Pengantar Perpajakan MINGGU 1

dokumen-dokumen yang mirip
Perpajakan. Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57. (Sesi 1)

PERPAJAKAN (SEBUAH PENGANTAR) Disampaikan oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.

BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN

FUNGSI PAJAK. 2.Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan berbagai kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.

Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi

Dasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Perpajakan I. Modul ke: 01FEB. Pengantar Perpajakan. Fakultas. Dra. Muti ah, M.Si. Program Studi AKUNTANSI

PENGANTAR PERPAJAKAN. Pengantar Pajak

Iuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)

TINJAUAN UMUM HUKUM PAJAK

PERTEMUAN 2 DASAR-DASAR PERPAJAKAN

PERTEMUAN 1 DASAR DASAR PERPAJAKAN

PENGERTIAN PAJAK FUNGSI PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).

PENGANTAR PERPAJAKAN. Amanita Novi Yushita, M.Si

Perpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Modul ke: Perpajakan. Pengantar Perpajakan. Fakultas FAKULTAS EKONOMI & BISNIS. Yanti Verawati Bakara, SE, MSi, BKP. Program Studi MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

DASAR DASAR PERPAJAKAN. ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA

PERPAJAKAN PENGANTAR PERPAJAKAN. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Modul ke: Pengantar Perpajakan. 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA. Program Studi Manajemen

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.

Iuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. memberikan berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahun 2009 dalam pasal 1 angka 1, sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak Pengertian Pajak Rochmat Soemitro (1990;5)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. yang semula dilakukan Cuma-Cuma dan sifatnya memaksa tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munawir Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

Pengantar Perpajakan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM PAJAK** (EB) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut Soemitro, S.H (1990) dalam Resmi (2013) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR PERPAJAKAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata

PENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pajak menurut beberapa ahli antara lain :

MODUL PERKULIAHAN. Perpajakan. Pengantar Perpajakan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2009:21). digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Repositori STIE Ekuitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di negara Indonesia pajak sangatlah penting untuk menambah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2007: 2) untuk memelihara kesejahteraan secara langsung.

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB II PENGATURAN PEMILIKAN NPWP BAGI WANITA KAWIN BEKERJA

BAB II KAJIAN TEORI. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

HUKUM PAJAK. Chandra Dewi Puspitasari, LL.M

BAB I. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat pakar tentang definisi pajak yang beberapa. diantaranya akan penulis kutip sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pasal 1 undang undang No.6 tahun 1983 tentang kententuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TELAAH PUSTAKA. Pada dasarnya pajak merupakan salah satu perwujudan dan kewajiban

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Transkripsi:

Pengantar Perpajakan MINGGU 1

Romawi Kuno, 167 SM TRIBUTUM Inggris, 1799 secara eksplisit diatur dalam uu sbg income tax AS, di New Plymouth, 1643, Massachusetts 1646, uu pajak federal 1861 Indonesia, sampai bulan des 1949, beberapa daerah tidak mampu mengutip pajak

Sumber pajak (Adam Smith): Sewa, Keuntungan, Upah Semua subyek negara harus ikut memberi kontribusi terhadap pemerintah Pajak yang dikenakan harus jelas/pasti Pajak harus ditagih/dikenakan pada saat paling nyaman/mempunyai uang Pajak sederhana, kecil, sesuai kemampuan

Upeti Upeti Upeti

Pemungutan Pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara (sosial dan ekonomi) Pada mulanya pajak belum merupakan suatu pungutan, melainkan pemberian sukarela rakyat kepada raja u/ memelihara negara. Setelah terbentuk negara nasional dan pemisahan rumah tangga negara dan pribadi raja, maka pembayaran pajak menjadi ditetapkan oleh negara (dapat dipaksakan)

Definisi Pajak, Retribusi, dan Sumbangan menurut Ahli Hukum Iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. (Prof. Dr. P.J.A. Andriani)

Iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. (Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH)

menurut UU Pajak Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Undang Undang nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)

UNSUR UNSUR PAJAK Iuran atau pungutan Berdasarkan Undang-undang Dapat dipaksakan Tidak menerima atau memperoleh kontraprestasi Untuk membiayai pengeluaran umum Pemerintah

Retribusi pungutan yang dilakukan oleh negara sehubungan dengan penggunaan jasa-jasa yang disediakan oleh negara

Unsur-Unsur Retribusi Pungutan retribusi harus berdasarkan UU Sifat pungutannya dapat dipaksakan Pemungutan dilakukan oleh negara Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum Kontraprestasi (imbalan) langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi)

Retribusi DASAR HUKUM Diatur dalam UU nomor 19 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Contoh : Retribusi Sampah, Retribusi Jalan Tol, Retribusi Parkir, dll

Sumbangan biaya-biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan untuk prestasi pemerintah tertentu

Sumbangan Unsur-unsur Sumbangan : Pungutan sumbangan tidak berdasarkan UU, tapi lebih bersifat gotong-royong Sifat pungutannya tidak dapat dipaksakan, melainkan sukarela Kontraprestasi (imbalan) langsung dapat dirasakan oleh pembayar sumbangan jika berada di daerah yang dibiayai oleh sumbangan Kontraprestasi (imbalan) tidak dapat dirasakan oleh pembayar sumbangan jika berada di luar daerah yang dibiayai oleh sumbangan Contoh : Sumbangan pembangunan jalan, sumbangan pembangunan masjid

FUNGSI PAJAK Budgetair Sumber dana pemerintah dalam pembangunan Regulerend/Mengatur Alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi

SYARAT PEMUNGUTAN Syarat Keadilan Syarat Yuridis Syarat Ekonomis Syarat Finansiil Sederhana

TEORI YG MENDUKUNG Teori Asuransi Teori Kepentingan Teori Daya Pikul Teori Bakti Teori Asas Daya Beli

KEDUDUKAN HUKUM 1. Hukum Perdata Mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya 2. Hukum Publik Mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya, hukum tata negara, hukum tata usaha, hukum pajak, hukum pidana. 1. Hukum Pajak Materiil, memuat norma yang menerangkan al: keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak, siapa yang dikenakan pajak, berapa besar pajak yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungna hukum antara pemerintah dan wajib pajak. Contoh: uu pph 2. Hukum Pajak Formil, memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil). Hukum ini memuat al: a. Tata cara penyelenggaraan penetapan suatu utang pajak. b. Hak fiskus untuk mengadakan pengawasan thd wp mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang menimbulkan utang pajak c. Kewajiban wp misalnya menyelenggarakan pembukuan/pencataan, dan hak wp mis. Mengajukan kebaratan dan banding, contoh, kup

PENGELOMPOKAN Gol Pajak langsung Pajak Tidak Langsung sifat Pajak Subyektif Pajak Obyektif Lembaga Pemungut Pajak Pusat Pajak Daerah

TATA CARA PEMUNGUTAN Stelsel Pajak Stelsel nyata Stelsel Anggapan Stelsel Campuran Asas Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak Asas domisili Asas Sumber Asas kebangsaan Official assessment system Self assessment system With holding system

TIMBULNYA UTANG Ajaran Formil Ajaran Materiil HAPUSNYA UTANG Pembayaran Kompensasi Daluwarsa Pembebasan dan Penghapusan

HAMBATAN PEMUNGUTAN 1. Perlawanan Pasif 2. Perlawanan Aktif

TARIF PAJAK 1. Tarif Sebanding/Proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak. Contoh: untuk penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean akan dikenakan ppn sebesar 10% 2. Tarif Tetap Tarif berupa jumlah yg tetap (sama) thd berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh: besarnya tarif bea materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp. 3.000,- 3. Tarif Progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar 4. Tarif Degresif Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar