BAB II TINJAUAN LITERATUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

SARANA DAN PRASARANA RUANG PERPUSTAKAAN SEBAGAI ASPEK KEKUATAN DALAM MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORITIS. dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan.

SARANA DAN PRASARANA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI KOTAGEDE 3 YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FORM ISIAN DATA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PEMBUATAN NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN (NPP)

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

Kuesioner INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SLTA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN PUSKESMAS KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KOLEKSI TERCETAK TERHADAP KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN UMUM TANJUNG BALAI TAHUN 2006 PETUNJUK PENGISIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al-

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGUNG,

KURANGNYA MINAT BERKUNJUNG PESERTA DIDIK SMK NEGERI 9 PADANG KE PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

PENGARUH PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS V DI SD MUHAMMADIYAH KADISOKA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS NOMOR 94 TAHUN 2004 TENTANG

E-SCHOOL LIBRARY SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Esai Terbaik dalam Lomba Menulis Esai Perpustakaan USD Tahun 2015

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengadaan Bahan Pustaka Untuk Perpustakaan Sekolah Gatot Subrata

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG

UPT PERPUSTAKAAN PROFIL SINGKAT VISI MISI

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BAB II SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI SUMATERA UTARA Latar Belakang Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB II KAJIAN TEORITIS

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI SISWA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

BAB II KAJIAN TEORITIS. disinonimkan dengan kata manajemen, sementara manajemen ini sejak berabad-abad

BAB II POKOK BAHASAN 1. PENGERTIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Melalui Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Sekolah

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan 1. Arti Perpustakaan Perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruangan/tempat khusus, dan koleksi bahan pustaka sekurang kurangnya seribu judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis dan misi perpustakaan yang bersangkutan serta dikelola menurut sistem tertentu untuk kepentingan masyarakat penggunanya (Lasa Hs, 2007 : 20). 2. Arti Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan (Bafadal, 1992 : 4). 3. Fungsi Perpustakaan Sekolah Fungsi perpustakaan sekolah menurut (Bafadal, 1992 : 6) adalah : a) Fungsi Edukatif Perpustakaan sekolah menyediakan buku baik buku fiksi maupun non fiksi. Koleksi buku tersebut dapat membiasakan siswa belajar mandiri. Perpustakaan sekolah menyediakan buku buku yang disesuaikan dengan kurikulum, sehingga dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah memiliki fungsi edukatif. 7

8 b) Fungsi Informatif Perpustakaan dikatakan maju jika tidak hanya menyediakan bahan bahan pustaka berupa buku, tetapi juga menyediakan bahan bahan yang bukan berupa buku seperti majalah, bulletin, surat kabar, pamflet dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh siswa. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif. c) Fungsi Tanggungjawab Administratif Fungsi ini dapat dilihat pada kegiatan sehari hari di perpustakaan sekolah dimana setiap ada peminjam dan pengembalian buku selalu dicatat oleh pustakawan. Setiap siswa yang masuk ke perpustakaan sekolah diwajibkan menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas, dan tidak diperbolehkan mengganggu teman temannya yang sedang belajar. Apabila ada siswa terlambat mengembalikan buku yang dipinjamnya, maka siswa akan terkena denda, dan apabila siswa menghilangkan buku yang dipinjamannya maka diwajibkan untuk menggantinya baik dengan cara membeli buku di toko maupun memfotocopykan. Semua ini selain mendidik siswa ke arah tanggung jawab, juga membiasakan siswa bersikap dan bertindak secara administratif.

9 d) Fungsi Riset Pengadaan bahan pustaka yang lengkap dapat menjadikan siswa dan guru untuk dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan tabel atau keterangan keterangan yang diperlukan. e) Fungsi Rekreatif Perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif yang berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku buku cerita, novel, majalah, dan sebagainya. B. Aspek Aspek Perpustakaan 1. Status dan Organisasi Status atau kedudukan organisasi perpustakaan merupakan satu hal yang penting. Status perpustakaan berkaitan erat dengan struktur organisasi. Artinya tinggi rendahnya status perpustakaan tergantung pada luas dan sempitnya ruang lingkup dan jenjang organisasi (Sutarno, 2006 : 75) 2. Koleksi a) Jenis Koleksi di Perpustakaan Sekolah (Zurni, 2003 : 4) adalah sebagai berikut: 1) Koleksi Buku meliputi: (a) Buku buku non fiksi meliputi : (1) Buku Teks atau Buku Pelajaran

