Lampiran A. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Nekrosis

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load

Case Processing Summary

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

LAMPIRAN 1. ETHICAL CLEARANCE

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

Ranking (jangan ada yang dobel) TERIMA KASIH UJI RANKING HEDONIK. Nama : Tanggal :

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi

Lampiran A : Determinasi Tanaman

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

Gambar / foto sel mitosis pada jaringan karsinoma epidermoid (anak panah merah. Kelompok kontrol Kelompok P1

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).


LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis:

Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2 merupakan medikamen saluran akar yang paling sering digunakan sejak tahun 1920.

Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I )

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Lampiran A. Isolat Virus Metode Malole et al. (2006): Ikan kerapu macan positif VNN

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

Lampiran 1 Proses Pembuatan Mi Kering Kontrol dan Perlakuan. Alat. Bahan Utama. Tep.daun kelor. Panci pengukus. Noodle maker

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

LAMPIRAN. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilks Test. Case Processing Summary. sebelum perlakuan % %

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

LAMPIRAN A HARGA NORMAL PARAMETER PATOLOGI KLINIK PADA HEWAN COBA TIKUS

No. Jenis Bakteri Jumlah Koloni Junlah seluruh

LAMPIRAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 1. Analisis pertambahan bobot cacing tanah Eudrilus eugeniae.

Worksheet Uji Hedonik. Tanggal Uji : Jenis Sampel : Minuman Sereal Instan Beras Merah dan Bekatul

: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992

LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. (Informed Consent)

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1. Hasil Analisa Aitem Uji Coba. Skala Sikap Terhadap Menopause

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I LEMBAR PERMOHOHONAN MENJADI RESPONDEN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

Jakarta, 25 Mei Kepada yth, Univ Esa Unggul. Fakultas Fisioterapi. Di tempat. Dengan hormat,

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

Jika Tidak darimana Bapak/Ibu memperoleh air bersih? Sebutkan

STUDI PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENANGANAN PANGAN DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG, DITINJAU DARI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN GIZI

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

Lampiran 1: Skema Alur Pengujian Efek Antifungal

Lampiran A. Data Persentase Kesakitan Ikan. Ulangan Perlakuan I II III

LAMPIRAN Lampiran 1. Pertanyaan Kunci

LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Cookies Tabel 13. Standar Mutu Cookies (SNI )

x ±SD 0.30± ±0.02 x ±SD 0.32± ±0.05 x ±SD 0.34± ±0.04

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN DATA PENGUKURAN BMI BERDASAR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PADA 30 SUBJEK PENELITIAN. NO TINGGI BADAN (cm) B. BADAN ( kg) BMI ( kg/m2)

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

DAFTAR PUSTAKA. 2. Penyalahgunaan formalin dan boraks dalam bakso. Available : repository.usm.ac.id/bitstream/ /33347/6/abstract.

7. LAMPIRAN 7.1. Uji Organoleptik Penelitian Pendahuluan Panelis A B C

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Transkripsi:

Lampiran A. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Nekrosis Rataaan kerusakan hati mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian kombinasi testosteron undekanoat (TU) dan ekstrak air biji pepaya (Carica papaya L.) (x±sd) Lama Pemberian Kontrol (%) Perlakuan (%) (Minggu) T0 13,2±6,9 17,8±9,9 T1 9,2±3,4 23,3±4,5 T2 10,4±5,4 28,1±7,4 T3 8,8±2,7 18,1±3,5 T4 11,4±3,1 16,8±3,4 uji statistik SPSS a. Kelompok Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kel. Statistic df Sig. Statistic df Sig. NEKROSIS K0.244 5.200*.894 5.376 K1.192 5.200*.923 5.552 K2.192 5.200*.923 5.552 K3.198 5.200*.947 5.716 K4.223 5.200*.968 5.862 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance NEKROSIS Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.355 4 20.285.667 4 20.622.667 4 17.134.623 1.354 4 20.285

