Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

Waktu aktual (actual time)

Materi #13 TIN211 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri 2014 SUMBER DAYA MANUSIA DAN

BAB II LANDASAN TEORI

Latar Belakang. Pendekatan Manajemen Ilmiah. Rancangan Kerja (Job Design) #14 - SDM dan Desain Kerja TIN211 - K3I Taufiqur Rachman 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

#12 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

STUDI DAN EKONOMI GERAKAN. Amalia, S.T., M.T.

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN KERJA. dan sebagainya. Untuk itu, dicari dasar yang paling tepat untuk memberikan

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY

BAB 2 LANDASAN TEORI

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM-1 TERHADAP PEMOTONGAN POLA CARTON BOX PADA PT.PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

GAMBARAN KESELURUHAN TEKNIK TATA CARA KERJA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Analisis Waktu Standar terhadap Kelancaran Proses Produksi pada PT Aqua Golden Mississippi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

Perancangan Sistem Kerja

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA PADA STASIUN KERJA POLA DENGAN MOTION ECONOMY CHECK LIST (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA SEPATU CIBADUYUT X )

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN

MODUL 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA (MICROMOTION STUDY)

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse

BAB II LANDASAN TEORI

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

Pengambilan Keputusan Manajerial

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN

Dr. Mohammad Abdul Mukhyi. SE., MM. Desain Pekerjaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)

PETA PETA KERJA. Nurjannah

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

BAB II LANDASAN TEORI

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peta kerja atau biasa disebut Peta Proses (process chart) merupakan alat

Predetermined Motion Time System (PMTS)

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa pertanyaan penelitian yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.

PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG. Amalia, S.T., M.T.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Kerja pada Proses Produksi Trafo

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

Pengukuran Waktu kerja Metode (Methods Time Measurement)

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Nurjannah. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Predetermined Time System (Waktu Standar Tidak Langsung) Dengan Metode Brainstorming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa definisi motivasi dari beberapa ahli : 1. Menurut George R. Terry. Ph. D (1977)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

Penganggaran Perusahaan

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

ANALISIS PENGUKURAN WAKTU KERJA KARYAWAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 Di BALIKPAPAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

Tutus Rully dan Noni Tri Rahmawati E-ISSN

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS ADMINISTRASI BISNIS. Program Studi. Mata Kuliah : OPERASI BISNIS

ERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN)

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi Waktu Proses Menggunakan Maynard Operation Sequence Technique (MOST) (Studi Kasus PT Pan Panel, Palembang)

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

#9_WORK SAMPLING ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA

BAB III LANDASAN TEORI

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 08 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi optimal terkait permasalahan operasional. Kompetensi Mampu mengelola operasional perusahaan dan penerapannya dalam manajemen perusahaan

Modul 8 Latar Belakang Standar Pekerja dan Pengukuran Kerja Standar pekerja modern diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Fredrick Taylor dan Frank Gilberth dan Lialian Gilberth di awal abad 0-an. Saat itu, sebagian besar pekerjaan dikerjakan secara manual yang mengakibatkan tingginya porsi pekerja dalam satu produk. Hanya sedikit informasi yang diketahui tentang apa-apa yang termasuk dalam satu hari kerja normal, sehingga manajer memulai suatu penelitian untuk meningkatkan metode kerja dan memahami usaha manusia. Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat mebantu perusahaan untuk menentukan: 1. Proporsi pekerja dari setiap barang yang diproduksi (biaya pekerja).. Kebutuhan staf (berapa banyak orang untuk memproduksi). 3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksanakan (membantu mengambil keputusan, dari perkiraan biaya hingga keputusan apakah membuat sendiri atau beli). 4. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan (siapa yang mengerjakan dalam aktivitas kelompok atau pada satu lini produksi). 5. Tingkat produksi yang diharapkan (pekerja dan manajer mengetahui satu hari kerja normal). 6. Dasar perencanaan insentif pekerja. 7. Efisiensi dan pengawasan. Standar perkerja yang ditetapkan secara benar, ditetapkan dengan 4 cara: 1. Pangalaman masa lalu.. Studi waktu. 3. Standar waktu yang ditentukan. 4. Pengambilan sampel kerja. Bagian Isi Pengalaman masa lalu Standar pekerja dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman masa lalu yaitu berapa jam pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Standar masa lalau mempunyai kelebihan, karena relative mudah dan murah didapatkan. Standar masa lalu ini biasanya didapatkan dari kartu waktu pekerja atau dari data produksi. Walaupun demikian, standar ini tidak obkjektif, dan kita tidak dapat mengetahui keakuratannya. Studi Waktu

