BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh : Baskoro Adi Nugroho NIM. E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

2 sumber daya manusia, peran masyarakat, dan dukungan pendanaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya terarah, terpadu, dan

NOTARIS DAN BADAN HUKUM (STUDY TENTANG TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN BADAN HUKUM)

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE SKETSA WAJAH DALAM MENEMUKAN PELAKU TINDAK PIDANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

Peran dinas perhubungan dalam mendukung peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai rupa yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya kota layak anak. Mewujudkan Kota Layak Anak merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang diinginkan serta tujuan pembentukan pemerintahan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. cara mengucap rasa syukur, merawat, menjaga, dan. mengembangkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin. Karena diluar sana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang menginginkan menjalani

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebutuhan pangan, sandang serta kesempatan kerja. Selain itu, jumlah masyarakat yang

Oleh Ariwisdha Nita Sahara NIM : E BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

Pembuktian penuntut umum dalam perkara tindak pidana korupsi oleh kejaksaan Sukoharjo. Oleh : Surya Abimanyu NIM: E BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, ctk Ketiga, UI Press, Jakarta, 2012, hlm. 42 2

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGANGKATAN ANAK BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN SERTA PERLINDUNGANNYA MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Pacitan)

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, ada yang namanya hak dan kewajiban warga

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

RABU, 20 JANUARI 2016

m^w^^^^mi^^^^m m M &&&?zmi Hpj

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kepastian hukum bagi jalannya kehidupan organisasi pemerintahan di Indonesia,

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bersama-sama dengan orang lain serta sering membutuhkan antara yang satu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHALUAN. kehidupan sehari-hari entah untuk kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi dan memiliki dedikasi tinggi pada Pancasila dan Undang. Negara. Pegawai Negeri merupakan tulang punggung Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan BAB II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Nama : Hesti Wulandari BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Keadaan

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT BANK DI BPR BKK Capem BATURETNO Kab. WONOGIRI

Tinjauan tentang disparitas putusan hakim pada tindak pidana perkosaan (studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

TINJAUAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI PT. NYONYA MENEER SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

2016, No Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik. Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang di maksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang menggalakkan pembangunan di segala bidang. Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan implementasi pelaksanaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUDNRI 1945) pada alinea keempat yang berbunyi: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Berdasarkan UUDNRI 1945 tersebut menunjukkan bahwa, semua warga negara Indonesia berhak mendapat perlindungan dari negara Indonesia dalam kehidupanya, termasuk perlindungan hak asasinya. Salah satu hak asasi yang mendapat perlindungan dari negara Indonesia yaitu hak mendapatkan pekerjaan yang dituangkan dalam UUDNRI 1945 Pasal 27 ayat 2 berbunyi, Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Hal ini artinya, tidak ada unsur dikriminasi bagi setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, meskipun seseorang tersebut memiliki perbedaan dengan orang lain. Perbedaan seseorang dengan orang lain dapat dilihat dari banyak aspek, salah satunya disabilitas (penyandang cacat). Berdasarkan UUDNRI 1945 Pasal 27 ayat 2 tersebut, maka seseorang yang menyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan seperti orang yang normal (tidak disabilitas). Undang-Undang Nomor 4 tahun 1997 ayat (3) menjelaskan, penyandang cacat mendapatkan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupanyang sekarang sudah di cabut dan di ganti dengan Undang-Uundang Nomor 8 tahun 2016 yang disahkan pada tanggal 15 april 2016 namun saat ini belum berlaku. Dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 5 dijelaskan bahwa, setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Berdasarkan UUDNRI 1945 pasal 27 ayat 2, Undang-Undang Nomor 4 tahun 1997 ayat 3 dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 5 cukup jelas bahwa, seseorang penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan sesuai

