BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian pra ekspirimen dengan rancangan one group pra test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai seksual pranikah. Oleh karena itu pengukuran data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut: O1 X O Pretest Perlakuan Posttest (tingkat pengetahuan dan sikap awal) (pendidikan Kesehatan ) (tingkat Pengetahuan dan sikap sesudah pendidikan kesehatan) Gambar 3. Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan seluruh obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoadjmojo, 007). Populasi dalam penelitan ini yaitu siswa kelas XI di SMAN Mranggen yang berjumlah 6 orang. 7

8. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, dengan syarat sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara proportionate simple random sampling yaitu teknik penentuan sample dengan cara diundi dan besarnya sampel setiap kelompok (kelas) didasarkan atas proporsi masing-masing kelas. Besar sampel penelitian dihitung dengan rumus sebagaimana berikut: N didapat n = 1+N (0,1) Keterangan: N = jumlah populasi n = jumlah sample yang Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 70 siswa kelas XI SMA N Mranggen. Dengan demikian karena jumlah kelas XI ada 6 kelas maka setiap kelas diambil sebanyak 1 siswa secara undian.

9 C. Definisi Operasional, Variable, dan Skala Pengukuran Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pendidikan Kesehatan Pemberian paket pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan tanya jawab tentang seksual pranikah meliputi pengertian pendidikan seks, factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku seks bebas, dan dampak dari seks pranikah SAP Pendidikan - - Pengetahuan remaja tentang seks pranikah Tingkat pengetahuan remaja untuk mengingat materi yang diberikan melalui pendidikan kesehatan tentang seks pranikah pada remaja sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang seksual pranikah. Kuesioner dengan 14 butir pertanyaan (negatif & positif). Pada pertanyaan positif (pavorable), jika menjawab / memilih jawaban B (benar) diberi skor 1 dan jika menjawab / memilih jawaban S (salah) diberi skor 0. Sebaliknya pada pertanyaan negatif, jika menjawab / memilih jawaban B (benar) diberi skor 0 dan jika menjawab / memilih jawaban S (salah) diberi skor 1. Tingkat pengetahuan berdasarkan Waridjan (1999) yaitu: 1.Pengetahuan baik, bila bila prosentase benar antara 80-100 %( 11-14 );.Pengetahuan cukup, bila prosentase benar antara 65-79 % ( 9 11 ); 3.Pengetahuan rendah, bila prosentase banar < 65 % ( < 9 ). Kategori tingkat pengetahuan digunakan untuk kepentingan deskripsi hasil penelitian. untuk kepentingan analisis menggunakan data asli / angka Interval

30 Sikap remaja tentang seks pranikah Respon atau tanggapan sampel penelitian terhadap perilaku seksual pranikah Kuesioner berbentuk skala Likert dengan pilihan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pertanyaan positif diberikan skor sebagai berikut: SS (skor 5), S(4), RR (3), TS (), STS (1). Sedangkan pertanyaan negatif diberikan skor sebaliknya Tingkat dukungan yang diberikan dengan kategori sebagai berikut: 1. sangat tidak setuju, Jika skornya 4-56. tidak setuju, jika skornya 8-41 3.Setuju, Jika skornya 14 7 4. Sangat Setuju, Jika skornya 1-13 Kategori sikap digunakan untuk kepentingan deskripsi hasil penelitian. untuk kepentingan analisis menggunakan data asli / angka Interval D. Metode Pengumpulan Data a) Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari responden dengan pengisian kuesioner tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah. Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas sampel penelitian (kode sampel penelitian, umur, kelas, sosial ekonomi atau pekerjaan orang tua), dan tingkat pengetahuan & sikap tentang hubungan seksual pranikah. b) Data sekunder Data sekunder merupakan data pendukung atau penunjang dari data primer khususnya yang memiliki relevansi dengan topik penelitian yang dibahas. Data sekunder merupakan gambaran umum SMA N Mranggen yang diperoleh dari TU (Tata Usaha) sekolah tersebut.

