98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas Meningkatkan laba bersih agar nilai dari rasio profitabilitas dapat meningkat. 5.2.2 Berdasarkan Analisis Du Pont, maka saran yang dapat saya sampaikan adalah melakukan efisiensi agar biaya tidak meningkat dan juga melakukan efisiensi dalam aktiva. Aktiva Tetap yang tidak produktif sebaiknya dijual agar tidak menambahkan biaya (beban) pemeliharaan dan penyusutan yang dapat mengurangi laba. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
99 Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Penerbit BPFE, Yogyakarta Basu Swastha DH, Ibnu Sukotjo W. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta Brigham & Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 1 Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta Eugene F. Brigham & Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta Gill and Chatton. 2005. Understanding Financial Statement, alih bahasa Dwi Prabaningtyas, Cetakan ketiga, PPM, Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Keown, J. A., J. D. Martin., J. W. Petty and D. F. Scott, JR. 2002. Financial Management : Principles and Applications, Ninth Edition, alih bahasa Haryandini, Edisi 9, 2004, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Keown, J. A., J. D. Martin., J. W. Petty and D. F. Scott, JR. 2008. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh, 2008, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta Munawir S. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting, Penerbit BPFE, Yogyakarta Cara Perhitungan Analisis Du Pont PT Berlian Laju Tanker Tbk. Periode 2008 2009 4.2.1 Analisis Rasio Marjin Laba Bersih
100 Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih sebagai porsentase dari nilai penjualannya. Rasio ini berguna untuk mengukur efisiensi dari perusahaan dengan melihat pada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan. Rumus Rasio Marjin Laba Bersih adalah sebagai berikut: % Laba Bersih = Laba setelah Pajak x 100% Penjualan Dalam menentukan Marjin Laba Bersih, sumber data didapatkan melalui Laporan Rugi Laba perusahaan. Langkah yang dapat dilakukan dalam menentukan Net Profit Margin, yaitu dengan mengetahui Laba Bersih Setelah Pajak dan langkah-langkah dapat diketahui sebagai berikut: a. Menentukan total beban dan biaya PT Berlian Laju Tanker Tbk. yang meliputi antara lain: Total Beban dan Biaya PT Berlian Laju Tanker Tbk.
101 Beban Langsung 4,762,118,000,000 DES 2009 485.512.000 Beban Umum dan Administrasi 351,819,000,000 32.927.000 Penghasilan (Beban) Lain-Lain (324,103,000,000) (384.822.000) Beban Pajak (9,849,000,000) (961.0000) Total Beban 1,868,507,711,493 2,882,791,135,554 2008-2009, diolah dan Biaya Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun b. Setelah diketahui Total Beban dan Biaya, maka selanjutnya adalah mengurangi Pendapatan Usaha (Penjualan) dan Total Biaya dan Beban tersebut yang perhitungannya adalah sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak PT Berlian Laju Tanker Tbk.
102 DES 2009 Pendapatan Usaha 7,005,851,000,000 618,346,000 Total Beban dan Biaya 5,447,889,000,000 904,222,000 Laba Bersih Setelah Pajak 1,557,962,000,000 (284,915,000) Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2008-2009, diolah c. Langkah selanjutnya setelah diketahui Laba Bersih setelah Pajak maka dapat ditentukan % Marjin Laba Bersih sebagai berikut:
103 Marjin Laba Bersih PT Berlian Laju Tanker Tbk. DES 2009 Laba Bersih Setelah Pajak 1,557,962,000,000 (284,915,000) Pendapatan Usaha % Laba Bersih 7,005,851,000,000 22.24% 618,346,000 (46,23%) Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2006-2009, diolah 4.2.2 Analisis Rasio Perputaran Jumlah Aktiva Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue melalui penjualan perusahaan. Sumber dana yang dapat
104 digunakan dalam menentukan perputaran total aktiva komponennya berasal dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dari laporan laba rugi perusahaan pos yang digunakan adalah pendapatan usaha, sedangkan komponen necara adalah total aktiva perusahaan. Untuk perhitungan total aktiva dapat dilihat pada tabel berikut: Jumlah Aktiva PT Berlian Laju Tanker Tbk. DES 2009 Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Total Aktiva 3,541,168,000,000 21,435,156,000,000 24,976,324,000,000 337.510.000 2.160.412.0000 2.497.922.000 Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2008-2009, diolah
105 Setelah diketahui pos-posnya maka ditentukan perputaran total aktiva dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Total Asset Turnover = Pendapatan Usaha (Penjualan) Total Asset Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, hasil perhitungan Rasio Perputaran Jumlah Aktiva sebagai berikut: Perputaran Jumlah Aktiva PT Berlian Laju Tanker Tbk. DES 2009
106 Pendapatan Usaha 7,005,851,000,000 618.346.000 Total Aktiva 24,976,324,000,000 2.497.922.000 Perputaran Jumlah Aktiva 28.45% 24.75% Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2008-2009, diolah 4.2.3 Analisis Hasil Pengembalian atas Jumlah Aktiva (ROA) Dalam menentukan Analisis Hasil Pengembalian atas Jumlah Aktiva, komponen yang digunakan adalah Rasio Marjin Laba Bersih dan Rasio Perputaran Jumlah Aktiva. Setelah diketahui Marjin Laba Bersih dan Perputaran Jumlah Aktiva perusahaan yang pembahasannya telah diuraikan di atas, kemudian kedua komponen tersebut digunakan untuk memperhitungkan Rasio Hasil Pengembalian atas Jumlah Aktiva (ROA) dalam rangkaian sistem Du Pont. Dengan menentukan Rasio Hasil Pengembalian terhadap Jumlah Aktiva perusahaan, maka perusahaan dapat mengetahui efektivitasnya dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ROA / ROI = % Laba Bersih x Total Asset Turnover
107 Perhitungan Rasio Hasil Pengembalian atas Jumlah Aktiva (ROA) sebagai berikut: Hasil Pengembalian atas Aktiva (ROA) PT Berlian Laju Tanker Tbk. % Laba Bersih (%) Perputaran Jumlah Aktiva ROA 22,24% 28.45% 6.24% (46,23%) 24.75% (11.44%) Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2008-2009, diolah 4.2.4 Analisis Hasil Pengembalian atas Ekuitas Hasil akhir dalam rangkaian sistem Analisis Du Pont adalah menentukan analisis rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham (ROE) yang digunakan untuk mengukur efektifitas yang dicapai perusahaan dalam menggunakan modal yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Hasil yang diukur pada nantinya adalah seberapa efektif pihak manajemen
108 perusahaan dalam mengembalikan investasi atas operasi dan tingkat bunga serta jumlah hutang yang digunakan dalam struktur permodalannya. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ROE = ROA / ROI x Equity Multiplier Perhitungan Rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas (ROE) sebagai berikut: Hasil Pengembalian atas Ekuitas (ROE) PT Berlian Laju Tanker Tbk. DES 2009 ROA 6.24% (11.44%) Equity Multiplier 423.40% 404.20% ROE 26.42% (46.24%) Sumber: Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk., tahun 2008-2009, diolah
109