Implementasi dan Analisis Pengukuran Semantic Relatedness menggunakan Random Walks berbasis WordNet

dokumen-dokumen yang mirip
@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SEMANTIC RELATION ANTAR KATA DALAM BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PATH BASE

Pendeteksian Relasi Antar Makna Pada Wordnet Bahasa Indonesia

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH)

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 1012

PEMBANGUNAN BASIS DATA LEKSIKAL WORDNET BAHASA SUNDA BUILDING LEXICAL DATABASE SUNDA WORDNET

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4641

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 5256

PEMBANGUNAN BASIS DATA LEKSIKAL WORDNET BAHASA SUNDA BUILDING LEXICAL DATABASE SUNDA WORDNET

Perbandingan Penggunaan Algoritma Cosinus dan Wu Palmer untuk Mencari Kemiripan Kata dalam Plagiarism Checker

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6665

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram)

khazanah Efektivitas Algoritma Semantik dengan Keterkaitan Kata dalam Mengukur Kemiripan Teks Bahasa Indonesia informatika

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 5097

Analisis dan Implementasi Kesamaan Semantik Antar Kata Menggunakan Pengukuran Berbasis Path

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom.

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL

Implementasi Generalized Vector Space Model Menggunakan WordNet

BAB III PERANCANGAN. Fitur. Reduksi & Pengelompokan. Gambar 3.1. Alur Pengelompokan Dokumen

KINERJA COSINE SIMILARITY DAN SEMANTIC SIMILARITY DALAM PENGIDENTIFIKASIAN RELEVANSI NOMOR HALAMAN PADA DAFTAR INDEKS ISTILAH

IMPLEMENTASI K NEAREST NEIGHBOR (KNN) PADA KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA INDONESIA

BAB 3 PERANCANGAN 3.1 GAMBARAN UMUM PROSES SEGMENTASI DOKUMEN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis dan Implementasi Graph Clustering pada Berita Digital Menggunakan Algoritma Star Clustering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Informasi, Information Retreival, Ant Colony Optimization, Graph, Fitur dokumen. vii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Latent Semantic Analysis dan. Similarity untuk Pencarian. oleh : Umi Sa adah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENILAIAN OTOMATIS JAWABAN ESSAY MENGGUNAKAN METODE COSINE MEASURE PADA SISTEM E-LEARNING ABSTRAK

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

ABSTRAK. Kata Kunci : Algoritma Genetika, Pemrosesan Bahasa Alami, Twiter, Tweet, Semantic Relatedness. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Analisis dan Implementasi Pengukuran Semantic Relatedness Menggunakan Salient Semantic Analysis dengan Keyword Extraction Sebagai Preprocessing

IDENTIFIKASI PARAFRASA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES

Kata kunci: graph, graph database, GIndex, subgraph query, size-increasing support constraint, discriminative fragments, index, subgraph matching

Pemanfaatan Metode Vector Space Model dan Metode Cosine Similarity pada Fitur Deteksi Hama dan Penyakit Tanaman Padi

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction

Analisis dan Implementasi Graph Clustering pada Berita Online Menggunakan Algoritma Chinese Whispers

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

KLASTERISASI GRAF MENGGUNAKAN METODE MARKOV CLUSTER ALGORITHM (MCL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang penting (Baharudin, Lee and Khan, 2010). Beberapa peneliti telah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW 1. BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

EKSTRAKSI FITUR SITUS BERITA ONLINE UNTUK KALEIDOSKOP BERITA TAHUNAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Dan W Petterson, Introduction To Artificial Intelligent and Expert System, Prentce Hall,1990,p.1.

Pembentukan Sentence-Aligned Korpus Paralel untuk Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia Berbasis Wikipedia dengan Bootstrapping dan EM

BAB III Landasan Teori

PEMANFAATAN METODE MONTE CARLO DALAM PENCARIAN PATH TERPENDEK PADA GRAF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo Prasetyo³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 4 Desember 2017

Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi

Jurnal Aksara Komputer Terapan Politeknik Caltex Riau Vol. 1, No. 2, Tahun

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti

ROCCHIO CLASSIFICATION

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

KLASIFIKASI HELPDESK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI MENGGUNAKAN CONCEPT FREQUENCY-INVERSE DOCUMENT FREQUENCY (CF-IDF) DAN K-NEAREST NEIGHBORS (K-NN)