31 c) Prosedur pengumpulan data 1. Peneliti meminta persetujuan dari kepala sekolah SMA N Mranggen untuk melakukan penelitian di SMA N Mranggen yaitu dengan memberikan surat permohonan ijin sebagai tempat dilakukannya penelitian.. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam penelitian pada calon sampel penelitian. 3. Peneliti memohon persetujuan siswa SMA N Mranggen untuk menjadi sampel penelitian. Bila siswa bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan atau informed consent. 4. Sampel penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian diberikan kuesioner untuk diisi secara lengkap untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap awal sebelum pendidikan kesehatan (pengukuran pertama pre test). 5. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang seksual pranikah pada sampel sebesar 70 responden sesuai dengan tempat dan waktu kegiatan dengan mengacu pada SAP yang disusun peneliti. 6. Peneliti memberikan kuesioner pada sampel penelitian untuk diisi kembali secara lengkap khususnya tentang tingkat pengetahuan dan sikap (pengukuran kedua post test). 7. Setelah diisi, responden / sampel penelitian diminta untuk segera mengembalikan kuesioner penelitian tersebut pada peneliti untuk untuk dilakukan pengolahan dan analisa data. d) Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri atas Kuesioner A yang digunakan untuk menggali data atau karakteristik sampel penelitian meliputi kode sampel penelitian, umur, kelas, sosial ekonomi atau pekerjaan orang tua; Kuesioner B digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan sampel penelitian tentang seksual pranikah yang terdiri dari pernyataan positif (favorable)

3 yaitu pertanyaan nomor 1, 3, 5, 7, 8, 9, 1, 14, 17, 19, dan 0, dan pernyataan negatif (unfavorable) yaitu pertanyaan nomor, 4, 6, 10, 11, 13, 15, 16, dan 18; dan Kuesioner C digunakan untuk menggali sikap sampel penelitian tentang perilaku seksual pranikah yang terdiri atas pernyataan positif (favorable) yaitu nomor 1, 4, 8, 11, 13, 15, 16, 17, 19, 0, dan pernyataan negatif (unfavorable) yaitu pernyataan nomor, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 1, 14, dan 18. Instrumen penelitian dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang mendasari di tinjauan pustaka, oleh karena itu sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment (Arikunto, 006): r = { ( NΣ X ) ( Σ X ) }{ ( NΣ X ) ( Σ X ) } 1 NΣ X 1 X 1 ( Σ X 1 )( Σ X ) dimana: N = Jumlah sampel uji coba Σ X 1 = Jumlah skor pada masing-masing pertanyaan Σ X = Jumlah skor total semua pertanyaan Apabila hasil uji menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%, maka item kuesioner dinyatakan valid (Sugiyono, 006). Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SMA N 1 Mranggen terhadap 0 siswa. Instrumen dikatakan valid bila

33 diperoleh nilai r hitung lebih besar atau sama dengan nilai r tabel pada tingkat keyakinan 5% dengan jumlah responden 0 orang yaitu sebesar 0,444. Berdasarkan uji instrumen penelitian pada tanggal 5 juni 010 di SMA N 1 Mranggen terhadap 0 siswa. Di dapatkan dari 0 pertanyaan tingkat pengetahuan yang valid ada 14 pertyanyaan dan sikap seksual pranikah dari 0 pertanyaan yang valid ada 14 pertanyaan yang bisa digunakan sebagai instrumen penelitian.sedangkan yang 1 pertanyaan maasih haarus dilakukan uji validitas ulang dan harus perlu direvisi diantaanya sebagai berikut: 1) Pertanyaan no. 4 melakukan hubungan seksual satu kali saja tidak dapat menyebabkan kehamilan ) Pertanyaan no. 6 Melakukan hubungan seksual dapat meningkatkan kedewasaan 3) Pertanyaan no. 7 Memegang tangan saat pacaran merupakan salah satu bentuk perilaku seksual pranikah 4) Pertanyaan no. 16 Hubungan seksual pranikah merupakan bentuk perilaku yang tidak bertentangan dengan norma agama 5) Pertanyaan no. 18 Hubungan seksual pranikah yang dilakukan berulang kali tidak dapat menyebabkan kehamilan 6) Pertanyaan no. 19 Aktifitas ciuman bibir akan berdampak terjadi penularan penyakit TBC 7) Pertanyaan sikap no. 5 Untuk mencegah kehamilan saya akan menggunakan kontrasepsi saat hubungan seksual dengan pacar

