PROSEDUR PEMBUATAN SECARA MANUAL MAUPUN MELALUI E-REGRISTRATION SERTA MENGETAHUI HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

dokumen-dokumen yang mirip
Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG

: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. Oleh: Suwardi, SE, M.Si, Akt.

BAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA. Secara garis besar dasar hukumnya sebagai berikut :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan penerimaan negara dari Sektor Perpajakan memegang peranan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 28/PJ/2015 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 17/PJ/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

BAGIAN 1 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. e-registration melalui laman Direktorat Jenderal Pajak

PERSANDINGAN SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BESERTA PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAANNYA

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-17/PJ/2014 TENTANG

Undang-Undang KUP dan Peraturan Pelaksanaannya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 08/PJ/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN target penerimaan Negara yang berasal dari pajak berjumlah sebesar 74,6%

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI

BAB 1 PENDAHULUAN. perpajakan Indonesia dari sistem Official Assessment ke sistem Self Assessment.

Undang-Undang KUP dan Peraturan Pelaksanaannya

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Page : 1

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN

LAMPIRAN TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-58/PJ/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PMK.03/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan dari masyarakat. (Waluyo: 2000). menyelenggarakan pemerintahan.(r. Santoso Brotodihardjo:2003).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk kesejahteraan rakyat. Pajak merupakan salah satu penerimaan terbesar negara perlu terus

BAB I PENDAHULUAN. populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan dari

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PPN/S/001/

Nomor :...,... Hal : Permintaan Sertifikat Elektronik. Nama PKP :... Alamat :...

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 04/PJ/2018 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN DAN PENYAMPAIAN

A.1. FORMULIR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang digunakan untuk menjalankan pemerintahannya. Begitu pula dengan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-01/PJ/2017 TENTANG PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Account Representative

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-30/PJ/2013 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA. A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-12/PJ/2014 TENTANG

SEMINAR PERPAJAKAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 04/PJ/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 16/PJ/2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pengusaha menurut Mardiasmo (2008:36), Pengusaha merupakan

PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2010 Tanggal 6 Oktober 2010

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PPN/S/001/

Transkripsi:

PROSEDUR PEMBUATAN SECARA MANUAL MAUPUN MELALUI E-REGRISTRATION SERTA MENGETAHUI HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) Nama : Muhammad Irbawan Satrio Utoyo NPM : 46213002 Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Henny Medyawati, SKom, MM

LATAR BELAKANG KERJA PRAKTIK Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 BAB 1 Pasal 1 Ayat 1 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 20 /PJ/2013 BAB 1 Pasal 1 Ayat 8 Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 20 /PJ/2013 Pasal 1 Ayat 15 Aplikasi e- Registration adalah sarana pendaftaran Wajib Pajak dan/atau pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, perubahan data Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak, pemindahan Wajib Pajak, penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, dan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui internet yang terhubung langsung secara on-line dengan Direktorat Jenderal Pajak

TUJUAN KERJA PRAKTIK Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan kerja praktik ini adalah : 1. Untuk mengetahui tata cara pembuatan NPWP secara manual maupun melalui E-Registration. 2. Untuk menganalisis Sistem Informasi Akuntansi khususnya Pengendalian Internal pada Aplikasi E- Registration atau pembuatan NPWP Online 3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban serta sanksi bagi wajib pajak yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

TEMPAT & PERIODE KERJA PRAKTIK Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Koja yang beralokasi di Jalan Raya Plumpang Semper No. 10A Jakarta Utara, Telp 021-43922081. Ditempatkan pada bagian Seksi Pelayanan dengan periode kerja praktik dimulai tanggal 19 Agustus 2015 sampai dengan 18 September 2015.

METODE KERJA PRAKTIK Menggunakan metode Deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari perusahaan lalu disesuaikan dengan teori kemudian dilakukan analisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Metode Observasi (Observation) TEKNIK PENGUMPULAN DATA Studi Lapangan (Field Research) Metode Wawancara (Interview) Metode Dokumentasi (Optional) Studi Kepustakaan (Library Research)

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan untuk tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Terdapat dua cara untuk mendapatkan NPWP: 1. Mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak 2. Secara Online Melalui E-Registration

Prosedur Pembuatan NPWP Secara Manual Keterangan Gambar : Prosedur Pembuatan NPWP Secara Langsung pada Flowchart: 1) Wajib Pajak datang ke KPP Pratama Jakarta Koja; 2) Wajib Pajak mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran NPWP; 3) Petugas pelayanan NPWP menerima formulir pendaftaran beserta dengan dokumen yang disyaratkan; 4) Petugas memverifikasi data; 5) Petugas melakukan penginputan data ke aplikasi E- Registration; 6) Petugas mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 7) SKT dan NPWP dikirim melalui pos tercatat; 8) Kemudian SKT dan NPWP diterima Oleh Wajib Pajak.