Sistem Deteksi Kemiripan Antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian Pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Deteksi Kemiripan antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis dokumen, yaitu dokumen training dan dokumen uji. Kemudian dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Pengembang Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KEMIRIPAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TOOLS GENSIM

Sistem Deteksi Kemiripan Antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian Pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)

K-PROTOTYPE UNTUK PENGELOMPOKAN DATA CAMPURAN

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KAMUS SINONIM DAN HIPONIM SEBAGAI SUMBER EKSPANSI KUERI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Algoritma Term Frequency Inverse Document Frequency dan Vector Space Model untuk Klasifikasi Dokumen Naskah Dinas

BAB II LANDASAN TEORI. karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER

STUDI AWAL KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODA K NEAREST NEIGHBOR

Transkripsi:

Implementasi dan Analisis Pengukuran Semantic Relatedness menggunakan Random Walks berbasis WordNet Semantic Relatedness Measurement Implementation and Analysis using WordNet-based Random Walks Abstrak 1 Muhammad Kenzi, 2 Moch. Arif Bijaksana, Ph.D., 3 Dr. Adiwijaya 1,2,3 Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 kenzimuhammad@gmail.com, 2 arifbijaksana@telkomuniversity.ac.id, 3 kangadiwijaya@gmail.com Pengukuran semantic relatedness merupakan suatu pekerjaan untuk memperkirakan kedekatan arti dari pasangan kata. Pekerjaan ini dengan mudah bisa dilakukan oleh manusia berdasarkan pengalaman dan wawasannya, namun komputer hanya bisa melakukannya dengan mengukur nilai keterkaitannya dengan bantuan pemahaman arti kata seperti kamus, tesaurus, dan ensiklopedia. Salah satu contoh bantuannya yang sering dipakai pada pekerjaan ini yaitu WordNet yang akan digunakan pada pengerjaan tugas akhir ini. Pekerjaan ini akan mempermudah pekerjaan Natural Language Processing, seperti pendeteksi plagiarisme antara dua data teks yang berbeda. Pada tugas akhir ini pengukuran semantic relatedness dilakukan pada sebuah model graph yang dibangun dengan bantuan WordNet. Setiap kata dan arti-artinya di dalam WordNet akan dijadikan sekumpulan node yang saling terhubung melalui beberapa tipe edge berdasarkan suatu relasi yang menghubungkannya. Tiap tipe edge tersebut memiliki cara pembobotan yang berbeda-beda. Pembobotan tersebut akan mempengaruhi hasil dari pengukuran semantic relatedness.graph yang telah dibangun tersebut adalah untuk menjalankan metode pengukuran semantic relatedness yang dinamakan random walks. Graph akan menjadi tempat berjalannya partikel yang berasal dari random walks. Partikel tersebut akan berjalan dari node ke node lainnya yang terhubung berdasarkan probabilitas berpindahnya. Probabilitas kepindahannya tersebut hanya dipengaruhi oleh node yang sedang disinggahi partikel, hal ini lah yang membuat random walk ini disebut sebagai Markov chain. Hasil dari semantic relatedness melalui sistem yang dibuat dengan menggunakan dataset Rubenstein dan Goodenough mendapatkan hasil evaluasi menggunakan Pearson correlation coefficient dengan nilai tertinggi 0.477. Kata kunci: semantic relatedness, WordNet, Natural Language Processing, random walks, graph, Markov chain, Pearson correlation coefficient 1. Pendahuluan Mengetahui seberapa terkaitnya suatu kata dengan kata lainnya merupakan sebuah pekerjaan yang mudah bagi manusia berdasarkan pengalaman dan wawasannya. Namun untuk komputer diperlukan suatu pengukuran yang mengandalkan angka untuk menilai seberapa terkaitnya dua pasang kata yang akan dibandingkan. Contohnya adalah kata rumah dengan kata hotel, yang keduanya memiliki kesamaan yaitu suatu tempat akomodasi dan contoh lainnya adalah kucing dan kelelawar yang dua-duanya merupakan mamalia. Nilai keterkaitan kedua pasang kata ini dikenal sebagai semantic relatedness [1]. Pengukuran semantic relatedness bisa dilakukan dengan bantuan referensi leksikal seperti kamus, tesaurus, dan ensiklopedi. Salah satu bantuan yang sering digunakan dalam menghitung semantic relatedness adalah WordNet, sebuah kamus elektronik di mana tiap arti katanya terhubung melalui relasi semantic [2]. Dalam penerapan berbagai cara pengukuran semantic relatedness, masalah yang terjadi adalah nilai semantic relatedness antarkata yang seharusnya memiliki keterkaitan satu sama lain, namun memiliki sedikit relasi secara langsung. Relasi yang menghubungkan arti kata apartemen dengan rumah yang keduanya terhubung dengan arti tempat tinggal. WordNet yang memiliki relasi semantik yang detil sangat membantu pengukuran semantic relatedness antarkata, beberapa relasinya adalah sinonim, antonim, meronim, holonim, hipernim dan hiponim [3]. Salah satu metode yang pernah dicoba dalam WordNet ini adalah shortest path, dengan harapan dapat menemukan relasi antarkata karena kedekatannya [4]. Namun, tidak semua pasangan kata yang berhubungan pada WordNet memiliki jarak yang dekat saja [5]. Dua kata yang berhubungan bisa memiliki jarak berjauhan pada WordNet dan juga bisa memiliki lebih dari satu relasi berdasarkan jalurnya. Metode random walks ini merupakan salah satu cara untuk menemukan relasi antara dua kata tanpa harus mencari yang terdekat saja. Karena random walks memiliki partikel yang berpindah-pindah dari suatu node ke node lain berdasarkan peluang perpindahannya. Partikel tersebut akan berpindah ke banyak node dan memungkinkan untuk menemukan banyak jalur untuk bisa mengaitkan node yang pertama disinggahinya ke suatu node lain [6]. Setiap node yang dikunjunginya akan dihitung stationary distribution-nya, di mana stationary distribution ini dapat digunakan untuk

