SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039



dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SAWIT PADA PT. HINDOLI, CTP HOLDINGS (A CARGILL COMPANY)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memecahkan masalah-masalah yang rumit sehingga didapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 3 Klasifikasi ABC Lp3. Lampiran 4 Perhitungan Interval Waktu Lp4. Lampiran 5 Hasil Perhitungan Interval Waktu Lp5

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) Medan mengusahakan perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

Analisis Nilai Tambah Cpo (Crude Palm Oil) di Pt. Perkebunan Nusantara Iii (Persero) Medan (Studi Kasus Pabrik Kelapa Sawit Aek Torop)

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

BAB I PENDAHULUAN. suatu peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan teknik pengontrolan besaran.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun Undangundang

REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010/2011

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Model Penilaian Cepat untuk Kinerja Industri Kelapa Sawit (Rapid Appraisal for Palm Oil Industrial Performance)

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

PROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 3. Mutu produksi, misalnya: Asam Lemak Bebas (ALB) minyak sawit. maksimum 3,5 %, kadar air inti sawit maksimum 7% dan lainnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Sei Lukut, Siak, Riau

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

Manajemen Pengolahan Kelapa Sawit di PTPN. Oleh : Rediman Silalahi

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. tersebut merupakan faktor pendukung keberhasilan budidaya sapi Bali (Ni am et

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis berubah, sejak abad ke enam silam. Heraclitus sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit dapat berbuah setelah berusia 3-4 tahun dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CRUDE PALM OIL PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT PERKEBUNAN NUSANTARA V ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara V PKS Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Riau dan pengembangan sistem informasi di lakukan di Laboratorium Komputer Program Studi Teknik Pertanian pada Bulan Mei sampai Juni 2011. Tujuan penelitian ini adalah adalah merancang sistem informasi biaya pokok untuk memproduksi CPO di PKS Tanah Putih. Metode Penelitian dilakukan dengan mendokumentasikan seluruh mesin/peralatan untuk memproduksi CPO dan melakukan perhitungan biaya pokok perperalatan. Data data yang diinputkan ke dalam sistem informasi ini diperoleh dari Asissten Teknik dan Krani Keuangan Pabrik Kelapa Sawit Tanah Putih dan berasal dari studi pustaka/jurnal ilmiah. Hasil penelitian diperoleh bahwa telah dibuat sistem informasi biaya pokok untuk memproduksi CPO di PKS Tanah Putih. Besarnya biaya pokok pengolahan sawit menjadi CPO pada bulan Maret 2011 di PKS Tanah Putih adalah Rp 4.544,79 / kg. Besarnya rendemen rata rata perminggunya yakni 22,10%, kapasitas pabrik harian perminggunya sebesar 7.257,35 kg / jam dan besarnya efisiensi pabrik dalam mengolah sebesar 70,67%. Data yang diperoleh dijadikan sebuah sistem informasi yang berbasis database dengan menggunakan software Microsoft Access 2007.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanah Putih merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang membudidayakan dan mengolah kelapa sawit menjadi minyak mentah (Crude Palm Oil). Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk ke PKS terdiri dari buah lahan sendiri (inti), dari Plasma (paket) serta Non Plasma (buah masyarakat sekitar kebun inti). Total dari seluruh hasil penimbangan ketiga pemasok TBS menjadi total produksi yang masuk di PKS Tanah Putih. Hak Guna Usaha (HGU) PKS Tanah Putih 2.040 Ha terdiri dari luas areal tanaman 2.017 Ha dengan jumlah pokok 241,713 dan jumlah rata rata 120 pokok/ha, luas areal pabrik 13,06 Ha dan Emplasmen seluas 10,125 Ha. Kapasitas terpasang PKS Tanah Putih 30 ton/jam. Proses pengolahan kelapa sawit yang baik adalah pengolahan yang menghasilkan minyak mentah (Crude Palm Oil) dengan jumlah dan mutu yang optimal. Secara umum ada lima tahapan pengolahan TBS menjadi CPO yakni pemuatan TBS (Loading Ramp), perebusan, pemipilan, pengempaan TBS untuk memperoleh minyak kasar dan proses pemurnian minyak. TBS yang siap olah dimuat di stasiun Loading Ramp untuk dilakukan pengisian lori lori dengan TBS. Lori yang berisi TBS dipindahkan ke rel sebelahnya untuk menuju stasiun perebusan (Sterilizer). Perebusan bertujuan untuk mematikan enzim enzim pemicu peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB) dan mempermudah dalam proses pelumatan dan pengempaan berondolan. Proses selanjutnya adalah pemipilan TBS (threshing) yakni pemisahan berondolan dengan tandan kelapa sawit. Berondolan tersebut kemudian mengalami proses pelumatan (digest) dan pengempaan (pressing) sehingga menghasilkan minyak kasar dan selanjutnya minyak tersebut dipisahkan dengan kotoran untuk menghasilkan minyak yang murni yang siap untuk dipasarkan lebih lanjut. Tujuan dari proses pengolahan kelapa sawit di PKS Tanah Putih adalah untuk menghasilkan rendemen yang sesuai dengan norma pabrik yakni 22,10%. Untuk mencapainya, pabrik harus dioperasikan dalam keadaan baik dengan menghindari kerusakan kerusakan yang dapat mengakibatkan kerugian dalam pemakaian alat dan bahan ataupun waktu operasi. Faktor yang mempengaruhi performa pabrik kelapa sawit

