Pengaturan Menu Makanan dengan Meminimalkan Lemak Menggunakan Pemrograman Linear

dokumen-dokumen yang mirip
Pola Konsumsi Pangan Penyandang Disabilitas di Kota Malang

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat ketidaksadaran dalam menjaga pola makan. Pola makan tidak sehat

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB I PENDAHULUAN. pendek atau stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik berupa

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM RANTAU PRAPAT TAHUN 2011

PERENCANAAN DIET DIABETES NEFROPATI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

First things first, the FACTS! 1. Karbohidrat

Pengaturan Pilihan Makanan untuk Memenuhi Kebutuhan Kalori dengan Algoritma Pemrograman Dinamis

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berpijak pada konseptual desain, didapatkan alur sistem (system flow),

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi dan kalori setiap orang harus terpenuhi dengan cukup setiap harinya. Namun hal ini

KUESIONER PENELITIAN

PEWARNAAN TITIK PADA GRAF UNTUK PENYUSUNAN MENU MAKANAN

PENERAPAN METODE SIMPLEKS UNTUK OPTIMASI MENU SEIMBANG BAGI IBU HAMIL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

KUESIONER PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan status

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. higienis. Menurut (Irianto,2007) fast food memiliki beberapa kelebihan yaitu

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) SURAT PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN

Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

KUESIONER PENELITIAN

SHOOL FEEDING. By Tiurma Sinaga

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENENTUAN STATUS GIZI DAN PERENCANAAN DIET. Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

KUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

SI BOYBAND. By Akram Askar & Abdul Qowi Bastian. alias Makronutrisi

Dari 60,7 gr protein nabati, 32,8 gr = 27,9 gr; bila protein nabati ini disumbang dari tempe 17,9 gram, dan tahu 10 gr.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)

OPTIMALISASI KEBUTUHAN GIZI HARIAN IBU MENYUSUI DENGAN BIAYA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

GAMBARAN POLA MAKAN DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA REMAJA GEMUK DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR JURUSAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian. No. Variabel Kategori Pengukuran 1.

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Nursing Care: Malnutrisi

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

BAB V HASIL PENELITIAN. Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh

TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI SISWA SMU PGRI KABUPATEN MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

Transkripsi:

Pengaturan Menu Makanan dengan Meminimalkan Lemak Menggunakan Pemrograman Linear Yeni Rokhayati Politeknik Negeri Batam Program Studi Teknik Informatika Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: yeni@polibatam.ac.id Abstract: The selection of good menu from different types of foods, certainly not an easy doing. In this study, the menu selection that meet the daily nutritional requirements, and also low in fat, approximated using linear programming concepts. The nutritions to be considered are calorie, protein, fat, carbohydrates, calcium, phosphorus, iron, vitamin A, vitamin B 1 and vitamin C. A sample of diet menu selection is applied. The result is, from a variety of foods available obtained menus that meet nutritional requierements and have a minimum fat content. Keywords: linear programming, low-fat diet, nutrient requirements Abstrak: Pemilihan menu makanan yang baik dari berbagai jenis makanan yang tersedia, tentunya bukan hal yang mudah. Pada penelitian ini, pemilihan makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi harian, dan juga rendah lemak, didekati menggunakan konsep pemrograman linier. Kebutuhan nutrisi yang dipertimbangkan adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, calcium, phospor, iron, vitamin A, vitamin B 1 dan vitamin C. Sebuah contoh pemilihan menu makanan diterapkan. Hasil yang diperoleh, dari berbagai jenis makanan yang tersedia, didapatkan menu yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan memiliki kandungan lemak seminimal mungkin. Kata kunci: pemrograman linier, diet rendah lemak, kebutuhan nutrisi 1. PENDAHULUAN Manusia perlu mengkonsumsi makanan setiap hari, baik di pagi hari, siang, sore, maupun malam. Namun, seiring dengan kesibukan manusia sehari-hari menjadikan pola makan yang tidak teratur dan kurang sehat. Kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan siap saji ataupun membeli makanan siap di luar sudah seperti rutinitas harian. Ketidaktahuan dan juga sikap tidak peduli manusia akan kebutuhan nutrisi selama ini menjadikan pola makan semakin tidak sehat, sehingga timbul berbagai macam penyakit yang sudah diderita di usia muda. Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah yang memenuhi kebutuhan empat sehat lima sempurna. Selain patokan empat sehat lima sempurna, ada ketentuan RNI (Reccommended Nutrient Intakes) yang mengatur batas nutrisi yang harus dipenuhi manusia setiap harinya. Ketentuan batas konsumsi nutrisi pada RNI ini bergantung pada usia, jenis kelamin, serta kondisi kehamilan dan menyusui. Makanan itu sendiri mengandung berbagai macam nutrisi. Ada nutrisi yang jika dikonsumsi berlebihan mempunyai efek yang baik, tapi ada juga nutrisi yang jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan

penyakit, seperti glukosa, lemak dan kolesterol. Lemak jika dikonsumsi berlebihan, selain menyebabkan kegemukan juga mengundang penyakit berbahaya, seperti obesitas, stroke, jantung, dan lain sebagainya. Sebagai akibatnya, beraneka ragam diet dijalankan. Diet yang selama ini diterapkan manusia tidak semuanya sehat. Misalnya, ketika seseorang ingin mengurangi konsumsi lemak atau porsi makannya, belum tentu orang tersebut mempertimbangkan kebutuhan nutrisi lainnya seperti protein dan vitamin. Sebagai hasilnya, orang tersebut bisa saja kurus, namun ia akan kekurangan asupan nutrisi lainnya, sehingga tidak baik untuk kesehatannya. Oleh karena itu, muncul ide untuk mengatur menu makanan manusia, yang bisa meminimalkan lemak, namum tetap memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Pemrograman linier adalah salah satu algoritma pengoptimuman. Penerapannya sangat luas, terutama di bidang industri. Beberapa diantaranya adalah untuk pengaturan jadwal, pemotongan barang, pengoptimuman keuntungan maupun kerugian, dan lain sebagainya. Selain penerapan yang luas, pemrograman linier juga tergolong mudah dalam pengimplementasiannya. Penyelesaian yang dihasilkan juga menggambarkan analisis yang tinggi. Karena persoalan diet merupakan persoalan pengoptimuman, maka persoalan dalam penelitian ini didekati dengan menggunakan pemrograman linier. 2. TUJUAN PENELITIAN Pemilihan menu dari pilihan makanan yang tersedia serta perkiraan jumlah yang harus dikonsumsi agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan lemak yang dikonsumsi seminimal mungkin menggunakan pemrograman linier. 3. LANDASAN TEORI Pemrograman Linier Winston (2003) mendefinisikan pemrograman linier sebagai masalah pengoptimuman yang mempunyai ciri-ciri: 1. Memaksimumkan (meminimumkan) fungsi linier dari variabel keputusan, dimana fungsi ini disebut dengan fungsi tujuan. 2. Nilai dari variabel keputusannya harus memenuhi sekumpulan pembatas, dimana tiap pembatas harus dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linier. 3. Setiap variabel keputusan mempunyai nilai besar dari atau sama dengan 0. Adapun model pemrograman linier dapat dituliskan dalam model (1) berikut: Fungsi Tujuan: Maximize (minimize) z c x c x... c x 1 1 2 2 n n Pembatas: a a 11x1 a12x2... a1 nxn b1 a 21x1 a22x2... a2nxn b2 x a x... a m1 1 m2 x 0 ( i 1, 2,... n) i 2 mn x n b m (1)

Kebutuhan Nutrisi Harian (Recommended Nutrient Intakes) Kebutuhan nutrisi harian manusia beraneka ragam, bergantung pada usia, jenis kelamin, dan kegiatannya. Salah satu lembaga yang mengatur tentang kebutuhan nutrisi ini adalah Food and Nutrition Board, Institute of Medicine, National Academies. Sebagai sampel yang diambil pada penelitian ini adalah wanita berusia 30 tahun, sedentary, dan memiliki BMI 24.99kg/m 2. Adapun kebutuhan nutrisi hariannya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Recommended Nutrient Intakes Wanita usia 30 tahun, BMI 24.99 kg/m 2 Nutrisi Minimum Maksimum Kalori (kcal/d) 1982 ND Protein (g/d) 46 173.425 Lemak (g/d) ND 77.078 Karbohidrat (g/d) 130 322 Calcium (mg/d) 1000 2500 Phospor (mg/d) 700 4000 Iron (mg/d) 18 45 Vit A (IU) 2333 10000 Vit B 1(mg/d) 1.1 ND Vit C 75 2000 Sumber: Recommended Nutrient Intakes, Kementerian Kesehatan Malaysia (2009) Ket: ND kependekan dari Not Determined, yang artinya tidak ditentukan 4. PEMBAHASAN setiap makanan dijabarkan pada Tabel 2 berikut: Misalkan makanan yang akan dipilih oleh sampel ada 15 macam, dimana nutrisi Tabel 2. Kandungan nutrisi makanan yang akan dipilih Bahan Makanan Kalori Prot Lmk KH Ca P Fe Vit A Vit B1 Vit C Nasi 176 3,3 0,0 0,0 4,9 0 0,0 0 0,0 0,0 Mie Goreng 117 1,9 5,1 15,6 5,6 0 0,4 34 0,0 0,0 Rempeyek 513 17,5 32,5 44,3 65,0 202 2,6 0 0,1 0,0 Tahu Goreng 32 1,4 2,8 0,3 21,2 0 0,1 0 0,1 0,0 Tempe Goreng 82 4,6 5,8 3,2 37,4 0 2,6 0 0,5 0,0 Rendang Sapi 193 22,6 7,9 7,8 474,0 211 14,9 69 0,1 0,0 Sate Ayam 227 41,3 6,1 1,8 17,0 405 2,2 5 0,1 0,0 Cumi Goreng 265 40,6 10,1 0,0 62,0 270 2,7 0 0,1 0,0 Pecel Lele 372 7,8 36,3 3,5 289,0 295 5,3 210 0,1 0,0 Gulai Pakis 143 4,0 11,4 6,0 548,0 124 1,7 35 0,4 0,8 Pecel 243 11,1 12,5 31,7 267,0 333 3,5 10978 0,3 212,0 Sayur Asem 29 0,7 0,6 5,0 40,0 61 3,1 47 0,1 0,3 Sayur Lodeh 240 9,1 12,5 30,7 135,0 184 4,3 1465 0,1 29,0 Sayur Soup 61 1,4 0,0 0,0 20,8 0 0,7 2141 0,1 18,8 Tumis Kangkung 92 2,5 0,0 0,0 69,6 0 2,4 5663 0,2 28,8 Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Departemen Kesehatan Indonesia