mengukur semantic relatedness antara dua kata yang akan dibandingkan [6]. Untuk itu, pengukuran semantic relatedness antara dua kata bisa dikatakan lebih baik hasilnya jika menggunakan random walks.pada tugas akhir ini pengujian semantic relatedness menggunakan cosine similarity untuk mengukur semua stationary distributions yang akan dihitung saat random walks berjalan. Data yang diuji adalah dataset Rubenstein dan Goodenough [7]. Dataset ini merupakan kumpulan data dengan 65 pasang kata yang sudah diberi nilai keterkaitan berdasarkan human judgement untuk setiap pasangan katanya. 2. Dasar Teori 2.1. WordNet WordNet adalah suatu kamus elektrik yang tersedia untuk bahasa Inggris. WordNet mengelompokkan setiap kata, baik kata benda, kata kerja, kata sifat maupun kata keterangan dalam suatu kumpulan arti kata yang sinonim dengan lainnya [3]. Kumpulan arti kata yang sinonim ini lebih dikenal dalam istilah synonym set (synset), di mana setiap synset memiliki definisi singkat, cara penggunaan, dan relasi dengan synset lainnya. Pada WordNet juga terdapat gloss yaitu penjelasan singkat yang terdapat pada synset. Tidak hanya arti saja yang dijelaskan, namun pada beberapa synset dijelaskan cara pemakaian kata yang terhubung dengan synset [2]. 2.2. Markov Chain Secara konsep, graph merupakan sekumpulan node dan edge di mana tiap node-nya memiliki keterhubungan yang digambarkan oleh edge. Secara formal, graph merupakan satu pasang set node dan edge, di mana edge merupakan suatu elemen yang bersifat multiset, yaitu dapat muncul tidak hanya sekali. Suatu node mempunyai kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu relasi dengan node lainnya. Gambar 2-1: Contoh undirected graph Graph memiliki beberapa jenis yang sering dijumpai, yaitu undirected graph dan directed graph. Undirected graph merupakan graph yang tidak memiliki edge berarah, contohnya ada pada Gambar 2-1. Graph ini mengartikan bahwa tiap node yang terhubung dengan edge tidak berarah ini dapat saling mengunjungi satu sama lain tanpa restriksi apapun.

