G U B E R N U R J A M B I

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA RUMAH SAKIT INDERA PROVINSI BALI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 41 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG


PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 173 TAHUN 2013

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

STANDARD PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM)

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG

Transkripsi:

G U B E R N U R J A M B I PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjamin dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar kepada publik di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, perlu disusun Standar Pelayanan Minimal; b. bahwa Standar Pelayanan Minimal merupakan Pedoman bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam memberikan pelayanan minimum kepada publik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jambi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi,dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi, dan Riau menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286); 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355); 4 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400); 1

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 9. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 10. 11. 12. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 14 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 2

15 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik; 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Tehknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 22 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/SK/ Per/II/1988 tentang Rumah Sakit; 23 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 228/Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah; 24 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes//2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Memperhatikan : 1. 2. Instruksi Presiden Nomor Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur kepada Masyarakat; Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1995 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi-Instansi Pemerintah. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI 3

Dalam Peraturan ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jambi. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur Jambi dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. 4. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. 5. Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi kepada masyarakat yang meliputi pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, dan pelayanan administrasi manajemen. 6. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal atau ketentuan tentang spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi kepada masyarakat. 7. Jenis Pelayanan adalah jenis jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat. 8. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata rata penduduk, serta pihak lain, tata penyelenggaraanya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. 9. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasar standar WHO. 10. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan. 11. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengvaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 12. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai. 4

13. Definisi Operasional adalah uraian yang dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator. 14. Frekuensi Pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator. 15. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang di kumpulkan. 16. Pembilang (Numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja. 17. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja. 18. Target atau nilai adalah ukuran mutu atau kinerja yang diharapkan bisa dicapai. 19. Sumber data adalah sumber bahan nyata atau keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. BAB II MAKSUD dan TUJUAN Pasal 2 (1) Standar Pelayanan Minimal dimaksudkan untuk panduan bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, Pengendalian, Pengawasan dan Pertanggungjawaban penyelenggaraan Pelayanan. (2) Standar Pelayanan Minimal bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat. BAB III JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR (NILAI), BATAS WAKTU PENCAPAIAN DAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL Bagian Kesatu Jenis Pelayanan Pasal 3 (1). Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif), Pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan (Preventif), Peningkatan (Promotif) serta upaya rujukan. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi : 1. Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Rawat Jalan 3. Pelayanan Rawat Inap 4. Pelayanan Pasien Miskin 5

5. Pelayanan Intensif 6. Pelayanan Administrasi dan Manajemen 7. Pelayanan Rekam Medik 8. Pelayanan Farmasi 9. Pelayanan Laundry dan CSSD 10. Pelayanan Kedokteran Forensik dan Medikolegal 11. Pelayanan Radiologi 12. Pelayanan Rehabilitasi Medik 13. Pelayanan Gizi 14. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 15. Pelayanan sanitasi 16. Pelayanan Ambulance / kereta jenazah Bagian Kedua Indikator, Standar (Nilai), Batas Waktu Pencapaian Pasal 4 Indikator, Standar (Nilai), Batas Waktu Pencapaian Dan Uraian Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud, tercantum dalam lampiran peraturan Gubernur ini. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 5 (1). Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) wajib melaksanakan pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Gubernur ini. (2). Direktur Utama atau Pimpinan Rumah Sakit bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan yang dipimpinnya sesuai Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini. (3). Penyelenggaraan pelayanan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan. BAB V PENERAPAN Pasal 6 (1). Direktur Utama atau Pimpinan Rumah Sakit menyusun rencana bisnis anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan rumah sakit yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. 6

