MEMAHAMI AMDAL Edisi 2 oleh Mursid Raharjo Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memper banyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 978-602-262-194-2 Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur di panjatkan kehadirat Allh swt, yang telah memberikan rachmat dan hidayah- Nya sehingga penyusunan buku Memahami AMDAL Edisi 2 dapat diselesaikan dengan baik. Pada edisi Pertama telah tersebar luas di seluruh Indonesia, tidak kurang dari 1500 buku dimanfaatkan oleh pengguna. Revisi pada edisi pertama dilakukan berkait dengan beberapa regulasi yang telah banyak mengalami perubahan, sehingga harus dilakukan penyesuaian. Penambah an pada buku edisi revisi ini adalah: 1. Penyesuaian dengan regulasi baru berupa Undang-Undang No 32 Tahun 2009, dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri pendukungnya. 2. Penambahan Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) 3. Penambahan bab tentang penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). 4. Lampiran UUPPLH No 32 Tahun 2009 Buku Memahami AMDAL berisi tentang perpaduan antara kajian teori tentang Ilmu Ekologi dan Lingkungan, Manajemen Lingkungan, Peraturan Perundang-Undangan Tentang Kajian Kelayakan Lingkungan dan Penerapan dalam Kajian Lingkungan di lapangan dalam kegiatan pembangunan. Buku ini di samping berisi tentang pendekatan teori, pada bagian akhir juga dilengkapi dengan butir-butir pertanyaan tentang memahami AMDAL dan lampiran lampiran tentang Regulasi di Bidang AMDAL. Secara terperinci buku Memahami AMDAL ini berisi bahasan tentang: 1. Perkembangan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Pendekatan Ekologi sebagai Dasar dalam kajian AMDAL 3. Kajian Lingkungan
vi Memahami AMDAL 4. RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Ijin Lingkungan Hidup 5. Ruang Lingkup Kajian AMDAL 6. Penyusunan Dokumen AMDAL dan UKL-UPL dan Izin Lingkungan Hidup 7. Metode-Metode Dalam Kajian AMDAL 8. Perhitungan Kerusakan Lingkungan 9. Tiga-Puluh Lima Butir Memahami AMDAL 10. Lampiran-Lampiran Semoga hasil karya ini mampu memberikan bantuan dalam memahami AMDAL sebagai pengendali pengelolaan lingkungan. Semarang, Pebruari 2014 Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PERKEMBANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 1 A. Sejarah Pengelolaan Lingkungan Hidup Dunia 1 B. Sejarah Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 8 C. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan AMDAL 10 D. AMDAL dan Pembangunan 12 E. Konsep Pembangunan Berkelanjutan 14 F. Kasus Kegagalan Pengelolaan Lingkungan 15 BAB 2 PENDEKATAN EKOLOGI SEBAGAI DASAR KANJIAN AMDAL 17 BAB 3 A. Ekologi dan Lingkungan 17 B. Ekosistem 19 C. Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan 21 D. Ekologi Sebagai Dasar Kajian AMDAL 22 E. Pemahaman Manajemen Lingkungan 22 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) 25 A. Permasalahan Tata Ruang dan Lingkungan 25 B. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 28 C. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) 36 BAB 4 KAJIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN 45 A. Bentuk Kajian Lingkungan 45 B. Tahapan Kajian Lingkungan 53 C. Pelingkupan Dalam AMDAL 55 v vii
