PENGARUH TIPE JENDELA TERHADAP POLA ALIRAN UDARA DALAM RUANG

dokumen-dokumen yang mirip
INVESTIGASI POLA ALIRAN UDARA DALAM BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT PENGARUH PENGHALANG DI DEPAN DAN DI BELAKANGNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

TUGAS SARJANA BIDANG KONVERSI ENERGI SIMULASI NATURAL VENTILATION PADA BANGUNAN RUMAH TIPE 36 DENGAN MENGGUNAKAN CFD

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) DALAM MENGANALISIS SISTEM PENGERING IKAN TUNA BERTENAGA SURYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara

Investigasi Ventilasi Gaya-Angin Rumah Tradisional Indonesia dengan Simulasi CFD

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

STUDI ALIRAN UDARA DENGAN METODE GAS DALAM JARINGAN (LATTICE GAS METHOD)

BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

PERLETAKAN JALUSI ADAPTIF PADA KORIDOR

Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

Simulasi Kondisi sirkulasi udara di dalam suatu ruangan ibadah

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Gambar 3.2 Pola Penataan Bangunan Obyek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal Pada Ruang Hunian Rumah Susun Aparna Surabaya

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38

Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

PENGARUH HUMIDITY DAN TEMPERATURE TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN HELM TENTARA MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) FLUENT

ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT

Rumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

Kinerja Sistem Ventilasi Alami Ruang Kuliah

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 2, September 2015

EVALUASI PENGHAWAAN ALAMI RUANG KELAS DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMULASI CFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

BAB III PERMASALAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. menurunkan nilai koefisien kecepatan udara (blocking effect) dalam ruang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

ANALISA ALIRAN FLUIDA DAN DISTRIBUSI TEMPERATUR DI SEKITAR SUMBER PANAS DI DALAM SEBUAH CAVITY DENGAN METODE BEDA HINGGA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

ANALISIS LOSSES PIPA LURUS BERDIAMETER 40 cm PADA TEROWONGAN ANGIN LAPAN

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.

Prosiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN EISSN Subagyo

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumah Tanaman

PENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

SIMULASI ALIRAN UDARA DALAM RAM-AIR INTAKE PADA SEPEDA MOTOR SPORT DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

ANALISA DISTRIBUSI PANAS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT (STUDI KASUS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT DI SITUBONDO)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

VISUALISASI PERILAKU ANGIN VENTILASI ALAMI RUANG BAWAH TANAH DENGAN METODE CFD DAN KOTAK ASAP

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS MEDAN AREA

STUDI CFD DAN IN-SITU TERHADAP GERAKAN UDARA INTERIOR DARI EFFEK PILIHAN MODEL JENDELA JUNGKIT

Simulasi Numerik Distribusi Temperatur Dan Kecepatan Udara Ruang Consession 1 Pada Lantai 2 Terminal 2 Bandar Udara Juanda, Sidoarjo

PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA AEROFOIL SUDU SKEA NELAYAN NILA 80

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara obyektif. Penelitian dengan cara. dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 612

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

INVESTIGASI POLA ALIRAN UDARA PADA SISTEM RUANG BERSIH FARMASI SKRIPSI DIMAS ADRIANTO

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kenyamanan termal manusia terhadap ruang (Frick, 2007:

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT

KAJIAN VENTILASI ATAP RUMAH BERBASIS RUMAH JOGLO MANGKURAT. Mohammad Pranoto S. Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur - UPN Veteran Jatim

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PENGUJIAN PRESTASI SUDU TURBIN ANGIN

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PERFORMA VENTILASI ALAMI PADA DESAIN BUKAAN RUANG KELAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

KAJIAN POLA SEBARAN ALIRAN UDARA PANAS PADA MODEL PENGERING EFEK RUMAH KACA HIBRID TIPE RAK BERPUTAR MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

STUDI PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA ABSTRACT

Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kedatangan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

Jendela sebagai Pendingin Alami pada Rusunawa Grudo Surabaya

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

Transkripsi:

PENGARUH TIPE JENDELA TERHADAP POLA ALIRAN UDARA DALAM RUANG Jefrey I. Kindangen Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Sam Ratulangi Manado E-mail: jkindangen@yahoo.com ABSTRAK Jendela sebagai sarana utama untuk mengaliri udara dari dan ke dalam bangunan harus dipilih secara teliti terutama karakteristiknya untuk kebutuhan pengendalian udara. Dalam studi ini, telah dimodelkan dua tipe jendela, putar horisontal dan gantung-atas dengan sudut inklinasi daun jendela sebesar 30, 45 dan 60 derajat, masing-masing sama untuk inlet dan outlet. Simulasi numerik untuk aliran turbulen dua dimensi telah dilakukan untuk menganalisa aliran udara dalam bangunan akibat pengaruh tipe jendela. Dalam perbandingannya dengan model acuan, prosentasi kecepatan udara rata-rata dalam model menurun akibat kehadiran daun jendela. Besaran penurunan ini sesuai dengan posisi inklinasi daun jendela. Posisi daun jendela memegang peranan sebagai pengarah arah aliran yang sangat mempengaruhi pola aliran udara interior. Kata kunci: Tipe jendela, Komputasi Dinamika Fluida, pola aliran udara. ABSTRACT Windows are of primary concern as vehicles for getting air into and out of buildings, and they must be chosen carefully for their air-controlling characteristics. In present study, we modelled two types of window: horizontal centre-pivot and top edge-hung types with 30, 45 and 60 degrees of shutter s inclinations, kept the same for inlet and outlet. Numerical simulation used to study the turbulent airflow in two dimensions has been carried out in order to analyse the effect of windows types on interior airflow pattern. Compared to reference model, percentage of mean interior air velocity within models decreased due to shutters presence. Magnitude of interior air velocity decreases accordingly to shutter s inclination. Position of shutters has significant role as guidance of airflow direction that influence interior airflow pattern. Keywords: Type of windows, Computational Fluid Dynamics, airflow pattern. PENDAHULUAN Jendela sebagai sarana utama untuk mengaliri udara dari dan ke dalam bangunan harus dipilih secara teliti terutama karakteristiknya untuk kebutuhan pengendalian udara. Akan tetapi, jendela hanyalah salah satu bagian dari suatu sistem pengendalian udara yang digunakan untuk mengaliri ruangan dan bahkan untuk mendinginkannya; terutama untuk mencapai kenyamanan termis (Kindangen et al, 1997). Lokasi dan tipe jendela menentukan pola udara yang masuk ke suatu ruangan dalam bangunan. Ukuran outlet juga menentukan kecepatannya (Evans, 1979, Kindangen and Krauss, 1996). Jendela dalam bangunan diharapkan dapat menjawab beberapa masalah dan kesempatan untuk kenyamanan penghuni. Jendela memungkinkan kita suatu pemandangan keluar (dan ke dalam), memungkinkan sinar matahari masuk ke ruangan atau untuk menghindarinya, menghalangi hujan dan debu, mengurangi transmisi panas, memungkinkan infiltrasi udara dan ventilasi. Dari segi fungsinya, jendela haruslah ringan dalam pemeliharaan, mudah digunakan dan diatas segalanya haruslah ekonomis. Disamping itu yang juga penting adalah untuk memenuhi kebutuhan pabrikan dalam desain dan produksi terutama dalam hal pemahaman akan ventilasi melalui jendela. TIPE JENDELA Ada banyak variasi jendela yang sering digunakan secara luas dan ada di pasaran umum. Tipe jendela dapat diklasifikasikan ke dalam satu 158

