Karsinoma Epidermoid Vulva yang Menyerupai Kondilomata Akuminata

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

ABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

ABSTRAK. Kata kunci : karsinoma sel skuamosa, rongga mulut, prevalensi.

Tommyeko H Damanik, 2005, Pembimbing : Hana Ratnawati. dr., M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

ABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

I. PENDAHULUAN. terutama pada daerah transformasi epitel gepeng serviks. Sebagian besar

ABSTRAK GAMBARAN VARIASI HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR BERDASARKAN BETHESDA SYSTEM PADA PASIEN WANITA DI PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH TAHUN 2015

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 12 DESEMBER Pembimbing, dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp.OG (K) NIP

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ABSTRAK. Wilianto, 2010 Pembimbing I :dr. July Ivone.,M.K.K.,M.Pd.Ked Pembimbing II :dr. Sri Nadya S., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

KARAKTERISTIK GAMBARAN HISTOPATOLOGI PENDERITA KANKER PAYUDARA BERDASARKAN UMUR DI KOTA MEDAN PERIODE

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. keempat tersering yang terjadi pada wanita, dan secara keseluruhan

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Kanker Leher Rahim (serviks)

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN

ABSTRAK NEOPLASMA PANKREAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

ABSTRAK. Etiopatogenesis Karsinoma Nasofaring (KNF) Rabbinu Rangga Pribadi, Pembimbing: dr. Freddy Tumewu A., M.S.

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

Karakteristik Karsinoma Serviks di RS. Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 Desember 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERBEDAAN KADAR CANCER ANTIGEN 125 DAN HUMAN EPIDIDIMIS PROTEIN 4 PADA PASIEN KANKER OVARIUM EPITELIAL TIPE I DAN TIPE II

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

ABSTRAK. Maria Linawati Sihotang, 2013 Pembimbing I : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes Pembimbing II : dr.rimonta F Gunanegara,SpOG

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

See & Treat untuk Skrining Lesi Prakanker Serviks

Penatalaksanaan Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan Selama 5 Tahun (1 Januari 1996 s.d.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

Transkripsi:

Karsinoma Epidermoid Vulva yang Menyerupai Kondilomata Akuminata (Epidermoid Carcinoma in Vulva Resembling Candyloma Accuminatum) Tewu Walangare, Herwinda Brahmanti *, Agung Prayitno **, Soebarkah Basuki *** Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo * Lab/SMF I. Kulit dan Kelamin FKUB/RSU Dr. Saiful Anwar Malang ** Lab/SMF I. Obstetric Gynecologi FKUB/RSU Dr. Saiful Anwar Malang *** Lab/SMF Patologi Anatomi FKUB/RSU Dr. Saiful Anwar Malang ABSTRAK Latar Belakang: Karsinoma pada vulva terdiri dari dua tipe. Pertama adalah Neoplasma vulva intra epithelial yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan sering ditemukan pada wanita muda. Kedua adalah kelainan epitel vulva non neoplasma sebagai akibat infeksi kronik dan sering pada wanita lebih tua. Karsinoma epidermoid pada vulva banyak ditemukan secara intraepithelial dan jarang bersifat invasive. Tujuan: melaporkan satu kasus tumor vulva yang secara klinis menyerupai kondilomata akuminata Kasus: Seorang wanita hamil berusia 37 tahun dirujuk oleh poli kandungan RSSA dengan keluhan benjolan dibibir kemaluan sejak 3 tahun yang lalu. Pada kehamilan terakhir benjolan semakin membesar dan mudah berdarah. Diagnosa awal pasien ini adalah kondilomata akuminata didasarkan pada gambaran klinis dan pemeriksaan acetowhite. Perjalanan penyakit menunjukkan tumor membesar secara perlahan dan mudah berdarah. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjang untuk karsinoma vulva tipe epidermoid berdiferensiasi baik. Tipe ini merupakan salah satu varian histopatologi dari karsinoma sel skuamosa. Karsinoma ini dapat ditemukan berupa tipe invasif (16%) dan intraepitelial (33,3%). Penatalaksanaan: Pasien dilakukan operasi wide local excision dan Groin node dissection oleh bagian Gynecology dan menunjukkan hasil yang baik. Kesimpulan: Karsinoma vulva merupakan penyakit jarang dan hanya meliputi 5% penyakit tumor ganas organ genitalia wanita. Sebagai klinisi kita harus berhati hati karena penyakit ini tidak memiliki gambaran spesifik. Pemeriksaan histopatologi dapat membantu penegakan diagnosis dan menentukan terapi yang diperlukan Kata kunci: karsinoma vulva tipe epidermoid, kondilomata akuminata ABSTRACT Background: There are two type of Vulvar carcinoma. First type is vulvar intraepithelial neoplasia (VIN) caused by Human Papilloma Virus (HPV) infection; Prevalence increased among young women. Second type, vulvar non-neoplasia epithelial disorder as a result of chronic inflammation and often afflicts older women. Epidermoid carcinoma in vulva mostly found intraepithelial and rarely invasive. Purpose: To report a case of vulvar carcinoma which clinically resemble Condylomata Accuminata. Case: 37 years old pregnant women came to Sexually Transmitted Disease outpatient clinic in RSSA referred from obstetric department with tumor in genitalia externa since 3 years ago. Tumor became larger in her last pregnancy and bleed easily. At first patient was diagnosed as condylomata accuminata based on clinical appearance and support by acetowhite tes result. Clinical course show slowly growth, bleed easily and pathology examination result support for Vulvar carcinoma epidermoid type. This type is varian of squamous cell carcinoma and can be invasive (16%) and intraepithelial (33.3%). Case management: This patient undergo a wide local excision and groin node dissection surgery by Gynecology department and give an excelent result. Conclusion: Vulvar Carcinoma is a rare condition of female genitalia disorder. It is only comprises 5% of invasive carcinoma of female genitalia. As a clinician we must be carrefull because it has no spesific clinical features. Histopatology examination performed to established diagnosed and determined proper treatment. Key words: vulvar carcinoma epidermoid type, condilomata accuminata Alamat korespondensi: Tewu Walangare, Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 6 8 Surabaya 60131, Indonesia. Telepon: (031) 5501609, e-mail: walangare@hotmail.com PENDAHULUAN Karsinoma pada vulva merupakan penyakit jarang yang hanya meliputi 5% dari penyakit tumor ganas dari organ genitalia wanita. Pada tahun 1998 karsinoma vulva dilaporkan terjadi pada 3200 wanita yang mengakibatkan kematian sampai 800 orang. Pengarang Utama 2 SKP. Pengarang Pembantu 1 SKP (SK PB IDI No. 318/PB/A.7/06/1990) 67