(2). Setiap unit kerja pelayanan dan administrasi manajemen Rumah Sakit menyusun rencana bisnis anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan rumah sakit yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. (3). Setiap pelaksanaan pelayanan, menyelenggarakan pelayanan yang menjadi tugasnya sesuai dengan standar Pelayanan Minimal. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 7 (1). Pembinaan Rumah Sakit yang menerapkan PPK-BLUD dilakukan oleh Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa fasilitas, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan latihan atau bantuan teknis lainnya yang mencakup : a). perhitungan sumber daya dan dana yang di butuhkan untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal; b). penyusunan rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan penetapan target tahunan pencapaian Standar Pelayanan Minimal; c). penilaian prestasi kerja pencapaian Standar Pelayanan Minimal; dan d). pelaporan prestasi kerja pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 8 (1). Pengawasan Operasional dilakukan oleh Pengawas Internal. (2). Pengawas Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan langsung dibawah Direktur Utama atau Pimpinan Rumah Sakit. Pasal 9 (1). Pengawas Internal sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (1) bersama-sama jajaran manajemen Rumah Sakit menciptakan dan meningkatkan pengendalian internal. (2) Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membantu manajemen dalam hal tercapainya prestasi kerja agar sesuai dengan standar pelayanan minimal. 7

Pasal 10 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit selain dilakukan oleh pejabat pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud pasal 7, pasal 8, dan pasal 9 dilakukan juga oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Rumah Sakit. Pasal 11 Anggaran pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 dibebankan pada pendapatan operasional Rumah Sakit yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Anggaran. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi. Ditetapkan di Jambi. pada tanggal 18 Januari 2010 GUBERNUR JAMBI dto H. ZULKIFLI NURDIN Diundangkan di Jambi pada tanggal 18 Januari 2010 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI dto A.MAKDAMI FIRDAUS BERITA DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 2 8

9

LAMPIRAN 1 : PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2010 TANGGAL 18 JANUARI 2010 STANDAR PELAYANAN MINIMAL SETIAP JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 1 Pelayanan Gawat Darurat Kemampuan menangani life saving di gawat darurat Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam Pemberi pelayanan Kegawat daruratan yang bersertifikat yang masih berlaku (BPS/ PPGD/GELS/ ALS) Ketersediaan tim penanggulangan bencana Waktu tanggap pelayanan Dokter Gawat Darurat Kepuasan pelanggan pada Gawat Darurat Kematian pasien 24 jam di Gawat Darurat Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka 100 % 2 Tahun 90 % Kepala Instalasi Gawat Darurat 100 % 1 Tahun 90 % Kepala instalasi Gawat Darurat 100 % 2 Tahun 50 % Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian 3 Tim 5 Tahun 0 Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian 5 Menit 2 Tahun 7 menit Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu 70 % 2 Tahun 65 % Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu 2 % 3 Tahun 4 % Kepala Instalasi Gawat Darurat 100 % 1 Tahun 90 % Kepala Instalasi Gawat Darurat 10

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -2- BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 2 Pelayanan Rawat Jalan Dokter pemberi pelayanan Di Poliklinik Spesialis Dokter Spesialis 1 Tahun - Dokter Spesialis - Dokter Umum Kepala Instalasi rawat jalan Ketersediaan pelayanan sesuai dengan rumah sakit kelas B Klinik : Jiwa, Rehab, medik, Penyakit Dalam, Syaraf, Gigi, Radio Diagnostik, Geriatrik, Medical-Checkup, Tumbuh Kembang Anak dan Anak & Remaja 1 Tahun Klinik : Jiwa, Rehab Medik, Gigi, Geriatrik. Kepala Instalasi rawat jalan Buka pelayanan sesuai ketentuan Senin s/d kamis 08.00-13.00 Jum at : 08.00-11.00 Sabtu : 08.00 s/d 12.00 1 Tahun Senin s/d kamis 08.00-13.00 Jum at : 08.00-11.00 Sabtu : 08.00 s/d 12.00 Kepala instalasi rawat jalan Waktu tunggu dirawat 60 menit 4 Tahun 70 menit Kepala instalasi rawat jalan Kepuasan pelanggan pada rawat jalan 90 % 3 Tahun 80 % Kepala instalasi rawat jalan / tim Mutu 11

