SURVEI KEBUGARAN JASMANI ATLET RENANG USIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Unnes Journal of Sport Sciences

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS X BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

STUDI DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PENJASKESREK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

Pengaruh Senam SKJ 2008 Terhadap Kebugaran Jasmani Siswi Sekolah Dasar Negeri 20 Alang Laweh Padang Selatan Kota Padang

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online):

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

STUDI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SMPN 5 KOPAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL. Oleh ZAINAL ABIDIN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMPN 3 TAYAN HULU KABUPATEN SANGGAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Skripsi) Oleh AFRIKA ANDRIYANI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN USIA TAHUN DI SLB SE-KABUPATEN BANTUL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN UMUR TAHUN DI SLB SE KULONPROGO E-JURNAL

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Journal of Sport Sciences and Fitness

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII, VIII DAN IX SMPN 5 SIDOARJO (Studi pada siswa Kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 5 Sidoarjo)

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

BAB III METODE PENELITIAN

Aggi Riyan Pamungkas

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016, 48-55

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH SEPAKTAKRAW USIA TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 3 Oktober individu karena dapat menunjang kelancaran aktivitas yang dilakukan sehari-hari tanpa mengal

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL TINGKAT KEMAMPUAN FISIK DAN KETERAMPILAN PADA ATLET KEMPO PRAPON KOTA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 SURVEI KEBUGARAN JASMANI ATLET RENANG USIA 10-12 TAHUN Rusdi 1, Zainal Arifin 2, Asmutiar 3 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jalan Ampera No.88 Telp. (0561)748219 Fax. (0561) 6589855 1 e-mail: rusdiyudhit@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat kebugaran jasmani atlet renang usia 10-12 tahun melalui tes dan pengukuran pada atlet renang putra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan bentuk penelitian yang digunakan adalah survei. Sampel dalam penelitian ini adalah 24 orang atlet. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dan teknik analisis data menggunakan Norma Analisis Presentasi (%). Hasil penelitian mengatakan bahwa sebanyak 5 orang atlet memiliki tingkat kesegaran jasmani baik sekali (bs) yaitu berada pada interval (22-25), 11 atlet memiliki tingkat kesegaran jasmani dengan klasifikasi baik (b) yaitu berada pada interval (18-21), 7 orang atlet dengan klasifikasi sedang (s) berada pada interval (14-17) dan 1 orang dengan klasifikasi kurang (k) berada pada interval (10-13). Kata Kunci: kebugaran Jasmani, Atlet renang, Usia 10-12 tahun. Abstract This research was purposed to obtain information about swimming athletes physical fitness level for ages 10-12 years through test and measurement on male swimming athletes. The method used in this research was descriptive and the research type was survey. The number of samples of this research was 24 athletes. Data collection technique in this study using Tes Kesegaran Jasmani Indonesia and data analysis technique using Norma Analysis Percentage (%). The result showed that a total of 5 athletes had excellent physical fitness level namely in the interval (22-25), a total of 11 athletes had the physical fitness level with a good classification namely in the interval (18-21), a total of 7 athletes with moderate classification namely in the interval (14-17), and 1 athlete withless classification namely in the interval (10-13). Keywords: Physical fitness, Swimmer, Age 10-12 years. PENDAHULUAN Kebugaran jasmani merupakan sebuah tuntutan dalam hidup agar kita sehat dan mampu menghasilkan sesuatu secara produktif. Sebagai bagian dari program pendidikan jasmani, pembinaan kebugaran jasmani sangat strategis, karena mendukung kapasitas belajar Atlet secara menyeluruh, yang sangat diutamakan di tingkat dasar ialah pembinaan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan. Tujuan dari latihan pembinaan peningkatan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesegaran jasmani atlet yang berpengaruh 38