adalah pemilihan jenis dan jumlah mesin/peralatan, kondisi operasional mesin, serta pemeliharaan mesin termasuk sistem transmisi yang digunakan. Dengan baiknya performa suatu pabrik, maka akan semakin baik pula produksi CPO yang dihasilkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pabrik Kelapa Sawit Tanah Putih sangat memperhatikan besarnya Biaya Pokok (BP) yang dikeluarkan untuk memproduksi CPO perharinya, agar dapat menganalisis laba rugi proses produksi tersebut. Biaya pokok adalah biaya yang diperlukan pabrik untuk memproduksi satu ton CPO (Rp/ton). Dengan mengetahui besarnya Biaya Pokok (Rp/ton), maka PKS dapat menentukan besarnya harga CPO yang layak untuk dijual. Olah data di PKS tanah Putih masih menggunakan sistem perhitungan manual yang dilakukan oleh pegawai bagian keuangan untuk menghitung besarnya biaya pokok dan titik impas. Di akhir tutup buku perbulannya terjadi peningkatan aktivitas pegawai bagian keuangan untuk menyelesaikan tugas tugas mereka, sementara setiap hari PKS Tanah Putih terus memproduksi CPO, karena banyaknya pasokan bahan baku yang berasal dari perkebunan inti dan perkebunan masyarakat. Akurasi data dengan sistem perhitungan manual memerlukan waktu yang lama untuk memprosesnya yang berdampak pada lambatnya penentuan harga jual CPO yang layak dan sesuai dengan biaya operasional pabrik. Untuk mengimbangi hal tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi di PKS Tanah Putih yang mampu mengolah data secara cepat, tepat dan akurat untuk mengetahui besarnya biaya pokok. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal, yang diawali dengan pengelompokan data, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai dengan menggunakan komputer sebagai sarananya (Hall, 2001 dalam Kadir, 2003a). Dengan adanya sistem informasi berbasis komputer, kecepatan, ketelitian, dan penyediaan data akan lebih maksimal serta mudah disimpan, dimodifikasi, dan dipanggil kembali dengan cepat serta dapat memberikan keunggulan kompetitif lainnya sehingga mendapat prioritas yang tinggi. Selain itu, sistem informasi akan sangat membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat mengenai besarnya Biaya Pokok (BP). Berpijak dari masalah ini penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang diberi judul Sistem Informasi Biaya Pokok Untuk

