STUDI PERENCANAAN TRANSPORTASI DARAT KABUPATEN KOTIM. IWAN HERMAWAN Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

DAFTAR PUSTAKA. Kusbiantoro, BS, dkk Kumpulan Materi Kuliah Perencanaan Transportasi. Departemen Teknik Planologi ITB.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Pengaruh Keberadaan Apartemen Terhadap Kinerja Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

PENGANTAR TRANSPORTASI

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

PENGARUH PERGERAKAN ANGKUTAN UMUM TERHADAP KELANCARAN ARUS LALU LINTAS (Studi Kasus : Ruas Jalan Rusli Romli Kota Pangkalpinang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

Tugas Akhir. Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik. Disusun Oleh; FITRA WAHYUZAN

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

ANALISA TRIP DISTRIBUTION DAN TRIP ASSIGNMENT PADA JALAN ARTERI RELOKASI PORONG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

ANALISA HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALU LINTAS DAN PRESENTASE PENGGUNAAN LAHAN PADA RUAS JALAN A. A. MARAMIS KOTA MANADO

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN PAHLAWAN KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

Rekayasa Pergerakan Lalulintas Di Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo (Lokasi: Jalan Siwalankerto Surabaya)

ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

PENGARUH BANGKITAN PERJALANAN PASAR BLAHKIUH TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA BLAHKIUH KABUPATEN BADUNG

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000)

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

ANALISIS PEMBEBANAN JARINGAN JALAN (TRIP ASSIGNMENT) PADA KORIDOR MALANG-SURABAYA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan framework penyusunan laporan secara keseluruhan. Bab ini

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PERSIMPANGAN SEPANJANG Jl. A. YANI SISI BARAT AKIBAT PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN. (Studi Kasus Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang, NTT) Laporan Tugas Akhir

Langkah Perhitungan PERHITUNGAN KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN BERDASARKAN MKJI Analisa Kondisi Ruas Jalan. Materi Kuliah Teknik Lalu Lintas

ANALISA ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT KEMACETAN PASAR DI KECAMATAN BLEGA -BANGKALAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB II LANDASAN TEORI. permukaan air, terkecuali jalan kereta, jalan lori, dan jalan kabel. (UU No. 38

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN HR. MUHAMMAD DENGAN METODE PENDEKATAN NON LINEAR

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada kondisi asli atau eksisting dilapangan : rerata = 28 km/jam termasuk tingkat pelayanan D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

Transkripsi:

STUDI PERENCANAAN TRANSPORTASI DARAT KABUPATEN KOTIM IWAN HERMAWAN Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya IAN SUNARYA Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya ABSTRAK Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat disuatu wilayah, yang sangat menunjang segala aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor terutama sektor ekonomi. Untuk daerah kabupaten, jaringan transportasi darat yang bisa melayani aktivitas masyarakat masih sangat kurang, khususnya jaringan transportasi jalan raya. Hal ini merupakan permasalahan yang penting untuk dikaji dan hasilnya dapat direalisasikan dalam suatu perencanaan, yaitu untuk mengetahui pola perjalanan kendaraan penumpang dan barang dalam 6 tahun kedepan (2012-2017) dan untuk mengetahui model distribusi pergerakan melalui jaringan transportasi jalan raya di empat kecamatan Kabupaten Kotim dengan menggunakan metode Furness. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut, yaitu mengidentifikasi dan membuat suatu rumusan masalah, menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan data, baik sekunder maupun primer dengan melakukan survei lalu lintas dilapangan, dan selanjutnya merekap data sebaran pergerakan di 4 zona tersebut, yaitu kecamatan Baamang, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean, dan selanjutnya dianalisa pertumbuhan pergerakannya dengan metode Furness. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah pergerakan penumpang dan barang di kabupaten Kotim menginformasikan bahwa terjadi pergerakan penumpang dan barang yang cukup besar, khususnya pada kecamatan Baamang menuju kecamatan kota Besi yaitu 491 smp/jam. Dan menurut prediksi pada tahun 2017, dengan metode Furness dapat disimpulkan bahwa pada ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Kota Besi dan Cempaga LHR yang terjadi sangat menurun yaitu 166 smp/jam, dan untuk ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Cempa dan Kota Besi hanya 51 smp/jam. Kata Kunci: Transportasi Darat, Distribusi pergerakan, Faktor pertumbuhan metodefurness 38

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat akan jasa transprtasi, baik sarana berupa alat angkut transportasi maupun prasarananya berupa jarigan jalan. Penyediaan akan transportasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat disuatu wilayah, yang sangat menunjang segala aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor terutama sektor ekonomi. Untuk daerah kabupaten, sering kita temui bahwa jaringan transportasi darat yang bisa melayani aktivitas masyarakat tersebut masih sangat kurang, khususnya jaringan transportasi jalan raya. Hal ini juga merupakan suatu permasalahan tersendiri bagi kabupaten Kotim, dimana untuk memberikan solusi yang baik bagi perkembangan transportasi beberapa tahun kedepan khususnya pelayanan akan jaringan transportasi perlu adanya suatu data tentang jumlah lalu lintas, pertumbuhannya serta pola sebarannya. Hal ini merupakan permasalahan yang penting untuk dikaji dan hasilnya dapat direalisasikan dalam suatu perencanaan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pola perjalanan kendaraan penumpang dan barang 6 tahun kedepan, yaiutu tahun 2012-2017 di 4 Kecamatan di Kabupaten Kotim. 2. Untuk mengetahui model distribusi pergerakan melalui jaringan transportasi jalan raya di empat kecamatan kabupaten Kotim dengan menggunakan metode Furness. BATASAN MASALAH Batasan masalah yang diambil penulisan pada penyusunan skripsi ini sebagai berikut: 1. Studi dilaksanakan di 4 Kecmatan Baamang, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean. 2. Objek studi adalah perencanaan jaringan transportasi darat, model faktor pertumbuhan distribusi sebaran yang digunakan adalah metode Furness. 3. Data lalu lintas yang digunakan adalah berdasarkan hasil survei lalu lintas di ruasruas jalan yang menghubungkan 4 Kecamatan tersebut. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan ada dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisa data. Metode pengumpulan data dilakukan untuk menunjang penelitan ini, yaitu berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait berupa peta wilayah penelitian, peta jaringan jalan, geometrik jalan dan data jumlah penduduk di kabupaten Kotim. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan melakukan survei pengamatan dan perhitungan volume lalu lintas penumpang dan barang diruasruas jalan yang menghubungkan 4 kecamatan tersebut. Metode analisa data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Melakukan pengumpulan data, baik data sekunder maupun data primer dengan melakukan survei lapangan berupa pengamatan dan perhitungan jumlah lalu lintas yang melewati ruas-ruas jalan yang di teliti. 39

2. Merekap data hasil survei lalu lintas, berupa data volume lalu lintas dalam kendaraan/jam yang selanjutnya dibuat dalam bentuk smp/jam, kemudian dituangkan ke dalam bentuk data matrik asal tujuan (MAT). 3. Untuk memprediksi jumlah volume lalu lintas pada tahun 2012-2017, digunakan faktor pertumbuhan distribusi pergerakan, yaitu metode Furness, sehingga didapat volume (Q) lalu lintas ditahun 20017 dalam smp/jam. 4. Dari hasil analisa geometrik dan pengamatan dilapangan, didapat kapasitas (C) masingmasing ruas jalan, sehingga dapat dihitung Derajat kejenuhan (Ds) untuk masing-masing ruas jalan tersebut dengan perbandingan volume (Q) dan kapasitas (C). 5. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat suatu kesimpulan untuk mengambil kebijakan atau perencanaan selanjutnya. 6. Selesai Diagram Alir Tahapan Penelitian gambaran keterkaitan antar transportasi dan pengembangan wilayah. Analisa permintaan dalam paparan ini dibagi dalam dua bagian yaitu analis asal tujuan perjalanan saat ini dan prediksi pola perjalanan. Tabel 1. Jumlah pergerakan kendaraan penumpang dan barang antar kecamatan (smp/jam) pada tahun 2012 1 2 3 4 1 0 491 0 0 2 374 0 349 0 3 0 296 0 357 4 0 0 228 0 1. Kecamatan Baamang 2. Kecamatan Kota Besi 3. Kecamatan Cempaga 4. Kecamatan Parenggean Dari data di atas dapat di informasikan bahwa pergerakan penumpang dan barang relatif cukup besarsehingga dapat diartikan bahwa pengguna sarana dan prasarana jalan juga cukup besar. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Permintaan Survei asal dan tujuan perjalanan (OD) dilakukan untuk menganalisa permintaan pergerakan penumpang dan barang antar kecamatan. Hal ini sekaligus memberikan Prediksi Pola Perjalanan Untuk mengetahui informasi jumlah pergerakan kendaraan penumpang dan barang beberapa tahun kedepan, perlu dilakukan prediksi berdasarkan persentase pertumbuhan penduduk pertahun. Prediksi ini bermanfaat untuk merencanakan fasilitas yang harus disediakan sebagai upaya mengantisipasi perkembangan. Pada penelitian ini direncanakan untuk prediksi 6 tahun kedepan (sampai tahun 2017). 40

Dalam peramalan distribusi lalu lintas pada masa yang akan datang dilakukan pembuatan rencana pertumbuhan dan asal tujuan perjalanan yang diestimasi dengan menggunakan metode tripproporsional approach dengan mengadopsi metode Furness sebagai berikut : 1. Kecamatan Baamang 2. Kecamatan Kota Besi 3. Kecamatan Cempaga 4. Kecamatan Parenggean Perhitungan Volume Lalu Lintas Tahun 2017. 1. Pergerakan pada masa mendatang Pergerakan pada masa sekarang. Tingkat pertumbuhan Tabel 2. Faktor Pertumbuhan Tahun 2013-2017 Kecama 2013 2014 2015 2016 2017 tan 1 1,07 1 1,066 1,062 1,059 1,05 5 2 0,94 34 0,940 0,936 0,932 0,92 7 3 1,00 64 1,006 35 1,006 31 1,006 27 1,06 24 4 1,08 14 1,075 3 1,070 1,065 4 1,06 14 Tabel 1. Jumlah pergerakan kendaraan penumpang dan barang antar kecamatan (smp/jam) pada tahun 2017 1 2 3 4 1 0 540 0 0 2 477 0 167 0 3 0 52 0 508 4 0 0 400 0 2. 3. Perhitungan Kapasitas (C) Untuk ruas jalan luar kota perhitungan kapasitas (C) dihitung degan rumus : C = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas Dasar (smp/jam) Fcw = Faktor lebar jalan Fcsp = Faktor pemisah arah Fcsf = Faktor hambatan samping Jalan 2 lajur 2 arah tidak dipisah median, Co = 3100 smp/jam Lebar jalan 5 meter, Fcw = 0,69 Hambatan samping disepanjang sisi jalan rata-rata sangat rendah (VL), lebar bahu jalan 1,5 meter, Fcsf = 1 Penyesuai arah Baamang-Kota Besi= 53:47, Fcsp = 0,982 Penyesuai arah Kota Besi-Cepaga = 76 : 24, Fcsp = 0,844 Penyesuai arah Cempaga-Parenggean = 56 : 44, Fcsp = 0,964 Kecamatan Co Fcw Fcsp Fcsf C Baamang- 3100 0,69 0,982 1 2100 41

K.Besi K.Besi- 3100 0,69 0,844 1 1805 Cempaga Cempaga- Parenggean 3100 0,69 0,964 1 2061 Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Derajat jenuh adalah perbandingan dari volume lalu lintas terhadap kapasitasnya. Untuk ruas jalan kota, perhitungan Derajat kejenuhan dihitung dengan rumus : DS = Degree of Saturated (Derajat kejenuhan) Q = Volume lalu lintas (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam) Kecamatan Q C DS Baamang - Kota Besi 1017 2100 0,484 2. Dan menurut prediksi pada tahun 2017, dengan metode Furness dapat disimpulkan bahwa pada ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Kota Besi dan Cempaga LHR yang terjadi sangat menurun yaitu 166 smp/jam, dan untuk ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Cempa dan Kota Besi hanya 51 smp/jam. SARAN 1. Pengembangan sistem transportasi darat dimasa yang akan datang sangat penting sebagai penghubung transportasi lainnya. 2. Penetapan prioritas pembangunan dan pengembangan jaringan jalan perlu dilakukan pentahapan dan strategi yang profesional agar alokasi pembiayaan pembangunan lebih merata dan tidak tersedot untuk daerah-daerah tertentu saja. 3. Pembangunan dan pengembangan jaringan jalan harus disertai juga dengan pembangunan sarana pendukung utama. Kota Besi Cempaga Cempaga Parenggean 219 1805 0,121 908 2061 0,440 DAFTAR PUSTAKA Badan Pembagunan Daerah, 2012, Kabupaten Kotawaringin Timur. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah pergerakan penumpang dan barang di kabupaten Kotim menginformasikan bahwa terjadi pergerakan penumpang dan barang yang cukup besar, khususnya pada kecamatan Baamang menuju kecamatan kota Besi yaitu 491 smp/jam. Bruton, 1985, Perencanaan Transportasi Badan Pusat Statistik, 2012, Kotawaringin Timur Dinas Pekerjaan Umum, 2012, Kabupaten Kotawaringin Timur Kusbiantoro, 1997, Peranan Transportasi Dalam Pengembangan Wilayah 42

Morlok, EK, 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta Manhein, ML, 1997, Fundamentals of Transportation System Analysis, Volume I, Basic Consept, The MIT Press, Cambridge Marsono, 2001, Tentang Perencanaan Transportasi Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan Transportasi dan Pemodelan Transportasi, Penerbit IT, Bandung. 43