PENGARUH TIPE JENDELA TERHADAP POLA ALIRAN UDARA DALAM RUANG (Jefrey I. Kindangen) atau kombinasi dari beberapa tipe dasar terutama dalam hubungannya dengan pengaturan aliran udara. Jendela dapat dikelompokkan dalam empat kategori: Tipe putar, putar horinsontal dan vertikal Tipe gantung, gantung-samping, atas atau bawah Tipe lipat Tipe sorong/geser, geser secara vertikal dan horisontal Dalam studi ini, kami memodelkan dua tipe jendela yakni tipe putar horisontal dan gantungatas dengan masing-masing inklinasi daun jendela sebesar 30, 45 dan 60 derajat, seperti dalam Gambar 1. Kedua tipe ini dengan tipe gantung-samping merupakan tipe jendela yang sering kita jumpai dalam arsitektur bangunan di daerah kita yang beriklim tropis lembab. Tipe yang disebutkan terakhir dianggap sebagai tipe yang sama dengan bukaan sederhana, dikarenakan tipe ini seringkali dibuka dan menempel dinding (sejajar dinding) sehingga dapat dianggap sebagai suatu bukaan sederhana atau tanpa penghalang, sama seperti model acuan. Tipe yang lain seperti tipe geser dan lipat dapat dipandang sama seperti kasus di atas; tipe putar vertikal diharapkan akan memberikan hasil yang sama dibandingkan dengan putar horisontal dalam potongan longitudinal model. γ1 20 6 20 Model acuan 20 6 20 γ1 = γ2 Model dengan tipe jendela gantung-atas γ2 γ1 20 6 20 γ1 = γ2 Model dengan tipe jendela putar horisontal Gambar 1. Modelisasi tipe jendela SIMULASI NUMERIK Dari hasil penelitian sebelumnya (Kindangen and Krauss, 1996) disimpulkan bahwa hasil evaluasi pola aliran udara dengan menggunakan terowongan angin dan dengan simulasi numerik dalam hal ini menggunakan kode Komputasi Dinamika Fluida (Computational Fluid Dynamics), memberikan hasil yang sesuai. Berdasarkan studi ini memberikan jaminan untuk menggunakan simulasi numerik dalam evaluasi pola aliran udara sebagai pengganti metode yang lain yang sering digunakan seperti: pengukuran langsung dan percobaan dalam terowongan angin. Simulasi tujuh model berikut ini dibuat untuk mempelajari pengaruh dari tipe jendela terhadap pola aliran udara. Simulasi dikerjakan dalam dua dimensi. Bangunan dengan bukaan tanpa jendela diambil sebagai suatu model acuan (MR) yang memungkinkan kita untuk membandingkannya dengan tipe lainnya. Untuk setiap model, inklinasi dari daun jendela pada daerah masuk (inlet) dan keluar (outlet) dipertahankan sama besarnya. Simulasi numerik dengan metode volumebatas (finite-volume) seperti halnya dalam CFD sangat dipengaruhi oleh jumlah sel dalam grid. Pada umumnya semakin banyak jumlah sel semakin baik akurasi solusinya. Akurasi solusi dan biaya dalam hal perangkat keras komputer yang diperlukan dan waktu-kalkulasi tergantung pada kehalusan grid. Bentuk sel yang optimal sering tidak seragam (non-uniform): lebih halus/kecil di bagian dimana variasi besar terjadi dari titik ke titik dan membesar di daerah dengan perubahan relatif kecil. Sehingga banyak usaha untuk membuat kode Komputasi Dinamika Fluida (CFD) yang sanggup membuat bentuk sel adaptif (Versteeg and Malalasekera, 1995). Dalam simulasi ini digunakan bentuk sel non-struktural. Dengan menggunakan suatu γ2 159

sistem koordinat Body-Fitted suatu resolusi yang detail dari model yang kompleks dan topografi di sekitarnya dapat dicapai (PreBFC, 1994, FLUENT, 1995). Di sekitar model dimana lebih banyak aliran turbulen terjadi, distribusi selnya dibuat lebih banyak seperti ditunjukkan dalam Gambar 2 dan 3. Perangkat lunak CFD: FLUENT dengan model turbulen k-ε Grup Renormalisasi (RNG) digunakan untuk memodelkan aliran turbulen dan untuk menganalisa pola aliran udara interior. rata-rata kecepatan udara interior yang lebih kecil dibandingkan dengan jendela gantung. Ini disebabkan oleh reduksi debit udara oleh daun jendela putar pada ketinggian dimana pengukuran diambil, 1,2 meter dari muka lantai. Gambar 4. Hasil simulasi: Vektor kecepatan udara pada model acuan (MR). Gambar 2. Bentuk sel yang tidak terstruktur (a) Gambar 3. Ukuran sel yang lebih kecil dan halus HASIL DAN DISKUSI Gambar 4 sampai 6 menunjukkan vektor kecepatan udara sebagai hasil dari simulasi. Untuk pola aliran pada jendela gantung-atas dapat dicatat bahwa semakin besar inklinasi daun jendela semakin dekat daerah riak (wake region) mendekati ke bagian masuk (inlet). Inklinasi dari daun jendela di sisi depan dan belakang memegang peranan penting sebagai pengarah arah aliran. Dalam hal yang sama, jendela putar horisontal membagi inlet dalam dua bagian, sama halnya pada outlet. Pola aliran udara cenderung mengikuti garis pemisah ini. Tipe jendela putar dalam semua posisi memberikan (b) (c) Gambar 5. a,b,c Hasil simulasi: jendela gantung atas inklinasi 30, 45 dan 60 (M1,30, M1,45, dan M1.60) 160