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012 Sampai saat ini karsinoma pada vulva dibagi menjadi 2 tipe. Tipe pertama vulvar intraepithelial neoplasia (VIN) yang disebabkan oleh infeksi Human papilloma virus (HPV) dan banyak ditemui pada wanita muda. Tipe kedua banyak menyerang wanita yang lebih tua dikarenakan kelainan epitel non neoplasma yang disebabkan karena peradangan kronik. 1,2 Secara epidemiologi karsinoma vulva sering terjadi pada usia 65 75 tahun, namun dapat terjadi pada usia yang lebih muda berkisar 15% kasus. Pada pasien usia muda terjadi peningkatan hampir 20% dalam 20 tahun terakhir dengan karsinoma vulva pada kelompok usia muda berasal dari VIN yang berbentuk verukosa dan dapat bersifat invasif. Prevalensi VIN pada wanita muda dikaitkan dengan infeksi HPV terutama tipe 16 dan 18, hal ini dibuktikan pada 48 pasien dengan tumor ganas vulva yang dilakukan pemeriksaan PCR untuk mencari DNA virus HPV ditemukan 48% DNA HPV terutama tipe 16 dan 18. 1,3 Belum ditemukan faktor pencetus yang jelas sebagai penyebab penyakit ini. Pada studi retrospektif wanita dengan karsinoma vulva didapatkan hubungan yang siginifikan secara statistik antara pasien usia kurang dari 45 tahun dengan infeksi HPV (Risk Ratio 11,34), dan riwayat merokok (RR 2,83). Faktor pencetus lain seperti jumlah pasangan seksual lebih dari dua, hubungan seksual pada usia muda dan status ekonomi rendah tidak berpengaruh secara signifikan. 2,3 Meskipun karsinoma vulva termasuk penyakit jarang, deteksi dini kelainan ini sangat penting. Diagnosis ditegakkan berdasar pemeriksaan histologi, sehingga semua lesi yang mencurigakan di area ini harus dibiopsi baik secara biopsi plong maupun eksisi. Setelah penegakkan diagnosis, tumor ganas vulva diklasifikasikan berdasarkan TNM (Tumour Node Metastation) maupun FIGO (Federation Internatonal of Gynecologic and Obstetric). Terapi pada penyakit ini adalah pembedahan, dengan tujuan membuang seluruh bagian dari tumor. 2,4 Tujuan dari laporan kasus ini adalah melaporkan satu kasus tumor di area vulva yang menyerupai kondilomata akuminata dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma epidermoid berdiferensiasi baik. Kasus ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam penanganan tumor di area genital karena secara klinis gambaran tumor ganas tidak spesifik dan perlu dilakukan pemeriksaan histopatologi. A B C Gambar 1. A. Lesi pada vulva berupa tumor dengan warna eritematosa, bertangkai dengan permukaan verukosus. B. Lesi setelah eksisi dengan elektrokauter. C. Evaluasi pasien setelah dilakukan wide local exicision dan groin node dissection. 68