Oneway ANOVA NEKROSIS Between Groups W ithin Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig..099 4.025.839.517.590 20.030.690 24 Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: NEKROSIS Bonferroni (I) Kel. K0 K1 K2 K3 K4 (J) Kel. K1 K2 K3 K4 K0 K2 K3 K4 K0 K1 K3 K4 K0 K1 K2 K4 K0 K1 K2 K3 Me an Difference Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound.13984.10867 1.000 -.2028.4825.13984.10867 1.000 -.2028.4825.14857.10867 1.000 -.1941.4913.03220.10867 1.000 -.3105.3749 -.13984.10867 1.000 -.4825.2028.00000.10867 1.000 -.3427.3427.00873.10867 1.000 -.3340.3514 -.10764.10867 1.000 -.4503.2350 -.13984.10867 1.000 -.4825.2028.00000.10867 1.000 -.3427.3427.00873.10867 1.000 -.3340.3514 -.10764.10867 1.000 -.4503.2350 -.14857.10867 1.000 -.4913.1941 -.00873.10867 1.000 -.3514.3340 -.00873.10867 1.000 -.3514.3340 -.11637.10867 1.000 -.4591.2263 -.03220.10867 1.000 -.3749.3105.10764.10867 1.000 -.2350.4503.10764.10867 1.000 -.2350.4503.11637.10867 1.000 -.2263.4591

b.kelompok Perlakuan NEKROSIS perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig..286 5.200*.890 5.359.328 5.084.802 5.084.268 5.200*.868 5.257.152 5.200*.971 5.882.238 5.200*.911 5.473 Test of Homogeneity of Variance NEKROSIS Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.846 4 20.051 2.088 4 20.120 2.088 4 10.579.153 2.939 4 20.046 Oneway ANOVA NE KROSIS Between Groups W ithin Groups Total Sum of Squares df Mean S quare F Sig..004 4.001 2.058.125.009 20.000.013 24

Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: NEKROSIS Bonferroni (I) perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 (J) perlakuan P1 P2 P3 P4 P0 P2 P3 P4 P0 P1 P3 P4 P0 P1 P2 P4 P0 P1 P2 P3 Me an Difference Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound.02854.01360.488 -.0144.0714.03453.01360.196 -.0084.0774.01580.01360 1.000 -.0271.0587.01104.01360 1.000 -.0319.0539 -.02854.01360.488 -.0714.0144.00600.01360 1.000 -.0369.0489 -.01273.01360 1.000 -.0556.0302 -.01750.01360 1.000 -.0604.0254 -.03453.01360.196 -.0774.0084 -.00600.01360 1.000 -.0489.0369 -.01873.01360 1.000 -.0616.0242 -.02350.01360.996 -.0664.0194 -.01580.01360 1.000 -.0587.0271.01273.01360 1.000 -.0302.0556.01873.01360 1.000 -.0242.0616 -.00477.01360 1.000 -.0477.0381 -.01104.01360 1.000 -.0539.0319.01750.01360 1.000 -.0254.0604.02350.01360.996 -.0194.0664.00477.01360 1.000 -.0381.0477 K0P0 (T-Test) K0P0 kel_nekrosis Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 13.3000 6.86112 3.06839 5 17.8000 9.89065 4.42323 K0P0 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper 2.137.182 -.836 8.427-4.50000 5.38331-16.91393 7.91393 -.836 7.126.430-4.50000 5.38331-17.18406 8.18406

K1P1 (T-Test) K1P1 kel_nekrosis Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 9.2000 3.43875 1.53786 5 23.3000 4.45253 1.99123 K1P1 Me an Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper.696.428-5.604 8.001-14.10000 2.51595-19.90179-8.29821-5.604 7.520.001-14.10000 2.51595-19.96695-8.23305 K2P2 (T-Test) K2P2 kel_nekrosis Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 9.2000 3.43875 1.53786 5 28.1000 7.37733 3.29924 K2P2 Me an Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper 1.100.325-5.192 8.001-18.90000 3.64005-27.29398-10.50602-5.192 5.660.002-18.90000 3.64005-27.93829-9.86171 K3P3 (T-Test) K3P3 kel_nekrosis Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 8.8000 2.65989 1.18954 5 18.1000 3.52491 1.57639

K3P3 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.288.606-4.709 8.002-9.30000 1.97484-13.85399-4.74601-4.709 7.440.002-9.30000 1.97484-13.91436-4.68564 K4P4 (T-Test) K4P4 kel_nekrosis Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 11.4000 3.07002 1.37295 5 16.8000 3.40221 1.52151 K4P4 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.228.646-2.635 8.030-5.40000 2.04939-10.12590 -.67410-2.635 7.917.030-5.40000 2.04939-10.13454 -.66546

