PENDIDIKAN SEKS MELALUI PEER COUNSELOR TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMK ISLAM WIJAYA KUSUMA JAKARTA SELATAN.

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Sholihatun ABSTRAK. Kata kunci : Seks Pra Nikah, Pengetahuan, Remaja

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MUJIASIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA ROLE OF PARENTS TO ADOLESCENT SEXUAL ATTITUDES

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA 2014

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

Nuzulia Rahayu 1, Yusniwarti Yusad 2, Ria Masniari Lubis 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULAN. Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat. kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian,

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Faktor Penyebab Pernikahan Dini di Kelurahan Sampara Kabupaten Konawe

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa. Sebesar 63,4 juta jiwa diantaranya

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

PENGARUH PENYULUHAN PENCEGAHAN HIV/AIDS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DI SMA MA ARIF KOTA YOGYAKARTA

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 28 SEMARANG

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI SMA N I PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI REMAJA KELAS X TENTANG SEKSUAL BEBAS DI SMA MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATOR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA

PENGARUH KONSEP DIRI REMAJA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SMP Z SEMARANG. Abstrak

I. PENDAHULUAN Path-UNFPA journal. Volume Sarwono SW Psikologi Remaja. Jakarta: CV. Rajawali. 3

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

Transkripsi:

PENDIDIKAN SEKS MELALUI PEER COUNSELOR TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH SEX EDUCATION THROUGH PEER COUNSELOR TO TEENS ABOUT PREMARITAL SEX KNOWLEDGE Ni Luh Putu Yuni Krismayanti 1, Trisno Agung Wibowo 2, Nining Tunggal Sri Sunarti 1 1 Akademi Kebidanan Yogyakarta, Jl Parang Tritis Km 6, Sewon, Yogyakarta 2 Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Jl. Tompeyan TR III/201 Yogyakarta ABSTRACT Background: Indonesia has 40% of teens who have friends that have had premarital sexual intercourse and 66% of teenagers have a friend who is pregnant out of wedlock. Yogyakarta there are 97.05% of teenagers are not virgins. Bantul there were 113 early marriage, 90% caused by pregnancy out of wedlock. Target sex education in SMK Muhammadiyah Kretek because 80% of students have less knowledge about premarital sex. This incident shows that the figure of an issue. Objective: To determine the influence of sex education through peer counselor towards the youth knowledge about premarital sex in SMK Muhammadiyah Kretek. Methods: This study by Quasi-experiment with one group pretes-posttest design. Sampling purposive of the total respondents 64 students. Types of primary data with survey instruments form questionnaire. Paired data analysis of test samples T-test. Results: Mean knowledge before being given sex education by peer counselor is 74.88 with SD 5.21 and the average level of knowledge when given sex education by peer counselor is 82.00 with SD size 8.52 7.12 results in an improvement of the SD as large as 6.81. Analysis with Paired sample t-test obtained p value 0.000. Conclusion: The influence of sex education through peer counselor for teens about premarital sex knowledge in SMK Muhammadiyah Kretek Year 2013, and statistically meaningful. Keywords: peer couselor, sex education, premarital sex INTISARI Latar belakang: Indonesia memiliki 40% remaja yang mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah dan 66% remaja memiliki teman yang hamil di luar nikah. Yogyakarta terdapat 97,05% remaja yang sudah tidak perawan. Bantul terdapat 113 pernikahan dini, 90% diakibatkan oleh kehamilan di luar nikah. Sasaran pendidikan seks ini di SMK Muhammadiyah Kretek karena 80% siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang seks pranikah. Angka kejadian ini menunjukan bahwa adanya masalah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan seks melalui peer counselor tehadap pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMK Muhammadiyah Kretek. Metode: Studi Quasi experiment dengan one group pretes-posttest design. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah responden 64 siswa. Jenis data primer dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dengan uji paired sampel T-tes. Hasil: Rerata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan seks oleh peer counselor adalah 74,88 dengan SD 5,21 dan rerata pengetahuan setelah diberikan pendidikan seks oleh peer counselor adalah 82,00 dengan SD sebesar 8,52 sehingga terjadi peningkatan sebesar 7,12 dengan SD sebesar 6,81. Analisis dengan paired sample T-test diperoleh nilai p= 0,000. Simpulan: Ada pengaruh pendidikan seks melalui peer counselor terhadap pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013, dan secara statistik bermakna. Kata kunci: peer couselor, pendidikan seks, seks pranikah Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013 71