10 Buku teks meliputi buku pegangan guru dan siswa yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Buku teks berisi materi pelajaran untuk pegangan guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Buku teks diwajibkan sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru. (2) Buku Teks Pelengkap Buku teks pelengkap adalah buku-buku yang materinya bersifat melengkapi isi buku-buku teks utama. Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disahkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Buku - Buku Rujukan, meliputi: Termasuk ke dalam jenis buku-buku rujukan (referensi) adalah : 1) Kamus 2) Ensiklopedia 3) Almanak 4) Buku tahunan 5) Buku petunjuk 6) Terbitan pemerintah 7) Sumber biografis, seperti apa dan siapa (Who is Who) 8) Bibliografi 9) Indeks dan abstrak 10) Sumber geografi seperti atlas, globe.

11 Buku rujukan dapat membantu siswa mendapatkan informasi tentang: a. Makna suatu istilah, tabel atau informasi yang ditemukan dalam buku teks atau bacaan lainnya. b. Pengetahuan dasar tentang suatu masalah yang sedang dibahas dalam kelas. c. Keterangan tambahan bagi guru dan siswa. d. Keterangan dimana suatu informasi atau bahan dapat diperoleh. (b) Buku Fiksi (rekaan) Buku-buku ini memuat ceritera-ceritera tentang kehidupan maupun kegiatan kegiatan dalam bentuk imaginatif dan berfungsi sebagai bacaan hiburan. Buku-buku fiksi berperan untuk mendorong minat baca siswa. 2) Majalah dan Surat Kabar Perpustakaan Sekolah sebaiknya melanggan satu surat kabar terbitan daerah dan terbitan pusat. Surat kabar memuat informasi yang paling baru dan selalu informasinya segar artinya peristiwa yang terjadi di tengahtengah masyarakat. Surat Kabar digemari siswa karena memuat berbagai macam informasi. Majalah dan terbitan berkala lainnya dipilih yang sesuai dengan tingkatan sekolahnya. Isi majalah dalam bentuk penyajian yang singkat, tidak bertele-tele dan mengandung informasi baru, selanjutnya para siswa dan guru akan menyenangi membaca majalah.

12 3) Bahan bukan buku. Bahan bukan buku, yaitu : kaset, piringan hitam, film, slide, foto, gambar, lukisan, mikrofis, model dan lain sebagainya dimiliki oleh perpustakaan sebagai alat peraga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 3. Gedung Gedung atau ruangan untuk sebuah perpustakaan diperlukan, karena perpustakaan tidak akan digabungkan dengan unit unit kerja yang lain di dalam satu ruangan. Perpustakaan yang menempati gedung atau ruangan tersendiri harus didesain dan ditata sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan yang diperlukan. (Sutarno, 2006 : 75) 4. Anggaran Semua perpustakaan apapun bentuknya, berapapun jumlahnya, untuk dapat berjalan mengemban tugas dan fungsinya diwajibkan ditopang dengan ketersediaan biaya yang memadai. Tanpa ketersediaan anggaran akan sulit untuk berkembang ataupun untuk bertahan. Pembinaan anggaran perpustakaan mencakup lima hal yakni : 1) Sumber yang pasti 2) Penggunaan sesuai dengan perencanaan kebutuhan, skala prioritas, aturan dan tata tertib administrasi keuangan yang berlaku. 3) Pengontrolan, pengawasan, pemeriksaan dan pemonitoran, baik oleh atasan langsung, pengawasan fungsional maupun pengawasan masyarakat melalui pers, dan dewan perwakilan rakyat, dan perorangan.

