III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Menurut Arikunto Suharsimi (2010:203) metode penelitian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

Y Keterampilan Mengiring Bola

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP BANTINGAN PINGGUL. ( Jurnal ) Oleh : Mahyudi Dwi Septian

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

BAB III METODE PENELITIAN

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

Transkripsi:

33 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang menyangkut variabel penelitian, desain penelitian populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pelaksanaan penelitian pada dasarnya adalah ingin memperoleh informasi atau data guna memecahkan masalah yang diteliti. Informasi yang diharapkan hendaklah melalui prosedur yang sistematis serta terarah dan bersifat ilmiah. Penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Jadi metode penelitian berarti cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan operasional suatu penelitian. Berdasarkan tujuan dalam dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelentukan terhadap kemampuan gerak dasar loncat harimau dalam senam lantai pada siswa kelas VIII SMP Negeri Metro, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasional.

34 B. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 00:7). Menurut Suharsimi Arikunto (00:74) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri Metro yang berjumlah 5 siswa laki-laki dari 5 kelas. Sampel adalah siswa yang diteliti dengan sejumlah populasi. Karena semua populasi yang akan diteliti maka menjadi populasi sampel. C. Tempat Dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Metro Jl. AR. Prawiranegara No. 6 Metro Pusat Kota Metro. Waktu Penelitian Penelitian dilaksananan pada tanggal 4-5 Febuari 04. D. Variabel Penelitian Menurut Suharsimi (997 : 96) : variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut:. Variabel Bebas a. Kekuatan otot lengan (X )

35 b. Panjang lengan (X ) c. Power (X 3 ) d. Panjang tungkai (X 4 ) e. Kelentukan (X 5 ). Variabel Terikat Keterampilan gerak dasar loncat harimau (Y). E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang konsep variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan ssecara operasional sebagai berikut :. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan / beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontraksi maksimal. Kekuatan otot lengan seseorang dapat diketahui dengan tes push dan pull dynamometer.. Panjang lengan dimaksut adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya yang menghasilkan keuntungan mekanis. Panjang lengan seseorang dapat diketahui anthropometer. 3. Power tungkai dimaksut adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya memadukan antara kecepatan dan kekuatan. Power seseorang dapat diketahui dengan tes vertical jump dengan satuan centimeter.

36 4. Panjang tungkai dimaksut adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang keuntungannya berupa kekuatan otot tungkai yang akan menghasilkan kekuatan otot tungkai maksimal. Panjang tungkai seseorang dapat diketahui anthropometer. 5. Kelentukkan yang dimaksud adalah komponen fisik seseorang tentang kemampuannya seseorang untuk meningkatkan tubuh bagian dalam suatu ruang gerak yang seluas mungkin,tanpa cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian (menurut Johson dan Nelson tahun 969). Kelentukkan seseorang dapat diketahui dengan flexometer dengan satuan centimeter. 6. Loncat harimau yang dimaksud adalah komponene fisik yang diawali dengan awalan di tempat kemudian menolak dengan kedua kaki, melayang di udara kemudian mendarat dengan kedua tangan, kemudian lanjut dengan gerakan roll depan dan dilanjutkan dengan berdiri tegak. F. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: X X X 3 Y X 4 X 5 Gambar. 8 : Desain penelitian variabel X dan variabel Y

37 Sumber: Suharsimi. 997 Keterangan : X X X 3 X 4 X 5 Y : kekuatan otot lengan : panjang lengan : power otot tungkai : panjang tungkai : kelentukan : loncat harimau G. Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (00:65) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (00:65) bahwa untuk memperoleh data data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan pengukuran melalui metode survey,yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan. H. Instrumen Penelitian Tes dan pengukuran yang dilakukan meliputi:. Instrumen Otot lengan di ukur dengan menggunakan Push and Pull dynamometer a. Tujuan

38 Untuk mengukur kekuatan otot lengan dalam menarik dan atau mendorong. b. Alat dan fasilitas. Push and Pull dynamometer. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Peserta tes berdiri tegak dengan kaki direganggangkan dan pandangan lurus ke depan, tangan memegang push and pull dynamometer dengan kedua tangan lurus di depan dada. Posisi lengan dan tangan lurus sejajar dengan bahu. Tarik alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat menarik atau mendorong alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. d. Penilaian Skor kekuatan dorong terbaik dari 3 kali percobaan dicatat dengan skor, dalam satuan kg dengan tingkat ketelitian 0,5kg. Gambar. 9 : Push and Pull dynamometer. Panjang lengan di ukur dengan menggunakan Anthropometer a. Tujuan