Memproduksi Crude Palm Oil Pada Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara V. 1.2 Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1) Merancang sistem informasi untuk menentukan biaya pokok untuk memproduksi CPO. 2) Mengetahui parameter yang mempengaruhi biaya pokok di PKS Tanah Putih. 1.2 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : (1) Tersedianya informasi yang komprehensif dan signifikan bagi manejer PKS dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat terhadap Biaya Pokok untuk memproduksi CPO secara optimal sehingga tercapai keuntungan yang maksimal. (2) Menghindari timbulnya kerugian akibat salah menentukan harga jual CPO.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu: a. Telah dihasilkan sistem informasi biaya pokok untuk memproduksi CPO di PKS Tanah Putih yang terdiri dari informasi biaya pokok, penggunaan sistem transmisi pada mesin/peralatan di PKS Tanah Putih, dokumentasi dan karakteristik setiap mesin/peralatan pengolahan kelapa sawit hingga menghasilkan CPO. b. Besarnya biaya pokok dipengaruhi oleh kapasitas kerja alat, rendemen produksi dan sistem transmisi. Semakin besar kapasitas kerja alat semakin rendah biaya pokok alat, sedangkan pada rendemen semakin tinggi rendemennya maka semakin rendah biaya pokok yang dihasilkan. Sistem transmisi mempengaruhi kapasitas kerja alat. Semakin baik pemilihan sistem transmisi yang digunakan, maka akan semakin besar kapasitas alat. 1.2 Saran 1. Sistem informasi biaya pokok ini dapat dikembangkan lebih luas lagi sampai pada produksi kernel (inti sawit) bahkan sampai pada produksi PKO (Palm Kernel Oil). 2. Sistem informasi ini perlu ditindak lanjuti sampai pada aplikasi web/online, sehingga memudahkan user dalam mengambil keputusan yang real time.

DAFTAR PUSTAKA Hardi.2010. Mengenal Berbagai Sistem Konversi Energi. http://www.crayonpedia.org.(10 November 2010) Herbert A. Simon. 1977. The New Science of Management Decision, rev. ed (Englewood Cliffs). NJ: Prentice-Hall IMAMBK, 2006. Membuat Program Logistik Barang. Penerbit Budi Utomo : Medan John A. Schey.2009. Introduction to Manufacturing Procces. Penerbit Andi: Yogyakarta. Mowen, Hansen. 2006. Akutansi Manajemen : Perhitungan Biaya, Edisi 7. Salemba 4 : Jakarta. Nugroho, Adi. 2004. Konsep Pengembangan Basis Data. Informatika : Bandung PPKS, 1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit : Medan PTPN V. 2011. Laporan Manajemen. PT Perkebunan Nusantara V PKS Tanah Putih : Pekan Baru. PTPN V. 2011. Neraca Percobaan. PT Perkebunan Nusantara V PKS Tanah Putih : Pekan Baru. Raymond McLeod, Jr. 1996. Sistem Informasi Manajemen Studi Sistem Informasi Berbasis Komputer. Penerbit PT Prehallindo: Jakarta. Robert L. Mott. 2009. Elemen Elemen Mesin Dalam Perancangan Mekanis Perancangan Elemen Mesin Terpadu. Penerbit ANDI: Yogyakarta. Rubber. 1999. Power Transmission Belt Publication IP-3-10 V-belt Drives with Twist and Non-Alignment Including Quarter Turn. 3 rd ed.rubber Manufacturers Association: Washington DC Santosa. 2010. Evaluasi Finansial untuk Manager, dengan Software Komputer. IPB Press : Bogor. Saragih,W. 1999. Laporan Praktek Kerja (Job Training). PT Perkebunan Nusantara V Sei Karang: Riau. Setiono. 2010. Pengenalan Teknologi Kelapa Sawit. http://setiono-sawitweb.blogspot.com(12 Maret 2011) Sularso dan Kiyokatsu Suga.1994. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.Pradnya Paramita : Jakarta.