Pengambilan studi waktu menggunakan stopwatch, awalnya diperkenalkan oleh Fredrick W.Taylor (1881). Prosedur time studiem menggunakan contoh seorang pekerja terlatih dan berpengalaman dapat menerapkan standar dengan delapan langkah berkut: 1. Definisikan pekerjaan yang diamati. Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat. 3. Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan (jumlah siklus atau sampel yang dibutuhkan). 4. Hitung waktu dan catat waktu elemen serta tingkat kerja. 5. Hitung waktu siklus rata-rata. Waktu siklus pengamatan rata-rata = [Jumlah waktu yang dicatat untuk setiap elemen] Jumlah siklus pengamatan 6. Tentukan tingkat kinerja dan kemudian tentukan waktu normal untuk setiap elemen. Waktu normal = (waktu siklus pengamatan rata-rata) x (faktor peringkat) 7. Tambahkan waktu normal untuk setiap elemen untuk mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan tersebut. 8. Hitung waktu standar. Penyesuaian terhadap total waktu normal, juga mempertimbangkan toleransi seperti kebutuhan pribadi, penundaan kerja yang tidak dapat dihindari dan kelelahan: Waktu standar = Total Normal Time 1 allowance factor Personal time allowance (kelonggaran pribadi) sering ditentukan dalam range 4% -7% dari waktu total, tergantung kedekatan dengan toilet, tempat minum dan fasiltas lainnya. Factor Kelonggaran menunda diperoleh dari studi langsung di lapangan yang menyebabkan penundaan. Kelonggaran karena lelah diperoleh dari perkembangan pengetahuan terhadap pengeluaran energy dalam kondisi fisik dan lingkungan yang beragam. Dapat dilihat dalam table 8.1 kelonggaran standar untuk kondisi tertentu. 3

Contoh soal 1. Time study untuk proses kerja di Red Lobster restaurant menghasilkan waktu pengamatan rata-rata 4 menit. Analis memberi peringkat kepada pekerja yang diamati dengan angka 85%. Ini berarti pekerja mempunyai performance 85% dari waktu normal pada ssat pengamatan dilakukan. Restaurant menggunakan angka 13% untuk factor kelongggaran. Red lobster ingin mengetahui waktu normal dan waktu standard untuk operasi tersebut. Jawaban: Rata-rata waktu pengamatan = 4 menit Waktu normal = rata-rata waktu pengamatan x factor peringkat = 4 menit x 85% = 3.4 menit Waktu standar= Waktu normal 1 - factor peringkat = 3.4 menit 1 0.13 = 3.9 menit Contoh soal. Management science associates (MSA) sedang mempromosikan seminar pengembangan management dengan mengirim ribuan email kepada individu dan surat kepada banyak perusahaan. Time study telah dilakukan untuk proses pembuatan surat melalui email. Berdasarkan observasi berikut. MSA ingin mengetahui waktu standar untuk tugas tersebut. Kelonggaran waktu untuk pribadi, penundaaan dan factor kelelahan adalah 15%. 4

*menunjukkan bahwa telah terjadi abnormalitas, bisa terjadi karena interupsi/gangguan, pertemuan dengan atasan, atau kesalahan karena factor alam; dan ini bukan bagian dari pekerjaan, akan tetapi karena personal atau waktu delay. Jawaban: 1. Rata-rata waktu pengamatan untuk setiap elemen pekerjaan: Rata-rata waktu (A) = 8 +10 +9 +11 4 = 9.5 menit Rata-rata waktu (B) = +3 + +1 + 3 5 =. menit Rata-rata waktu (C) = +1 + +1 4 = 1.5 menit. Hitung waktu normal setiap elemen pekerjaan: Waktu normal (A) = waktu rata-rata pengamatan x peringkat = 9.5 x 1. = 11.4 menit Waktu normal (B) = waktu rata-rata pengamatan x peringkat =. x 1.05 =.31 menit Waktu normal (C) = waktu rata-rata pengamatan x peringkat = 1.5 x 1.1 = 1.65 menit Cat: waktu normal dihitung untuk setiap elemen factor peringkat bisa bervariasi untuk setiap elemen. 3. Tambahkan waktu normal bagi setiap elemen untuk menemukan waktu normal total (waktu normal untuk pekerjaan keseluruhan): Waktu normal total = 11.4 +.31 + 1.65 = 15.36 menit 4. Hitung waktu standar pekerjaan: Waktu standar = 15.36 1 0.15 = 18.07 menit. Jadi, 18,07 menit merupakan standar waktu pekerjaan ini. Catatan: jika waktu pengamatan tidak konsisten, waktu ini perlu dikaji kembali. Waktu pekerjaan yang pendek yang tidak biasanya terjadi, mungkin merupakan hasil kesalahan pengamatan dan biasanya diabaikan. Waktu pekerjaan yang lama harus dianalisis untuk menentukan apakah hal tersebut juga merupakan kesalahan. 5