Prosedur Pembuatan NPWP Secara Elektronik Melalui E-Registration Keterangan Gambar 4.2 : Prosedur Pembuatan NPWP Secara Elektronik melalui E-Registration pada Flowchart: 1) Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak yaitu http://www.pajak.go.id, pilih sistem E-Registration; 2) Wajib Pajak membuat account baru; 3) Wajib Pajak mengisi formulir registrasisesuai dengan permintaan pembuatan NPWP; 4) Wajib Pajak mengunggah (upload) salinan digital (softcopy) dokumen yang disyaratkan melalui aplikasi E- Registration; 5) KPP Pratama Jakarta Koja menerima surat permohonan pendaftaran NPWP dan data dokumen yang disyaratkan; 6) Petugas memverifikasi data; 7) Petugas mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 8) SKT dan NPWP dikirim melalui pos tercatat; 9) Kemudian SKT dan NPWP diterima Oleh Wajib Pajak.

TAMPILAN AWAL APLIKASI E-REGISTRAION

TAMPILAN PENDAFTARAN AKUN E-REGISTRAION

TAMPILAN PENDAFTARAN NPWP

Pengendalian Internal Pada Aplikasi Perpajakan E-Registration Lingkungan Pengendalian E-Registration E-Registration atau Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara Online adalah sistem aplikasi bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di lingkungan Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak dengan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Penaksiran Resiko E-Registration Pada identifikasi resiko ini dilakukan pengelompokan resiko dari setiap Sumber Daya Teknologi Informasi yang medukung layanan Penyelesaian Permohonan Pandaftaran NPWP. Pengelompokan tersebut terdiri dari Aplikasi, Data dan Informasi, Infrastruktur, dan People. Aktivitas Pengendalian E-Registration Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara Online (atau E-Registration) adalah system pendaftaran, perubahan data Wajib Pajak dan atau Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui sistem yang terhubung langsung secara on-line dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Pengendalian Internal Pada Aplikasi Perpajakan E-Registration Informasi dan Komunikasi E-Registration untuk mendaftarkan NPWP, calon wajib pajak harus datang ke kantor pajak sesuai domisili kartu tanda penduduk. Maka dari itu direktorat jenderal pajak meretas aplikasi online E- Registration ini. Jadi wajib pajak tidak perlu datang ke kantor untuk mendaftarkan NPWP, cukup mereka daftar melalui E-Registration. Pemantauan E-Registration Direktorat Jenderal Pajak mempunyai Subdit Pemantauan Sistem dan Infrastruktur Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan Ditjen Pajak yang tugas pokoknya paling utama memantau sistem yang dipunyai oleh Ditjen Pajak salah satunya Aplikasi E-Registration dan juga infrastruktur. Seluruh aplikasi yang sudah dirancang untuk pelayanan kepada para wajib pajak harus tersimpan dengan rapi, baik, dan aman. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Setelah Memperoleh NPWP Dengan memiliki NPWP wajib pajak dapat menjalankan Hak dan Kewajaibannya sebagai berikut : HAK 1. Berhak mendapatkan pelayanan dari petugas pajak, baik yang bersifat informatif maupun teknis, seperti ketika akan melakukan impor barang, pengajuan syarat ikut lelang pemerintah, dan sebagainya. KEWAJIBAN 1. Kewajiban pembayaran pajak; 2. Kewajiban pemungutan/pemotongan pajak; 3. Kewajiban pelaporan pajak; 2. Jika terjadi kekeliruan atau penetapan sepihak, wajib pajak dapat menggunakan hak mengajukan keberatan, banding, pembatalan ketetapan, pengurangan sanksi, dan sebagainya. 4. Kewajiban pembukuan/pencatatan; 5. Kewajiban dalam hal diperiksa; dan 6. Kewajiban memberi data

Sanksi Pidana Bagi Wajib Pajak Yang Sengaja Tidak Memiliki NPWP Dalam Pasal 39 (1) UU No 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan (KUP), setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar. Pidana diatas tersebut ditambah 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali sanksi pidana, apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana dibidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.

Kesimpulan 1. Berikut ada dua cara untuk mendapatkan atau memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : a. Secara Langsung Permohonan pendaftaran dilakukan dengan menyampaikan permohonan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani Formulir Pendaftaran Wajib Pajak. Permohonan tersebut harus dilengkapi dengan dokumen yang disyaratkan. Permohonan secara tertulis disampaikan ke KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak. (Pasal 5 ayat (1) PER-20/PJ/2013 s.t.d.d PER-38/PJ/2013). b. Secara Elektronik melalui E-Registration Dilakukan secara elektronik dengan mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak pada Aplikasi e-registration yang tersedia pada laman Direktorat Jenderal Pajak di www.pajak.go.id. (Pasal 4 ayat (2) PER-20/PJ/2013) 2. Dalam pengaplikasian sistem online E-Registration pada pembuatan NPWP terdapat sistem pengendalian internal yang terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan yaitu Lingkungan Pengendalian, Penaksiran Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi & Komunikasi, dan Pemantauan.

3. Setelah mendapatkan NPWP, Wajib Pajak mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan, salah satu hak dari Wajib Pajak yang sudah mendapatkan NPWP adalah berhak mendapatkan pelayanan dari petugas pajak, baik yang bersifat informatif maupun teknis, seperti ketika akan melakukan impor barang, pengajuan syarat ikut lelang pemerintah, dan sebagainya. Kemudian beberapa kewajiban Wajib Pajak yang sudah mendapatkan NPWP adalah kewajiban pembayaran pajak, kewajiban pelaporan pajak, kewajiban dalam hal diperiksa. Pasal 39 (1) UU No 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan (KUP), setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhn PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

TERIMAKASIH