PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

dokumen-dokumen yang mirip
15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

Kerja layak bagi pekerja rumah tangga

Situasi Global dan Nasional

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

Mempromosikan Kontrak Kerja Tertulis bagi Pekerja Rumah Tangga untuk Memperbaiki Kondisi Kerja

Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010

Pekerja Rumah Tangga di Indonesia

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

Versi adaptasi dari publikasi oleh Asia Pasific Forum on Women, Law and Development (APWLD)

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

JAMINAN PEKERJA RUMAH TANGGA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Analisa Media Edisi Juni 2013

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

2. Konsep dan prinsip

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Standar Kita. Pentland Brands plc

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

Discrimination and Equality of Employment

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

K89 Konvensi tentang Kerja Malam bagi Wanita yang dipekerjakan di Industri. (Hasil Revisi tahun 1948)

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

BAB II. Organisasi Buruh Internasional. publik. Dimana masih sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

Sekilas Mengenai. Undang-Undang Ketenagakerjaan

Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU PEMENUHAN DAN PELINDUNGAN HAK PEKERJA PEREMPUAN. (Studi di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Riau) Sali Susiana

Pedoman Perilaku BSCI 1

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada buruh migran Indonesia yang berada diluar negeri terlihat jelas telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

Transkripsi:

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Organisasi Perburuhan Internasional

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga 2

I. DASAR PEMIKIRAN STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Dasar pemikiran untuk mendukung sebuah konvensi ketenagakerjaan internasional dan sebuah rekomendasi yang terkait mengenai hak-hak ketenagakerjaan pekerja rumah tangga meliputi: Pekerja rumah tangga merepresentasikan satu kelompok terbesar pekerja yang tak terlindungi, dan satu kelompok terbesar pekerja perempuan berbayar yang bekerja di dalam rumah tangga orang lain di negara mereka sendiri atupun di luar negeri, yang dikecualikan dari undang-undang ketenagakerjaan di sebagian besar negara dan seringkali ditolak hak-hak dasarnya, seperti kebebasan berserikat dan perlindungan dari diskriminasi, pekerja anak dan pelbagai kondisi kerja paksa. Pekerja rumah tangga membuat pekerja lain dan keluarganya mampu meningkatkan standar hidup mereka dengan melakukan perawatan terhadap rumah-rumah mereka, dan para anggota rumah tangga (anak-anak, orang lanjut usia, orang sakit, dan orang cacat). Di pelbagai negara, seperti sebagian besar negara Asia dan Arab, di mana kebijakan sosial tidak mencakup kebutuhan pekerja dan keluarganya akan perawatan, pekerja rumah tangga melaksanakan perawatan rumah tangga yang banyak dibutuhkan tersebut sehingga memungkinkan kaum perempuan di dalam rumah tangga menjadi atau terus aktif secara ekonomi. 3

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga Faktanya, jika tidak diberikan oleh pekerja rumah tangga, jasa yang diperlukan oleh rumah tangga akan menghabiskan biaya berlipat-lipat lebih banyak jika disewa dari penyedia jasa berbasis pasar, (binatu, katering, penitipan anak, panti jompo, dll.). Karena pekerjaanya dilakukan di rumah-rumah pribadi, yang di banyak negara tidak dianggap sebagai tempat kerja, hubungan kerja mereka tidak dicakup di dalam undang-undang ketenagakerjaan nasional atau di dalam undang-undang lainnya, sehingga membuat mereka tidak diakui sebagai pekerja yang berhak atas perlindungan pekerja. Namun, beberapa negara Asia, seperti Filipina dan Hongkong, telah meloloskan undang-undang mengenai pekerjaan rumah tangga yang membuat cakupan perlindungan pekerja menjangkau pekerja rumah tangga. Kerentanan khusus pekerja rumah tangga terhadap pelecehan dan eksploitasi dengan tiadanya perlindungan pekerja dan inspeksi tempat kerja, serta beragamnya ketentuan kerja, metode pengupahan, jam kerja dan aspek-aspek lain dari kondisi kerja mereka membutuhkan pertimbangan dan standar tersendiri yang diadaptasikan pada kondisi mereka. Telah lama ILO mengemukakan perlunya pemberian perhatian khusus terhadap pekerja rumah tangga. Faktanya, Konferensi Perburuhan Internasional/International Labour Conference secara reguler telah menyerukan dilakukannya penyusunan standar untuk pekerja rumah tangga sejak tahun 1936 hingga kini. Namun, perhatian terhadap pelbagai aspek utama pekerjaan rumah tangga di dalam hukum internasional, termasuk pelbagai Konvensi ILO yang telah ada, tetap saja tidak memadai. Faktanya, sejumlah Konvensi ILO memperbolehkan pengecualian kategori pekerja ini dari cakupan ketentuan-ketentuan mereka. 4