kemampuan dan keterampilannya seperti orang yang normal. Interfensi atau campur tangan pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan tentunya untuk mewujudkan tata ketenagakerjaan yang adil. Dalam peraturan ketenagakerjaan atau perburuhan memberikan hak-hak bagi buruh atau pekerja sebagai manusia yang utuh, karena itu harus dilindungi hak-haknya baik menyangkut keselamatannya, kesehatannya, mendapatkan pekerjaan, upah yang layak dan lain sebagainya. Interfensi pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan melalui peraturan perundangundanggan tersebut telah membawa perubahan mendasar yakni, menjadikan sifat hukum ketenagakerjaan atau perburuhan menjadi ganda yakni sifat privat dan publik. Lalu Husni menyatakan, Sifat privat mengingkat pada prinsip dasar adanya hubungan kerja yang ditandai dengan adanya perjanjian kerja antara buruh atau pekerja dengan pengusaha atau majikan. Sedangkan sifat publik yaitu: adanya sangsi pidana, sangsi administratif bagi pelanggar ketentuan dibidang perburuhan atau ketenagakerjaan dan ikut campur tangan pemerintah dalam menetapkan besarnya standar upah (upah minimum) ( Lalu Husni, 2000: 23). Campur tangan pemerintah terhadap ketenagakerjaan tidak hanya sebatas penetapan peraturan perudang-undangan ketenagakerjaan, namun ikut juga menandatanganiconvention on The Right of Person with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas, yang selanjutnya disebut CRPD) pada tanggal 30 Maret 2007 di New York yang dilaksanakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara Indonesia juga sudah mertatifikasinya dalam Undang-Undang yaitu UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Person With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas ). Berdasarkan konvensi tersebut menunjukkan bahwa, hak-hak penyandang disabilitas tidak hanya dilindungi peraturan perundang-undangan Indonesia, tetapi juga dilindungi hukum dunia. Hal ini artinya, orang-orang penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama seperti orang yang normal untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya seperti orang yang normal. Penandatanganan Convention on The Right of Person with Disabilitiestersebutmenunjukkan dan memberikan penekananpada kesungguhan pemerintah Indonesiamenghormati,melindungi, memenuhi dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas dengan harapan dapat memenuhi kesejahteraan para penyandang disabilitas. Sebagai negara yang ikut menandatangani konvensi tersebut di atas, Indonesia memiliki komitmen untuk meratifikasi Konvensi tersebut. Konvensi tersebut memerlukan kesiapan

dari berbagai aspek. Perlindungan hukum bagi tenaga kerja penyandang disabilitas maupun perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas. Adanya peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan yang melidungi hakhak penyandang disabilitas ternyata tidak sepenuhnya diimplementasikan oleh perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia.Dapat dilihat dari belum adanya penyaluran tenaga kerja disiabilitas yang kurang optimal.menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan ingin mengajukan penyandang disabilitas yang memenuhi kualifikasi untuk ikut seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) lagi.pasalnya, Khofifah menilai jumlah penyandang disabilitas yang terpilih menjadi CPNS hanya sepuluh persen."lebih dari 100 orang penyandang disabilitas gugur saat proses administrasi seleksi CPNS. Kami ingin ajukan lagi penyandang disabilitas yang masuk kualifikasi menjadi CPNS, lewat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," kata Khofifah saat ditemui di Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (13/1)http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160113201336-20- 104121/mensos-ingin-ajukan-lagi-penyandang-disabilitas-jadi-pns/ yang diunduh 13 April 2016. Banyak orang beranggapan bahwa, orang penyandang disabilitas tidak mampu bekerja seperti orang normal. Dari pihak penyandang disabilitas itu sendiri merasa rendah diri dan tidak mau berkompetensi di dunia kerja, meskipun kemampuan atau keterampilannya lebih baik dari orang yang normal. Atau pihak penyandang disabilitas kurang mengetahui peraturan perundang-undangan yang melindungi hak-haknya dalam dunia kerja. Permasalahan-permasalahan yang diungkapkan di atas merupakan fenomena yang terjadi di dunia kerja di Indonesia. Namun ada juga perusahaan yang berani memperkerjakan penyandang disabilitas dan tidak mengesampingkan hak-hak yang harus diberikan kepada pekerja disabilitas. PT SOLOPOS merupakan salah satu perusahaan di Kota Solo yang mempekerjakan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas pada PT SOLOPOS dapat bekerja cukup baik, sangat produktif dan tidak kalah dengan pekerja yang normal. Disisi lain, pihak PT SOLOPOS juga memenuhi hak-hak yang harus diterima oleh pekerja penyandang disabilitas tersebut, sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara pekerja penyandang disabilitas dengan perusahaan. Terjalinya hubungan kerja yang baik antara penyandang disabilitas dengan PT SOLOPOS dan dipenuhinya hak-hak yang harus diterima penyandang disabilitas, bagaimanakah PT SOLOPOS memberikan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitas? Apakah perlindungan hak pekerja penyandang disabilitas didasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Convention on The Right of Person with Disabilities ataukah membuat

