkan pasar semakin terbuka. 5. Menawarkan harga yang bersaing. Memberikan harga yang bersaing, bukan berarti Anda harus menurunkan harga dan memperbesar kerugian usaha Anda. Strategi ini bisa Anda lakukan dengan cara, memberikan bonus untuk pembelian tertentu. Misalnya bila pesaing Anda menjual produk dengan harga yang lebih murah, maka untuk menghadapinya Anda bisa menawarkan bonus beli 2 gratis 1. Jadi harga produk Anda masih bisa bersaing, tanpa harus menurunkan harga dengan drastis. 6. Buatlah event untuk mempromosikan produk Anda. Cara ini masih sering digunakan para pelaku usaha, karena minat konsumen untuk berburu barang-barang diskon masih sangat tinggi. 5

2.5 Jarak Loksi Ritel Modern Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Jarak antar pedagang dapat menimbulkan persaingan antar pedagang, sehingga peluang pendapatan pedagang akan terpengaruh (Alfred Marshall dalam Iskandar, 2007). Pengukuran jarak biasanya dilakukan dengan melihat beberapa hal (Nirwani dalam Pardiana, 2011), antara lain : 1. Pengukuran secara fisik, yaitu dengan mengukur jarak sebenarnya antar dua titik yang diukur dengan memakai sitem pengukuran standar. Yang biasa dipakai adalah standar metrik dengan ukuran standar meter. 2. Pengukuran waktu, yaitu mengukur jarak dengan memakai standar waktu, jarak ini diukur dengan melihat waktu tempuh satu titik ke titik lain. Waktu tempuh sangat bergantung pada bentuk medan, kondisi lalu lintas, dan faktor lainnya. 3. Pengukuran ekonomi, yaitu jarak dihitung berdasarkan biaya yang diperlukan dalam mengukur jarak. Setiap perpindahan barang atau manusia diukur berdasarkan ongkos transportasi dari satu titik ke titik lain. Biasanya ongkos jarak akan naik untuk lokasi yang lebih jauh. Menurut Rambat (2001) lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Dan dalam hal ini, jarak lokasi menjadi 6

sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen, sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus startegis. Berdasarkan Pasal 8 Kepgub 44/2004 jo. Pasal 10 huruf a Perda DKI 2/2002, mini swalayan (minimarket) yang luas lantainya 100 m2 s.d. 300m2 harus berjarak radius 0,5 km dari pasar lingkungan dan terletak di sisi jalan lingkungan/kolektor/arteri. 2.6 Diversifikasi Produk Menurut Indra Prayoga (2009) Diversifikasi produk adalah menganekaragaman produk. Jadi diawal satu produk utama dapat dibuat berbagai produk. Perusahaan melakukan diversifikasi produk karena sebuah perusahaan ingin memenuhi kebutuhan konsumen Diversifikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu : 1. Diversifikasi konsentris, dimana produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. 2. Diversifikasi horizontal, dimana perusahaan menambah produkproduk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. Diversifikasi yang dimaksud adalah diversifikasi dengan cara diversifikasi horizontal, dimana perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak 7

berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. Keputusan tentang penempatan produk berkaitan dengan ketersediaan produk/ keragaman produk dalam jumlah yang sesuai dan di lokasi yang sangat tepat. Dampak beragamnya jumlah dan jenis produk yang dijual di suatu tempat membuat konsumen pun akan merasa puas jika ia melakukan pembelian di tempat tersebut dan ia tidak perlu melakukan pembelian di tempat yang lain. Dan hal serupa akan ia ulangi untuk pembelian berikutnya Diversifikasi produk yang dijual warung tradisional merupakan salah satu inovasi yang dilakukan untuk menjamin kelangsungan usaha. Dampak adanya diversifikasi ini adalah naiknya keuntungan warung tradisional ditengahtengah pesatnya perkembangan minimarket. Sehungga diversifikasi produk berdampak terhadap kelangsungan usaha. Maka upaya yang dilakukan oleh pihak pedagang pasar yaitu dengan menyediakan diversifikasi produk yang beragam bagi para konsumen. 2.7 Omset Penjualan Menurut Nanang (2011) omset memiliki arti jumlah total penjualan dari sebuah perusahaan dalam periode tertentu dan terdiri dari dua komponen, harga dan kuantitas dijual. Bahwa omset penjualan adalah keseluruhan jumlah penjualan barang/jasa dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh. Pedagang dituntut untuk selalu meningkatkan omset penjualan dari hari ke hari. Hal ini diperlukan 8