Gambar 2 2: Contoh directed graph Directed graph merupakan jenis graph yang memiliki edge berarah untuk menggambarkan relasi antara node. Contohnya ada pada Gambar 2 2, di mana tiap node-nya memiliki edge berarah yang menunjuk ke node lain. Node yang menunjuk hanya dapat mengunjungi node yang ditunjuk tanpa bisa dikunjungi node yang ditunjuk tersebut, namun jika node yang ditunjuk memiliki edge berarah ke arah node yang menunjuk maka node yang menunjuk dapat dikunjungi lewat edge lain. 2.2.1. Model Graph pada Penelitian Hughes dan Ramage Pada penelitian oleh Hughes dan Ramage, terdapat tiga model graph yang dibangun dengan tiga jenis node dan beberapa tipe edge. Ketiga graph ini merepresentasikan relasi antara satu kata dengan kata lainnya, di mana tiap kata direpresentasikan oleh node pada graph-graph tersebut. Relasi antara kedua node dalam graph berdasarkan data yang diambil dari WordNet versi 2.1. Node-node tersebut merepresentasikan beberapa jenis node, yaitu Synset, Token, dan TokenPOS. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap jenis-jenis node tersebut: 1. Synset yang merupakan jenis node yang dinamakan dari singkatan dari synonym set merupakan arti kata secara luas dari beberapa kata yang dianggap memiliki semantic relatedness. Jenis node ini merupakan representasi dari arti kumpulan kata pada WordNet. Contohnya adalah wizard#n#2 dan sorcerer#n#1 memiliki synonym set. 2. TokenPOS adalah jenis node yang merepresentasikan kata yang sudah dipasangkan dengan jenis kata yang ada pada WordNet. Jenis kata yang ada pada WordNet antara lain noun (kata benda), verb (kata kerja), adjective (kata sifat), dan adverb (kata keterangan). TokenPOS bisa memiliki relasi dengan lebih dari satu node Synset, contohnya wizard#n berelasi dengan wizard#n#1 yang berarti orang yang ahli dalam berbagai bidang, dan juga berelasi dengan wizard#n#2 yang artinya praktisi sihir. 3. Token merepresentasikan kata secara keseluruhan tanpa adanya jenis kata yang dipasangkan terhadap kata tersebut. Token berelasi langsung dengan TokenPOS dan bisa memiliki minimal satu TokenPOS dan maksimal empat TokenPOS. Contoh penamaan node Token pada graph adalah wizard yang memiliki relasi dengan dua TokenPOS yaitu wizard#n dan wizard#a. Selain itu, ketiga model graph ini juga memiliki beberapa jenis edge berdasarkan relasi antara jenis node-nya. Edge-edge pada graph ini dibedakan berdasarkan cara pembobotannya. Berikut ini merupakan jenis-jenis edge yang menghubungkan node pada ketiga model graph tersebut: 1. Tipe edge yang pertama merupakan edge berarah dari TokenPOS ke Synset. Edge ini memiliki bobot berdasarkan SemCor frequency counts, jumlah frekuensi SemCor yang sudah termasuk di dalam WordNet. Karena tidak semua kata memiliki jumlah frekuensi SemCor yang mengakibatkan bobotnya menjadi 0 maka diperlukan bobot baru untuk membedakan relasi antara dua jenis node tersebut. Hal ini dibutuhkan karena bobot 0 mengartikan suatu node tidak memiliki relasi apapun dengan node tetangganya, dapat dikatakan tidak memiliki edge yang menghubungkan kedua node tersebut. Bobot edge ini jika mengikuti penelitian oleh Hughes dan Ramage adalah semacam pseudo-counts yang nilainya 0.1 untuk setiap jenis edge ini [6].

2. Edge berarah yang menghubungkan Token ke TokenPOS merupakan edge tipe kedua. Edge ini diberikan bobot dari jumlah semua bobot edge jenis pertama, yaitu edge yang menghubungkan node TokenPOS ke Synset. 3. Tipe edge ketiga adalah edge dua arah yang menghubungkan Synset dengan Synset lainnya. Edge ini dibobotkan berdasarkan jumlah semua TokenPOS yang saling terhubung dengan kedua Synset tersebut. 4. Tipe edge yang keempat merupakan edge dua arah yang mirip dengan tipe edge ketiga, yaitu menghubungkan Synset dengan Synset lainnya. Namun, edge ini dihubungkan berdasarkan jenis relasi antar kata yang ada pada WordNet, seperti sinonim, antonim, meronim/holonim dan hipernim/holonim. Edge ini pada penelitian Hughes dan Ramage tidak diberikan bobot jadi ada asumsi di mana yang dituliskan pada Hughes dan Ramage jika tidak diberikan bobot maka bobotnya dianggap 1.0 [6]. Namun pada penelitian Yanbo Xu diberi bobot 10.0 karena memiliki relasi yang jelas di dalam WordNet [5]. Pada tugas akhir ini, bobot pada tipe edge ini akan menjadi salah satu parameter untuk melihat perbedaan antara kedua pembobotan tersebut. 5. Tipe edge kelima adalah edge berarah yang menghubungkan node Synset ke TokenPOS. Pembobotannya berdasarkan penjelasan arti kata pada WordNet yang merupakan suatu kalimat panjang yang memiliki banyak kata dan dilakukan menggunakan Non-Monotonic Document Frequency (NMDF), suatu pembobotan kata yang mirip dengan TF-IDF. Semua model graph menggunakan semua jenis node, namun tidak semua jenis edge digunakan dalam tiap model graph. Berikut ini merupakan tiga jenis model graph tersebut dan jenis edge apa saja yang ada di dalamnya: 1. MarkovLink Model graph ini menggunakan semua tipe edge, kecuali tipe edge berarah yang menghubungkan Synset ke TokenPOS. Model graph ini yang akan digunakan pada penelitian tugas akhir ini. 2. MarkovGloss Model graph ini menggunakan semua tipe edge, kecuali dua tipe edge dua arah yang menghubungkan Synset dengan Synset lainnya. 3. MarkovJoined Model graph ini menggunakan semua tipe edge, dan tidak ada pengecualian. Model graph ini bisa dikatakan gabungan dari kedua model graph di atas. Ketiga model graph tersebut memiliki node berjumlah 422.831 nodes. Hal ini yang akan digunakan untuk validasi graph yang akan dibangun pada penelitian tugas akhir ini. 2.3. Random Walks Random walks merupakan sebuah metode matematika yang membuat sebuah jalur dari sejumlah langkah yang diambil secara acak. Pada graph, partikel random walk berpindah dari satu node ke node lainnya pada tiap langkah melalui bobot edge yang sudah dijadikan transition probabilities [9]. Setiap node yang dilalui akan membuat sebuah rantai node. Rantai ini dikenal sebagai Markov chain, karena tiap perpindahan ke node selanjutnya hanya bergantung pada node yang sekarang sedang disinggahi partikel random walk. Dalam pengerjaan tugas akhir ini digunakan metode random walk yang menggunakan persamaan (2-1). Persamaan ini diambil dari algoritma Pagerank [9]. Persamaan (2-1) menjelaskan bahwa peluang sebuah partikel untuk mencapai node i pada waktu t dari node j yang ada pada waktu sebelumnya adalah dengan mengalikan jumlah semua peluang yang dari j ke node lainnya dikalikan dengan peluang partikel berpindah dari j ke i. { = } = { = } { = { = } (2-1)

2.4. Stationary Distribution Stationary distribution yang juga dikenal sebagai limiting probability pada Markov chain, merupakan suatu perhitungan distribusi probabilitas yang tidak akan berubah seiring waktu berjalan jika sudah mencapai batasnya. Batasan ini disebut convergence. = + (1 ) (2-2) Dalam menghitung stationary distribution, sebelumnya harus diketahui initial distribution-nya. Pada penelitian ini, nilai initial distribution nya adalah 1 untuk node yang sedang disinggahi dan 0 untuk semua node lainnya [5]. Setelah diketahui initial distribution-nya maka langkah selanjutnya adalah mengukur stationary distribution sampai nilai stationary distribution sebelum dikurangi stationary distribution sesudah adalah kurang dari nilai convergence. < (2-3) Cosine similarity merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk mengukur kedekatan antara satu vektor dengan vektor lainnya. Suatu vektor akan dihitung jaraknya berdasarkan kosinus jarak antara kedua vektor tersebut. Perhitungan ini mendekati perhitungan eucledian distance, sebuah perhitungan jarak antara suatu titik dengan titik lainnya. (, ) = (2-4) 3. Perancangan Sistem Keseluruhan Berikut merupakan gambaran sistem untuk setiap tahapan proses yang terdapat di dalamnya yang akan dibangun pada tugas akhir ini: Gambar 3-1: Rancangan sistem secara keseluruhan

