BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengurutan atau sorting merupakan jenis operasi penting dalam pengolahan data. Hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari selalu menjumpai permasalahan yang harus diselesaikan dengan melibatkan operasi pengurutan data. Begitu pentingnya operasi tersebut, sehingga sampai saat ini telah banyak dikembangkan metode-metode pengurutan data dan mungkin akan tetap bermunculan metode-metode baru. Pengurutan data juga merupakan salah satu proses yang sangat dibutuhkan di dalam pemrograman. Sorting atau pengurutan ini adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu. Adanya kebutuhan akan pengurutan melahirkan beberapa macam pengurutan. Metodemetode pengurutan antara lain, yaitu bubble sort, selection sort, insertion sort, quick sort, merge sort dan lain sebagainya (Kadir dkk, 2005). Dari kumpulan data yang disimpan dapat mempunyai tipe data yang berbeda-beda dan pengurutan terhadap data tersebut dapat dilakukan untuk satu atribut atau lebih tergantung pada kebutuhan yang diinginkan. Contoh penerapannya antara lain berupa daftar hadir yang diurutkan berdasarkan nomor induk, menentukan rangking tertinggi nilai mahasiswa, dan banyak contoh. Namun terkadang data yang ingin diurutkan tidak hanya berupa data satu baris atau data satu kolom. Melainkan data yang terdiri dari beberapa kolom, dan setiap kolom terdiri dari baris yang mungkin berbeda. Contohnya untuk menentukan rangking sekolah terbaik dengan melihat
2 rata-rata jumlah NEM siswa. Ada beberapa sekolah yang akan dirangking, dan setiap sekolah mempunyai jumlah siswa yang mungkin berbeda. Tujuan pengurutan data adalah untuk lebih mempermudah proses pencarian data pada saat dibutuhkan. Selain itu, pengurutan data dapat juga bertujuan untuk mendapatkan peringkat, misalnya dalam menentukan objek unggulan, dan lain sebagainya. Keuntungan yang diperoleh dari data yang sudah dalam keadaan terurut adalah bahwa data mudah dicari (misalnya dalam buku telepon atau kamus bahasa), mudah untuk dibetulkan, dihapus, disisip, atau digabungkan, dan mudah mencek apabila ada data yang hilang. Permasalahan selanjutnya adalah apabila yang diurutkan berupa objek yang terdiri dari sejumlah data, dan akan diambil sebagian data untuk setiap objek. Salah satu metode untuk mengambil sebagian data adalah dengan menggunakan metode kuantil. Metode kuantil adalah metode dengan memisahkan atau membagi data menjadi kuantil-kuantil tertentu. Sehingga data akan dikelompokkan sesuai dengan kuantilnya. Kuantil adalah nilai-nilai observasi yang membagi data menjadi N bagian yang sama. Suatu data akan mempunyai 1 median, 3 kuartil, 9 desil, 99 persentil. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian tugas akhir ini penulis mengambil judul penelitian Metode Pengurutan Objek dengan Pengelompokan Data Berdasarkan Kuantil. 1.2. Rumusan Masalah Andaikan sebanyak objek akan diurutkan,,,,, dan setiap objek memiliki data yang tidak terurut. Data pada masing-masing objek diurutkan secara menaik (ascending). Kemudian akan diambil sebagian data berdasarkan kuantilnya. Kriteria pengurutan objek tersebut dengan menggunakan rata-rata.
3 Masalah dalam penelitian ini adalah mengurutkan objek tersebut berdasarkan kuantil dengan kriteria rata-rata. 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah jenis pengurutan objek secara urut naik (ascending) yaitu diurutkan dari data terkecil menuju data terbesar, kemudian dikelompokkan berdasarkan kuantil. 1.4. Tinjauan Pustaka Pengurutan data secara umum bisa didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan objek menggunakan aturan tertentu. Dalam proses pengurutan data, kecepatan merupakan faktor yang penting, untuk mempercepat proses data tersebut. Misalnya dalam menentukan rangking data siswa, proses pengurutan data dimulai dari yang kecil ke yang besar (ascending) melakukan proses pengurutan. Keuntungan dari data yang sudah terurut yaitu data mudah untuk dicari, mudah untuk diperiksa, dan mudah untuk dibetulkan jika terdapat kesalahan. Menurut Kerami (2003), kuantil adalah nilai-nilai yang membagi jajaran data menjadi bagian-bagian yang sama. Sebagai contoh, kuantil yang membagi jajaran data menjadi dua bagian yang sama adalah median. Kuantil yang membagi jajaran data menjadi empat bagian disebut kuartil (Q 1, Q 2, Q 3 ), menjadi sepuluh bagian disebut desil (D 1, D 2, D 3,..., D 9 ), dan menjadi seratus bagian disebut persentil (P 1, P 2, P 3,..., P 99 ). Dengan pengertian di atas, maka median = Q 2 = D 5 = P 50.
4 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengurutkan objek dengan mengelompokkan data berdasarkan kuantil. 1.6. Kontribusi Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu semoga penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dalam penerapan ilmu statistika tentang mengurutkan objek dengan mengelompokkan data berdasarkan kuantil, dapat mempermudah pembaca dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai kuantil, dan sebagai referensi baik di departemen maupun di perpustakaan, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti-peneliti selanjutnya. 1.7. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi literatur dan mencari bahan dari buku dan internet yang berhubungan dengan penelitian. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a. Menginput data yang ingin diurutkan di dalam Microsoft Excel yang berisi n kolom dan m baris, kemudian simpan file tersebut sebagai file teks (yaitu tab delimited txt ). b. Memanggil data tersebut dari program R. c. Mengurutkan data terkecil sampai terbesar untuk setiap kolom. d. Mencari rata-rata dari data seluruhnya untuk setiap kolom. e. Mengurutkan rata-rata terkecil sampai terbesar. f. Mengambil data sesuai kuantil yang diinginkan. g. Mencari rata-rata dari data kuantil untuk setiap kolom.
5 h. Mengurutkan data terkecil sampai terbesar dari rata-rata data kuantil. i. Membuat kesimpulan.