Banyak pekerja rumah tangga yang merupakan perempuan migran. Di negara asal mereka, banyak dari mereka yang mungkin memiliki kualifikasi yang jauh lebih tinggi dari pada yang dipersyaratkan untuk pekerja rumah tangga tetapi realitas sosial dan kebutuhan akan uang untuk bertahan hidup memaksa para perempuan tersebut untuk mau pergi dan bekerja sebagai pekerja rumah tangga dengan kondisi kerja yang pasti terkait dengan kondisi hidup dan perlakuan secara umum membuat mereka rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi tenaga kerja. Terdapat jutaan pekerja rumah tangga di negara-negara Asia dan Arab. Sebagian besar merupakan perempuan Asia dan perempuan Afrika dari keluarga miskin yang meninggalkan rumah dan orang-orang yang mereka sayangi untuk bekerja dengan upah yang sangat rendah dan secara total bergantung kepada majikan/sponsor mereka. Mereka dikecualikan dari hak-hak ketenagakerjaan nasional di sebagian besar negara Asia dan Arab dengan status ganda mereka sebagai migran dan pekerja rumah tangga. Di banyak negara, pekerjaan rumah tangga dianggap bentuk pekerja anak yang paling berbahaya, karena tingginya kecenderungan terjadinya pelecehan dan eksploitasi di rumah-rumah pribadi. Namun, di banyak negara, anak-anak berusia lima tahun bekerja sepanjang hari di dalam rumah tangga, tanpa kesempatan untuk belajar, bermain dan berkembang. Sejumlah pemerintah baru-baru ini memulai langkah untuk membuat kebijakan nasional dan perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga dan sejumlah pemerintah lainnya sedang mempertimbagkan untuk melakukan hal yang sama. Standar internasional, pada saatnya, akan memberikan arahan bagi langkah-langkah semacam itu. Badan Pengurus ILO, pada bulan Maret 2008, memutuskan untuk memposisikan penyusunan standar bagi pekerja rumah tangga 5

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga sebagai satu item agenda bagi International Labour Conference pada bulan Juni 2010. Pengembangan standar ketenagakerjaan internasional bagi pekerja rumah tangga akan menutup kesenjangan yang sangat lebar di dalam promosi kerja layak untuk semua. 6

II. ISU-ISU UTAMA BERKENAAN DENGAN KONDISI KERJA PEKERJA RUMAH TANGGA TEMUAN DARI LAPORAN ILO TENTANG UNDANG- UNDANG DAN PRAKTEK MENGENAI PEKERJAN RUMAH TANGGA Kontrak Kerja Banyak pekerja rumah tangga tidak memiliki kontrak kerja tertulis; terutama di negara-negara di mana kontrak tertulis tidak diharuskan oleh undang-undang Bagi pekerja rumah tangga yang memiliki kontrak kerja tertulis, sebagian besar tidak dipatuhi oleh majikan dan agen dan secara efektif tidak ditegakkan oleh sistem administratif arau sistem pengadilan Kontrak memfasilitasi formalisasi hubungan kerja Kontrak bisa berbentuk lisan (misalnya, Bolivia, Kostarika, Guatemala, Paraguay, Vietnam) atau tulisan (misalnya, Brazil, Nikaragua, Spanyol) Beberapa negara mulai menyediakan model kontrak yang tidak mengikat untuk digunakan oleh pekerja rumah tangga dan majikan (misalnya, Peru, Wilayah Administratif Jenewa) Ketika pekerja rumah tangga melintasi perbatasan internasional untuk bekerja: Beberapa negara meminta sebuah kontrak tertulis (misalnya, Tanzania, Indonesia, Kanada, Hongkong, Singapura) Beberapa negara juga meminta terjemahan kontrak tertulis dalam 7

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga bahasa sang pekerja rumah tangga (misalnya, Nota Kesepakatan Filipina dan Qatar) Kondisi kerja: Pengupahan Pekerjaan rumah tangga kurang dihargai. Pekerja rumah tangga seringkali dikecualikan dari cakupan upah minimum. Pekerja rumah tangga memiliki daya tawar terbatas. Upah seringkali digunakan sebagai alat pengendalian. Upah tidak dibayarkan atau terlambat dibayarkan biasa terjadi. Kamar dan makanan biasanya dianggap sebagai satu bentuk pembayaran, tetapi beberapa negara melarang praktek ini. Pemotongan upah seringkali dilakukan atas kerusakan yang disebabkan oleh pekerja rumah tangga dalam pelaksanaan pekerjaan mereka. Kondisi kerja: jam kerja Perbedaan yang signifikan antara standar jam kerja yang berlaku secara umum dan standar jam kerja yang berkenaan dengan pekerja rumah tangga. Kira-kira 50% negara tidak menerapkan batasan wajib jam kerja normal bagi pekerja rumah tangga. 50% negara memperbolehkan pekerja rumah tangga bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang dari pada pekerja lain; lebih dari 45% menerapkan batas yang sama untuk seluruh pekerja. 58 % negara menetapkan antara 1 dan 2 hari libur per minggu; 40% tidak menentukan waktu istirahat. 8