Laporan Kasus Karsinoma Epidermoid Vulva yang Menyerupai Kondilomata Akuminata Gambar 2. Gambaran makroskopi lesi setelah dibiopsi jaringan berukuran 5 2,5 cm putih permukan kasar. A B C Gambar 3. A. Tampak gambaran sel epitel squamous proliferatif dengan mutiara tanduk (panah kuning) (HE; 40 ), B. Tampak gambaran proses mitosis pada salah satu sel (panah kuning) (HE; 100 ), C. Tampak gambaran mutiara tanduk (pearl horn) pada struma (panah kuning) (HE; 100 ). LAPORAN KASUS Wanita hamil berusia 37 tahun datang ke poliklinik Infeksi Menular Seksual (IMS) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan rujukan dari poliklinik kandungan dengan keluhan benjolan di area genital sejak 3 tahun yang lalu. Benjolan semakin membesar dalam sebulan terakhir dan mudah berdarah namun tidak terasa nyeri dan terkadang terasa gatal. Benjolan awalnya dirasakan sejak tiga tahun yang lalu timbul sejak kehamilan pertama seperti benjolan kecil yang membesar secara perlahan sampai sebesar kelereng. Setelah pasien melahirkan anak pertama benjolan tidak bertambah besar sampai kemudian dia mengandung anak kedua. Riwayat pengobatan pasien telah berobat ke dokter umum dan memperoleh obat minum untuk mengurangi ukurannya namun tidak membaik. Riwayat hubungan seksual hanya dengan suami penderita. Pasien memiliki riwayat pernikahan dua kali, pada kehamilan pertama dengan suami pertama dan kehamilan terakhir dengan suami kedua. Menurut pasien, kedua suaminya tidak memiliki riwayat penyakit berupa benjolan di kelamin sebelumnya. Pasien tidak memiliki gejala penurunan berat badan 69