Ni Luh Putu Yuni Krismayanti Hal. 71-77 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa rawan karena remaja mempunyai sifat selalu ingin tahu, dan kecenderungan untuk mencoba hal-hal baru yang belum diketahui sebelumnya seperti melakukan hubungan seksual pranikah. Perilaku seksual remaja yang bermasalah dan harus disoroti adalah seks di luar nikah, seks tidak aman, dan seks berganti-ganti pasangan 1. Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2012 menyebutkan remaja sangat rentan dengan perilaku seks pranikah ini bisa dilihat dari 40% remaja terbuka bahwa mereka mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubung an seksual pranikah dan 66% remaja mengaku memiliki teman yang hamil di luar nikah. Data tersebut menunjukan bahwa terjadi kenaikan dari tahun 2010. Yogyakarta merupakan salah satu pusat pendidikan di Indonesia. Tentunya sebagai pusat pendidikan terdapat banyak remaja di Yogyakarta 2. Bantul merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Yogyakarta. Data yang dikutip dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) menyebutkan perkawinan usia dini meningkat tajam sejak 2008. Di tahun 2008 tercatat 70 pasangan, 2009 sebanyak 82 pasangan, 2010 meningkat menjadi 115 pasangan, dan baru sampai bulan Oktober 2011 sudah melonjak menjadi 135 pasangan dari jumlah tersebut, 90% di antaranya adalah pasangan usia dini yang mengalami kasus hamil sebelum nikah 3. Banyak faktor yang menyebabkan remaja melakukan seks bebas seperti pengaruh lingkungan, rasa ingin tahu yang sangat besar dari remaja, dan kurang pengetahuan tentang seksualitas remaja. Pendidikan seks yang diterima oleh remaja masih bersumber dari informasi yang kurang tepat sehingga remaja akan cenderung mencoba-coba hal yang baru mereka kenal 4. Pentingnya memberikan pendidikan seks bagi remaja, sudah seharusnya dipahami. Karena pada dasarnya usia remaja merupa kan masa transisi, masa terjadinya perubahan, baik fisik, emosional maupun seksual. Hormon seks dalam tubuhnya mulai berfungsi dan siap untuk melakukan tugasnya, yaitu dengan berkembang biak memperbanyak keturunan. Perubahan hormon itu ditandai dengan kematangan seks, sehingga dorong an seks yang timbul semakin meluap. Dorong an tersebut akan semakin timbul tinggi jika tidak diberi bimbingan dan informasi yang benar tentang perubahan ini. Untuk memberikan informasi dan pelayan an kesehatan yang tepat pada remaja di perlukan pendekatan yang adolescent friend ly. Pemerintah melalui Departemen Ke sehatan (Direktorat Kesehatan Keluarga) telah mengembangkan suatu program yaitu Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang diharapkan menyediakan pelayanan sesuai masalah dan memenuhi kebutuhan remaja. Salah satu kegiatan PKPR adalah peer group. Dalam peer group terdapat peer counselor adalah merupakan kader remaja yang telah dilatih untuk menjadi konselor bagi teman sebayanya, dengan salah satu tujuan adalah menyebarluaskan informasi kesehatan remaja kepada kelompok sebayanya 5. Studi Pendahuluan secara kualitas di SMK Muhammadiyah Kretek dengan mewawancarai kepala sekolah, guru bimbingan konseling (BK), dan siswa. Hasil wawancara dengan kepala sekolah mengatakan bahwa masih 72 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013

terdapat kenakalan remaja seperti pergaulan bebas yang menyebabkan kehamilan tidak diingin kan. Persentase kejadian selalu ada setiap tahunnya di kelas X sampai kelas XII. Rentang tahun 2010 sampai 2012 terdapat 3 dari 152 (1,97%) siswi yang hamil bahkan di sekolah ini terdapat 1 orang siswa laki-laki yang su dah melakukan hubungan seksual yang di keluarkan dari sekolahnya dan sekarang diterima di sekolah ini. Berdasarkan informasi dari guru BK diketahui bahwa siswasiswi aktif dalam mengkonsultasikan masalah yang mereka hadapi dengan datang langsung ke ruang BK. Masalah yang paling sering dikonsultasikan adalah masalah pacaran. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 10 siswa, dari 5 pertanyaan yang di berikan yaitu meliputi pengertian dari seks, seks pranikah, faktor penyebab, dampak seks pranikah, cara menghindari seks pranikah didapatkan 2 (20%) siswa hanya mengetahui, sementara 8 (80%) siswa memiliki pengetahuan yang kurang. Kurangnya penyampaian informasi juga mengakibatkan rendahnya pengetahuan siswa tentang seks pranikah ini diketahui dari 10 responden siswa hanya 1 (10%) orang yang pernah mengikuti kegiatan penyuluhan, sementara 9 (90%) orang belum pernah mengikuti kegiatan penyuluhan. Hasil studi pendahuluan yang didapat, bimbingan dan konseling melalui peer counselor/ konselor sebaya belum pernah dilakukan di SMK tersebut dan baru pertama kali ini akan dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan melakukan penyampaian informasi berupa penyuluhan oleh peer counselor, yaitu mengenai Pengaruh Pendidikan Seks melalui Peer Counselor tehadap Pengetahuan Remaja tentang Seks Pranikah di SMK Muhammadiyah Kretek. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian one group pretest and posttest design. Lokasi penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah Kretek, Bantul, Yogyakarta. Waktu penelitian pada bulan April sampai Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 287 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu seperti siswasiswi yang belum pernah mendapatkan pendidikan seks, kelas X yang masuk pada saat penyuluhan dilakukan, siswa-siswi kelas X yang hadir pada saat pretest dan posttest. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 64 sampel.variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pendidikan seks oleh peer counselor dan variabel terikat yaitu pengetahuan remaja tentang seks pra nikah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang sebelumnya telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Bam bang lipuro. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari 30 soal yang mencakup aspek pengetahuan tentang seks pranikah. Uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilaksa nakan pada responden yang memiliki kriteria yang sama. Analisis yang digunakan dengan paired sample t-test. HASIL Hasil penelitian dapat dijelaskan ke dalam tabel sebagai berikut: Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013 73

Ni Luh Putu Yuni Krismayanti Hal. 71-77 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia Remaja di SMK Muhammadiyah Kretek 2013 Usia Responden Jumlah (n) Persentase (%) 15 2 3,1 16 58 90,7 17 4 6,2 Total 64 100,0 Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bah wa 100% responden termasuk dalam usia remaja. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden meningkat setelah diberikan pendidikan seks oleh peer counselor yaitu pengetahuan baik meningkat dari 43,7% menjadi 84,3% sedangkan pengetahuan cukup berkurang dari 56,3% menjadi 15,7%. Skor rerata sebelum dan sesudah diberikan pendidikan seks oleh peer counselor terjadi peningkatan sebesar -7,125 dan secara statistik bermakna. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Remaja di SMK Muhammadiyah Kretek, Bantul, Yogyakarta 2013 Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%) Laki-laki 19 29,7 Perempuan 45 70,3 Total 64 100,0 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 45 responden (70,3%), dan sebagian kecil responden adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 responden (29,7%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Seks Pranikah pada Siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013 Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Seks oleh Peer Counselor No Kategori Sebelum Sesudah n % n % 1 Baik 28 43,7 54 84,3 2 Cukup 36 56,3 10 15,7 3 Kurang 0 0,0 0 0,0 4 Sangat Kurang 0 0,0 0 0,0 Jumlah 64 100,0 64 100,0 PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai usia remaja dan jenis kelamin menunjukkan bahwa persentase jumlah remaja yang berusia 16 tahun lebih banyak dengan persentase 90,7% dibandingkan dengan jumlah remaja yang berumur 15 tahun dan 17 tahun. Masa usia inilah remaja sangat membutuhkan kawankawan, sehingga senang jika banyak teman yang menyukainya. Remaja usia 14 sampai 16 tahun merupakan masa usia remaja awal, pada masa ini remaja sangat dekat dan terbuka dalam masalah reproduksi dengan teman sebayanya sehingga remaja akan cenderung percaya dan lebih mendengarkan saran dari temannya 6. Responden dari penelitian ini pada umumnya adalah remaja berjenis kelamin wanita dengan persentasenya yaitu sebesar 70,3% dibandingkan dengan remaja yang berjenis kelamin laki-laki yaitu hanya sebesar 29,7%. Jumlah remaja perempuan lebih banyak daripada jumlah remaja laki-laki maka remaja perempuan lebih berpeluang menjadi peer Tabel 4. Perbedaan Rerata Tingkat Pengetahuan tentang Seks Pranikah Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Seks oleh Peer Counselor pada Siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013 Variabel Pretes Mean (SD) Pengetahuan 74,88 (5,21) Posttest Mean (SD) 82,00 (8,82) Selisih Rerata (SD) -7,12 (6,81) CI (95%) t hitung P value Lower Upper -8,362-8,82-5,43 0,000 74 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013