39 Untuk mengukur panjang lengan. b. Alat dan fasilitas :. Anthropometer. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Orang yang dites berdiri tegak lurus, tubuh tetap tegak lurus dan pandangan lurus ke depan. Panjang lengan mula diukur dari pundak sampai ujung tangan. Apabila penggaris sudah menunjukkan dari pundak sampai ujung tangan maka baca angka dalam satuan cm. d. Penilaian Pengukuran panjang lengan sampai sepersepulu sentimeter. Satuan ukur panjang lengan adalah cm (sentimeter). Gambar. 0 : Anthropometer 3. Power otot tungkai di ukur dengan menggunakan Standing Broad Jump a. Tujuan Untuk mengukur power otot kaki dengan meloncat ke atas (horisontal). b. Alat dan fasilitas. Meteran

40. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Peserta tes melakukan setangah berjongkok, kaki ditempatkan pada balok lompat jauh atau tanda garis, lengan luruskan ke belakang. Meloncat atau menolak ke depan sejauh mungkin disertai ayunan lengan dari kedua tangan. Setelah itu mendarat denga kedua kaki. Percobaan dilakukan 3 kali. d. Penilaian Skor peserta tes adalah skor tertinggi dari tiga kali kesempatan. Skor tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam tabel seperti dibawah ini : Tabel. : Konveksi Standing Broad Putra Putri Kriteria >8 >65 Baik sekali 78-8 57-64 Baik 65-77 49-56 Sedang 5-64 4-48 Cukup <5 <4 Kurang Gambar. : Vertical Jump Test

4 4. Panjang tungkai di ukur dengan menggunakan Anthropometer a. Tujuan Untuk mengukur panjang tungkai. b. Alat dan fasilitas. Anthropometer. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Peserta tes berdiri tegak, kedua kaki rapat, kemudian diukur dengan Anthropometer mulai pangkal paha sampai telapak kaki, dengan demikian dapat diketahui berapa panjang tungkai masing-masing siswa. d. Penilaian Pengukuran panjang tungkai sampai sepersepulu sentimeter. Satuan ukur panjang lengan adalah cm (sentimeter). Gambar. : Anthropometer

4 5. Kelentukan di ukur dengan menggunakan Flexometer a. Tujuan Untuk mengukur komponen kelentukan tubuh. b. Alat dan fasilitas. Flexometer. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Testee berdiri tegak diatas bangku alat pengukur dengan kaki rapat, dan kedua ujung jari kaki rata dengan pinggir bangku alat ukur. Badan dibungkukkan kebawah,tangan lurus. Renggutkan badan kebawah perlahanlahan sejauh mungkin, ke tangan menelusuri pita alat ukur dan berhenti pada jangkauan yang terjauh yang dihitung. Peserta diberi kesempatan 3 kali. d. Penilaian Jarak jangkauan yang terjauh yang dicapai testee. Tabel. : Norma Tes Duduk dan Jangkau KELENTURAN (cm) SKOR KATEGORI >(9) 5 Sangat Baik (,5) (9) 4 Baik (-.5) (,5) 3 Cukup (-6,5) (-,5) Sedang <(-6,5) Kurang

43 Gambar. 3 : Flexometer 6. Keterampilan loncat harimau di ukur dengan menggunakan Tes loncat harimau a. Tujuan Untuk mengetahui loncat harimau para siswa. b. Alat dan fasilitas. Matras. Alat tulis c. Pelaksanaan Sikap Awalan Berdiri tegap, buka kaki selebar bahu, pandangan lurus kedepan. Pelaksanaan Tolakkan kaki sekuat mungkin di atas keset, Setelah melewati alat bantu, letakkan kedua tangan sejauh mungkin dari alat bantu di atas matras, Kemudian masukkan kepala di antara tangan yang terlebih dahulu menyentuh matras, Di ikuti bahu, punggung dan pingggang memutar, seperti gerakan guling depan (roll).