Sebab setiap nutrisi ada batas minimum dan maksimum sesuai dengan kebutuhan nutrisinya, maka persoalan dietnya dapat dimodelkan menggunakan pemrograman Fungsi Tujuan: linier dengan fungsi tujuan pada persamaan (2) dan pembatas-pembatasnya pada pertidaksamaan (3) (18). Minimumkan z = 0x1 + 5.1x2 + 32.5x3 + 2.8x4 + 5.8x5 + 7.9x6 + 6.1x7 + 10.1x8 + 36.3x9 + Pembatas: 11.4x10 + 12.5x11 + 0.6x12 + 12.5x13 + 0x14 + 0x15 (2) 176x1 + 117x2 + 513x3 + 32x4 + 82x5 + 193x6 + 227x7 + 265x8 + 372x9 + 143x10 + 243x11 +29x12 + 240x13 + 61x14 + 92x15 >= 1982 (3) 3.3x1 + 1.9x2 + 17.5x3 + 1.4x4 + 4.6x5 + 22.6x6 + 41.3x7 + 40.6x8 + 7.8x9 + 4x10 + 11.1x11 + 0.7x12 + 9.1x13 + 1.4x14 + 2.5x15 >= 46 (4) 3.3x1 + 1.9x2 + 17.5x3 + 1.4x4 + 4.6x5 + 22.6x6 + 41.3x7 + 40.6x8 + 7.8x9 + 4x10 + 11.1x11 + 0.7x12 + 9.1x13 + 1.4x14 + 2.5x15 <= 173.425 (5) 0x1 + 5.1x2 + 32.5x3 + 2.8x4 + 5.8x5 + 7.9x6 + 6.1x7 + 10.1x8 + 36.3x9 + 11.4x10 + 12.5x11 + 0.6x12 + 12.5x13 + 0x14 + 0x15 <= 77.078 (6) 0x1 + 15.6x2 + 44.3x3 + 0.3x4 + 3.2x5 + 7.8x6 + 1.8x7 + 0x8 + 3.5x9 + 6x10 + 31.7x11 + 5x12 + 30.7x13 + 0x14 + 0x15 >= 130 (7) 0x1 + 15.6x2 + 44.3x3 + 0.3x4 + 3.2x5 + 7.8x6 + 1.8x7 + 0x8 + 3.5x9 + 6x10 + 31.7x11 + 5x12 + 30.7x13 + 0x14 + 0x15 <= 322 (8) 4.9x1 + 5.6x2 + 65x3 + 21.2x4 + 37.4x5 + 474x6 + 17x7 + 62x8 + 289x9 + 548x10 + 267x11 + 40x12 + 135x13 + 20.8x14 + 69.6x15 >= 1000 (9) 4.9x1 + 5.6x2 + 65x3 + 21.2x4 + 37.4x5 + 474x6 + 17x7 + 62x8 + 289x9 + 548x10 + 267x11 + 40x12 + 135x13 + 20.8x14 + 69.6x15 <= 2500 (10)

