POKOK-POKOK PIKIRAN PEMAHAMAN RUU PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN Oleh : Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H. (Rektor Universitas Djuanda Bogor dan Notaris dan PPAT di Jakarta Selatan)
LatarBelakang Pengadaan Tanah merupakan penjabaran dari Pasal 2ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria(UUPA) Pasal 2ayat (2) :Hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat (1) pasal ini memberi wewenang untuk : a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut; b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa; c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
Kerangka Pemikiran Indonesia sebagai NEGARA KESEJAHTERAAN Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 HMN UUPA Pengadaan Tanah Kepentingan Umum Kepentingan Khusus Asas Keseimbangan Dan Asas Keadilan Good Governance Asas Kesimbangan Asas Keadilan TEORI APLIKASI Penetapan kaidah-kaidah hukum Penentuan lembaga yang terlibat Proses pengadaan tanah yang menciptakan kesejahteraan
Asas-asas Dalam Pengadaan Tanah 1.Asas yang tersediadalamruu PengadaanTanah adalah: Asas Keadilan dan HAM Asas Kemanfaatan Asas Kepastian Asas Keterbukaan Asas Kesepakatan Asas Keikutsertaan Asas Kesejahteraan Asas Keberlanjutan Asas Keselarasan 2.Asas yangperlu ditambahkan dalamruu PengadaanTanah Asas Nasionalitas Asas Pemaksa Asas Kekeluargaan Asas Publisitas Asas Keseimbangan Asas Good Governance
Unsur-unsurRUU PengadaanTanah untukpembangunan Kaidah & Asas Proses Lembaga
PembebasanTanah untuk Swasta Berbeda dengan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, pengadaan tanah untuk kepentingan swasta tidak diperlukan peran serta langsung lembaga pertanahan. Pengadaan tanah untuk kepentingan swasta hendaknya dirinci sebenarnya kegunaannya adalah bagi kepentingan umum juga, sehingga isi Pasal 54 RUU Pengadaan Tanah dapat juga dibuka peluang dengan menambahkan ayat, bahwa pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat juga dilakukan oleh swasta. Pembebasan tanah oleh swasta untuk kepentingan industri dapat dilakukan dengan pembatan yang jelas oleh RUU yang tidak dapat dijelaskan secara jelas dalam kertas kerja ini.
Kesimpulan 1. Perencanaan Undang-undang Pengadaan Tanah dapat bekerja efektif pengkajian tentang dengan tetap berpedoman Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945 sebagai landasan yuridis, memperhatikan TAP MPR tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam serta RPJMNdan RPJPP; 2. Struktur UU Pengadaan Tanah akan menjadi kokoh dengan terlbih dahulu membangun kerangka pemikiran yang berbasis filsafat dan teori hukum yang berhubungan secara runtut dari grand theory, sampai ke aplicative theory. Hal itu dapat juga dijabarkan dalam sistematika perundang-undangan yang mengandung unsur asas, kaidah lembaga dan proses;
3. Pembebasans tanah dalam rangka pengeadaan tanah untuk kepentingan swasta sebaiknya dibatasi dengan kaidah yang kuat dan memperhatikan kepentiungan umum sebagai patokandasarbukankepentinganswasta; 4. UU Pengadaan Tanah diselaraskan dengan grand design pertanahan jika grand design tersebut ada, jika tidak ada tetap menggunakan prinsip dan dasar-dasar hukum adat, prinsip land reform serta beberapa beberapa ketentuan dalam UUPA sebagai umbrella act hukum pertanahan.