Lampiran B. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Steatosis Rataaan kerusakan hati mencit (Mus musculus L.) berupa steatosis setelah pemberian kombinasi testosteron undekanoat (TU) dan ekstrak air biji pepaya (Carica papaya L.) (x±sd) Lama Pemberian Kontrol (%) Perlakuan (%) (Minggu) T0 1,2±1,0 5,4±4,0 T1 2,4±2,0 5,6±1,4 T2 3,1±2,5 5,7±1,5 T3 1,5±0,7 6,3±1,8 T4 1,4±1,3 1,5±0,7 Uji Statistik SPSS a. Kelompok Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kel. Statistic df Sig. Statistic df Sig. STETOSIS K0.298 5.168.865 5.246 K1.185 5.200*.967 5.852 K2.136 5.200*.990 5.980 K3.360 5.033.767 5.042 K4.269 5.200*.894 5.376 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance STETOSIS Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Levene Statistic df1 df2 Sig. 11.259 4 20.000 2.239 4 20.101 2.239 4 5.887.183 11.026 4 20.000

Mann-Whitney Test STEATOSIS KELOMPOK Total Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 25 19.92 498.00 25 31.08 777.00 50 Test Statistics a STEATOSIS Mann-Whitney U 173.000 Wilcoxon W 498.000 Z -2.716 As ymp. Sig. (2-tailed).007 a. Grouping Variable: KELOMPOK NPar Tests Friedman Test K0 K1 K2 K3 K4 Ra nks Mean Rank 4.00 3.00 3.70 2.20 2.10 Test Statistics a N 5 Chi-Square 6.189 df 4 Asymp. Sig..185 a. Friedman Test Friedman Test (Kelompok Perlakuan) P0 P1 P2 P3 P4 Ra nks Mean Rank 3.00 3.80 3.00 3.80 1.40 Test Statistics a N 5 Chi-Square 8.000 df 4 Asymp. Sig..092 a. Friedman Test

K0P0 (T-Test) K0P0 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper 3.262.109.396 8.702 1.30000 3.27872-6.26074 8.86074.396 6.816.704 1.30000 3.27872-6.49552 9.09552 K1P1 (T-Test) K1P1_trans kel_steatos is Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 1.3432.86291.38591 5 2.6644.86670.38760 K1P1_trans F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.379.555-2.415 8.042-1.32116.54695-2.58244 -.05989-2.415 8.000.042-1.32116.54695-2.58244 -.05988 K2P2 (T-Test) K2P2 kel_steatos is Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 3.1000 2.53476 1.13358 5 5.7000 1.48324.66332 K2P2 Me an Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper 1.453.263-1.980 8.083-2.60000 1.31339-5.62869.42869-1.980 6.452.092-2.60000 1.31339-5.75998.55998

K3P3 (Mann- Witney Test) Ranks K3P3 kel_steatos is Total N Mean Rank Sum of Ranks 5 3.00 15.00 5 8.00 40.00 10 Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z As ymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. K3P3.000 15.000-2.643.008.008 a b. Grouping Variable: kel_s teatosis K4P4 (Mann- Witney Test) Ranks K4P4 kel_steatos is Total N Mean Rank Sum of Ranks 5 5.20 26.00 5 5.80 29.00 10 Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z As ymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. K4P4 11.000 26.000 -.334.738.841 a b. Grouping Variable: kel_s teatosis

Lampiran C. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Degenerasi Hidrofik Rataaan kerusakan hati mencit (Mus musculus L.) berupa degenerasi hidrofik setelah pemberian kombinasi testosteron undekanoat (TU) dan ekstrak air biji pepaya (Carica papaya L.) (x±sd) Lama Pemberian Kontrol (%) Perlakuan (%) (Minggu) T0 4,4±2,2 10,8±3,9 T1 5,0±2,9 11,7±8,4 T2 5,4±3,5 18,1±7,5 T3 3,0±2,8 12,2±2,8 T4 2,4±1,1 5,9±1,7 Uji Statistik SPSS Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk KELOMPOK Statistic df Sig. Statistic df Sig. D.HIDROFIK.233 25.001.869 25.004.095 25.200*.963 25.479 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance D.HIDROFIK Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Levene Statistic df1 df2 Sig. 4.069 1 48.049 4.589 1 48.037 4.589 1 45.800.038 4.265 1 48.044

NPar Tests Mann-Whitney Test D.HIDROFIK KELOMPOK Total Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 25 17.78 444.50 25 33.22 830.50 50 Test Statistics a D.HIDROFIK Mann-Whitney U 119.500 Wilcoxon W 444.500 Z -3.749 As ymp. Sig. (2-tailed).000 a. Grouping Variable: KELOMPOK NPar Tests Friedman Test K0 K1 K2 K3 K4 Ra nks Mean Rank 4.20 3.50 3.30 2.10 1.90 Test Statistics a N 5 Chi-Square 8.085 df 4 Asymp. Sig..089 a. Friedman Test P0 P1 P2 P3 P4 Ra nks Mean Rank 2.60 3.20 3.60 4.20 1.40 Test Statistics a N 5 Chi-Square 9.120 df 4 Asymp. Sig..058 a. Friedman Test

