BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 dan resmi menjadi badan usaha berbentuk PT pada tahun 1997. Pabrik terletak di Jalan Gambir No. 92, Pasar VIII, Tembung, Sumatera Utara. Produk spring bed yang dihasilkan perusahaan ini merk Meldaland, Maryland, Belini, Pinokio, dan Best Dream. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT Ivana Mery Lestari Matras memproduksi beberapa jenis ukuran spring bed, antara lain spring bed 3 kaki, 4 kaki, 5 kaki, dan 6 kaki. Perusahaan memproduksi spring bed dengan sistem make to stock. Jumlah produksi ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan pelanggan. 2.3. Daerah Pemasaran PT Ivana Mery Lestari Matras memasarkan produknya di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Riau. Untuk wilayah kota Medan, perusahaan memasok produk spring bed ke beberapa toko yang menjual langsung produk spring bed ke konsumen, antara lain Western Meubel yang terletak di Jalan Letjen Soeprapto, Toko Setia Perabot di Jalan Soetomo, dan Indah Jaya Perabot di Pusat Pasar Petisah.
2.4. Produksi 2.4.1. Bahan yang Digunakan 2.4.1.1. Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan utama dalam kegiatan produksi yang pada umumnya akan mengalami perubahan sifat atau bentuk secara kimiawi maupun fisik. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan spring bed yaitu: 1. Kawat diameter 2,24 mm Digunakan untuk pembuatan pegas spring berdiamter 8 cm dan tinggi 16-18 cm menggunakan mesin inject. 2. Kawat diameter 1,4 mm Digunakan untuk melilitkan rakitan di tepi pegas spring dengan menggunakan mesin Ram. 3. Kawat list diameter 4 mm Digunakan sebagai pengikat pada sisi-sisi samping rakitan pegas spring. 4. Benang nylon Digunakan untuk penjahitan kain quilting (pelapis foam). 5. Pegas M Digunakan sebagai penahan tekanan dari pegas spring yang sudah dirakit dan di ujung sisi-sisi rakitan pegas spring. 6. Kain hard pad Digunakan untuk memperkecil tekanan pegas ke busa, diletakkan pada bagian atas dan bawah rakitan rangka pegas.
7. Kain motif Digunakan untuk membuat kain quilt (pelapis foam) yang akan disatukan dengan foam dan badan matras. 8. Kain list Digunakan untuk menutup jahitan antara bagian badan dengan bagian tabung samping matras, serta sandaran. 9. Benang jahit Digunakan untuk menjahit bagian samping dan badan kain, penjahitan list, dan penjahitan label merk ke bagian matras. 10. Toluena Di Isocyanate (TDI) Merupakan bahan pengenyal serta bahan pengembang dalam pembuatan busa. 11. Cosmos dan PS Merupakan katalis untuk penentuan tinggi rendahnya mutu busa. 12. Melion Clorida (MC) dan Air Digunakan untuk menaikkan dan mendinginkan busa. 13. Silikon Digunakan sebagai bahan untuk memadukan molekul-molekul busa. Jika kadar yang diberikan berlebih mengakibatkan pembentukkan lubang-lubang pada busa, sebaliknya jika kekurangan mengakibatkan busa yang dihasilkan terlalu padat (bantat). 14. Polyol Digunakan sebagai bahan baku dalam penentuan density (kepadatan) busa.
15. Kapur digunakan untuk memberikan sifat keras pada busa agar tidak terlalu tipis. 16. Staples CL 73 dan HR 22 digunakan sebagai penyambung antarbagian dalam spring bed. 17. Lubang angin/ ventilator Digunakan sebagai saluran pertukaran udara saat matras digunakan. 18. Rangka sandaran Digunakan untuk membuat sandaran spring bed. 19. Mur Digunakan untuk menguatkan pemasangan sandaran ke divan solid. 2.4.1.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk memberi nilai tambah pada produk. Bahan tambahan dalam produksi spring bed antara lain: 1. Plastik Digunakan untuk membungkus produk spring bed. 2. Isolasi Digunakan untuk merekatkan plastik pembungkus produk. 3. Label Bertuliskan merk spring bed. 4. Karton sudut Digunakan sebagai pembungkus bagian sudut spring bed.
5. Kartu garansi Berisi formulir keterangan garansi produk. 2.4.1.3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam produksi spring bed, yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk, namun komponennya tidak terlihat di produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi pembuatan spring bed yaitu lateks. Lateks digunakan sebagai perekat busa yang akan dijahit dengan kain bermotif pada penjahitan pola. Pemberian lateks akan memudahkan proses pembentukan kain quilt. Lateks juga digunakan untuk merekatkan kain sisa dan busa sisa yang telah dihancurkan dengan menggunakan mesin penghancur untuk dapat digunakan kembali. 2.4.2. Proses Produksi Proses produksi perakitan spring bed dibagi diuraikan sebagai berikut. 1. Proses Pembuatan Divan Proses pembuatan divan spring bed, sebagai berikut. a. Perakitan rangka divan Kayu yang sudah dipotong dirakit sesuai dengan ukuran spring bed. b. Pemasangan kain hard pad Kain hard pad yang sudah dipotong berdasarkan pola dipasangkan pada divan dengan menggunakan staples.
c. Pemasangan kain quilt Kain quilt dipasang di atas divan dengan menggunakan staples. d. Pemasangan karton sudut Pemasangan karton sudut pada keempat sudut divan dengan menggunakan staples. d. Pembungkusan divan Pembungkusan divan dengan plastik mika yang direkatkan menggunakan staples. e. Pemasangan kain blacu dan mur Bagian bawah divan dipasangkan kain blacu dengan menggunakan staples untuk menutupi tampak bagian bawah rangka divan, kemudian keempat sudut sisi divan dipasangi mur. 2. Proses Pembuatan Busa Spring Bed a. Mencampur PPG dengan kapur hingga merata b. Mencampur hasil adukan dengan silikon hingga merata c. Mencampur hasil adukan dengan cosmos dan PS hingga merata d. Mencampur hasil adukan dengan melion clorida dan air hingga merata e. Mencampur hasil adukan dengan TDI hingga merata f. Melakukan penetakan busa 3. Proses Pembuatan Sandaran Spring Bed a. Pemotongan pola busa Busa ditempelkan dengan lem dan dipotong mengikuti pola rangka sandaran dengan pisau.
b. Pemasangan busa pada rangka sandaran Busa yang telah dipotong sesuai pola rangka sandaran kemudian dipasangkan pada rangka sandaran dengan menggunakan staples. c. Pemasangan kain dan aksesoris list Kain dipasang pada rangka sandaran dan busa sandaran dengan menggunakan staples. d. Pembungkusan Kain blacu dipasang pada bagian belakang sandaran dengan menggunakan staples, serta pemasangan mur pada sandaran sebanyak 4 buah. Setelah itu, bagian sandaran dibungkus dengan menggunakan plastik..4. Proses Pembuatan Matras Spring Bed Matras spring bed terdiri atas rangka pegas dan foam. Uraian pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut. a. Pembuatan rangka pegas Tahapan dalam proses pembuatan rangka pegas yaitu : i. Pembuatan per spring Kawat berdiameter 2,24 mm dipasang ke mesin inject dan dibentuk menjadi pegas bulat/ pegas spring dengan diameter pegas spring 8 cm dan tinggi 16-18 cm. ii. Perakitan pegas spring Pegas spring yang telah jadi dirakit menggunakan Mesin RAM dengan cara melilitkan pegas spring dengan kawat berdiameter 1,4 mm hingga
berbentuk rakitan rangka pegas. Banyak pegas spring yang dipasang adalah 16 x 20 buah. iii. Perakitan kawat samping dan pegas M Pegas spring yang telah dirakit menjadi bentuk rakitan rangka pegas direkatkan bagian pinggirnya dengan kawat berdiamter 4 mm menggunakan gun CL-73 dengan jumlah kawat samping yang digunakan sebanyak 4 buah. Langkah pengerjaan setelah perakitan kawat samping pada bagian pinggir rakitan rangka pegas dilanjutkan dengan perakitan pegas M sebanyak 30 buah di mana 7 buah pada lebar pegas spring dan 8 buah pada panjang pegas spring dan pegas M sudut sebanyak 4 buah pada masing-masing sudutnya. Perakitan ini menggunakan gun CL-73. b. Pembuatan kain quilt Tahapan dalam proses pembuatan kain quilt yaitu : i. Penjahitan dan pembentukan pola kain quilt Kain quilt dihasilkan dengan menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 3-8 cm dimana untuk memudahkan proses penjahitan terlebih dahulu antara kain bermotif dan busa diberi lateks. Penjahitan kain bermotif dengan busa ini menggunakan mesin quilting. Selain menjahitkan busa dengan kain bermotif, dilakukan pembentukan pola pada kain quilt secara terkomputerisasi pada mesin quilting.