0x1 + 0x2 + 202x3 + 0x4 + 0x5 + 211x6 + 405x7 + 270x8 + 295x9 + 124x10 + 333x11 + 61x12 + 184x13 + 0x14 + 0x15 >= 700 (11) 0x1 + 0x2 + 202x3 + 0x4 + 0x5 + 211x6 + 405x7 + 270x8 + 295x9 + 124x10 + 333x11 + 61x12 + 184x13 + 0x14 + 0x15 <= 4000 (12) 0x1 + 0.4x2 + 2.6x3 + 0.1x4 + 2.6x5 + 14.9x6 + 2.2x7 + 2.7x8 + 5.3x9 + 1.7x10 + 3.5x11 + 3.1x12 + 4.3x13 + 0.7x14 + 2.4x15 >= 18 (13) 0x1 + 0.4x2 + 2.6x3 + 0.1x4 + 2.6x5 + 14.9x6 + 2.2x7 + 2.7x8 + 5.3x9 + 1.7x10 + 3.5x11 + 3.1x12 + 4.3x13 + 0.7x14 + 2.4x15 <= 45 (14) 0x1 + 34x2 + 0x3 + 0x4 + 0x5 + 69x6 + 5x7 + 0x8 + 210x9 + 35x10 + 10978x11 + 47x12 + 1465x13 + 2141x14 + 5663x15 >= 2333 (15) 0x1 + 34x2 + 0x3 + 0x4 + 0x5 + 69x6 + 5x7 + 0x8 + 210x9 + 35x10 + 10978x11 + 47x12 + 1465x13 + 2141x14 + 5663x15 <= 10000 (16) 0x1 + 0x2 + 0.1x3 + 0.1x4 + 0.5x5 + 0.1x6 + 0.1x7 + 0.1x8 + 0.1x9 + 0.4x10 + 0.3x11 + 0.1x12 + 0.1x13 + 0.1x14 + 0.2x15 >= 1.1 (17) 0x1 + 0x2 + 0x3 + 0x4 + 0x5 + 0x6 + 0x7 + 0x8 + 0x9 + 0.8x10 + 212x11 + 0.3x12 + 29x13 + 18.8x14 + 28.8x15 >= 75 (18) Dimana: x1 = Nasi, x2 = Mie Goreng, x3 = Rempeyek, x4 = Tahu Goreng, x5 = Tempe Goreng, x6 = Rendang Sapi, x7 = Sate Ayam, x8 = Cumi Goreng, x9 = Pecel Lele, x10 = Gulai Pakis, x11= Pecel, x12 = Sayur Asem, x13 = Sayur Lodeh, x14 = Sayur Soup, x15 = Tumis Kangkung Menggunakan program Lindo versi 6.1, didapatkan solusinya adalah pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Nilai Variabel Keputusan Variabel Nilai z 30.736210 x 1 45.517982 x 2 2.3610530 x 3 0.0000000 x 4 0.0000000 x 5 0.0000000 x 6 0.0000000 x 7 0.0000000 x 8 0.0000000 x 9 0.0000000 x 10 0.0141040 x 11 0.8468380 x 12 13.247635 x 13 0.0000000 x 14 0.0000000 x 15 0.0000000 5. KESIMPULAN DAN SARAN Menggunakan pemrograman linier, permasalahan pemilihan menu dari pilihan makanan yang tersedia serta perkiraan jumlah yang harus dikonsumsi agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan lemak yang dikonsumsi seminimal mungkin dapat diselesaikan. asem, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu adanya suatu sumber database makanan yang juga menyajikan takaran makanan. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Kesehatan Indonesia. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Depkes Indonesia. [2] Kementerian Kesehatan Malaysia (2009), Recommended Nutrient Intake (RNI). http://www.moh.gov.my/opencms/moh/r ni.html. Diakses pada 22 April 2014. [3] WHO (World Health Organization). 2009. 10 Facts on Nutrition. http://www.who.int/features//factfiles/nut rition/en/index.html. Diakses pada 22 April 2014. [4] Winston, W. L., (2003). Introduction to Mathematical Programming. United States of America: Thomson Learning. Dari sebuah kasus yang diambil, dengan 15 jenis pilihan makanan yang tersedia, menu yang memiliki kandungan lemak minimum adalah nasi sebanyak 4551.7982 gr, mie goreng 236.10530 gr, gulai pakis 1.41040 gr, pecel 84.68380 gr, dan sayur asem 1324.7635 gr, dimana kandungan lemaknya sebanyak 3073.6210 gr. Menu ini bukan untuk satu kali makan, melainkan menu selama satu hari. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perhitungan ini hanya untuk satu kasus, jika pilihan makanannya berubah-ubah setiap harinya maka perlu dibuatkan sebuah sistem pemilihan menu berdasarkan pendekatan ini. Selain itu, penyelesaian yang didapatkan di sini dalam satuan gram, sedangkan pada kenyataannya makanan tidak ditimbang, melainkan menggunakan takaran makanan, misalnya sepiring nasi, semangkuk sayur