Walaupun demikian, mereka mungkin mencakup aktivitas yang jarang terjadi tetapi sah bagi elemen tertentu (seperti penyesuaian mesin) atau mungkin waktu pribadi, keterlambatan, atau kelelahan. Studi waktu membutuhkan sebuah proses pengambilan sampel. Jadi pertanyaan kesalahan pengambilan sampel dalam waktu siklus pengamatan rata-rata biasa terjadi. Dalam statistik, kesalahan bervariasi dengan jumlah berbanding terbalik dengan ukuran sampel. Untuk menentukan sebuah ukuran sampel yang mencukupi, terdapat tiga hal yang harus dipertimbangkan: a. Seberapa akurat hasil pengamatan yang diinginkan? (contoh, apakah ±5% waktu siklus yang diamati sudah mencukupi?). b. Tingkat keyakinan yang diinginkan (contoh, 95% sudah mencukupi atau harus 99%). c. Berapa variasi yang muncul dalam elemen kerja (contoh, jika terdapat variasi yang banyak, maka dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar). Dengan; Ukuran sampel yang dibutuhkan = n zs hx h = tingkat ketepatan yang diinginkan, dinyatakan dalam sebuah angka decimal (5% = 0.05). z = jumlah deviasi standar yang dibutuhkan untuk tingkat keyakinan yang diinginkan (90% keyakinan = 1.65; lihat tabel atau lampiran untuk nilai z). s = deviasi standar sampel awal x = rata-rata sampel awal. n = ukuran sampel yang dibutuhkan. Tabel 8.. Nilai Z Contoh soal 3 Perusahaan manufaktur meminta anda untuk memeriksa sebuah standar pekerja yng telah disiapkan oleh seorang analis yang baru saja diberhantikan. Tugas pertama anda adalah 6

menentukan ukuran sampel yang benar. Ketepatan yang diharapkan adalah 5%, dengan tingkat keyakinan 95%. Deviasi standar sampael adalah 1.0 dan rata-rata 3.0. Jawaban Sekarang jika dibahas dua variasi dari contoh T3. Pertama, jika h, tingkat ketepatan yang diinginkan, dinyatakan sebagai jumlah kesalahan absolute (contoh, 1 menit kesalahan masih dapat diterima), maka gantilah e untuk h x, dan formula berubah menjadi, zs n e Dengan e adalah jumlah kesalahan absolute yang masih dapat diterima. Kedua, untuk kasus ketika s, deviasi standar sam[el tidak disediakan (yang merupakan kasu yang biasa terjadi di dunia nyata), maka deviasi standar harus dihitung. Formula ini diberikan dengan persamaan; Dengan, X i = nilai setiap pengamatan X = rata-rata pengamatan n = jumlah pengamatan s Xi X n 1 Standar Waktu Yang Telah Ditentukan. Standar waktu yang telah ditentukan adalah suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar yang kecil yang waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas. Metode yang paling umum digunakan adalah metode pengukuran waktu / Motion Time Measurement (MTM). 7