pada tingkat kebugaran jasmani Atlet. Salah satu tujuan pendidikan jasmani yang menjadi kepedulian pelatih ialah pemahaman konsep kebugaran jasmani dan aktifitas jasmani untuk mencapai keadaan sehat. Oleh karena itu pelatih harus memahami makna beberapa istilah yang lazim diterapkan dalam pembinaan. Istilah tersebut mencakup diantaranya : a) Aktifitas jasmani ialah suatu kegiatan yang anda lakukan, b) Kebugaran jasmani ialah suatu kondisi yang dicapai, c) Latihan adalah kegiatan yang tertata untuk mencapai kebugaran sebagai tujuannya. Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan kelenturan (fleksibilitas). Kebugaran dapat dicapai melalui sebuah kombinasi dari latihan teratur dan kemampuan yang melekat pada seseorang, (kebugaran yang terkait dengan perfoma: kelincahan (agility), keseimbangan (belence), koordinasi, kekuatan (power)dan kecepatan(speed) serta waktu reaksi. Komponen kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan adalah kemampuan aerobik, kekuatan otot daya tahan otot fleksibilitas dan komposisi tubuh yang terkait dengan kesehatan. Jadi, kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Kebugaran itu dapat dicapai melalui sebuah kombinasi dari latihan yang teratur dan kemampuan yang melekat pada seseorang (kebugaran yang terkait dengan perfoma: agilitas, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu reaksi). Komponen kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan adalah kemampuan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh yang terkait dengan peningkatan kesehatan. Dengan kata lain, kebugaran jasmani adalah suatu kondisi yang dicapai (Lutan, 2002 : 7). Pendidikan kesehatan adalah suatu pendidikan dari bagian pendidikan jasmani dan kesehatan yang mengutamakan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Djauzak, dkk., 1992: 204). Pendidikan kesehatan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan yang mendukung sikap dan prilaku hidup bersih dan sehat kesehatan jasmani. 39

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 Tujuan pendidikan kesehatan ialah membantu atlet untuk perbaikan derajat kesehatan melalui pengertian dan sikap positif yang mempunyai tujuan khusus antara lain memacu perkembangan aktifitas sistem peredaran darah dan sistem pencernaan makanan, sistem pernafasan, sistem persyarafan dan meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan analisis survei tingkat kebugaran jasmani yang dilakukan, lebih mengarah kepada atlet terutama dalam waktu jangka panjang, dan untuk mengetahui informasi dari hasil penelitian yang akan dilakukan nantinya berguna bagi pelatih dalam membina anak didik yang berorientasi pada pandangan bahwa aktivitas jasmani itu bernilai, bermanfaat, dan dapat dilakukan sepanjang hayat. Melalui proses pendidikan juga dihasilkan insan yang dapat memahami bagaimana membuat rencana kegiatan dan melaksanakannya baik untuk keperluan sendiri, secara perorangan maupun kelompok, untuk menghasilkan seseorang yang terampil menciptakan peluang dan memanfaatkannya dalam rangka pembinaan tingkat kebugaran jasmani. Kemampuan mengatasi strees dan hambatan adalah yang menjadi tujuan akhir (Lutan, dkk., 2001: 7). Tingkat kebugaran jasmani bertujuan untuk sikap penampilan seseorang, cardiovascular (kebugaran jantung untuk program yang memasuki latihan aerobik). Berlatih secara teratur, tingkat intensitas latihan secara bertahap. Peningkatan intensitas latihan secara bertahap memberikan kesempatan kepada fungsi organ tubuh, otot-otot untuk menyesuaikan diri terhadap latihan yang berat kemudian secara perlahan akan terjadi peningkatan bentuk, ketahanan, ukuran dan kekuatan, gizi dan istirahat memelihara sikap positif (Thomas dan Rogre, 2007: 131). Tingkat kebugaran jasmani individu yang sangat bugar akan mendapatkan kebugaran cardiovascular, kekuatan otot, fleksibilitas, komposisi tubuh (Bruke, 2001: 11). Suatu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kebugaran jasmani. Secara umum menurut (Irianto, 2009: 2) yang dimaksud dengan kebugaran adalah kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran juga dapat 40