kebijakan sendiri. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji secara lebih mendalam baik secara teori mapun praktik melalui penelitian dengan menggali informasi-informasi yang terkait dengan permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian dengan pihak PT SOLOPOS. Permasalahan yang diungkapkan di atas yang melatarbelakangi judul penelitian, Perlindungan Hak Pekerja Penyandang Disabilitas PT SOLOPOS Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Convention on The Rights of Person with Disabilities. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitas pada PT SOLOPOS ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Convention on The Right of Person with Disabilitas? 2. Kendala apasajakah yang dihadapi PT SOLOPOS dalam memberikan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitasditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Convention on The Right of Person with Disabilitas? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: a. Tujuan Objektif 1) Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitas pada PT SOLOPOS ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Convention on The Rights of Person with Disabilities. 2) Untuk mengetahui ada tidaknya kendala yang dihadapi PT SOLOPOS dalam memberikan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitasditinjau dari Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Convention on The Right of Person with Disabilitas. b. Tujuan Subjektif

1) Untuk menambah, memperluas dan mengembangkan pemahaman aspek hukum dalam teori dan praktek lapangan hukum, khususnya dalam bidang Hukum Administrasi Negara. 2) Untuk memperoleh informasi sebagai bahan utama dalam penulisan hukum untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: a. Manfaat Teoritis 1) Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan hukum serta memberikan suatu pemikiran dibidang ilmu hukum, khususnya Hukum Administrasi Negara. 2) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan informasi terkait implementasi Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Convention on The Rights of Person with Disabilities. 3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan-bahan informasi ilmiah yang dapat dijadikan acuan terhadap penelitian-penelitian sejenis untuk tahap berikutnya. b. Manfaat Praktis 1) Memberikan jawaban dari permasalahan yang diteliti serta dapat mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang sistematis sekaligus mengetahui kemampuan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan. 2) Memberikan pendalaman pengetahuan dan pengalaman baru pada penulis mengenai permasalahan hukum yang dikaji, sehingga dapat berguna bagi penulis maupun orang lain dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. E. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodelogis, sistematis, dan konsisten (Soerjono Soekanto, 2010:42). Metodelogis pada hakekatnya memberikan pedoman, tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapinya (Soerjono Soekanto, 2010:6). Adapun metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah sebagai berikut:

a. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum sosiologis atau empiris. Penelitian hukum sosiologis atau empiris yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan, atau terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto, 2010:52). Penulisan hukum ini penulis akan mengkaji tentang pelaksanaan perlindungan hak pekerja penyandang disabilitas pada PT SOLOPOS dan kendala yang dihadapi ditinjau Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Convention on The Rights of Person with Disabilities. b. Sifat Penelitian Sifat dari penelitian hukum ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tenang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya (Soerjono Soekanto, 2010:10). c. Pendekatan Penelitian Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata (Soerjono Soekanto, 2010: 32). Pendekatan kualitatif adalah suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan juga perilakunya yang nyata diteliti, dipelajari sebagai sesuatu yang utuh (Soerjono Soekanto, 2010:250). d. Jenis dan Sunber Data Penelitian Secara umum didalam penelitian biasanya dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari masyarakat (mengenai prilakunya; data empiris) dan dari bahan pustaka. Jenis data yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan data primer atau data dasar dan yang kedua diberi nama data sekunder (Soerjono Soekanto, 2010:51). Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketetapan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketetapan dan kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh (H.B. Sutopo, 2006:56). Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat, melalui penelitian (Soerjono Soekanto, 2010:12). Sumber data penelitian dalam penulisan hukum ini diperoleh melalui wawancara dengan pekerja penyandang disabilitas di PT Solopos

2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2010:12). Data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku dan dokumen-dokumen yang relevan. e. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara atau interview (Soerjono Soekanto, 2010:21). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Studi Dokumen atau Bahan Pustaka Studi dokumen merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan content analysis (Soerjono Soekanto, 2010:21). Studi dokumen atau bahan pustaka dalam penelitian ini penulis menggunakan peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur, jurnal, dokumen-dokumen, internet, dan bahan pustaka lain yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. 2) Wawancara atau Interview Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paing banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama pada penelitian lapangan. Tujuan wawancara adalah untuk bisa menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang (H.B. Sutopo, 2006:68). Fungsi dari wawancara adalah untuk membuat deskripsi dan/ atau eksplorasi (Soerjono Soekanto, 2010:25). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan narasumber yang berkaitan yaitu pekrja penyandang disabilitas yang bekerja pada PT SOLOPOS f. Teknil Analisi Data Proses analisis dalam penelitian kualitatif dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif (interactive model of analysis). Model analisis interaktif dilakukan

dengan tiga komponen utama yang saling berhubungan dan juga merupakan proses yang membentuk siklus (Sutopo, 2006: 119). Pada tahap analisis kualitatif, terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama analisis tersebut antara lain: (H.B. Sutopo, 2006:113-116) 1) Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote). Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan isi dari catatam data yang diperoleh di lapangan. 2) Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data disusun sebagai media komunikasi dengan bahasa peneliti berdasrkan pemahaman mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Sajian data juga dapat dikatakan sebagai sekumpulaninformasiyang memungkinkankesimpulan riset dapat dilaksanakan Penarikan kesimpulan dan verifikasi. 3) Menarik Kesimpulan Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan, pernyataanpernyataan,konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alursebabakibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan (HB. Sutopo, 2002:37). Berikut ini penulis memberikan ilustrasi bagan dari tahap analisis data : Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Gambar 1. Model Analisis Interaktif

F. Sistematika Penulisan Hukum Sistematika penulisan hukum ini disajikan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai isi dari penelitian hukum ini. Adapun sistematikan penulisan hukum ini terdiri dari 4 (empat) bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi penjelasan dari penulis mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah yang penulis kaji dalam penelitian hukum, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan hukum. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka berisikan ulasan mengenai kerangka teori dan kerangka pemikiran. Kerangka teori berisikan ulasan mengenai tinjauan tentang ketenagakerjaan penyandang disabilitas, Undang-Undang Ketenagakerjaandan Converntion On The Rights Of Persons With Disabilities. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas dan menjawab permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan rumusan masalah yaitu mengenai bagaimana pelaksanaan perlindungan hak tenaga kerja penyandang disabilitas pada PT SOLOPOS ditinjau dariundang-undang Nomor 13 Tahun 2003 danconverntion On The Rights Of Persons With Disabilities. Kendala yang dihadapi PT SOLOPOS dalam memberikan perlindung hak pekerja penyandang disabilitas dengan adanya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 danconverntion On The Rights Of Persons With Disabilities. BAB IV : PENUTUP Bab keempat yang merupakan bab terakhir ini menjelaskan kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan. Serta saran-saran yang ditulis sebagai tindak lanjut dari kesimpulan tersebut. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN