BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengukuran..., Frasisca Dwipujiningsih, FE UI, Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING

ANALISIS PENGUKURAN DAN PENGELOLAAN ECONOMIC EXPOSURE PADA PT. ABC TESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berkecimpung dalam bidang EPC (Engineering

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

Krisis ekonomi yang pernah melanda lndonesia beberapa tahun silam. memang masih terasa dampaknya pada aktivitas sehari-hari kita.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

BAB I PENDAHULUAN. berurusan dengan pasar domestik (Winarto, 2008:45). Mata uang tiap negara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya daya beli masyarakat. Tabel 1.1 Tren Penjualan Industri Komponen Otomotif

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING CONTRACT FORWARD UNTUK MENGURANGI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum. UTANG NEGARA i : PEMERINTAH BUKA HEDGING ii UTANG VALUTA ASING (VALAS) Nasional.kontan.co.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB 11 FOREX EXPOSURE (FE) Dapat diartikan sebagai suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs valas.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, mencapai 6,23%. Meskipun turun dibandingkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara-negara maju. Hal ini tentu saja menjadi peluang tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas investasi. Berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hubungan ekonomi antar Negara (Ilham : 2007). yang ingin mencari modal dari luar negeri, ataupun sebaliknya jika ada

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan cara ekspor dan impor, franchising, maupun membangun kantor

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

I. PENDAHULUAN. Industri motor di awali dari dekade tahun 70-an. Motor didatangkan dari

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Growth Opportunity,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

Kondisi politik yang tidak stabil yang dialami oleh bangsa Indonesia. menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari kinerja ekspor impor yang masih

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan multinasional didefinisikan sebagai perusahaan yang memiliki anak perusahaan, cabang atau afiliasi yang berlokasi di luar negeri (Eiteman, 2007:2), yang melibatkan aktivitas internasional, yaitu melibatkan dua atau lebih mata uang yang berbeda. Selain perusahaan multinasional, perusahaan domestik pun dapat memiliki aktivitas internasional, yaitu jika melakukan kegiatan usaha impor dan ekspor produk, komponen dan jasa. Keterlibatan dengan aktivitas internasional menyebabkan perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing. Foreign Exchange Exposure adalah suatu ukuran dari risiko yang dihadapi perusahaan jika terdapat perubahan nilai tukar (kurs) mata uang. Exposure ini terdiri dari accounting exposure (translation exposure) dan economic exposure (transaction exposure dan operating exposure). Economic exposure adalah fokus dari teori ekonomi dimana nilai dari suatu perusahaan (yang ditentukan dari nilai sekarang dari arus kas di masa datang), akan berubah akibat adanya perubahan kurs mata uang asing. Transaction exposure adalah ukuran perubahan nilai dari kewajiban keuangan di masa lalu yang belum jatuh tempo sampai setelah adanya perubahan kurs. Jadi transaction exposure terjadi pada arus kas perusahaan yang diakibatkan kontrak kewajiban yang telah dilakukan. Sedangkan operating exposure yang disebut juga competitive exposure atau strategic exposure adalah ukuran perubahan nilai dalam arus kas operasi perusahaan di masa yang akan datang yang diakibatkan perubahan kurs yang tidak terduga tergantung dari efek perubahan kurs tersebut terhadap unit penjualan, harga dan biaya di masa yang akan datang. Dalam krisis ekonomi global sekarang ini, fluktuasi kurs antar mata uang asing menyebabkan peningkatan operating exposure. Karena operating exposure dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya perusahaan di masa datang, maka suatu perusahaan membutuhkan perspektif jangka panjang, dengan anggapan bahwa operasi perusahaan akan berkelanjutan dalam lingkup kompetisi biaya dan harga yang dapat dipengaruhi oleh perubahan kurs antar mata uang asing. 1

2 Peran industri otomotif dan komponennya ternyata memberi kontribusi yang cukup besar kepada perekonomian Indonesia. Industri ini mencatat peran sebesar 28 persen, sedikit di bawah kontribusi industri makanan dan tembakau. Sektor ini terus bertumbuh secara positif. Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian, Budi Darmadi bahkan mengatakan industri komponen transportasi akan menjadi salah satu dari tiga tiang utama untuk pertumbuhan industri di Indonesia, bersama agroindustri dan industri informasi dan telekomunikasi (Kompas.com, 12 Juli 2008). Potensi penjualan produk otomotif di Indonesia diperkirakan cukup bagus tahun ini. Menurut Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM), tahun ini perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya secara keseluruhan sampai 33 persen secara nasional. Total penjualan kendaraan bermotor roda empat dari seluruh merek tahun ini diperkirakan mencapai 575 ribu unit. Sampai bulan Juli 2008, penjualan kendaraan dari ADM mencapai 7.400 unit per bulan dari berbagai merek. Selain pasar dalam negeri, ADM juga mengekspor produknya ke Jepang dan Malaysia. Optimisme penjualan yang lebih baik juga akan dirasakan oleh sektor komponen otomatif. Menurut Direktur Astra Otoparts (AOP) Robby Sani, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi komponen otomotif, melayani pasar pabrikan otomotif domestik (Original Equipment Market/OEM); suku cadang pengganti (after market/replacement market/rem); serta sebagian ekspor ke negara-negara Asia, Oseania, Timur Tengah dan Afrika (Business News, edisi 50 tanggal 5 September 2008). Semenjak krisis global melanda di akhir tahun 2008 ini, terjadi fluktuasi kurs mata uang asing yang cukup signifikan. Hal ini dialami oleh PT ABC yang merupakan pemasok transmisi mobil manual (OEM) dari salah satu Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), karena komponen untuk pembuatan transmisi mobil itu sebagian besar masih harus diimpor dari Jepang. Kegiatan impor komponen dalam bentuk CKD (Completely Knock Down) dari Jepang sangat besar (85% dari keseluruhan biaya produksi), maka kebutuhan akan mata uang asing dalam hal ini JPY yang timbul karena operasi perusahaan tentu sangat besar. Karena kebutuhan akan mata uang JPY ini sangat besar, maka economic exposure harus dikelola

3 dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian kurs yang tidak dapat ditolerir perusahaan. Pengelolaan risiko fluktuasi kurs mata uang asing bukan hanya menjadi tanggung jawab manajer keuangan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dengan manajer marketing dan produksi, karena sangat jelas bahwa risiko kurs mempengaruhi semua aspek dari operasi perusahaan (Shapiro, 2003:399). Pengembangan strategi bersama akan sangat mempengaruhi dan membantu arus kas perusahaan sehingga profitabilitas perusahaan dapat terus terjaga dalam jangka panjang. 1.2 Permasalahan Penelitian Permasalahan yang menjadi konsentrasi penelitian ini adalah bagaimana fluktuasi kurs tersebut mempengaruhi arus kas perusahaan dengan menganalisa apakah strategi hedging yang sudah diterapkan cukup tepat untuk mengantisipasi fluktuasi nilai IDR terhadap JPY dalam periode 2006-2008. Permasalahan selanjutnya adalah menganalisa strategi hedging yang paling tepat dengan menghitung akibat perubahan kurs dengan proyeksi-proyeksi yang ada terhadap arus pengeluaran kas perusahaan di masa yang akan datang, juga dapat menentukan alternatif strategi lain bidang keuangan, marketing atau produksi yang dapat diambil oleh PT ABC untuk mengamankan foreign exchange exposure, terutama economic exposure. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian untuk penulisan karya akhir ini adalah untuk memahami strategi hedging dan strategi lain untuk foreign exchange exposure, terutama karena transaction exposure dan operating exposure yang timbul karena fluktuasi nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Yen Jepang (JPY). Economic exposure ini timbul karena operasi perusahaan sehingga harus dilakukan pembayaran dalam mata uang yang disebut di atas dan mempengaruhi arus kas perusahaan. Tujuan khusus penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