digolongkan menjadi beberapa kelompok, yaitu kebugaran statis, kebugaran dinamis dan kebugaran motoris. Kebugaran jasmani atlet dapat dipengaruhi oleh : faktor keturunan genetik, seperti anthropometri dan kelainan bawaan, penyakit seperti masalah kesehatan penyakit menular dan menahun, masalah gizi, masalah latihan fisik seperti: yaitu usia mulai latihan ferkuensi latihan perminggu, intensitas latihan dan volume latihan. Pada dasarnya pelatih harus memperhatikan tingkat kesegaran jasmani atlet, yaitu dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan sehari-hari atlet yang tampak di tempat latihan, sekaligus mengamati masalah kesehatan pada atlet dengan berkomunikasi secara langsung (misalnya dengan atlet maupun orang tua atlet) dan menguji sejauh mana tingkat kebugaran jasmani atlet itu sendiri. Tujuan peneliti mengamati kebugaran jasmani pada Atlet renang putra yang ada dikalimantan barat khususnya yang berusia 10 sampai 12 tahun. Peneliti ingin mengetahui dan mengukur sejauh mana tingkat kebugaran jasmani atlet melalui tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) terhadap kemampuan renang. Dari hasil pengamatan dan observasi yang peneliti lakukan selama beberapa kurun waktu (6 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2015) menjadi salah satu tenaga pendidik khususnya dosen renang yang secara langsung turut serta mengamati perkembangan dan kualitas tingkat kesegaran jasmani pada atlet renang di tempat latihan kolam renang Oevang Oeray. Dalam hal ini peneliti melihat masalah tingkat kesegaran jasmani yang belum sesuai dengan apa yang menjadi harapan, yaitu tingkat kesegaran jasmani atlet yang mempengaruhi perfoma atlet. Hal ini yang mendasari peneliti untuk menggali informasi dari hasil penelitian yang akan dilakukan guna sebagai referensi dalam pembinaan kesegaran jasmani untuk hasil yang lebih baik dan sebagai bahan refleksi diri dalam aplikasi mengajar yang selama ini telah dilakukan. Dan yang menjadi alasan bahwa peneliti tertarik untuk memperoleh informasi tentang tingkat kebugaran jasmani atlet renang usia 10-12 tahun provinsi Kalimantan barat, dengan harapan agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri dan pelatih dalam meningkatkan kualitas kesegaran jasmani dengan mengukur tingkat kebugaran jasmani atlet. 41

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan kondisi atau hal-hal yang telah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk hasil penelitian. Bentuk penelitian yang digunakan adalah survey (Survey Studies). Penelitian survey dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan atau status tingkat kesegaran jasmani atlet renang di provinsi Kalimantan Barat. Hal ini ditegaskan juga oleh beberapa pendapat mengenai bentuk penelitian survey, yaitu oleh Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif murni atau survei, Nawawi (2001:64) studi survei (survey studies), Yatim Riyanto (2000:23) menegaskan bentuk penelitian yang termasuk penelitian deskriptif adalah Penelitian Survey. Setiap pelaksanaan penelitian untuk memperoleh informasi memerlukan obyek tertentu sebagai sumber informasi. Sejumlah sumber data digunakan dalam suatu penelitian disebut populasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Riyanto (2001:63) mengatakan sebagai berikut: Populasi dapat didefinisikan juga sebagai suatu himpunan yang terdiri dari orang, hewan, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda, yang mempunyai kesamaan sifat. Ar Grovil (dalam Arends, Richard I., 2000:96) juga mengemukakan pendapatnya yang menyatakan Population is the aggregate, or totality of all the individual item about which informations is requrred. Artinya, populasi adalah sekumpulan dan keseluruhan dari semua halhal yang berhubungan dengan individu yang diharapkan informasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet renang berjenis kelamin Putra yang berada diwilayah provinsi Kalimantan barat yang berjumlah 24 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling (penelitian populasi) atau jumlah keseluruhan atlet putra yang berjumlah 24 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan indikasi tertentu. Menurut Arikunto (1998: 118) jika populasi lebih dari 100 maka digunakan indikasi 10-15% atau 20-25 % atau lebih, dan jika kurang dari 100 maka dapat diambil semua. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), tes, dan pengukuran. 42