counselor, yang dilatih menjadi peer counselor dalam penyampaian pendidikan seks. Hasil analisis mengenai pengetahuan ten tang seks pranikah, didapatkan pengetahuan tentang seks pranikah pada siswa di SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013 sebelum diberikan pendidikan seks oleh peer counselor dengan 28 responden (43,7%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang seks pranikah, dan 36 responden (56,3%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang seks pranikah. Dari hasil di atas sebagian remaja memiliki pengetahuan seks pranikah yang cukup sehingga pendidikan seks diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja menjadi lebih baik. Hal ini didukung pula oleh penelitian Nisma (2008) yang berjudul pengaruh penyampaian pendidikan kesehat - an reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 2 Kasihan Bantul dimana hasil penelitia ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan seseorang 8. Berdasarkan analisis data pengetahuan yang dinilai dari penyampaian pendidikan seks oleh peer counselor didapatkan t hitung sebesar -11.794 dengan p value 0,000. Pendidik an seks yang disampaikan oleh peer counselor berpengaruh terhadap pengetahuan remaja tentang seks pranikah pada siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013. Hasil penelitian ini memberikan informasi yang sangat penting tentang pengaruh peer counselor terhadap pengetahuan tentang seks pranikah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Sholihatun pada Tahun 2010 pada Siswa Kelas II Multimedia di SMK Kartini Semarang dengan hasil metode peer counselor lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang seks pranikah 9. Adanya pengaruh penyampaian pendidik an seks oleh peer counselor terhadap pe nge tahuan remaja tentang seks pranikah juga dipengaruhi penggunaan metode dalam memberikan pendidikan kesehatan. Penelitian ini menggabungkan antara penyampaian pendidikan seks oleh peer counselor dengan metode ceramah dan menampilkan materi menggunakan power point, tanya jawab dengan peneliti, serta pemberian modul dengan bahasa yang mudah dipahami. Memilih metode pendidikan kelompok dalam pendidikan kesehatan, harus diingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Pada kelompok sasaran yang besar yang berjumlah lebih dari 15 orang, metode yang baik salah satunya adalah ceramah. Penggabungan metode tersebut sesuai dengan tujuan maupun keuntungannya. Dimana penyampaian pendidikan seks oleh peer counselor menggunakan bahasa yang hampir sama, remaja lebih terbuka dalam mengemukakan pikiran dan perasaannnya kepada peer counselor dan pesan-pesan sensitif akan disampaikan lebih terbuka 10. Penyampaian pendidikan oleh peer counselor dengan metode ceramah karena merupakan cara penyampaian pesan yang paling umum untuk berbagi pengetahuan dan fakta kesehatan. Namun metode ini mempunyai kelemahan, karena sering dilakukan secara sepihak tanpa memberikan kesempatan kepada peserta untuk aktif berperan serta. Oleh karena itu metode ini akan menjadi efektif bila dirangkaikan dengan tanya jawab dengan peserta, sehingga terjadi komunikasi dua arah 11. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alami pada Tahun 2005 bahwa Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013 75

