CHANCE, CHALLENGE, AND STRATEGY OF SMALL MEDIUM ENTERPRISES IN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY. Oleh : Setyo Kuncoro,SS.M.A Dosen FISIP UT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

PENDAHULUAN Latar Belakang

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

1. Yulianty Widjaja (Direktur DAVINCI); dan 2. Para Hadirin Sekalian Yang Berbahagia.

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Association of South East Asian Nation (selanjutnya disebut ASEAN)

Menggenjot UMKM dan Pasar Domestik Sebagai Tantangan di MEA Oleh: Mauled Moelyono 2

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. Namun, kerjasama

Assalamu alaikum Wr.Wb., Salam sejahtera bagi kita semua,

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Inti dari adanya MEA adalah untuk

I. PENDAHULUAN. lain untuk melangsungkan kehidupannya. Sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia sejak terjadinya krisis moneter mengalami

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI

SMART WAY TO GET A JOB

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOL.VIII, NO. 2, OKTOBER 2017; p-issn: e-issn: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI MEA?

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan masyarakat tidak terlepas dari pranata-pranata hukum

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Unit Usaha di Kota Bandung Tahun

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang secara terus menerus tumbuh akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Dalam situasi globalisasi ekonomi, tidak ada satupun

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang

MEMANFAATKAN KERJASAMA PARIWISATA ASEAN UNTUK MENDORONG INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

Ina Hagniningtyas Krisnamurthi Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri Madura, 27 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. ADB (Asian Development Bank) dan ILO (International Labour. Organization) dalam laporan publikasi ASEAN Community 2015: Managing

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek

BAB I. Pendahuluan. Terdapat berbagai macam definisi mengenai UMKM. Berdasarkan Undangundang

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR TOMAT INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

TANTANGAN EKSTERNAL : Persiapan Negara Lain LAOS. Garment Factory. Automotive Parts

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

Pusat Penelitian Ekonomi. Latif Adam. 26 April. Daya Saing TK Indonesia Di Kawasan ASEAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

Transkripsi:

CHANCE, CHALLENGE, AND STRATEGY OF SMALL MEDIUM ENTERPRISES IN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Oleh : Setyo Kuncoro,SS.M.A Dosen FISIP UT (kuncoro@ut.ac.id) Abstract ASEAN Economic Community (AEC) will establish ASEAN as a single market and production base which make ASEAN a more dynamic and competitive with the mechanisms and measures to strengthen the implementation of existing and new economic initiatives; accelerate regional integration in the priority sectors; facilitating the movement of business, skilled labor and talents; and strengthening institutional mechanisms of ASEAN. To realize the ASEAN Economic Community, Indonesia needs to encourage productivity of small medium enterprises. The small medium enterprises hold a significant role to enhance the economic growth in ASEAN. They face chance, challenge, in ASEAN Economic Community. They have to compete with other by good strategy. By implementation good strategy, the small medium enterprises will make their business keep alive even growth well. Keywords: Economic,challenge, strategy PENDAHULUAN Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dirintis oleh negara-negara ASEAN pada tahun 2003 dan akan digulirkan pada akhirtahun 2015. (MEA) adalah sebuah sistem perdagangan bebas antara negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ASEAN yang terlibat dalam MEA adalah Indonesia Kamboja, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos Malaysia dan Filipina. MEA akan menjadi sebuah pangsa pasar yang luas bagi pelaku bisnis. Perijinan akan dipermudah dan para industri bisa bebas memilih SDM dari negara lain di ASEAN sesuai dengan kriterianya. Melihat perkembangan Unit Usaha Kecil Menengah atau UKM di Indonesia yang sangat pesat maka hal ini bisa menjadikan peluang sekaligus tantangan untuk bisa bersaing dengan UKM di engara lain di ASEAN. Jika dikasimalkan maka UKM ini bisa menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia. Posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan sekaligus menggiurkan bagi negara lain untuk ekspansi produk mereka ke negara kita. Luas negara Indonesia ini dua kali dari luas negara lain di ASEAN, hal ini menjadikan Indonesia bisa menjadi target pemasaran porduk impor negara-negara ASEAN. Melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2015 dimana negara-negara di Eropa dan Amerika perkembangannya dibawah 3% sedangkan ASIA rata-rata diatas 4% maka ke depannya ASEAN ini bisa menjadi leader pertumbuhan ekonomi dunia. 346

KERANGKA TEORI Usaha Kecil Menengah atau UKM bentuknya bisa berbentuk perseorangan, persekutuan dalam bentuk CV, atau perseoran terbatas atau PT. UKM memainkan peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara ataupun pembangunan suatu negara. Negara-negara maju memiliki pelaku usaha diatas 10% dari total penduduk,sedangkan Indonesia hanya 1% saja dari total penduduk. Menurut Aharoni (1994) dalam Tulus Tambunan (2009), di negara maju, UKM sangat penting tidak hanya karena kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar, tetapi juga banyak kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar. Pada akhir tahun 2015 negara-negara ASEAN akan membuka MEA. Dengan bersatunya negara-negara ASEAN dalam MEA maka akan bisa menandingi kekuatan ekonomi Eropa maupun Amerika. Di Asia perkembangan perekonomian masih didominasi oleh Cina dan Jepang, dengan adanya MEA diharapkan kedua negara tersebut tidak lagi menjadikan negara-negara ASEAN sebagai target pasar namun bisa menjadikan mitra dagang yang baik. Berdasarkan data dari APINDO maka di antara negara-negara ASEAN hanya Philipina, Kamboja dan Myanmar saja yang memiliki perdagangan surplus. Melihat fenomea ini maka terbukanya MEA akan membuat negara-negara tersebut bisa ekspansi ke negara lain. Negara yang paling memungkinkan untuk di ekspansi adalah Indonesia yang memiliki luas wilayah setengah dari wilayah ASEAN. Selain itu jumlah penduduk menegah Indonesia yang ebsar menajdi daya tarik etrsendiri bagi pelaku suaha yuntuk dijadikans ebagai konsumen. Data di atas menunjukkan bahwa ekspor ASEAN ke Indoensia lebih tinggi dari ekspor Indoensia ke ASEAN. Melihat fenomena tersebut maka hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Usaha Kecil Menegah (UkM) di Indonesia untuk bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN 347

PEMBAHASAN Terbukanya pasar bebas dikawasan ASEAN membuka peluang sekaligus tantangan bagi UKM di Indonesia untuk bisa bersaing dengan produk dari negara-negara lain. Untuk bisa bersaing maka perlu strategi yang tepat. Berikut dibahas satu persatu dari peluang, tantangan dan strategi apa yang bisa dilakukan agar bisa tetap survive. PELUANG Terbukanya MEA memberikan beberapa peluang bagi UKM di Indonesia yakni: 1. Pangsa Pasar lebih luas Dengan adanya MEA maka muncullah tantangan sekaligus peluang untuk bisa memacu industri kreatif agar bisa mnciptakan produk yang bisa bersaing ditingkat ASEAN. Indoensia kini memiliki kurang lebih 108 juta pendududk yang menduduki kelompok ekonomi menengah. Hal ini adalah peluang pasar bagi industri untuk dijadikan konsumen bagi produk-produknya. 2. Pemasaran Produk relatif Mudah MEA akan memudahkan perlintasan perdagangan antar negara. Hal ini berarti pemasaran relatif terbuka untuk produk-produk dalam negeri untuk bisa dipasarkan ke beberapa negra di ASEAN 3. Membuat Produk yang Unik Terbukanya MEA akan menigkatkan daya saing di antara para pelaku industri. Untuk dapat terus bersaing maka pelaku bisnis harus mampu membuat ide-ide yang cemerlang antara lain dengan membuat produk yang unik yang belum ada di pasaran. Pembuatan produk yang unik membutuhkan kreativitas yang tinggi agar produknya memiliki nilai jual yang tinggi pula. 4. Sistem pemasaran Online Di era digitalisasi ini maka pemasaran online menjadi alternatif yang bagus utnuk bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Sistem pemasaran online tidak memerlukan tempat khusus dan relatif efektif dalam memasarkan produk. Untuk bisa memasarkan secara online maka pelaku bisnis harus melek tehnologi agar bisa membuat website yang menarik yang bisa membuat konsumen mau berkunjung dan nyaman berselancar di websitenya. 348