83% negara tidak menetapkan batas khusus atas kerja malam hari; sebagian besar sisanya menetapkan batas delapan jam. Jaminan sosial dan pekerja rumah tangga Sangat bervariasinya pemberian tunjangan sosial bagi pekerja rumah tangga. Pekerja rumah tangga seringkali dikecualikan dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja, pekerjaan mereka dianggap tidak berbahaya. Sepanjang rumah tangga tidak diakui sebagai tempat kerja, kesehatan dan keselamatan kerja untuk pekerja rumah tangga akan sulit dicapai. Pekerja rumah tangga yang bekerja pada beberapa majikan mengalami kesulitan untuk menunjukkan bahwa mereka berhak atas tunjangan sosial (misalnya, Belanda). Mayoritas negara memberikan cuti melahirkan secara de jure, tetapi pelaksanaannya problematik. Kasus khusus pekerja rumah tangga tinggal bersama majikan Pekerja rumah tangga kebanyakan bekerja hanya pada satu majikan Rumah sang majikan merupakan tempat kerja dan sekaligus rumah sang pekerja rumah tangga Isu mengenai privasi: Beberapa negara hanya menuntut kadar privasi yang wajar (misalnya, Singapura) 9

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga Beberapa negara lainnya menuntut akomodasi haruslah bersifat pribadi, berperabot dan higienis (misalnya, Irlandia, Prancis, Kanada) Seringkali, pekerja rumah tangga harus tunduk pada ketentuan jam kerja yang bisa mengancam kesejahteraan mereka. (misalnya, bersedia untuk bekerja dengan jam kerja panjang atau bahkan tanpa istirahat dan diharapkan bersedia melaksanakan tugas-tugas atas perintah). Sejumlah kecil negara meregulasi jam kerja dan menetapkan kompensasi lembur, bila memungkinkan, (misalnya, Israel, Austria, Prancis, Afrika Selatan). Pekerja rumah tangga seringkali harus mengerjakan pekerjaan malam hari, dan mereka diharapkan bisa dipanggil kapan saja (misalnya, standby), dan siap siaga di tempat yang ditentukan oleh sang majikan kapanpun ada tugas yang diperintahkan. Kerentanan dan pelecehan: kasus khusus pekerja rumah tangga migran Ketidaksetaraan perlakuan antara pekerja rumah tangga migran dan pekerja rumah tangga lokal (misalnya, terutama terkait dengan jaminan sosial). Kerentanan terhadap pelecehan: Banyak negara mengikat pekerja rumah tangga migran pada majikan yang namanya tertera di ijin kerja mereka; yang berarti hilangnya pekerjaan berujung pada hilangnya ijin kerja dan juga ijin tinggal di negara host, (misalnya, Israel). Sebagian besar negara host menuntut pekerja rumah tangga migran tinggal di rumah majikan mereka. 10

Majikan seringkali menahan paspor pekerja rumah tangga migran sebagai alat pengendalian, dan ini diharapkan dan/atau dipersyaratkan di sejumlah negara host, (lihat misalnya MOU antara Malaysia dan Indonesia). Pekerja rumah tangga migran beresiko menjadi korban pelecehan agen ketenagakerjaan tak terakreditasi. Pembatasan terhadap kebebasan personal, termasuk kerja paksa. Pekerja rumah tangga migran mungkin tidak secara otomatis tercakup di bawah skema perawatan kesehatan nasional yang bersifat umum. Kehamilan, status HIV positif atau penyakit lainnya seringkali mengakibatkan pemecatan pekerja secara de jure atau de facto. Negara pengirim memiliki peran penting dalam jaminan sosial pekerja rumah tangga, tetapi seringkali tanggung-jawab ini tidak dilaksanakan oleh sejumlah negara pengirim. Hak Pekerja Rumah Tangga untuk Berorganisasi dan Posisi Tawar Kolektif Konvensi No. 87 juga berlaku untuk pekerja rumah tangga Sulit bagi pekerja rumah tangga untuk menggunakan hak-hak ini, karena: Mereka terisolasi di rumah-rumah pribadi. Buruknya kondisi kerja dan rendahnya upah. Terbatasnya sumber daya organisasi mereka. Rendahnya tingkat keanggotaan serikat pekerja. 11

