BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Subyek dan Lokasi Tindakan Pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. tanggal 5 Mei 1951 dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum dan

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Maret 2010, pelaksanaan. pembelajaran berlangsung selama 3x35 menit atau 1 x pertemuan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Lokasi Sekolah dan Karakter Guru dan Siswa. Sekolah Dasar Negri No. 6 GEDUNG AIR TKB yang memiliki 14 kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. putih dan kancing hitam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1. orang, yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2. sejak bulan Februari sampai dengan April 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Jumlah 21

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari sampai bulan April 2010. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Dwi Warga Tunggal Jaya Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang. Adapun sasaran penelitian tindakan kelas ini ialah kelas 2 B dengan jumlah siswa 27 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan dengan latar belakang kemampuan yang beragam. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada kegiatan awal dilaksanakan pre-tes untuk mengetahui kemampuan siswa sebelumnya dan diakhir tindakan diadakan post-tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan. Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Tindakan No Hari/Tanggal Kegiatan Waktu 1. Kamis, 11 Maret 2010 Pelaksanaan tindakan siklus I 10.00-11.10 2. Kamis, 8 April 2010 Pelaksanaan tindakan siklus II 10.00-11.10

27 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2010, pelaksanaan pembelajaran berlangsung selama 3 x 35 menit atau 2 x pertemuan. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian guna memperlancar jalannya penelitan. Perangkat pembelajaran yang disiapkan di antaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen penelitian dan alat peraga. Sedangkan instrumen penelitian yang dipersiapkan antara lain lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan pokok bahasan Menentukan Nilai Tempat Ratusan, Puluhan, dan Satuan. Setelah membuka pembelajaran dilanjutkan dengan doa, apersepsi tentang penjumlahan dan Pengurangan. dan memotivasi siswa dengan menunjukkan berbagai alat permainan, kemudian siswa diberi pre-tes untuk mengetahui kemampuan awalnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini peneliti menggunakan pendekatan permainan yaitu congklak. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang prosedur kerja kelompok, siswa secara kelompok melakukan permainan congklak Hasil pengamatan yang dilakukan siswa dimasukkan ke dalam LKS dan selanjutnya dilaporkan dalam diskusi kelas. Selanjutnya siswa mengerjakan posttes secara individu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah

pelaksanaan tindakan. Hasil post-tes yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Hasil Pre-tes dan Post-tes Siklus I Uraian Pre-tes Post-tes Jumlah siswa yang mengikuti tes 27 27 Jumlah siswa yang tuntas (nilai 60 ) 9 13 Persentase 33,3% 51,8% Jumlah siswa yang belum tuntas (nilai < 60) 18 14 Persentase 66,7% 48,2% Nilai rata-rata 56,00 64,00 28 Dari hasil post-tes pada tabel di atas ternyata setelah tindakan siklus I jumlah siswa yang tuntas 13 orang (51,8%) sedangkan hasil pre-tes siswa yang tuntas 9 orang (33,3%). Bila dilihat dari rata-rata hasil tes akhir siswa pada siklus I yang baru mencapai 64,00 secara klasikal hasil tindakan siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan siswa belum begitu jelas dengan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan dan penggunaan alat peraga kurang maksimal. c. Tahap Observasi Observasi dilaksanakan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Dari hasil observasi tentang aktivitas guru pada siklus I diperoleh data bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur pembelajaran. Namun masih ada beberapa aspek pembelajaran yang belum dilaksanakan secara optimal seperti guru tidak menyampaikan tujuan

29 pembelajaran dengan jelas dan penjelasan guru mengenai materi belum mendalam. Dari hasil observasi aktivitas siswa diperoleh data sebagai berikut Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aktivitas Jumlah siswa % 1. Menyimak informasi yang disampaikan guru 10 55 mengenai materi. 2. Bertanya pada guru 5 25 3. Menjawab pertanyaan guru 5 25 4. Bekerjasama dalam kelompok 8 45 5. Menjawab pertanyaan dari teman 3 15 6. Memberikan pendapat dalam diskusi 5 25 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru 15 65 8. Ketepatan mengumpulkan tugas 15 65 d. Tahap Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti bersama teman sejawat melakukan refleksi untuk mengevaluasi aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I. Refleksi didasarkan pada nilai tes dan hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Dari hasil refleksi diketahui bahwa pada siklus I penggunaan metode pembelajaran berbasis bermain dalam matematika telah menampakkan hasil yang cukup baik. Namun dalam kegiatan pembelajaran masih banyak hambatan yang dialami oleh guru dan siswa di antaranya: 1) guru belum menjelaskan materi dan prosedur pembelajaran dengan jelas; 2) guru kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya; 3) siswa masih ada yang bingung dalam belajar kelompok; 4) siswa masih ada yang bingung mengenai konsep