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -3- BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 3 Pelayanan Rawat Inap Pemberi pelayanan di rawat inap Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap. Jam Visite Dokter Spesialis. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Kematian pasien 48 jam. Kejadian pulang paksa Kepuasan Pelanggan Rawat Inap a. Dokter Spesialis b. Perawat (minimal pendidikan D3) 2 Tahun a. Dokter Spesialis b. Perawat (minimal pendidikan D3) c. SPK d. Tenaga Non Perawat Kepala Instalasi Rawat Inap 100 % 2 Tahun 90 % Kepala Instalasi Rawat Inap Pelayanan Spesialis : Jiwa, Rehab Medik, Syaraf, Penyakit Dalam Obgyn, Gigi 1 Tahun Pelayanan Spesialis : Jiwa, Rehab Medik, Gigi Kepala Instalasi Rawat Inap Jam 08.00-14.00 1 Tahun Jam 08.00-13.00 Kepala Instalasi Rawat Inap / Tim Mutu 100 % 2 Tahun 90 % Kepala instalasi Rawat Inap < 0,25 % 1 Tahun 0,5 % Ketua Komite Mutu 5 % 3 Tahun 10 % Ketua Komite Mutu 90 % 1 Tahun 80 % Ketua Komite Mutu 12

NO JENIS PELAYANAN DASAR -4- STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 4 Pelayanan Pasien Miskin Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke Rumah Sakit Jiwa pada setiap Unit Pelayanan 100 % terlayani 3 Tahun 80 % Direktur 5 Pelayanan Intensif Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama 72 jam 3 % 3 Tahun 5 % Kepala Instalasi Perawatan Intensif 6 Pelayanan Administrasi & Manajemen Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat Direksi Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala Karyawan yang mendapat pelatihan min 20 jam per thn 100 % 3 Tahun 80 % Direktur 100 % 3 Tahun 80 % Direktur 100 % 3 Tahun 80 % Kepala bagian Organisasi dan kepegawaian 100 % 3 Tahun 80 % Kepala bagian Organisasi dan kepegawaian 50 % 3 Tahun 40 % Kepala bidang pendidikan dan Penelitian. Cost recovery. 80 % 1Tahun 70 % Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan 13

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -5- BATAS WAKTU PENCAP AIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 7 Pelayanan Rekam Medik Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien Rawat Inap Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 100 % 2 Tahun 90 % Kepala Bidang Akuntansi dan Verifikasi 3 Jam 1 Tahun 5 % Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan 100 % 2 Tahun 90 % Kepala Bidang Anggaran dan perbendaharaan 100 % 1 Tahun 90 % Kepala instalasi Rekam Medik / Wadir Pelayanan 100 % 1 Tahun 90 % Kepala instalasi - instalasi Rekam Medik / Wadir Pelayanan Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan Rerata 10 menit 1 Tahun Rerata 15 menit. Kepala Instalasi rekam medik Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Inap. Rerata 15 menit 1 Tahun Rerata 20 menit Kepala instalasi Rekam Medik 14

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -6- BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 8 Pelayanan Farmasi Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan. 30 menit 3 Tahun 40 menit Kepala instalasi farmasi 60 menit 2 Tahun 75 menit Kepala Instalasi Farmasi Kepuasan Pelanggan. 80 % 2 Tahun 70 % Kepala instalasi Farmasi 9 Pelayanan Loundry dan CSSD 10 Pelayanan Kedokteran Forensik & Mediko Legal Penulisan Resep Sesuai Formularium. Tidak Adanya Kejadian Linen Yang Hilang Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk Ruang Rawat Inap. Mutu Sterilisasi Instrumen, Linen dan Bahan Waktu Tanggap Pelayanan Pemulasaraan Jenazah 95 % 2 Tahun 80 % Kepala Instalasi Farmasi 95 % 3 Tahun 60 % Kepala instalasi CSSD dan Loundry 95 % 2 Tahun 80 % Kepala instalasi CSSD dan Loundry 100 % 2 Tahun 90 % Kepala instalasi CSSD dan Laundry 2 jam 4 Tahun 6 jam Kepala instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal 15