K0P0 (T-Test) K0P0 kel_d.hidrofik Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 8.8000 6.60114 2.95212 5 11.7000 8.43060 3.77028 K0P0 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.156.703 -.606 8.562-2.90000 4.78853-13.94237 8.14237 -.606 7.565.562-2.90000 4.78853-14.05393 8.25393 K1P1 (T-Test) K1P1 kel_d.hidrofik Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 5.4000 3.54260 1.58430 5 10.8000 3.91472 1.75071 K1P1 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.182.681-2.287 8.052-5.40000 2.36114-10.84481.04481-2.287 7.921.052-5.40000 2.36114-10.85421.05421 K2P2 (T-Test) K2P2 kel_d.hidrofik Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 5.0000 2.91548 1.30384 5 12.2000 2.77489 1.24097

K2P2 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Me an Difference Std. Error Difference Difference Lower Upper.295.602-4.000 8.004-7.20000 1.80000-11.35081-3.04919-4.000 7.981.004-7.20000 1.80000-11.35257-3.04743 K3P3 (T-Test) K3P3_trans kel_d.hidrofik Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5.3349.23536.10526 5 1.2212.20766.09287 K3P3_trans Me an Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper.178.684-6.314 8.000 -.88636.14037-1.21006 -.56267-6.314 7.878.000 -.88636.14037-1.21094 -.56179 K4P4 (T-Test) K4P4 kel_d.hidrofik Group Statistics Std. Error N Me an Std. Deviation Me an 5 3.0000 2.82843 1.26491 5 5.1000 2.79285 1.24900 K4P4 Me an Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper.006.940-1.181 8.271-2.10000 1.77764-6.19924 1.99924-1.181 7.999.271-2.10000 1.77764-6.19936 1.99936

Lampiran D. Cara Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) Bubuk halus biji pepaya Air rebusan mendidih Diambil biji pepaya Dicuci biji Dikeringkan dengan incubator pada suhu 50 C Dihaluskan dengan diblender dan diayak Ditimbang bubuk halus biji pepaya Dimasukkan kedalam bejana yang telah diisi air Direbus hingga mendidih Disaring dengan kertas saring Residu Rendeimen Dipanaskan Dilarutkan dengan akuabidestilata sesuai dengan kebutuhan penelitian Ekstrak air biji pepaya

Lampiran E. Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya Terhadap Alkaloid Biji Pepaya (Carica papaya L.) Ekstrak Dikeringkan Dihaluskan Diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlemeyer yang berisi 100ml methanol Dipanaskan hingga ¼ volume awal Disaring Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV Ditetesi pereaksi Ditetesi pereaksi Ditetesi pereaksi Ditetesi Meyer Wagner Bouchard dragendorf Diamati Diamati Diamati Diamati

Lampiran F. Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya Terhadap Flavonoid Biji Pepaya (Carica papaya L.) Ekstrak Dikeringkan Dihaluskan Diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlemeyer yang berisi 100ml methanol Dipanaskan hingga ¼ volume awal Disaring Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV Ditetesi pereaksi Ditetesi pereaksi Ditetesi pereaksi Ditetesi FeCl3 MgHCl H2SO4 NaOH 10% Diamati Diamati Diamati Diamati

Lampiran G. Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya Terhadap Steroid Biji Pepaya (Carica papaya L.) Ekstrak Dikeringkan Dihaluskan Diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlemeyer yang berisi 100ml n- heksan Dipanaskan hingga ¼ volume awal Disaring Tabung I Tabung II Tabung III Ditetesi pereaksi Ditetesi reagent Salkowsky Ditetesi libe CeSO4 1% H2SO4 men-bouchard Diamati Diamati Diamati

Lampiran H. Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya Terhadap Terpenoid Biji Pepaya (Carica papaya L.) Ekstrak Dikeringkan Dihaluskan Diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlemeyer yang berisi 100ml kloroform Dipanaskan hingga ¼ volume awal Disaring Tabung I Tabung II Tabung III Ditetesi pereaksi Ditetesi reagent Salkowsky Ditetesi Liber CeSO4 1% H2SO4 men- bauchard Diamati Diamati Diamati

Lampiran I. Pembuatan Preparat Histologi Hati Organ Hati dicuci dengan NaCl 0,9% difiksasi (dimasukkan ke dalam fiksatif bouin) washing (dengan menggunakan alkohol 70%, dilakukan berkalikali hingga jernih), direndam selama 1 malam dehidrasi dilakukan dengan merendam hati ke dalam alkohol bertingkat yaitu konsentrasi 30, 40, 50, 60, 70, 80, 96 dan 100% selama 1 jam pada masing-masing konsentrasi clearing dilakukan dengan merendam hati ke dalam xylol selama 1 malam Infiltrasi Embedding dilakukan dengan meletakkan hati pada kotak berbentuk segi empat yang telah dipersiapkan sebelumnya sebagai cetakan. Dituang parafin yang telah cair ke dalam kotak tersebut, kemudian hati ditanam dan diatur posisinya lalu diberi label. Dibiarkan sampai dingin dan membeku sehingga membentuk blok parafin dan dimasukkan ke dalam freezer. Dilakukan penempelan blok-blok parafin pada holder yang terbuat dari kayu berukuran 1x1 cm yang berbentuk persegi. Blok Parafin

Blok Parafin Pita Parafin Cutting dilakukan dengan memotong blok-blok parafin yang telah diholder pada mikrotom sehingga membentuk pita-pita parafin dengan ukuran ketebalan 6-10 µm Attaching dilakukan dengan mengambil beberapa pita parafin dengan skapel, kemudian diletakkan pada object glass, dan dicelupkan pada air dingin dan air hangat. Lalu diletakkan di atas hotplate beberapa detik untuk melekatkan pita parafin pada object glass Deparafinasi dilakukan dengan cara mencelupkan objek pada xylol sampai parafin habis kira-kira selama ± 15 menit Dealkoholisasi dilakukan dengan mencelupkan objek glass ke dalam alkohol absolut, 96, 80, 70, 60, 50, 40 dan 30% Pewarnaan sediaan hati diwarnai dengan menggunakan hematoxilin Erlich selama 3-5 menit, lalu dicuci dengan dengan air mengalir ± 3 menit, kemudian dimasukkan ke dalam alkohol 30, 50, dan 70%, lalu dimasukkan ke dalam larutan pewarna Eosin 0,5% dalam alkohol selama 1-3 menit, lalu dimasukkan ke dalam aquadest dan kemudian preparat dimasukkkan berturut-turut ke dalam alkohol 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 96%, alkohol absolut, dikeringkan dengan kertas tisu, selanjutnya preparat dimasukkan dalam chamber berisi xylol Mounting dilakukan dengan menutup preparat dengan Canada balsam. Diusahakan Diusahakan supaya tidak terdapat gelembung udara. Preparat diberi label Diamati nekrosis, degenerasi hidrofik, dan steatosis

Lampiran J. Varietas-Varietas Pepaya (Carica papaya L.) di Indonesia. 1. Pepaya Medan Deskripsi Morfologi: Kulit buah bewarna hijau, halus dan licin. Daging buah bewarna kuning kemerahan dan rasanya manis. Berat buah kurang lebih 1,5 kg. 2. Pepaya Bangkok a. Pepaya Medan b. Pepaya Bangkok Deskripsi Morfologi: Varietas pepaya Bangkok dikenal juga dengan nama pepaya Thailand. Kulit luar kasar dan tidak rata. Pepaya Bangkok berukuran lebih besar dan bentuknya lebih bulat dibandingkan pepaya Cibinong. Daging buah bewarna merah jingga dan berat buah kurang lebih 3,5 kg (Kalie, 1996). 3. Pepaya Cibinong Deskripsi Morfologi: Bentuk buah panjang besar dan lancip pada bagian ujungnya. Tangkai buah panjang. Daging buah bewarna merah kekuningan, rasanya kurang manis. Berat varietas pepaya kurang lebih 2,5 kg/buah (Kalie, 1996). c. Pepaya Cibinong

4. Pepaya Solo Deskripsi Morfologi: Ukuran buah kecil dan bentuknya mirip buah alpukat. Berat buah antara 0,4-0,1 kg/buah. Daging buah bewarna kuning, beraroma dan rasanya manis (Kalie, 1996). d. Pepaya Solo 5. Pepaya Burung Deskripsi Morfologi: Daging buah bewarna kuning dan berair banyak. Kulit buah bewarna hijau kekuning. Rasa asam manis (Kalie, 1996). e. Pepaya Burung 6. Pepaya Jinggo Deskripsi Morfologi: Daging buah bewarna merah dan berair banyak. Kulit buah bewarna kuning. Berat buah kurang lebih 1,5 kg/buah (Kalie, 1996).

7. Pepaya California Deskripsi Morfologi: Warnanya lebih mengkilap, bentuknya agak lonjong, daging buahnya tebal, bijinya lebih sedikit, dan rasanya manis (Kalie, 1996). f. Pepaya California