Tabel 8.3 MTM Standar waktu yang telah ditetapkan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang disebut sebagai therblig. Therblig mencakup aktivitas seperti memilih (select), mengambil (grasp), mengarahkan (position), merakit (assemble), menjangkau (reach), memegang (hold), beristirahat (rest) dan meneliti (inspect). Aktivitas-aktivitas ini dinyatakan dalam satuan pengukuran waktu (time measurement unit TMU), yang sama dengan 0,00001 atau 0,0006 menit. Nilai MTM untuk beragam Therblig ditentukan dalam tabel yang khusus. Contoh soal 4. Menuangkan tabung specimen di laboratorium rumah sakit merupakan sebuah pekerjaan berulang dengan data MTM pada tabel dapat digunakan untuk membuat waktu standar. Tabung sampel berapda pad sebuah rak dan tabung sentrifugal terdspat pada kotak yang terletak didekatnya. Seorang teksnisi men=mindahkan tabung sampel dari rak, membuka tutupnya, mengambil tabung sentrifugal, menuangkan isinya, kemudian menempatkan kedua tabung di rak. Elemen kerja pertama yang terlibat adalah mengambil tabung dari rak. Anggap kondisi untuk GET tabung dan PLACE tabung tersebut di depan teknisi adalah: Berat (< pon). Kondisi GET (mudah) Tingkat ketepatan (kira-kira) Jarak (8-0 inchi ) 8

Sumber: A.S. Helms, B.W Shaw, dan C.A. Lindner, the development of laboratory Woarkload Standars through computerbased Work Measurement Technique, Part.I, Journal of Methods-Time Measurement 1:43. Digunakan sengan seizing MTM association for Standars and Research.. Standar waktu yang telah ditentukan memiliki beberapa kelabihan dibanding dengan studi waktu; 1. Standar waktu tersebut dapat dibuat di laboratorium, prosedur ini tidak akan mengganggu aktivitas produksi yang sebenarnya (yang biasanya disebabkan oleh penelitian studi waktu).. Karena standar, dpat ditentukan sebelum sebuah pekerjaan benar-benar dilakukan, standar ini dapat digunakan sebelum sebuah pekerjaan benar-benar dilakukan, standar ini dapat digunakan untuk membuat rencana. 3. Tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan. 4. Diterima oleh serikat pekerja sebagai standar yang biasa digunakan. 5. Standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang melakukan sejumlah penelitian besar pada tugas yang sama. Pengambilan Sampel Kerja. Metode ke-4 untuk menentukan standar produksi dan pekerja, adalah pengambilan sampel kerja, yang dikembangkan oleh L. Tippet ditahun 1930. Prosedur pengambilan sampel kerja dapat diringkas menjadi 5 langkah: 1. Ambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah perkiraaan nilai parameter (sperti persentase waktu sibuk seorang pekerja).. Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan. 3. Buat jadwal untuk mengamatipekerja pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk mendapatkan pengamatan yang benar-benar acak. Sebagai contoh, 5 angka acak diambil dari sebuah tabel: 07,1,, 5 dan 49. Nilai ini dapat digunakan untuk membuat sebuah jadwal pengamatan pada pukul 9;07, 9;1 dst. 4. Lakukan pengamatan dan catat aktivitas pekerja. 5. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka (dalam %). Untuk menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan, pihak manajemen harus memutuskan tingkat keyakinan dan ketepatan. Pilihan ini biasanya diambil berdasarkan sampel yang berukuran kecil yang mungkin berjumlah 50 pengamatan. Formula berikut memberikan ukuran sampel untuk tingkat keyakinan dan ketepatan yang diinginkan: z p(1 p) n h n = ukuran sampel yang dibutuhkan z = deviasi normal standar untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan. (z =1 untuk tingkat kepercayaan 68%, z = untuk 95,45%, z = 3 untuk tingkat kepercayaan 99,73%) p = nilai perkiraan proporsi sampel h = tingkat kesalahan yang dapt diterima, dalam % Contoh soal 5. Manajer kantor pos indonesia, iwan ridwan, memperkirakan karyawannya menganggur sepanjang 5% dari waktu yang tersedia. Ia ingin melakukan pengambilan sampel kerja yang akurat pada rentang 3% dan ingin mendapatkan tempat tingkat keyakinan 95,45%. 9

Jawaban. Untuk menentukan berapa banyak pengamatan yang harus diambil, iwan ridwan menerapkan persamaan berikut: z p(1 p) n h n = ukuran sampel yang dibutuhkan z = untuk tingkat kepercayaan 95,45% p = nilai perkiraan proporsi menganggur = 5% =0.5 h = tingkat kesalahan yang dapat diterima 3% = 0.03 iwan ridwan mendapati bahwa pengamatan () 0.5(0.75) n 833pengama tan (0.03) 10

Daftar Pustaka Heizer Jay, B. Render, (006), Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta Hani Handoko, (00), Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta 11