4 1. Mengukur besarnya transaction exposure dan operating exposure PT ABC akibat fluktuasi kurs mata uang asing untuk menentukan strategi hedging yang paling tepat yang dapat digunakan oleh PT ABC. 2. Memberikan gambaran bagaimana penerapan strategi hedging dan strategistrategi lain untuk transaction exposure dan operating exposure dapat mempengaruhi arus kas perusahaan. 3. Memberikan rekomendasi strategi hedging untuk meminimalkan transaction exposure dan alternatif strategi lain yang tepat bagi PT ABC untuk meminimalkan operating exposure. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Karya akhir ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan a) foreign exchange exposure, terutama economic exposure yang dimiliki oleh PT. ABC; b) penerapan strategi hedging yang telah dilakukan selama ini untuk mengantisipasi fluktuasi kurs mata uang asing; c) strategi hedging dengan menggunakan proyeksi pergerakan kurs mata uang di masa yang akan datang untuk dapat meminimalkan economic exposure perusahaan; d) strategi selain hedging yang bisa dilakukan perusahaan sesuai dengan proyeksi kurs mata uang asing di masa yang akan datang dan kondisi perusahaan sendiri sehingga dapat meminimalisasi dampak economic exposure terhadap arus kas perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada nilai dari perusahaan itu sendiri. Strategi hedging yang dianalisa adalah hedging forward dengan pembatasan periode hedging 3 bulan dan 1 bulan dan pembatasan coverage hedging sebesar 50%. Periode analisis yang diteliti untuk karya akhir ini adalah periode tahun 2006-2008, karena PT ABC baru berdiri pada tahun 2006 dan selama periode 2 tahun terakhir sudah dapat diikuti trennya dan cukup banyak peristiwa ekonomi dan politik di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, sehingga menarik untuk dicermati untuk obyek studi. Karya akhir ini tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Pembahasan hanya dibatasi pada elemen-elemen tertentu dari laporan keuangan, terutama arus penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan economic exposure dan tidak membahas mengenai translation

5 exposure. Hal ini dimaksudkan untuk memberi fokus pada economic exposure perusahaan saja karena eksposur ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi arus kas dan keunggulan bersaing perusahaan. 1.5 Metodologi Penelitian Sumber Data Sumber data untuk penelitian ini adalah : a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan b. Data sekunder yaitu data pendukung yang didapatkan dari luar perusahaan yang berhubungan dengan penelitian, misalnya dari studi pustaka, bank, media cetak maupun internet. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran teoritis dan masukan dalam rangka memecahkan masalah, Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah : a. Penelitian Kepustakaan : Penelitian ini dilakukan dengan mendapatkan referensi dari berbagai buku, jurnal, laporan dan materi yang berkaitan dengan tujuan penelitian b. Penelitian Lapangan : Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh informasi langsung dari pejabat dan pihak yang berwenang di perusahaan untuk memberikan keterangan sehubungan dengan tujuan penelitian. 1.6 Sistematika Pembahasan Karya akhir ini mempunyai sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 memberikan gambaran secara global karya akhir secara keseluruhan, yang meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup, sumber data dan metode pengumpulan data (metode penelitian) serta sistematika pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 menguraikan dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian karya akhir ini, yang meliputi nilai tukar, foreign exchange exposure terutama economic exposure, strategi hedging untuk

6 BAB 3 BAB 4 BAB 5 transaction exposure, manajemen strategik dan proaktif operating exposure, dan tools yang dipakai yaitu simulasi Crystalball dari Oracle. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab 3 menguraikan tentang perusahaan yang diteliti, yang terdiri dari sejarah dan bisnis perusahaan, produk dan pangsa pasar serta departemen yang mengelola risiko nilai tukar yang dihadapi perusahaan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 menyajikan analisis dan pembahasan tentang pemenuhan kebutuhan economic exposure PT. ABC, perbandingan kurs aktual PT. ABC dengan kurs pasar BOTM, analisis prediksi nilai tukar, analisis hedging, serta analisis arus kas perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Bab 5 menyajikan kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada perusahaan.