Sistem yang dibangun memiliki dua input yaitu data graph dan dataset. Kemudian dari graph tersebut akan dijalankan random walks dengan dua partikel untuk masing-masing kata pada pasangan kata yang ada. Langkah terkahir adalah mencari similarity dengan menggunakan cosine similarity. 4. Hasil Pengujian Tabel di bawah ini adalah tabel hasil pengujian berdasarkan parameter yang dilakukan: Tabel 1: Hasil pengujian berdasarkan bobot Parameter Akurasi Default 73,292 Bobot 1,0 72,267 Bobot 20,0 71,341 Tabel 2: Hasil pengujian berdasarkan langkah Parameter Akurasi Default 73,292 500 langkah 69,443 2000 langkah- 74,579 Tabel di bawah ini adalah tabel hasil pengujian evaluasi sistem: Tabel 3: Hasil evaluasi sistem Parameter Jumlah Hasil Evaluasi Bobot Langkah Sampel 10.0 1000 5 0.439 10.0 1000 5 0.461 10.0 1000 10 0.393 10.0 1000 10 0,309 1.0 1000 5 0,359 1.0 1000 5 0,285 20.0 1000 5 0,340 20.0 1000 5 0,318 10.0 500 5 0,394 10.0 500 5 0,404 10.0 2000 5 0,477 10.0 2000 5 0,398 Rata-rata Evaluasi 0,450 0,351 0,322 0,329 0,399 0,438 Nilai hasil evaluasi terbesar terdapat pada percobaan dengan bobot 10.0 dan jumlah langkah 2000, yaitu 0.477. Menurut hasil evaluasi Error! Reference source not found., jumlah sampel juga memengaruhi hasil evaluasi, di mana percobaan dengan jumlah sampel 10 mendapatkan hasil yang kurang dibandingkan dengan percobaan dengan parameter yang sama dengan jumlah sampel 5. Namun, rata-rata hasil evaluasi tertinggi tetap pada parameter default, yaitu dengan bobot 10.0 dan jumlah langkah 1000. 5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan Dari analisis pengujian yang telah dilakukan di bagian sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan. Berikut ini merupakan kesimpulan tersebut: 1. Nilai bobot hanya berpengaruh sedikit terhadap nilai akurasi. 2. Jumlah langkah yang diambil berpengaruh besar terhadap nilai akurasi. Semakin besar maka semakin baik akurasinya. 3. Jumlah langkah yang diambil partikel random walk juga memengaruhi lamanya kerja sistem. 4. Hasil evaluasi sistem yang terbesar, 0,477 didapatkan oleh pengujian dengan menggunakan jumlah langkah 2000 pada percobaan pertama. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil analisis tugas akhir ini, maka dapat disalurkan beberapa saran bagi yang tertarik untuk meneliti tugas akhir ini kedepannya, antara lain: 1. Untuk penelitian selanjutnya dapat dicoba untuk membuat model graph lainnya yang ada pada jurnal oleh Hughes dan Ramage [6] Karena pada penelitian ini hanya menggunakan satu model graph dari tiga yang tersedia. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencoba untuk mengganti nilai convergence untuk stationary distribution. 3. Menerapkan random walks secara penuh, terutama pada perhitungan stationary distributionnya. 4. Diharapkan pada penelitian selanjutnya menggunakan WordNet versi yang terbaru..

DAFTAR PUSTAKA [4] A. T. Madhuri, M. M. Raghuwanshi dan L. Malik, WordNet Based Method for Determining Semantic Sentence Similarity through Various Word Senses, Raisoni College of Engineering, Nagpur. [2] C. Fellbaum, WordNet: An Electronic Lexical Database, MIT Press, Cambridge, 1998. [8] C. M. Grinstead dan J. L. Snell, Markov Chains, dalam Introduction to Probability: Second Revised Edition, Hanover, American Mathematical Society, 2003, pp. 405-413. [3] G. A. Miller, WordNet: A Lexical Database for English, Communications of the ACM, vol. 38, no. 11, pp. 39-41, 1995. [7] H. Rubenstein dan J. B. Goodenough, Contextual Correlates of Synonymy, Communications of the ACM, vol. 8, no. 10, pp. 627-6333, 1965. [9] K. Costello, Random Walks on Directed Graphs, 2005. [10] P. Berkhin, A Survey on Pagerank Computing, Internet Mathematics, vol. 2, no. 1, pp. 73-120, 2005. [6] T. Hughes dan D. Ramage, Lexical Semantic Relatedness with Random Graph Walks, dalam Joint Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing and Computational Natural Language Learning, Prague, 2007. [5] Y. Xu, Random Walk on WordNet to Measure Lexical Semantic Relatedness, University of Minnesota, Duluth, 2011. [1] Z. Zhang, A. L. Gentile dan F. Ciravegna, Recent Advances in Methods of Lexical Semantic Relatedness, Cambridge University, Cambridge, 2012.