PENGGUNAN LAS TAHANAN LISTRIK PADA PROSES PERAKITAN SHADOW MASK PADA INDUSTRI TABUNG TELEVISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan dari tahanan arus listrik. Spot welding banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

STUDI KOMPARASI KUALITAS HASIL PENGELASAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN SPOT WELDING KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

KUAT ARUS DAN WAKTU TEKAN LAS TITIK TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA SPCE

PENGARUH WAKTU TEKAN DAN HASIL GUMPALAN TERHADAP KEKUATAN GESER PADA LAS TITIK. Abstract

STUDI KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN SPOT WELDING PADA ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

KAJIAN METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) ALUMINIUM PADUAN DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

Gambar 1.7 Pengelasan busur plasma

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No.02 Mei 2017 ISSN

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BAB III PEMBAHASAN. Gambar 2. Portable Spot Welding (PSW)

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

PENGARUH HEAT TREATMENT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1.(a) Geometri elektroda commit to Gambar user 2.1.(b) Model Elemen Hingga ( Sumber : Yeung dan Thornton, 1999 )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

LAB LAS. Pengelasan SMAW

Analisa Hasil Lasan Stud Welding Pada Baja AISI 304 dan Baja XW 42 Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan

BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW. SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Kekuatan Sambungan Plat Pada Spot Welding Ditinjau dari Kekuatan Tarik dan Geser

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dosen Pembimbing: Ir. Subowo, MSc Oleh : M. Fathur Rohman

NASKAH PUBLIKASI STUDI METALOGRAFI PENGARUH ARUS DAN HOLDING TIME PADA PENGELASAN SPOT WELDING MATERIAL STAINLESS STEEL

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

STUDI PENGARUH ARUS DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS TITIK (SPOT WELDING) LOGAM TAK SEJENIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyambungan batang-batang terutama pada bahan besi tuang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PROSES PENGELASAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin dibutuhkan. Semakin luas penggunaan las mempengaruhi. mudah penggunaannya juga dapat menekan biaya sehingga lebih

DASAR TEKNOLOGI PENGELASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Las busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

BAB II KERANGKA TEORI

SUBMARGED ARC WELDING (SAW)

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

Teknologi Dan Rekayasa. Melakukan rutinitas pengelasan dengan menggunakan proses las busur manual

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

DASAR-DASAR PENGELASAN

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

TUGAS AKHIR STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) PADA PENGELASAN DI LINGKUNGAN UDARA DAN DI LINGKUNGAN GAS ARGON

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

MENGELAS TINGKAT LANJUT

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

ANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

BAB IV DATA DAN ANALISA

ANALISA PENGARUH TEBAL PELAT PADA PENGELASAN LISTRIK TERHADAP KEKERASAN DAERAH HAZ BAJA KARBON St-37. By Nurfa Anisa Universitas Soerjo

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

TUGAS AKHIR. PENGARUH JENIS ELEKTRODA PADA HASIL PENGELASAN PELAT BAJA St 32 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIKNYA

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

Transkripsi:

PENGGUNAN LAS TAHANAN LSTRK PADA PROSES PERAKTAN SHADOW MASK PADA NDUSTR TABUNG TELEVS Melvin Emil Simanjuntak *) *) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan Abstrak Proses welding adalah salah satu proses penyambungan logam dengan logam dalam produksi. Pada proses welding ini terjadinya persambungan antara dua logam adalah karena timbulnya panas yang mengakibatkan perubahan struktur pada titik persambungan tersebut. Pada proses las resistensi listrik panas yang timbul adalah karena adanya tahanan listrik dan ditambah dengan tekanan yang membuat kedua logam menjadi menyatu. Pada proses pembuatan tabung televisi ataupun monitor komputer proses las tahanan listik (resistance spot welding) dipakai pada penyambungan antara frame, spring dan shadow mask. Shadow mask dan spring melekat pada frame, dan ketiga material ini melekat pada panel karena adanya lubang yang menempel ketat pada stud pin panel. Shadow mask sangat berfungsi untuk menentukan berapa besar resolusi dari gambar yang dapat dihasilkan pada televisi ataupun monitor komputer. Abstract Welding process is one of metal joining process between metal and metal in production. n welding process joining metal occur because heat and structure of material will be change at joining point. n electric resistance spot welding heat generated because there are electric resistance between two metal and adding pressure will make the metals joining together. n cathode ray tube (CRT for) or electronic display tube (EDT) making process, spot resistance welding use in joining of frame, spring and shadow mask. Shadow mask and spring joined to frame and this third mterial is joined to panel glass caused by stud pin panel was inserted to spring hole. Shadow mask function is determining how much resolution of drawing in television or monitor computer. Kata-kata kunci: Las tahanan listrik,crt, EDT, Arus listrik, Shadow mask assembly 1. Pendahuluan Pada proses pembuatan tabung televisi atau komputer yang dikenal dengan Cathode Ray Tube (CRT) atau Cathode Display Tube (CDT), proses perakitan Shadow mask merupakan proses awal dari perakitan tabung hampa tersebut. Shadow mask assembly berfungsi untuk menciptakan titik-titik pada panel sekaligus juga untuk menentukan resolusi gambar yang akan dikeluarkan tabung. Proses perakitan shadow mask pada dasarnya adalah proses pengelasan yang menggunakan las resistensi atau las tahanan listrik. Material yang akan dilas adalah frame sebagai tempat meletakkan shadow mask, spring dan shadow mask. Setelah perakitan ini selesai maka shadow mask assembly dilekatkan pada panel glass (kaca depan dari tabung). Tulisan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai las tahanan listrik dan juga penerapannya pada proses pembuatan tabung televisi atau monitor komputer. trafo atau generator listrik kepada penghantar yang dirumuskan: E = (1) R Nilai E juga boleh merupakan beda potensial di kedua ujung penghantar. Nilai R adalah besar hambatan pada penghantar. Nilai ini tetap untuk bahan jenis konduktor sedang untuk tabung hampa, fluida elektrolit, thermistor dan semikonduktor. Sebagai ilustrasi dapat dilihat di gambar 1 sampai dengan Gambar 5. Gambar 1: Logam Murni 2. Tahanan Listrik Besar arus (i) pada suatu kondukotor tergantung dari tegangan listrik (E) yang dibangkitkan oleh Jurnal Teknik SMETRKA Vol. 3 No. 3 Desember 2004 : 231 236 231

Transformator Gambar 2:Tabung hampa Lasan Gambar 3: Fluida elektrolit Gambar 6: Spot resistance welding Parameter-parameter yang penting pada proses pengelasan ini adalah: 1.Tegangan listrik dari welding transformer. 2. Kuat arus (power) dari generator. 3. elektroda. 4. Waktu (lamanya) arus diberikan. 5. Luas daerah ujung elektroda yang kontak langsung dengan benda kerja. Las tahanan listrik dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu: 1. Spot resistance welding (Gambar 6). Hasil lasan merupakan titik di mana sering disebut dengan nugget. Gambar spot resistance welding ini dapat dilihat pada gambar 6 di atas. 2. Seam resistance welding (Gambar 7). Seam welding ini menggunakan roda konduktif sebagai pengganti elektroda. Gambar 4: Thermistor Transformator Benda kerja s Gambar 5: Semikonduktor 3. Las Tahanan Listrik Las tahanan listrik adalah suatu metode pengelasan di mana panas diperoleh dari tahanan listrik yang terdapat antara dua benda kerja yang akan mencapai kondisi plastis karena pemanasan dan ditambah dengan tekanan sebelum, ketika, dan sesudah selesainya arus listrik mengalir. Gambar 7: Seam resistance welding 3. Projection welding Pada proses pengelasan dengan sistem projection welding biasanya logam yang akan dilas diberikan sedikit tonjolan yang sengaja akan dicairkan sebelum ditekan hingga menyatu (Gambar 8). 232 Penggunaan Las Tahanan Listrik pada Proses Perakitan (Melvin Emil Simanjuntak)

~ Tonjolan Mandrel Gambar 8: Projection resistance welding Gambar 10: Welding cycle untuk arus searah Keterangan: a : Squezze time b : Weld time c : Post heat d : Hold time Arus Pengelasane : Off time a b c d 4. Welding Cycle Welding cycle atau siklus las pada proses las tahanan listrik khususnya pada las titik dibagi menjadi 4 (empat) tahapan waktu yaitu: Squezze time: Waktu saat penekanan elektroda dimulai dan sesaat akan dimulainya pengaliran arus. Weld time : Waktu di mana arus listrik sedang mengalir. Hold time : Waktu di mana penekanan masih berjalan tetapi arus listrik tidak mengalir. Off time : Waktu di mana elektroda lepas dari benda kerja dalam hal ini tidak ada arus ataupun penekanan. Lihat Gambar 9 sampai 11 sebagai ilustrasi. Arus pengelasan Gambar 11: Welding cycle untuk stored energy Keterangan: a : Squezze time b : Weld time c : Hold time d : Off time Untuk las tahanan dengan power yang sama maka penurunan tegangan harus diimbangi dengan kenaikan arus i. Adapun kekuatan las tahanan tergantung dari tebal pelat, diameter nugget, susunan kristal logam las dan ukuran nugget. Unsur unsur yang menentukan kekuatan dan struktur logam las adalah: 1. Karakteristik arus. 2. Kecepatan pendinginan. 3. Bersih tidaknya celah antar-logam dari kontaminator. 4. pada elektroda. pengelasan Welding time (detik) Gambar 9: Welding cycle untuk arus bolak balik pengelasan Arus pengelasan a b c d e 5. Pada elektroda bekerja tekanan dan kuat arus yang besar untuk mengelas. Bahan yang digunakan biasanya paduan antara tembaga dan aluminium. didesain supaya ujungnya bisa dilepas untuk menghemat biaya karena setiap proses pengelasan akan memperbesar ujung elektroda dan akan mengurangi kualitas lasan. Ujung elektroda yang bisa dilepas disebut tip welding. Untuk mendapatkan hasil lasan yang baik maka diameter tip harus selaras dengan tebal pelat yang akan dilas. Ukuran diameter tip adalah: d = 2t + 0.1 (mm) (2) di mana t = tebal pelat (mm) yang digunakan pada proses pengelasan shadow mask assembly adalah elektroda yang terpisah dengan tip welding (Gambar 12 dan Gambar 13). Prinsip ini digunakan untuk menghemat biaya karena tip welding harus diganti Jurnal Teknik SMETRKA Vol. 3 No. 3 Desember 2004 : 231 236 233

setiap 8 jam operasi. Pada bagian dalam elektroda terdapat air pendingin yang bertujuan untuk mengurangi kelebihan panas yang timbul dari tahanan listrik dan untuk mengurangi percikan bunga api yang dapat merusak ukuran lubang pada shadow mask. Gambar 15: Frame mask Gambar 16: Shadow mask Gambar 12: (pemegang tip welding SR) Gambar 17 : Bulb CRT Posisi shadow mask dalam bulb Gambar 13: Spring-frame tip welding b. Spring: merupakan pelat yang sedikit lebih tebal yang terbuat dari campuran besi tahan karat. Gambar 14: Mask - frame tip welding 6. Material Lasan Material yang dipakai pada proses perakitan shadow mask adalah (Gambar 15 dan Gambar 19): a. Frame: merupakan rangka bagi melekatnya shadow mask terbuat dari campuran besi yang sedikit lunak berbentuk persegi empat di mana panjang dan lebarnya telah mempunyai ukuran standar untuk setiap tipe misalnya 14 atau 20 dan telah mengalami proses blackening sebelumnya. Gambar 18 : Spring Gambar 18: Spring Gambar 19: Bentuk CRT hasil perakitan Standar yang digunakan pada proses pengelasan ini: Kuat arus listrik (ka) pengelasan spring dan frame untuk 14 dan 20 No pengelasan Min Maks Pertama 2,5 4,0 Kedua 2,5 4,0 Diameter nugget Ǿ 2,0 mm Kuat arus listrik (ka) pengelasan shadow mask dan frame untuk 14 dan 20 No pengelasan Min Maks 234 Penggunaan Las Tahanan Listrik pada Proses Perakitan (Melvin Emil Simanjuntak)

Pertama 0,4 1,0 Kedua 0,2 1,0 Ketiga 0,2 1,0 Diameter nugget Ǿ 0,3 mm 7. Kesimpulan 1. Proses pengelasan dengan jenis tahanan merupakan bagian dari proses pembuatan tabung televisi atau komputer dan juga pada beberapa proses lain seperti industri mobil. 2. Pada proses pengelasan tahanan listrik sangat penting diperhatikan hal-hal: kontaminasi material misalnya debu atau serbuk, tekanan udara, besar dan lamanya arus listrik, air pendingin pada elektroda springframe. 3. Diameter nugget harus diawasi secara periodik untuk menjamin bahwa mutu pengelasan supaya tetap baik selama tabung CRT dipakai. Daftar Pustaka Dokumen dokumen dari PT LG Electronic Display Devices ndonesia. http://www. LG Micron.com http://www. panasonic.com Suharto. 1991. Teknologi Pengelasan Logam, Rineka Cipta. Wiryosumarto, H. 1996. Teknologi Pengelasan Logam, PT Pradnya Paramita Journal of Manufacturing Science and Engineering, August 2001 vol 123. Jurnal Teknik SMETRKA Vol. 3 No. 3 Desember 2004 : 231 236 235