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga Rendahnya tingkat organisasi asosiasi pengusaha/majikan. Tidak diakuinya hak mereka atas posisi tawar kolektif. Tidak diakuinya organisasi mereka sebagai organisasi representasi yang sah. Brazil: Putusan Labour Tribunal for Campinas ke-15 (2004). Pencakupan pekerja rumah tangga di bawah Standar Ketenagakerjaan Internasional yang ada Kecuali jika secara eksplisit dikecualikan, pekerja rumah tangga dianggap tercakup oleh Standar Ketenagakerjaan Internasional yang ada. Sejumlah konvensi ILO memperbolehkan pengecualian mereka. Pekerja rumah tangga membutuhkan regulasi spesifik yang mempertimbangkan karakteristik khusus pekerjaan tersebut dan konteks pekerjaan tersebut dilaksanakan. 12

III. KEMUNGKINAN FORMAT STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA ILC 2010 akan memutuskan jumlah dan jenis draft instrumen Beberapa kemungkinan skenario: Sebuah Konvensi, atau Sebuah Rekomendasi, atau Sebuah Konvensi dan sebuah Rekomendasi, atau Sebuah Konvensi yang memiliki bagian yang mengikat dan yang tidak mengikat. Elemen-elemen terpilih dari kemungkinan sebuah Konvensi dengan bagian yang mengikat dan yang tidak mengikat: Bergeser dari insklusi formal pekerja rumah tangga, ke arah regulasi spesifik. Akan menegaskan ulang pencakupan pekerja rumah tangga di bawah Stanndar Ketenagakerjaan Internasional yang ada. Akan menetapkan target yang jelas yang mempertimbangkan kekhususan hubungan kerja rumah tangga. Akan menawarkan opsi mengenai bagaimana cara tujuan kerja layak bisa dicapai. Akan mempromosikan pendekatan multi-level kepada pemerintahan Kejelasan dan kesederhanaan. 13

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga Elemen-elemen terpilih untuk dimasukkan dalam sebuah Rekomendasi: Tujuan dan kandungan sebuah rekomendasi akan berupa pelbagai standar yang akan meningkatkan perlindungan yang tercantum di dalam Konvensi, seperti: Identifikasi kondisi khusus yang terdapat di dalam pekerjaan rumah tangga. Pembatasan terhadap praktek pembayaran dengan barang. Petunjuk mengenai identifikasi, pembatasan dan penghitungan jam kerja dengan tepat. Petunjuk mengenai makanan dan akomodasi bagi pekerja rumah tangga tinggal di dalam. Menangani kerentanan pekerja rumah tangga, termasuk usia dan status migrasi, dan mengidentifikasi pelbagai standar yang spesifik untuk mereka. 14

IV. RANCANGAN WAKTU UNTUK PERSIAPAN DAN PENGADOPSIAN KEMUNGKINAN DRAFT INSTRUMEN(-INSTRUMEN) KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL ILO BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA Maret 2008: Badan Pengurus ILO memposisikan penyusunan standar bagi pekerja rumah tangga sebagai satu item agenda untuk International Labour Conference pada bulan Juni 2010. Maret 2009: ILO mengirimkan laporan mengenai undang-undang dan praktek disertai dengan kuisioner kepada negara-negara anggota ILO. Pemerintah diminta untuk berkonsultasi dengan organisasi pekerja dan asosiasi pengusaha yang paling representatif. Agustus 2009: Batas akhir penyerahan jawaban kepada ILO. Januari 2010: ILO mengirimkan kepada negara-negara anggota ILO laporan kedua yang mengkaji jawaban yang diterima terhadap kuisioner pada tahun 2009. Juni 2010: Diskusi pertama di International Labour Conference (ILC) ILO. Sebuah keputusan diambil dalam bentuk draft instrumen(- instrumen) ILO baik sebuah Konvensi atau sebuah Rekomendasi atau keduanya atau sebuah Konvensi dengan bagian yang mengikat dan yang tidak mengikat. Agustus 2010: ILO mengirimkan laporan ketiga yang berisi (sebuah atau beberapa) draft instrument kepada negara-negara anggota 15

Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga Akhir November 2010: Batas akhir penyerahan komentar negaranegara anggota terhadap laporan ketiga kepada ILO. Maret 2011: ILO mengirimkan dua laporan kepada negara-negara anggota: satu laporan mengkaji jawaban-jawaban yang diterima terhadap laporan ketiga, dan laporan yang satu lagi berisi naskah draft instrumen(-instrumen) yang direvisi dengan memperhatikan komentar-komentar yang diterima. Juni 2011: Diskusi kedua di ILC. Sebuah Konvensi atau suatu instrumen lain yang disepakati akan dibahas dan diadopsi atau ditolak oleh ILC. 16