BAB V PENUTUP. Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pencapaian selama periode 2012 sampai 2014 diukur menggunakan 3 jenis rasio : Rasio lancar menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata rasio lancar PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu 1,69 kali dengan standar rata rata industri 2 kali yang artinya kondisi perusahaan tidak baik, karena dibawah rata rata standar. Rasio cepat menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata rasio cepat PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu 0,34 kali dengan standar rata rata industri 1,5 kali yang artinya perusahaan memiliki kondisi yang tidak baik, karena dibawah rata rata industri yang menyebabkan perusahaan harus menjual sediaannya untuk melunasi pembayaran utang lancar. Rasio kas menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata rasio kas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu 41,61%, dengan standar rata rata industri 50%, artinya kondisi rasio kas tidak baik, masih dibawah rata rata industri karena untuk membayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar lainnya. 81

2 82 2. Rasio solvabilitas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pencapaian selama periode 2012 sampai 2014 diukur menggunakan 2 jenis rasio : Rasio hutang atas aktiva menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata-rata rasio hutang atas aktiva PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu 50,02% dengan rata rata industri sebesar 35%, artinya hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik karena diatas rata rata industri sehingga mudah bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Rasio hutang atas modal menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata rasio hutang atas modal PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu 100,35% dengan rata rata industri sebesar 80%, artinya hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak baik karena berada diatas ratarata industri. 3. Rasio aktivitas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pencapaian selama periode 2012 sampai 2014 diukur menggunakan 4 jenis rasio : Total Assets Turn Over (TATO) menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata rata TATO PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 yaitu sebesar 2,7 kali dengan rata rata industri untuk TATO, yaitu 2 kali, artinya kondisi perusahaan baik karena mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif. Fixed Assets Turn Over (FATO) menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata rata FATO PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014

3 83 yaitu baik sebesar 15,25 kali, dengan rata rata industri 5 kali, artinya kondisi perusahaan baik karena mampu memaksimalkan aktiva tetap yang dimiliki. Inventory turn over (ITO) menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata ITO pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 sebesar 4,39 kali, artinya menunjukkan 4,39 kali sediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Apabila rata rata industri untuk ITO adalah 20 kali, berarti kondisi perusahaan tidak baik, karena dibawah rata rata industri. Rata rata umur piutang menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata rata umur piutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 selalu mengalami penurunan setiap tahunnya, artinya kondisi perusahaan baik karena jika rata-rata periode pengumpulan piutang kurang dari 60 hari menunjukkan perusahaan tersebut lebih baik dan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menagih piutang pada saatnya. 4. Rasio profitabilitas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pencapaian selama periode 2012 sampai 2014 diukur menggunakan 5 jenis rasio : Margin laba kotor menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena margin laba kotor PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Magin laba bersih menunjukkan kondisi perusahaan tidak baik, karena rata rata margin laba bersih pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 sebanyak 13,98% dengan rata rata industri sebesar 20%, artinya kondisi perusahaan tidak baik karena masih dibawah rata rata industri.

4 84 Return On Investment (ROI) menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata rata ROI PT. Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun 2012 sampai 2014, Tbk sebesar 50,75% dengan rata rata industrinya sebesar 30%, jadi masih diatas rata rata industri dan kemampuan manajemen untuk pengembalian investasi baik. Return On Equity (ROE) menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena rata-rata ROE PT. Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun 2012 sampai 2014, Tbk sebesar 101,56% dengan rata rata industri untuk ROE adalah 40%, artinya kondisi perusahaan baik karena masih diatas rata rata industri. Operating profit margin (OPM) menunjukkan kondisi perusahaan baik, karena karena OPM PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun 2012 sampai 2014 selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. 5.2 Saran dan Keterbatasan Saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini adalah bagi peneliti selanjutnya, agar memperpanjang rentang waktu pengamatan sehingga peneliti selanjutnya dapat memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan menambah obyek penelitian. Keterbatasan penulis yaitu penulis hanya meneliti pada satu obyek perusahaan saja serta keterbatasan dana dan waktu data laporan keuangan yang diperoleh dari internet yang dilihat melalui website. Tanpa melihat langsung ke lapangan dimana perusahaan itu beroperasi. Karena keterbatasan keterbatasan itu menyebabkan hasil penelitian ini perlu pengkajian yang lebih seksama dimasa mendatang.

5 85 DAFTAR PUSTAKA Arthur Keown J, David Scott F, Jhon Martin D, William Petty J Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat : Jakarta. Bambang, Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE : Yogyakarta. Brealey, Myers, dan Marcus, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1, Penerbit Erlangga : Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja nnual_reports.aspx Ika, Handayani Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Industri Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Halaman 5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat : Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat : Jakarta. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Empat. PT Raja Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. PT Raja Kaunang, Swita Angelina. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Cipta Daya Nusantara Manado. Jurnal EMBA Volume 1 Nomor 4 Halaman 1993

6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado. Mahsun, Mohamad, Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. BPFE : Yogyakarta. Maith, Hendry A Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal EMBA 619 Volume 1 Nomor 3 Halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado. Munawir Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga belas. Liberty : Yogyakarta. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Liberty : Yogyakarta. Natan, Fredrik Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra International, Tbk. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 3 Tahun 1 September-Desember Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Pongoh, Marsel Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resources, Tbk. Jurnal EMBA Volume 1 Nomor 3 Halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE : Yogyakarta. Sadeli, Lili.M, Dasar-Dasar Akuntansi, PT. Bumi Aksara : Jakarta. Sawir, Agnes Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Sawir, Agnes, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Simamora,Henry Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. UPPAMPYKPN : Yogyakarta. Subramanyam, John J.Wild Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesepuluh McGraw-Hill, New York. Suharto Metodologi Research Variabel Penelitian dan Variabel Operasional. tersedia di

7 87 Sutrisno Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. EKONISIA : Yogyakarta. Syamsuddin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta. Warsono Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Bayu Media Publishing : Malang.

8 LAMPIRAN - LAMPIRAN 88