Adapun item-item tes untuk anak umur 10-12 tahun putra terdiri dari: Lari 40 meter (sprint), Gantung siku 30 detik (pull up), Baring duduk 30 detik (sit up), Loncat tegak (vertical jump), Lari 600 meter. Nilai Lari 40 Meter Tabel 1. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10-12 Tahun Putra Gantung Siku 30 detik Baring Duduk 30 detik 23 ke atas Loncat Tegak Lari 600 Meter 5 Sd 6-6.3 51 ke 46 ke Sd - 2 09 atas atas 4 6.4-6.9 31-50 18 22 38 45 2 20-2 30 3 7.0 7.7 15-30 12 17 31 37 2 31-2 45 2 7.8 8.8 5-14 4 11 24 30 2 45-3 44 1 8.9 dst 4 dst 0 3 23 dst 3 45 dst Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (Nurhasan, 1999: 148) Tabel 2. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia No Jumlah Nilai Klasifikasi Keterangan 5 22 25 Baik sekali ( BS) 4 18 21 Baik (B) 3 14 17 Sedang (S) 2 10 13 Kurang (K 1 5 9 Kurang sekali (KS) Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (Nurhasan, 1999: 148) Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani siswa yang telah mengikuti Tes Kesegaran Jasmani Indonesia mengunakan Norma Analisis Presentase (%) yang disajikan pada hasil penelitian adalah hasil dari pengkatagorian seluruh sampel menurut tingkat kesegaran jasmani atlet. 43

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk dapat menganalisis dan memberi penilaian terhadap data skor hasil pengukuran tingkat kebugaran jasmani, maka dilakukan perhitungan nilai tes kesegaran jasmani. Tabel 3. Perhitungan Presentase Klasifikasi Atlet Renang Putra Usia 10-12 Tahun No. Nama Siswa Hasil tes A B C D E Jumlah Klasifikasi 1 Trio setiawan 5 4 4 4 5 22 Baik Sekali 2 Dwiki hidayat 3 5 3 3 4 18 Baik 3 Bagas imanda 3 4 4 3 5 19 Baik 4 Akbar maulidinsyah 4 5 4 4 5 22 Baik Sekali 5 Akbar maulidinsyah 3 4 3 2 3 15 Sedang 6 M Rifki fadilah 4 4 4 5 5 22 Baik Sekali 7 Hendra 3 5 3 3 4 18 Baik 8 Jonathan Guruh Buawa 5 4 3 3 3 18 Baik 9 Leonardy 5 4 5 4 4 22 Baik Sekali 10 Marsel 4 3 3 4 4 18 Baik 11 Oscar Mosley 3 4 2 3 3 15 Sedang 12 Philip's 4 3 4 4 4 19 Baik 13 Revindo Glenys 5 4 4 4 5 22 Baik Sekali Setiawan 14 Richard Andreas 3 3 4 3 2 15 Sedang 15 Riyan Tamrin 4 4 2 3 4 17 Sedang 16 Steven Aprillian Vieri 4 3 3 3 4 17 Sedang 17 Suwanto Ardi Winata 3 4 3 3 3 16 Sedang 18 Willyan Estefan 5 4 3 3 3 18 Baik 19 Wilsen Setiawan 5 4 3 4 3 19 Baik 20 Antonio Andrean Bayu 5 3 4 3 4 19 Baik Ala 21 Riady Irwan 3 3 2 2 3 13 Kurang 22 Nicolas Danar Prasetyo 3 2 3 4 3 15 Sedang Kapindo 23 Febriano Pangkadow 5 3 4 3 4 19 Baik Paliyas 24 Calvin 5 4 3 3 5 20 Baik 9 9 8 8 9 Jumlah 6 0 0 0 2 438 Baik Keterangan : A. Tes lari 40 meter 44

B. Tes Pull-up C. Tes Sit-up D.Tes Vertical jump E. Tes lari 600 meter Table 4. Presentase Klasifikasi No Klasifikasi Jumlah Nilai (%) Jumlah siswa 1 Baik sekali ( BS) 20,83 5 2 Baik ( B ) 45,83 11 3 Sedang ( S ) 29,17 7 4 Kurang ( K ) 4,17 1 5 Kurang sekali ( KS ) 0 0 Jumlah 100% 24 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani atlet renang putra usia 10-12 tahun Provinsi Kalimantan Barat berada dalam kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, D. 2004. Metodik Pengajaran Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Lutan. 2002. Menuju Sehat Bugar. Jakarta: Depdiknas. Nawawi. 2001. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Irianto, D. P. 2009. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan, Yogyakarta: Andi. Rianto, Y. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. 45