34 8) Pertanyaan sikap no. 6 Jika saya melakukan hubungan seks tidak akan menimbulkan dampak negatif bila dilakukan satu kali saja 9) Pertanyaan sikap no. 13 Hal hal yang berkaitan dengan seksualitas sebaiknya diberikan orang tua semenjak dini 10) Pertanyaan sikap no. 14 Melakukan hubungan seksual pranikah akan dapat membantu saya melampiaskan emosi 11) Pertanyaan sikap no. 19 Saya menghindari hubungan seksual pranikah karena takut tertular Penyakit shipilis, gonorhoe, dan HIV/AIDS 1) Pertanyaan sikap no. 0 Saya tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah karena takut dosa dan melanggar norma yang berlaku di masyarakat Hasil uji validitas kuesioner tentang tingkat pengetahuan remaja tentang seksual pranikah dikatakan valid jika r hitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada r tabel (0.444). Berdasarkan uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan remaja mengenai seksual pranikah remaja diperoleh dari 0 pernyataan 6 diantaranya tidak valid, sehingga pernyataan yang tidak valid tersebut peneliti abaikan. Pernyatan tersebut antara lain adalah item 4 dengan r hitung (0.401), item 6 dengan r hitung (0.139), item 7 dengan r hitung (0.039), item 16 dengan r hitung (-0.9), item 18 dengan r hitung (-0.013), item19 dengan r hitung (0.013) sehingga jumlah pernyataan menjadi14 pernyataan dan Hasil uji validitas kuesioner tentang sikap remaja tentang seksual pranikah dikatakan valid jika r hitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada r tabel (0.444). Berdasarkan uji validitas kuesioner sikap remaja mengenai seksual pranikah remaja diperoleh dari 0 pernyataan 6 diantaranya tidak

35 valid, sehingga pernyataan yang tidak valid tersebut peneliti abaikan. Pernyatan tersebut antara lain adalah item 5 dengan r hitung (0.169), item 6 dengan r hitung (0.394), item 13 dengan r hitung (0.354), item 14 dengan r hitung (0.187), item 19 dengan r hitung (0.0), item19 dengan r hitung (-0.377) sehingga jumlah pernyataan menjadi14 pernyataan. b. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas dan diketahui bahwa tiap-tiap pertanyaan adalah valid, maka tiap tahap selanjutnya kusioner akan dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrument tersebut konsisten untuk mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji analisa dengan Alfa Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 006) r II k = 6 1 b ss ( ) k I 6t Dimana : r II : Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. 6b : Jumlah varian butir 6 t : Jumlah varian total. Instrumen dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal seluruh instrumen sama dengan atau lebih dari 0.60 sampai mendekati angka 1 dan nilainya positif (Sugiyono, 006). Berdasarkan uji reabilitas dari 0 item pernyataan pada kuesioner tingkat pengetahuan remaja mengenai seksual pranikah diperoleh alpha =

36 0.816 artinya kuesioner tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel (0.60). sedangkan berdasarkan uji reabilitas dari 0 item pernyataan pada kuesioner sikap remaja tentang seksual pranikah diperoleh alpha = 0.880 artinya kuesioner tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel (0.60). H. Pengolahan Data Data yang telah terkumpul diolah melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing (memeriksa) Editing adalah memeriksa daftar petanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpulan data. b. Coding (memberi tanda kode) Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. c. Sorting Sorting merupakan tahap ketiga, yaitu mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki (klasifikasi data). d. Entry data Entri data adalah jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekwensi data, dengan bantuan computer program SPSS 16.0 for windows e. Cleaning Cleaning adalah pembersihan data, lihat variable apakah data sudah benar atau belum. I. Analisis Data

37 Analisis data dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu analisis univariat untuk dan analisa bivariat. a. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dalam penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 005). Analisis data menggunakan program SPSS 16.0 For MS Windows. Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi penggambarkan masing-masing variabel penelitian (tingkat pengetahuan dan sikap) termasuk karakteristik sampel penelitian. Karena data berskala numerik (interval), maka analisis univariat menggunakan nilai pemusatan dan nilai penyebaran data. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan terhadap variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk menganalsis perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Karena data berskala numerik, maka analisis bivariat menggunakan uji dependent t Test (paired t Test). Berdasarkan uji tersebut dapat diambil keputusan: 1. Menolak Ho dan menerima Ha, jika diperoleh nilai p alpha (0.05). J. Etika Penelitian Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut (Hidayat, 008) :

38 1. Informed Consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, bak informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset 4. Pengunduran Diri Jika ada responden yang mengundurkan diri sebagai responden, Maka hal itu adalah suatu kelaziman dan tidak ada yang melarang termasuk peneliti itu sendiri. K. Jadwal Penelitian Terlampir