permainan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh pada siklus I. 30 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 April 2010, pelaksanaan pembelajaran berlangsung selama 3 x 35 menit atau 2 x pertemuan. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian guna memperlancar jalannya penelitian. Perangkat pembelajaran yang disiapkan di antaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen penelitian dan alat peraga. Sedangkan instrumen penelitian yang dipersiapkan antara lain lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kuesioner dan catatan lapangan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan pokok bahasan Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Sampai 500. Setelah membuka pembelajaran dilanjutkan dengan doa, apersepsi cara menghitung bersusun panjang, kemudian siswa diberi pre-tes untuk mengetahui kemampuan awalnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini peneliti masih menggunakan pendekatan permainan yaitu congklak. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang prosedur kerja kelompok, siswa secara kelompok melakukan permainan congklak Hasil pengamatan yang dilakukan siswa dimasukkan ke dalam LKS dan

selanjutnya dilaporkan dalam diskusi kelas. Selanjutnya siswa mengerjakan posttes secara individu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan.setelah pemantapan konsep dengan bertanya jawab dengan siswa. Selanjutnya siswa mengerjakan post-tes secara individu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan. Hasil pre-tes dan post-tes yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Hasil Pre-tes dan Post-tes Siklus II Uraian Pre-tes Post-tes Jumlah siswa yang mengikuti tes 27 27 Jumlah siswa yang tuntas (nilai 60 ) 21 26 Persentase 77,8 % 98,2 % Jumlah siswa yang belum tuntas (nilai < 60) 6 1 Persentase 22,2 % 1,8 % Nilai rata-rata 78,00 80,00 31 Dari hasil post-tes pada tabel di atas ternyata setelah tindakan siklus II jumlah siswa yang tuntas 26 orang (98,2%). Bila dilihat dari rata-rata hasil tes akhir siswa pada siklus II yang mencapai 80,00 secara klasikal hasil tindakan siklus II telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Jika dibandingkan dengan hasil tes akhir pada siklus I yang hanya mencapai 64,00. c. Tahap Observasi Observasi dilaksanakan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Dari hasil observasi tentang aktivitas guru pada siklus II diperoleh data bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Namun masih ada beberapa

32 aspek yang belum diperhatikan guru yaitu penggunaan waktu dan pengawasan siswa dalam kerja kelompok kurang menyeluruh sehingga masih ada siswa yang belum aktif dalam kerja kelompok. Dari hasil observasi aktivitas siswa diperoleh data sebagai berikut : Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Aktivitas Jumlah siswa % 1. Menyimak informasi yang disampaikan guru 24 94 mengenai materi. 2. Bertanya pada guru 15 60 3. Menjawab pertanyaan guru 20 80 4. Bekerjasama dalam kelompok 20 80 5. Menjawab pertanyaan dari teman 15 60 6. Memberikan pendapat dalam diskusi 10 80 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru 25 100 8. Ketepatan mengumpulkan tugas 25 100 d. Tahap Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan, peneliti bersama teman sejawat melakukan refleksi untuk mengevaluasi aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II. Refleksi didasarkan pada nilai tes dan hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Dari hasil refleksi diketahui bahwa pada siklus I penerapan model pembelajaran berbasis bermain pembelajaran matematika telah menampakkan hasil yang cukup baik. Namun dalam kegiatan pembelajaran masih banyak hambatan yang dialami oleh guru dan siswa di antaranya: 1) guru belum mengaitkan materi pelajaran dengan materi pelajaran yang lain; 2) guru kurang memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan secara merata; 3) siswa masih ada yang belum aktif dalam belajar kelompok.

33 B. Pembahasan Dari analisis data dan hasil penelitian siklus I dan siklus II diketahui bahwa terjadi peningkatan kualitas belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran berbasis bermain. Peningkatan ini terjadi pada aktivitas dan hasil tes akhir siswa secara keseluruhan. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 9. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Kriteria Nilai Siklus I Siklus II Pre-tes Pos-tes Pre-tes Post-tes Tuntas 60 9 13 21 26 Belum tuntas <60 17 14 6 1 Rata-rata 56,00 64,00 78,00 80,00 Berdasarkan data di atas dapat dilihat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 64,00 dan pada siklus II menjadi 80,00. Meskipun dalam data tersebut masih ada siswa yang belum tuntas baik pada siklus I dan siklus II namun terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I siswa yang memperoleh nilai 60 ada 13 orang (51,8%) sedang pada siklus II siswa yang memperoleh 60 ada 26 orang (98,2 %).

34 Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II No. Aktivitas Jumah Siswa Siklus I Siklus II 1. Menyimak informasi yang disampaikan guru 10 24 mengenai materi. 2. Bertanya pada guru 5 15 3. Menjawab pertanyaan guru 5 20 4. Bekerjasama dalam kelompok 8 20 5. Menjawab pertanyaan dari teman 3 15 6. Memberikan pendapat dalam diskusi 5 10 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru 15 25 Berdasarkan data di atas dapat dilihat peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus. Yang berdampak pada proses dan hasil belajar, dengan menerapkan model pembelajaran berbasis bermain