ii. Pemotongan kain quilt Proses pemotongan kain quilt secara manual dengan menggunakan gunting pada stasiun pemotongan kain. iii. Penjahitan kain tarikan dan label Kain quilt pada spring bed terdiri atas 2 bagian yaitu pada bagian badan spring bed dan tabung spring bed. Pada bagian badan spring bed, kain quilt dijahit dengan kain tarikan dengan lebar 15 cm pada setiap sisi kain untuk mempermudah pemasangan kain ke rangka pegas dengan menggunakan mesin obras. Kain quilt pada bagian tabung spring bed dijahitkan label/ merk dengan menggunakan mesin label. Kedua jenis kain dipindahkan ke stasiun penembakan matras. Kain quilt yang belum rapi akan dirapikan penjahitannya dengan menggunakan mesin sisip. c. Penembakan Matras Tahapan dalam proses penembakan matras yaitu : i. Pemasangan kain hard pad Rakitan rangka per dipasangkan kain hard pad pada bagian atas dan bawah rakitan rangka. Klip ditembakkan dengan gun HR-22 untuk memperkuat pemasangan. Kain hard pad ini digunakan sebagai peredam tekanan dari pegas agar tidak langsung terkena ke busa sehingga busa tidak rusak dan lebih tahan lama.
ii. Pemasangan busa dan kain quilt Proses berikutnya yaitu pemasangan busa daging yang sudah dipotong ke atas kain hard pad dengan menggunakan gun HR-22 dan pemasangan kain quilt yang telah direkatkan dengan kain tarikan sebagai penahan. Proses yang sama diulangi pada sisi bagian bawah dan tabung samping. Spring bed dibawa ke proses penjahitan kain list. iii. Pemasangan ventilator dan penjahitan kain list Tahapan dalam proses pemasangan ventilator dan penjahitan kain list yaitu bagian kain tabung dipasangkan pada rakitan rangka per dan diberi lubang sbanyak 2 buah pada masing-masing sisi kiri dan kanan secara manual dengan menggunakan pisau. Bagian yang telah diberi lubang tersebut dipasangkan ventilator sebagai saluran pertukaran udara saat matras digunakan untuk menyeimbangkan tekanan udara yang terjadi di dalam matras. Proses berikutnya yaitu penjahitan kain list dengan menggunakan mesin corner. Kain list digunakan sebagai penyambung antara bagian badan kain dengan bagian kain tabung. Kain list juga digunakan sebagai aksesoris dari matras spring bed yang telah jadi. d. Pembungkusan Hasil produk spring bed akan dibawa ke stasiun pembungkusan untuk kemudian diberikan karton sudut/ label kertas pada keempat sudut-sudut matras spring bed dan dimasukkan kartu garansi ke dalamnya. Proses
akhir yaitu pembungkusan dengan menggunakan plastik dan direkatkan dengan isolasi secara manual. 2.4.3. Mesin dan Peralatan 2.4.3.1. Mesin Produksi Mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi spring bed di PT. Ivana Mery Lestari Matras, antara lain sebagai berikut. 1. Mesin Quilting Digunakan untuk menghasilkan kain quilt. Proses dimulai dari penyatuan kain bermotif dengan busa dilanjutkan dengan pembentukan pola yang dilakukan secara terkomputerisasi. Mesin ini berukuran 540 cm x 950 cm. 2. Mesin Obras Digunakan untuk menjahit kain quilt pada spring bed, divan, dan untuk menjahit kain blacu pembungkus divan dan sandaran. 3. Automatic Spring Coiling Machine Digunakan untuk mengubah kawat berdiameter 2,24 mm menjadi pegas bulat atau pegas spring. Mesin ini berukuran 250 cm x 560 cm. 4. Assembler Machine Digunakan untuk merekatkan pegas spring menjadi bentuk balok. 5. Gun HR 22, CL-73 Digunakan untuk melepas staples sebagai perekat matras dengan kain hard pad.
6. Mesin pencampur Digunakan untuk mencampur sisa hasil produksi dengan lateks sebelum dilakukan penekanan. 7. Mesin penghancur Digunakan untuk menghancurkan sisa produksi (kain, foam) yang dapat digunakan kembali. 2.4.3.2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam produksi spring bed, yaitu: 1. Meteran 2. Gunting 3. Tang 4. Martil 5. Parang