13 4) Jumlahnya diusahakan meningkat, hal ini sesuai dengan meningkatnya kebutuhan, volume kegiatan, bertambahnya pemakai dan berkembangnya keinginan masyarakat. 5) Sumber sumber keuangan yang lain diupayakan untuk tersedia. (Sutarno, 2006 : 99) 5. Promosi dan Publikasi Promosi perpustakaan menginformasikan koleksi bahan pustaka dan layanan yang tersedia. Cara yang dilakukan antara lain : a) Bahan pustaka baru atau bidang bidang tertentu dipajang di ruang pamer yang tersedia. b) Penyebaran lembaran informasi terbaru atau terseleksi c) Penerbitan dan menyebarkan buletin perpustakaan d) Keberadaan perpustakaan diperkenalkan kepada kelompok masyarakat tertentu. (Sutarno, 2006 : 101) 6. Mitra Kerja dan Kerjasama Penggalangan kerjasama dengan lembaga atau instansi lain dikaitkan dengan adanya kesamaan atau kedekatan visi, misi dan tujuan masing masing lembaga tersebut. Pembinaan mitra kerja dan kerjasama itu sekaligus mengandung dua hal pokok. Pertama dalam mengembangkan misi dan mewujudkan visi masing masing instansi. Kedua, setiap pihak sama sama memperoleh nilai tambah atau manfaat dan keuntungan atas terjalinnya mitra kerja dan kerjasama tersebut. (Sutarno, 2006 : 103)

14 7. Penelitian dan Pengembangan Setiap perpustakaan diharapkan mampu mengikuti perkembangan informasi, mengetahui kekuatan dan kekurangan serta memprediksi perkembangan di masa depan. Hal itu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan melakukan penelitian terhadap hal yang terjadi disekitarnya dan berkaitan atau mempunyai dampak yang luas terhadap kinerja perpustakaan. (Sutarno, 2006 : 106) 8. Layanan Perpustakaan 1. Sistem layanan Sistem layanan (Darmono, 2007 : 167) adalah sebagai berikut: a) Layanan tertutup Koleksi yang dilayani secara tertutup biasanya adalah koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka atau buku mahal). Layanan ini pengunjung tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, akan tetapi diambilkan oleh pustakawan setelah mengisi formulir tertentu yang telah disediakan. b) Layanan terbuka Pengunjung bebas untuk meminjam koleksi apapun dengan proses administrasi yang telah dibuat oleh perpustakaan 2. Pelayanan perpustakaan Pelayanan perpustakaan (Bafadal, 2008 : 124) adalah sebagai berikut:

15 a) Pelayanan langsung Pelayanan secara langsung oleh pustakawan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan dan hasilnya bisa secara langsung diterima oleh pengguna. Jenis pelayanan langsung antara lain : (1) Pelayanan peminjaman koleksi Bentuk pelayanan ini disebut juga sebagai pelayanan sirkulasi, artinya perputaran koleksi: dipinjam ke luar, dikembalikan, dipinjam keluar lagi, dikembalikan lagi, dan seterusnya. Sirkulasi berarti perputaran. Hal ini berlangsung secara terus menerus sampai pada akhirnya buku milik perpustakaan menjadi aus atau rusak karena sering dibaca. (2) Pelayanan referens dan informasi Bentuk pelayanan referens belum tampak kegiatannya, meskipun sebenarnya ada. Pelayanan referens di perpustakaan sekolah, misalnya hanya berupa menjawab suatu pertanyaan para guru dan siswa dalam kaitannya dengan masalah pendidikan dan informasi yang disediakan oleh perpustakaan. Selanjutnya yang secara khusus yang termasuk ke dalam jenis pelayanan ini adalah kegiatan para pustakawan perpustakaan dalam memberikan berbagai informasi kepada para guru dan siswa.

16 (3) Pelayanan bimbingan kepada pengguna/pembaca Pelayanan ini meliputi kegiatan pustakawan perpustakaan untuk membantu para siswa untuk memakai semua koleksi yang dimiliki perpustakaan. b) Pelayanan tidak langsung Bentuk pelayanan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi kepada para siswa dan pengguna lainnya. Jenis pelayanan tidak langsung antara lain : (1) Kerja sama dengan para guru Guru memiliki potensi peran yang menentukan, baik dalam kedudukannya sebagai pengajar atau pendidik maupun sebagai stimulator untuk memungkinkan para siswa memanfaatkan perpustakaan. Potensi guru yang penting dan menentukan dalam hal perkembangan dan pemanfaatan perpustakaan, terutama melalui kegiatan pembinaan dan pemberian motivasi kepada siswa untuk datang dan memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan, maka sudah sewajarnya apabila para pengelola perpustakaan sekolah melakukan kerjasama dengan guru dalam hal penyelenggaraan dan pendayagunaan perpustakaan sekolah.