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012 yang signifikan dalam beberapa bulan ini maupun penurunan nafsu makan. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Riwayat penyakit seperti ini pada keluarga tidak ditemukan. Pada pemeriksaan venerologi di area perineum didapatkan tumor tunggal dengan diameter 5 cm bentuk oval, bertangkai dengan warna merah sampai merah muda dengan permukaan verukosa. Pemeriksaan acetowhite memberikan hasil positif. Pasien secara klinis didiagnosis sebagai kondilomata akuminata dan dilakukan eksisi dengan elektrokauter. Hasil pemeriksaan histopatologi oleh bagian Patologi Anatomi menunjukkan suatu karsinoma epidermoid berdiferensiasi baik. Pasien kemudian dikonsulkan kembali ke bagian Obstetri dan Gynecologi dan dilakukan tindakan wide local exicison di area perineum dan groin node dissection. PEMBAHASAN Tumor ganas vulva memiliki gejala klinis tidak spesifik. Keluhan yang sering dijumpai berupa gatal yang lama, sedangkan gejala lain lebih jarang dijumpai adalah pendarahan, keputihan, disuria dan nyeri area vulva. Gambaran klinis yang paling sering ditemui berupa benjolan atau massa di area vulva ukuran bervariasi dapat bertangkai. Lesi dapat berbentuk verukosa, ulcerasi dan leukoplakia. Lesi berbentuk verukosa dapat menyerupai lesi kondilomata akuminata. Kasus karsinoma vulva sering unifokal dan terjadi pada area labia mayor sedangkan sisanya sebanyak 5% multifokal dan terletak pada labia minor, klitoris sedikit gatal namun tidak nyeri. Jumlah lesi hanya satu di area perineum dengan permukaan verukosus. 1,2 Pada kasus ini hanya dijumpai massa di area perineum, tunggal, bertangkai dengan permukaan verukosus disertai dengan keluhan gatal yang tidak terlalu dominan tanpa rasa nyeri dan terkadang disertai mudah berdarah. Pada kasus ini diagnosis dibangun berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dengan didapatkan sel-sel epitel skuamous dengan sel proliferatif, dan bentuk papilomatik dengan mutiara tanduk (Pearl horn). Dalam stroma terdapat kelompok sel epitel yang masuk ke dalamnya sehingga kesimpulan dari pemeriksaan histopatologi adalah karsinoma epidermoid yang berdiferensiasi baik. Secara teori penegakan diagnosis tumor ganas vulva didasarkan hanya dari biopsi sehingga semua lesi pada area vulva harus dilakukan pemeriksaan histologi. Indikasi biopsi lesi pada vulva adalah lesi yang konfluen seperti kutil dan pada area vulva dengan ulkus yang menetap dan terasa gatal. Selain itu lesi yang mirip kondiloma namun tidak respons terhadap terapi standar wajib dilakukan pemeriksaan biopsi. 1,2,4 Berdasarkan gambaran histopatologi tumor ganas vulva dibagi menjadi beberapa tipe yaitu tipe Squamous carcinoma (paling sering), adenocarcinoma, melanoma, basal cell carcinoma dan carcinoma not other specified. 1,2 Karsinoma epidermoid merupakan sub tipe squamous carcinoma yang berlokasi intra epitel (33,3%) sedangkan 16% dapat bersifat invasif. Usia harapan hidup 5 tahun karsinoma epidermoid mencapai 84,8%, cukup tinggi jika dibandingkan dengan sub tipe squamous carcinoma lain. 3,5 Namun selain berdasarkan subtipe, prognosis dari karsinoma vulva dibedakan dari klasifikasi oleh FIGO yaitu berdasarkan ukuran dan keterlibatan dari kelenjar getah bening. Berdasarkan klasifikasi FIGO kasus ini termasuk stadium II yaitu ukuran tumor terbatas di area vulva atau perineum dengan ukuran > 2 cm tanpa keterlibatan kelenjar getah bening. 4,5 Terapi pada kasus karsinoma vulva adalah terapi bedah. 1,5 Pembedahan berfungsi membuang semua sel tumor ganas dan mengidentifikasi progresivitas penyakit untuk menentukan stadium tumor ganas dan terapi. Secara umum radikal vulvectomy dengan dissection of bilateral groin nodes merupakan terapi standar untuk kebanyakan pasien. Terapi ini bertujuan membuang lesi primer dengan batas 1 cm dari tepi tumor dan membuang kelenjar getah bening di sekitar tumor. Namun terapi lebih didasarkan atas pendekatan individu dan konservatif per kasus. 1,5,6 Pada kasus ini dilakukan tindakan wide local exicison di area perineum dan groin node dissection oleh bagian Obstetri dan Gynecology serta dilakukan pemeriksaan histopatologi ulangan dari hasil operasi. Hasilnya tidak ditemukan adanya infiltrasi sel-sel skuamous proliferatif pada sediaan. Kasus karsinoma vulva tipe epidermoid bisa menyerupai gambaran klinis kondiloma akuminatum pada seorang wanita hamil 37 tahun. Terapi dengan wide local exicision dan groin node dissection memberikan hasil yang baik. KEPUSTAKAAN 1. Canavan TP, Cohen D. Vulvar cancer. Am Fam Physician 2002; 66: 1269 76. 2. Kosary CL. Cancer of the vulva. National Cancer Institute: 147 54. 70

Laporan Kasus Karsinoma Epidermoid Vulva yang Menyerupai Kondilomata Akuminata 3. Choo YC, Morley GW. Double primary epidermoid carcinoma of the vulva and cervix. Gynecologic Oncology 1980; 9: 324 3. 4. Jeffrey J, Dawson L, Bryson P. Management of squamous cell cancer of the vulva. Obstet Gynaecol Can 2006; 28(7): 640 645. 5. Parker RT, Duncan I, Rampone J, Creasman W. Operative management of early invasive epidermoid carcinoma of the vulva. Am J Obstet Gynecol 1975; 123: 349 54. 6. Invasive Cancer of the Vulva. In: DiSaia PJ, Creasman WT, editors. Clinical gynecologic oncology. 6 th ed. Missouri: Mosby; 2002: p. 212 28. 71