kemampuan dalam mengatur modal terutama modal kerja agar kegiatan operasional perusahaan dapat terjamin kelangsungannya. Omset penjualan yang diperoleh dari warung tradisional dari hasil menjual barang tentunya bertujuan untuk mencari keuntungan/laba. Dimana omset penjualan mempunyai dampak terhadap keuntungan usaha. Bila omset penjualan warung tradisional meningkat, maka besarnya keuntungan yang diperoleh warung tradisional juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, bila omset penjualan warung tradisional menurun maka berdampak pada keuntungan yang diperoleh warung tradisional yang juga menurun. Dampak keberadaanya Alfamart membuat konsumen yang dulunya menjadi pelanggan toko-toko kecil pada beralih dari toko yang ada disekitarnya. Dengan semakin berkurangnya konsumen yang berbelanja di toko-toko kecil, tentu ini juga sangat berpengaruh terhadap omset penjualan toko tersebut.. Pemilik toko merasa terugikan dengan pesaing dari Alfamart tersebut. Dan hal ini sangatlah merugikan bagi pemilik toko, karena dari hasil penjualan itu akan menurun. 2.8 Harga Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa harga adalah elemen yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, perusahaan berhak menentukan harganya. 9

Sedikit banyak informasi yang diperoleh konsumen mempengaruhi terjadinya satu transaksi karena konsumen mempunyai informasi atau referensi untuk membandingkan harga produk yang satu dengan produk yang lain dan dengan produk alternatif. Konsumen dalam upaya memutuskan pengambil keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi oleh perbedaan harga. Konsumen akan cenderung untuk membeli pada harga yang relatif lebih murah.umumnya mereka akan berusaha mencari informasi tentang harga dan proses seleksi. Harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Mempunyai harga yang murah dengan minimarket akan berdampak pada pembeli yang datang ke warung tradisional. Dimana peningkatan konsumen tersebut dapat mempertahankan kelangsungan mempengaruhi keuntungan usaha warung tradisional, meraih pangsa pasar yang besar, 2.9 Beberapa penelitian terdahulu Berdasarkan telaah yang telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan terdahulu, penulis melihat banyak penelitian sebelumnya yang mengangkat penelitian tentang persaingan pasar tradisional dan pasar modern dari berbagai aspek, diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan Nindya Sari (2011) tentang Pengaruh Toko 10

Modern Terhadap Toko Usaha Kecil Skala Lingkungan di Minimarket Kecamatan Blimbing, Kota Malang adalah bahwa terdapat perubahan pada preferensi masyarakat, untuk lebih memilih berbelanja di minimarket daripada berbelanja di toko kecil. Berubahnya preferensi masyarakat diawali dengan terbentuknya persepsi masyarakat dalam berbelanja. Adapun persepsi masyarakat yang dapat berubah adalah tingkat kepuasan konsumen diantara lain jarak, kelengkapan barang, harga. 2. Sedangkan penelitian oleh Pardiana ( 2011 ) yang menganalisis pengaruh perubahan keuntungan usaha warung tradisional dengan munculnya minimarket di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Bahwa yang menyebabkan perubahan keuntungan warung tradisional dengan munculnya minimarket adalah omset penjualan, jarak, dan diversifikasi produk. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Aksan ( 2012 ) mengenai Dampak Keberadaan Waralaba Minimarket terhadap Kelangsungan Bisnis Toko di Sekitarnya adalah menurunnya pendapatan para pedagang. Hal ini disebabkan karena jarak antara toko tersebut dengan minimarket yang dekat. Selain itu banyaknya varian produk, harga yang terjangkau mempengaruhi pembeli dalam berbelanja. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Tujuan utama perusahaan 11

adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Perbedaan dan Persamaan Dalam penelitian yang dilakukan Pardiana, Nindya Sari dan bayu Aksan menemukan indikator yang sama, yaitu jarak. Karena berdasarkan penelitian, semakin jauh toko usaha kecil terhadap minimarket, pengaruh yang ditimbulkan akan semakin kecil. Namun, semakin dekat toko usaha kecil dengan minimarket, maka pengaruh yang besar terjadi pada jumlah konsumen yang datang setiap harinya. Pengunjung akan memilih sebagai tempat berbelanja mayoritas karena lokasinya yang lebih dekat. Kemudian penelitian tersebut juga memiliki indikator yang berbeda. Jika penelitian Nindya Sari menemukan salah satu indikator empirisnya adalah harga. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Pardiana. Menurut penelitian Nindya Sari, persepsi pengunjung yang lebih memilih toko kecil, karena kelebihannya yang menawarkan harga lebih murah. Sedangkan minimarket memiliki harga yang lebih mahal. Sedangkan menurut Pardiana kelengkapan produk adalah salah satu indikator yang mempengaruhi keuntungan pedagang. Kelengkapan barang yang dimiliki warung tradisional dari minimarket mempunyai pengaruh yang positif terhadap keuntungan yang diperoleh warung tradisional. Hal ini disebabkan bila warung tradisional memiliki keragaman produk dengan minimarket, 12

maka keuntungan yang diperoleh warung lebih besar daripada warung yang tidak memiliki keragaman produk dengan minimarket. Produk yang tidak terdapat pada minimarket tetapi dimiliki oleh warung tradisional inilah yang dapat meningkatkan keuntungan 13