TANTANGAN Tantangan bagi UKM di Indonesia besar dalam menghadapi MEA antara lain: 1. Varian produk luar negeri masuk pasar lokal Produk produk luar negeri yang masuk ke Indonesia semakin mempersempit pangasa pasar domestik.oleh karena itu UKM harus bisa mencari celah pemasaran baru. 2. Produk yang memiliki daya saing tinggi Karena banyaknya pesaing baru maka UKM diharapkan menciptakan produk yang berkualitas yang bernilai daya saing tinggi 3. Melakukan ekspansi Pasar UKM harus mulai memetakan pangsa pasar.ukm harus mempunyau pemikiran untuk ekspansi produk mereka keluar negeri 4. Ekspansi perolehan bahan baku Banyaknya para pesaing bisnis otomatis akan mengakibatkan perolehan bahan bakupun semakin sengit. Untuk itu diperlukan trategi yang tepat agar bahan baku jangan sampai langka yang bisa menghampat laju produksi. STRATEGI Dalam menghadapi MEA, UKM perlu menerapkan strategi yang tepat agar bisa tetap bertahan bahkan tumbuh dan berkembang. Strategi tersebut antara lain: 1. Penggunaan tehnologi research and development UKM harus melakukan research and development agar bisa menemukan produk-produk baru dan unik yang memiliki dya saing yang tinggi 2. Eksapnsi bahan baku. UKM harus mulai mendata wilayah-wilayah mana saja yang bisa dijadikan ladang baru untuk mendaoatkan bahan baku, karena pesaingnya semakin banyak maka bahan baku akan semakin langka. 3. Peningkatan Kreatifitas dari SDM SDM harus ditingkatkan kareka persaingan di MEA memerlukan orang-orang yang profesional untuk bisa menciptakan produk yang unggul. 4. Kerjasama dengan perbankan UKM harus bisa bersinergi dengan perbankan dalam hal permodalannya. Pengelolaan modal yang lancar merupakan upaya yang bagus untuk bisa menjaga volume produksi. 5. Inovasi Jantung dari suatu usaha adalah inovasi. Jika UkM tidak bisa berinovasi maka lambat laun produknya akan tersaingi dan usahanya bisa mati. Inovasi ini akan bisa memperpanjang usia sebuah perusahaan dalam memeprtahankan persaingan dengan pelaku usaha yang lain. 349

KESIMPULAN 1. Diperlukan strategi yang tepat bagi UKM di Indonesia untuk bisa bersaing di tingkat kawasan ASEAN 2. UKM memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian nasional dan ASEAN 3. Peran UKM dalam pasar MEA memerlukan dorongan dari pemerintah bisa berupa pelatihan, sosialaisasi peningkatan ekspor dsb. DAFTAR PUSTAKA Afandi, Moch. Masykur. 2011. Peran dan Tantangan ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Dalam Mewujudkan Integrasi Ekonomi Kawasan di Asia Tenggara, Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional, Volume 8 Nomor 1, hal 83-87 Arifin, Sjamsul, Rizal A. Djafaara, dan Aida S. Budiman. 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global. Gramedia. Jakarta. ASEAN Secretariat.http://www.asean.org. Badan Pusat Statistik (BPS). http://www.bps.com. Hady, Hamdi. 2009. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Buku 1 Cetakan ke-5, Gralia Indonesia. Gayatri, R.A dan Enny, D.R. Manfaatkan Momentum Pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dengan Meningkatkan Kredit Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta, 12-13 Maret 2015. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). http://www.kemendag.go.id/statistik_neraca_perdagangan_indonesia/ 350