Ni Luh Putu Yuni Krismayanti Hal. 71-77 pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab efektif untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang perawatan usia lanjut di rumah 12. Penggunaan audio visual dengan cara menampilkan materi menggunakan power point saat pemberian pendidikan kesehatan dapat menarik minat responden untuk membaca dan mempermudah dalam memahami materi kesehatan yang disampaikan oleh peer counselor, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang seks pranikah. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gunawan pada Tahun 2007 bahwa ada peningkatan pengetahuan remaja tentang pendidikan kesehatan tentang merokok setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan penggabungan antara metode ceramah, tanya jawab dan menggunakan audio visual dengan menampilkan materi menggunakan power point 13. Pemberian modul dapat memperdalam dan mengingat kembali terhadap materi pendidikan yang telah disampaikan dalam pendidikan kesehatan sehingga mendapatkan pengertian, pengingatan dan pemahaman yang baik. Penelitian ini didukung oleh penelitian Prihatiningsih pada tahun 2005 bahwa metode ceramah dengan modul lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap dibandingkan metode ceramah tanpa disertai modul. Tanya jawab sendiri memberikan kesempatan pada responden untuk mengemukakan pendapat sehingga terjadi umpan balik dari responden. Pada penelitian ini selain penyampaian pendidikan seks oleh peer counselor dengan metode ceramah, peneliti juga membuka forum tanya jawab antara responden dengan peneliti setelah peer counselor selesai menyampaikan pendidikan seks kepada responden 14. Partisipasi responden untuk bertanya me rupakan umpan balik terhadap penyampain pendidikan seks oleh peer counselor. Hal ini didukung oleh penelitian Firmansyah pada Tahun 2007 bahwa pemberian penyuluhan tentang stimulasi dini dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab berpengaruh terhadap pengetahuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak usia balita di Posyandu Dahlia Lemahdadi Kasihan Bantul Yogyakarta. Walaupun berbeda dalam hal topik penelitian, akan tetapi ada satu kesamaan bahwa dalam pemberian pendidikan kesehatan, tanya jawab terbukti berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan seseorang 15. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang seks pranikah pada siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013 sebelum diberikan pendidikan seks oleh peer counselor sebesar 43,7% dengan kategori baik.tingkat pengetahuan tentang seks pranikah pada siswa SMK Muhammadiyah Kretek Tahun 2013 setelah diberikan pendidikan seks oleh peer counselor sebesar 84,3% dengan kategori baik. Ada pengaruh pendidikan seks melalui peer counselor terhadap pengetahuan remaja tentang seks pranikah pada siswa SMK Muhammadiyah Kretek pada tahun 2013. DAFTAR PUSTAKA 1. BKKBN. 2009. Mahasiswa Belum Banyak Tahu Dampak Seks Pra Nikah. Semarang. http://www.bkkbn.go.id/ (diunduh tanggal 10 Oktober 2012 jam 20.30 WIB). 76 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013

2. BKKBN. 2010. Seks Bebas di Kalangan Remaja. http://kepri.bkkbn.go.id (diunduh tanggal 10 Oktober 2012, jam 21.00 W IB). 3. Kompasiana. 2011. Angka Pernikahan Dini di Bantul. http://www.kompasiana. com (diunduh tanggal 10 Oktober 2012 pukul 21.30 WIB) 5. 4. Needa. 2010. Konselor Dari Teman Sebaya Cara Efektif Mengurangi Kenakalan Remaja.From Http:www.Wordpress.Com (diunduh tanggal 12 Oktober 2012 jam 21.30 WIB). Departemen Kesehatan Republik Indo- nesia. 2006. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Jakarta: Depkes RI. 6. Sarwono. SW. 2010. Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada. 7. Nisma, H. 2008. Pengaruh Penyampaian Pendidikan Kesehatan Reproduksi oleh Kelompok Sebaya (Peer Group) terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 2 Kasihan Bantul. Yogyakarta: Mutiara Medika, 2008, Vol. 8. 8. Sarwono. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada. 9. Sholihatun. 2010. Perbedaan Efektifitas Metode Ceramah dan Metode Peer Konselor terhadap Pengetahuan Remaja tentang Seks Pranikah pada Siswa Kelas II Multimedia di SMK Kartini Semarang. http//www.e-journal.akbid-purworejo.ac.id (diunduh tanggal 10 Oktober 2012 jam 22.00 WIB). 10. Harahap, J. 2008. Pengaruh Peer Education terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa dalam Menanggulangi HIV/ AIDS di Universitas Sumatra Utara (USU). Tesis Universitas Sumatera Utara. 11. Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 12. Alami, W. A. 2005. Pengaruh Pendidik an Kesehatan Terhadap Peningkatan Penge tahuan, Sikap dan Perilaku Keluarga dalam Perawatan Usia Lanjut Dirumah (Home Care) di Kasihan I Bantul Yogyakarta Tahun 2005. KaryaTulis Ilmiah. PSIK UMY. Tidak untuk dipublikasikan. 13. Gunawan, B.H. 2007. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Merokok Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pada Siswa- Siswi SMA Muhammadiyah 3Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. PSIK UMY. 14. Prihatiningsih, D. 2005. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. PSIK UMY. Tidak untuk dipublikasikan 15. Firmansyah, J. 2007. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Stimulasi Dini Terhadap Pengetahuan Ibu dalam Menstimlasi Perkembangan Anak Usia Balita di Posyandu Dahlia Lemah Dadi Kasihan Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. PSIK UMY. Tidak untuk dipubikasikan. Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume I, Nomor 2, Agustus 2013 77