44 Sikap Akhir Secepat mungkin kaki di tekuk ( posisi jongkok ), Kemudian berdiri tegap seperti posisi semula ( awal ). Semula. d. Penilaian Terlampir I. Analisis Data Teknik analisis data menggunakan teknik statistik multiple regresi atau regresi ganda dilanjutkan dengan mencari kontribusi dari masing-masing predictor terhadap variable tidak bebas, dalam (Suharsimi Arikunto, 998: 45) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: r xy n XY X. Y X. n Y n X Y Keterangan : r xy = Koefesien korelasi n = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y X = Jumlah skor variabel X Y = Jumlah skor variabel Y X = Jumlah kuadrat skor variabel X Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y Keterangan : Ŷ = Variabel Terikat ( Dependent )

45 ɑ = Х = Variabel Bebas ɑ = Nilai Konstanta b = Koefisien Arah Regresi Nilai ɑ dapat dihitung dengan rumus : Y( X ) - X. Y n X - ( X) n. XY X. Y N X ( X ) b a n 665,408.59 a 5 a 8,93 Nilai b dapat dihitung dengan rumus : b = b. n XY - X. XY n X - ( X) Rumus untuk Multiple Regression adalah : Ŷ = ɑ + bx + cx +... + kx n : 9,6 Keterangan : n : jumlah sampel atau banyak data

46 X : angka mentah unuk variabel X ( faktor yang mempengaruhi gerakan loncat harimau ), Penjabaran variabel X sebagai berikut : X = Kekuatan Otot Lengan X = Panjang Lengan X 3 = Power Otot Tungkai X 4 = Panjang Tungkai X 5 = Kelentukan Y = Angka Mentah Untuk Variabel Y ( Loncat Harimau ) Menurut Riduwan (005:98), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel. 3: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan 0,80,00 Sangat kuat 0,60 0,79 Kuat 0,40 0,59 Cukup kuat 0,0 0,39 Rendah 0,00 0,9 Sangat rendah Sumber : Riduwan. 005 Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan : t = r n- -r Kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika t hitung > t tabel, dan terima Ho jika t hitung < t tabel. Untuk dk distribusi t diambil n- dengan α = 0,05, dan untuk KP = r x 00%

47 mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi : Keterangan: KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi Uji Hipotesis Rumusan hipotesis H : Kekuatan otot lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. H 0 : Kekuatan otot lengan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. r X n X - X n X - X n - r X 0,830 r tabel = 0,79 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data kekuatan otot lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau diperoleh rhitung sebesar 0,830. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf

48 signifikansi 5% yaitu 0,79. Karena nilai rhitung 0,830> rtabel 0,79, maka nilai korelasi signifikan, maka kseimpulannya H diterima dan H 0 ditolak. Rumusan hipotesis H : Panjang lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. H 0 : Panjang lengan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. r X n X - X n X - X n - r X 0,3 r tabel = 0,79 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data panjang lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau diperoleh rhitung sebesar 0,3. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,79. Karena nilai rhitung 0,830> rtabel 0,79, maka nilai korelasi signifikan, maka kseimpulannya (H diterima dan H 0 ditolak.

49 Rumusan Hipotesis 3 H 3 : Power otot tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. H 0 : Power otot tungkai tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. r X n X - X n X - X n - r X 0,57 r tabel = 0,79 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data power otot tungkai dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau diperoleh rhitung sebesar 0,57. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,79. Karena nilai rhitung 0,57> rtabel 0,79, maka nilai korelasi signifikan, maka kseimpulannya H 3 diterima dan H 0 ditolak. Rumusan Hipotesis 4 H 4 : Panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. H 0 : Panjang tungkai tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. r X n X - X n X - X n -

50 r X 0,380 r tabel = 0,79 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data panjang tungkai dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau diperoleh rhitung sebesar 0,380. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,79. Karena nilai rhitung 0,380> rtabel 0,79, maka nilai korelasi signifikan, maka kseimpulannya H 4 diterima dan H 0 ditolak. Rumusan Hipotesis 5 H 5 : Kelentukan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. H 0 : Kelentukan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. r X n X - X n X - X n - r X 0,77 r tabel = 0,79 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data kelentukan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau diperoleh rhitung sebesar 0,77.

5 Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,79. Karena nilai rhitung 0,77> rtabel 0,79, maka nilai korelasi signifikan, maka kseimpulannya H 5 diterima dan H 0 ditolak.