17 (2) Pembinaan minat baca dan promosi perpustakaan Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang paling tepat untuk dijadikan dasar pelaksanaan kegiatan pembinaan minat baca, mengingat siswa yang usianya masih muda dan perlu mendapatkan bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli yang mengemukakan bahwa pembinaan minat baca sebaiknya dilakukan sejak usia dini. 9. Pustakawan Perpustakaan Sekolah Menurut (Zurni, 2003) pustakawan perpustakaan sekolah adalah pegawai yang tugas pokoknya melaksanakan kegiatan perpustakaan. Peranan pustakawan menentukan maju mundurnya perpustakaan. Oleh sebab itu sebaiknya pemilihan pegawai yang akan mengelola perpustakaan haruslah memperhatikan ke dua hal berikut : a) Guru yang mempunyai minat terhadap perpustakaan. b) Pustakawan harus mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan disamping pendidikan umum yang telah dia miliki. Pustakawan Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan atas: a) Pustakawan Pustakawan perpustakaan sekolah yaitu guru pustakawan dan pustakawan. Guru pustakawan adalah seorang guru yang disamping tugas sebagai pengajar juga diberikan tugas untuk mengelola perpustakaan. Seorang guru pustakawan memerlukan

18 pendidikan ilmu perpustakaan sedikitnya 630 jam (± 6 bulan) untuk dapat mengelola perpustakaan sekolah dengan baik. Pustakawan perpustakaan sekolah adalah seorang yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan serendah-rendahnya Diploma II (D11) dan bertugas penuh di perpustakaan sekolah. Guru pustakawan maupun perpustakaan sekolah mempunyai kedudukan yang sejajar dengan guru pada sekolah tersebut. Kepala perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. b) Tenaga pembantu Tenaga pembantu bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi dan membantu guru pustakawan atau pustakawan. Tenaga pustakawan dapat diambil dari pegawai adminsitrasi. Tugas diberikan adalah membantu dan melaksanakan pekerjaan dibagian pelayanan perpustakaan, maka ia perlu dibekali dengan pendidikan perpustakaan selama ± 6 bulan. (Zurni, 2003 : 7) 10. Sarana Prasarana Sarana Prasarana (Suherman, 2009 : 47) adalah sebagai berikut: a) Rancangan Desain dibuat hendaknya bersifat fleksibel terhadap berbagai macam kemungkinan aktivitas serta terhadap perubahan teknologi dan perubahan kurikulum pada masa akan datang. Desain di buat dengan tujuan untuk memudahkan melakukan pengawasan dan

19 alur lalu lintas lancar sehingga beragam gangguan dapat dieliminasi. b) Lokasi dan ruang Lokasi dan ruangan di desain untuk memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara yang paling efektif. c) Perabot dan peralatan (1) Jenis perabot di perpustakaan: (a) Meja sirkulasi Meja sirkulasi memiliki desain khusus, umumnya desain disesuaikan dengan aktivitas sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan ini. (b) Meja baca Meja baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan. Pemilihan jenis meja sangat tergantung dari luas ruangan perpustakaan. (c) Meja kerja Segala aktifitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja. Meja kerja berbeda dengan meja sirkulasi, pada umumnya meja kerja adalah tunggal, dan meja sirkulasi terdiri dari beberapa meja dua atau tiga meja dengan desain khusus kemudian digabung menjadi satu, sehingga membentuk dalam bentuk meja khusus.

20 (d) Rak buku Rak buku digunakan untuk menyusun buku buku di perpustakaan sekolah. Usahakan ukuran disesuaikan dengan tinggi badan siswa sekolah yang dilayani. Rak buku biasanya terdiri dari dua sisi, masing masing sisinya digunakan untuk penempatan koleksi yang dimiliki perpustakaan. (e) Rak majalah Rak majalah berbeda dengan rak buku. Rak majalah biasanya terdiri dari 2 sap. Konstruksi rendah ini dimaksudkan untuk memudahkan pengguna mengambil koleksi yang dibutuhkan. (f) Rak surat kabar Rak surat kabar dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar. Rak surat kabar ini dilengkapi dengan alat penjepit yang panjangnya 36 inci. Alat penjepit ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga surat kabar mudah dipasang dan dilepaskan. (g) Almari kabinet Almari kabinet digunakan untuk menunjang kelancaran kerja. Berkas berkas dan arsip perpustakaan biasanya disimpan di almari kabinet. (h) Almari katalog Almari katalog digunakan untuk menyimpan kartu katalog.

21 (i) Kereta buku Kereta buku digunakan di perpustakaan sekolah yang luas. Kegunaannya adalah untuk mengangkut buku yang telah dikembalikan oleh siswa, yaitu dari meja sirkulasi ke rak buku atau mengangkut buku yang telah di proses yaitu dari bagian pengolahan menuju rak buku. (j) Papan display Papan display adalah suatu papan digunakan untuk memamerkan informasi buku baru datang. (2) Jenis peralatan di perpustakaan Peralatan perpustakaan sekolah ada bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang relatif cepat habis. Peralatan tahan lama adalah digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama. Peralatan dan bahan perpustakaan untuk kelompok bahan habis pakai biasanya secara rutin diadakan setahun sekali. Pengadaan bahan tersebut pada umumnya dilakukan secara bersama atau secara bertahap. d) Peralatan elektronik dan pandang dengar Perpustakaan sekolah mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini yang berbasis informasi, maka perpustakaan sekolah harus menyediakan akses ke semua

22 peralatan elektronik, komputer, dan pandang dengar. Peralatan tersebut meliputi : (1) Komputer dengan akses internet (2) Katalog akses publik yang disesuaikan dengan usia dan tingkat siswa yang berbeda. (3) Tape-recorder (4) Perangkat CD ROM (5) Perangkat video (video players) e) Musik di perpustakaan Salah satu daya tarik perpustakaan untuk menarik siswa adalah menciptakan suasana yang sesuai dengan selera mereka yang biasanya berupa ceria dan penuh warna, musik sebagai salah satunya. Musik tidak bisa dipisahkan dari dunia siswa. Selain sebagai salah satu bentuk ekspresi, ternyata penelitian membuktikan bahwa musik klasik membantu dalam proses belajar. f) Bermain warna di perpustakaan Penggunaan warna di perpustakaan tidak dapat disepelekan. Warna dapat mempengaruhi psikologis pengunjung sehingga merasa nyaman saat berada di perpustakaan, serta selalu ingin datang. Selain itu warna pun dapat mengubah citra negatif perpustakaan selama ini identik dengan gudang buku yang tidak menarik untuk dikunjungi.

23 g) Aroma ruang di perpustakaan Aroma ruangan dapat mempengaruhi suasana hati manusia serta dapat mempengaruhi citra seseorang terhadap ruangan tersebut. h) Otomasi perpustakaan Otomasi perpustakaan adalah proses administratif memakai teknologi informasi atau perangkat lunak seperti sistem informasi menejemen perpustakaan, sehingga semua pekerjaan teknis dapat dilakukan dengan penggunaan komputer. 11. Teknologi Informasi Teknologi informasi yang ada di perpustakaan (Budiasri, 2010 : 1) meliputi kegiatan : a) Pengolahan bahan pustaka b) Layanan sirkulasi c) Keanggotaan d) OPAC e) Koleksi digital f) E-book g) Foto foto h) E-kliping i) Informasi Kedatangan j) Penyediaan warnet k) Ruang Audio Visual l) Pemanfaatan jaringan nirkabel

24 12. Minat Baca 1. Arti Minat Baca Minat baca adalah kecenderungan hati yang tinggi kepada suatu sumber bacaan tertentu (Sutarno, 2001 : 27). 2. Faktor faktor yang menjadi keterbatasan minat dan budaya baca rendah (Sutarno, 2006 : 257) adalah sebagai berikut : (1) Akses informasi dari dan ke perpustakaan Keterbatasan akses informasi dari perpustakaan disebabkan beberapa hal seperti kurangnya sosialisasi dan pemasyarakatan, publikasi melalui brosur, lokasi perpustakaan kurang strategis, dan terbatasnya kegiatan perpustakaan diketahui atau diikuti oleh masyarakat. Keterbatasan informasi ke perpustakaan misalnya tidak adanya papan penunjuk ke perpustakaan di tempat tempat yang strategis. Jalur angkutan umum ke perpustakaan yang belum memadai, tingkat kesibukan kelompok masyarakat semestinya merupakan pelanggan atau konsumen perpustakaan. (2) Tingkat pendidikan masyarakat masih berada di bawah standar. Pengguna perpustakaan adalah mereka yang berkecimpung dengan dunia informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan terkait langsung dengan aktifitas membaca, belajar, informasi, penelitian dan kegiatan yang sejenis, sehingga untuk masyarakat tertentu belum sadar atas kehendak sendiri untuk memanfaatkan perpustakaan.

25 (3) Kondisi sosial ekonominya pada umumnya kurang menguntungkan. Sebagian anggota masyarakat secara kebetulan kondisi sosial ekonominya belum beruntung, maka perhatian untuk membeli atau memiliki buku masih dianggap kurang. Jadi kebiasaan membaca di rumah juga terbatas, karena di rumah sedikit atau bahkan jarang membaca, maka minat untuk ke perpustakaan untuk membaca juga berkurang. Kondisi yang demikian berujung pada suatu kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi belum baik dapat berpengaruh pada minat masyarakat ke perpustakaan. (4) Layanan perpustakaan kepada masyarakat belum merata. Layanan belum merata juga banyak penyebabnya, sementara untuk memperoleh layanan tersebut masyarakat juga harus aktif, misalnya berkunjung ke perpustakaan. (5) Apresiasi dan respon masyarakat masih perlu ditingkatkan. Apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan berkaitan erat dengan kebiasaan membaca, tingkat pendidikan dan kondisi serta lingkungannya. Semua itu belum menunjang, maka dapat berakibat terhadap apresiasi dan respon masyarakat. Sebaliknya jika semua telah disebutkan sudah berjalan baik, maka secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan layanan perpustakaan.

26 3. Faktor faktor mendorong terciptanya minat baca adalah sebagai berikut: (1) Rasa ingin tahu tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi (2) Keadaan lingkungan fisik memadai, dan tersedianya bahan bacaan menarik, berkualitas, dan beragam (3) Keadaan lingkungan sosial lebih kondusif, maksudnya adanya iklim selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca (4) Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual (5) Pinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani (Sutarno, 2006 : 29) 4. Kiat meningkatkan minat baca siswa Siswa dapat meningkatkan minat baca dengan cara sebagai berikut: a) Perkenalkan buku-buku Cara ini dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran maupun pustakawan. Buku diperkenalkan biasanya buku yang baru, menarik dan dapat ditunjukkan secara langsung. b) Pameran buku Pameran buku dapat dilaksanakan dengan bekerjasama dengan toko buku atau penerbit. Pemberian potongan harga, diharapkan siswa tertarik untuk membaca atau membelinya.

27 c) Majalah Dinding Majalah dinding hingga saat ini masih merupakan media sederhana untuk berekspresi dan berkreasi. Majalah dinding dapat menjadi media kelas dan sekolah untuk mempromosikan koleksi-koleksi yang tersedia di perpustakaan. (Yuli, 2008 : 10) C. Penelitian Sebelumnya 1. Judul skripsi : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Penulis : Priskilla Ebenancy E. Napitupulu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berhubungan positif dan signifikan dengan minat baca mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan. Koefisien determinasi adalah sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa 46% minat baca mahasiswa dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi, sedangkan 54% dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 2. Judul skripsi : Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Pekalongan Penulis : Milono

28 Hasil penelitian terdapat pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Pekalongan. Hal ini dibuktikan dengan analisis perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment yaitu hasil rxy adalah sebesar 0.997. Kemudian dikonsultasikan dengan r product moment dengan taraf signifikan 1 % diperoleh nilai 0,330 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai 0,254 ternyata nilai rxy lebih besar dari pada nilai r tabel. Terdapat pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan di SMP 4 Pekalongan terhadap prestasi belajar siswa.