PENGARUH TIPE JENDELA TERHADAP POLA ALIRAN UDARA DALAM RUANG (Jefrey I. Kindangen) (a) Percentage of mean interior air velocity 100 90 70 60 50 40 30 20 10 0 MR M1.30 M1.45 M1.60 M2.30 M2.45 M2.60 Model Gambar 7. Kecepatan udara interior rata-rata sebagai prosentasi dari kecepatan rata-rata di zone bebas di luar bangunan. Perbandingan tipe jendela: M1 dan M2 terhadap model acuan (MR) (b) (c) Gambar 6. a,b,c. Hasil simulasi: jendela putar horisontal inklinasi bukaan 30, 45 dan 60 (M2.30, M2.45 dan M2.60). Gambar 7 menunjukkan rata-rata kecepatan udara dalam ruangan terhadap prosentasi dari rata-rata kecepatan udara di luar pada aliran udara bebas sebagai acuan, disini ditetapkan 5,84 m/det pada ketinggian 4 meter di atas tanah. Dalam perbandingannya dengan model acuan, kehadiran daun jendela pada beberapa bukaan pada umumnya mengurangi kontribusi kecepatan udara yang masuk ke ruangan. Perbandingan dengan model acuan, tipe jendela gantung-atas dengan inklinasi daun jendela berturut-turut 30, 45 dan 60 (M1.30, M1.45 dan M1.60) mengalami pengurangan kecepatan udara rata-rata sebesar 37%, 26% dan 11%. Sedangkan untuk tipe jendela putar horisontal dengan inklinasi daun jendela 30, 45 dan 60 (M2.30, M2.45 dan M2.60) dibandingkan dengan model acuan, dicatat terjadi pengurangan kecepatan udara rata-rata sebesar 41%, 33% dan 30%. Ini berarti, tipe jendela gantung-atas menghasilkan pengurangan kecepatan udara rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan tipe jendela putar horisontal. Hal ini dapat dimaklumi karena tipe jendela putar horisontal membagi dua kepadatan aliran dan mengurangi momentum aliran sebagai paramater yang sangat penting dalam aliran udara yang melewati bukaan besar. KESIMPULAN Pengaruh dari tipe jendela terhadap pola aliran udara dengan model dua dimensi telah dievaluasi. Seperti diduga sebelumnya, daun jendela mengurangi besaran kecepatan udara dan mengarahkan pola alirannya sesuai dengan posisi atau inklinasi dari daun jendela. Direkomendasikan pekerjaan selanjutnya dalam hal ini yang diperlukan yang dialamatkan pada hal inklinasi daun jendela yang berbeda-beda pada inlet dan outlet. DAFTAR PUSTAKA Kindangen, J.I., Krauss, G. and Depecker, P., Effects of Roof Shapes on Wind-Induced Air Motion Inside Buildings, Building and Environment, vol. 32, no. 1, 1997, 1-11 161

Evans, B.H., Energy Conservation with Natural Air Flow Through Windows, ASHRAE Transactions, vol. 85, part 2, 1979, 641-650 Kindangen, J.I., and Krauss, G., Investigation of Natural Ventilation with Computational Fluid Dynamics. A Comparison Study with Wind Tunnel Results, Architectural Science Review, vol. 39, no. 2, 1996, 113-120 Versteeg, H.K. and Malalasekera, An Introduction to Computational Fluid Dynamics. The Finite Volume Method, Essex: Longman Scientific & Technical, 1995 PreBFC User s Manual, New Hampshire: Fluent Inc., 1994 FLUENT version 4.3.1, Fluent User s Manual, New Hampshire: Fluent Inc., 1995 162