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -7- BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET Angka kecepatan waktu penyelesaian VeR Penyelesaian Visum Et Repertum Luar, sama atau kurang dari 7 Hari. Kecepatan Penyelesaian Visum Et Repertum Luar dan Dalam sama dengan atau kurang dari 14 hari. 11 Pelayanan Radiologi Waktu Tunggu Pelayanan Foto Torax. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen 90 % 2 Tahun 80 % Kepala instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal 95 % 2 Tahun 85 % Kepala instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal 95 % 2 Tahun 88 % Kepala instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal 3 jam 3 Tahun 5 Jam Kepala instalasi radiologi 100% 2 Tahun 80 % Kepala instalasi radiologi Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen 2 % 5 Tahun 5 % Kepala Instalasi Radiologi Kepuasan pelanggan 80 % 2 Tahun 70 % Ketua Komite Mutu / Tim Mutu Waktu Tunggu dilakukan Pelayanan Simulator 1 jam 1 Tahun 2 Jam Kepala Instalasi Radiologi 16

-8- NO JENIS PELAYANAN STANDARD PELAYANAN MINIMAL BATAS KONDISI PENANGGUNG JAWAB DASAR INDIKATOR NILAI WAKTU TAHUN 2009 KET PENCAPAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 12 Pelayanan Rehabilitasi Medik Kejadian Drop Out Pasien terhadap Pelayanan Rehabilitasi yang Direncanakan Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik 50 % 3 Tahun 70 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik 100% 2 Tahun 90 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik Kepuasan Pelanggan. 80 % 2 Tahun 60 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik 13 Pelayanan Gizi Ketepatan waktu Pemberian 90 % 2 Tahun 80 % Kepala Instalasi Gizi/Kepala Makanan kepada Pasien Instalasi Rawat Inap Sisa Makanan yang Tidak Termakan oleh Pasien Tidak Adanya Kesalahan dalam Pemberian Diet Jumlah Permintaan Makanan yang Terlayani Jumlah Konsultasi Gizi Rawat Jalan yang Terlayani Jumlah Konsultasi Gizi Rawat Inap yang Terlayani 20 % 4 Tahun 30 % Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap 95 % 2 Tahun 80 % Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap 100% 1 Tahun 95% Kepala Instalasi Gizi 90 % 3 Tahun 80 % Kepala instalasi gizi 90 % 2 Tahun 80 % Kepala instalasi Gizi 17

NO JENIS PELAYANAN DASAR STANDARD PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR NILAI -9- BATAS WAKTU PENCAPAIAN KONDISI TAHUN 2009 PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 7 8 KET 14 Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Kecepatan Waktu menanggapi Kerusakan Alat Ketepatan waktu pemeliharaan alat Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi 80 % 2 Tahun 70 % Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 100 % 5 Tahun 60 % Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 100 % 5 Tahun 60 % Kepala instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 15 Pelayanan Sanitasi Baku Mutu Limbah Cair. 100 % 2 Tahun 60 % Kepala Instalasi Sanitasi 16 Pelayanan Ambulance / Kereta Jenazah Pengolahan Limbah Padat Berbahaya sesuai dengan aturan Waktu Pelayanan Ambulance/ Kereta Jenazah. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta Jenazah di Rumah Sakit Jiwa. 100 % 2 Tahun 50 % Kepala Instalasi Sanitasi / Kepala K3 RS 24 jam 5 Tahun 12 Jam Kepala Urusan Kendaraan 100 % 2 Tahun 60 % Kepala urusan kendaraan GUBERNUR JAMBI dto H. ZULKIFLI NURDIN 18

19