viii Memahami AMDAL BAB 5 ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) 63 A. Pemahaman Umum 63 B. Pengertian AMDAL 64 C. Komisi AMDAL 67 D. Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL 70 E. Ruang Lingkup Penyusunan Dokumen AMDAL 70 F. Penyusun AMDAL 73 BAB 6 PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL DAN UKL-UPL 75 A. Kerangka Acuan Andal (KA-ANDAL) 76 B. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) 87 C. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) 98 D. Izin Lingkungan 110 E. Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) 111 F. Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) 119 BAB 7 METODE-METODE DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL 121 A. Metode Studi 121 B. Metode Penyusunan Kerangka Acuan Kerja 122 C. Metode Penyusunan Dokumen ANDAL 127 D. Contoh Melakukan Evaluasi Dampak Penting 150 BAB 8 PERHITUNGAN NILAI KERUSAKAN LINGKUNGAN 157 A. Pemahaman Umum 157 B. Dampak Kerusakan Akibat Pencemaran Lingkungan 157 C. Metode Perhitungan Dampak Kerusakan Lingkungan 158 D. Besarnya Denda Bagi Perusak Lingkungan Sesuai UU No 32 Tahun 2009 159 E. Contoh Kasus Perhitungan Kerusakan Lingkungan 160 BAB 9 MEMAHAMI AMDAL MELALUI TIGA PULUH LIMA BUTIR PERTANYAAN 163 DAFTAR PUSTAKA 167 LAMPIRAN: UU No. 23 Tahun 1997 169 UU No. 32 Tahun 2009 189 -oo0oo-
B A B 1 PERKEMBANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP A. SEJARAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DUNIA Perhatian terhadap masalah lingkungan hidup dimulai di kalangan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada waktu diadakan peninjauan terhadap hasil gerakan Dasawarsa Pembangunan (PD)-1, pada dekade 1960-1970, untuk merumuskan strategi Dasawarsa Pembangunan Dunia ke 2 (1970-1980). Laporan Sekreatris Jendral PBB yang diajukan dalam sidang umum PBB, dan disahkan dengan resolusi PBB No 2581 (XXIV) tanggal 15 Deseber 1969. Dalam resolosi tersebut diputuskan untuk membentuk Panitia Persiapan yang bersama sekjen PBB untuk menarik perhatian dunia dalam masalah-masalah lingkungan. Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia (United Nation Conference on Human Environment) diselenggarakan di Stockholm Swedia pada tanggal 5-16 Juni 1972. Hasil perumusan tersebut adalah: 1) Deklarasi tentang Lingkungan Hidup Manusia 2) Rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia, terdiri dari 109 rekomendasi 3) Rekomendasi tentang kelembagaan dan keuangan yang menunjang pelaksanaan antara lain: i) Dewan Pengurus (UN Environmental Program, UNEP) ii) Sekretariat iii) Dana Lingkungan Hidup iv) Badan Koordinasi Lingkungan Hidup 4) Menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Perkembangan selanjutnya Komisi PBB membentuk World Commission on Environmental and Development (WCED), yang diketuai oleh Gro Harlem Brundtland, pada tahun 1983, dengan anggota terdiri dari berberapa negara, termasuk Indonesia (Prof.Dr.Emil Salim). Hasil kerja dari WCED yang tercacat sampai saat ini dan digunakan sebagai tonggak dalam pengelolaan lingkungan adalah
2 Memahami AMDAL Our Common Future ( Hari Depan Kita Bersama). WCED mendekati masalah lingkungan dan pembangunan dengan sudut pandang sebagai berikut: 1) Ketergantungan (Interdependency) Masalah polusi, penggunaan bahan kimia, kerusakan sumber plasma nutfah, pertumbuhan kota, konservasi sumberdaya alam, tidak mengenal batas negara. Mengingat permasalahan saling tergantungan maka pendekatan harus dilakuakn lintas sektor antar negara. 2) Berkelanjutan (sustainability) Sumberdaya alam sebagai sumber bahan baku kegiatan industri, perdagangan, perikanan, energi, harus dipertimbangkan untuk generasi yang akan datang. 3) Pemaraan (Equity) Desakan kemiskinan bisa mengakibatkan eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, sehingga perlu dilakukan pengaturan untuk pemerataan. 4) Sekurity dan Resiko Lingkungan Perlombaan senjata dan pembangunan tanpa memperhitungkan dampak negatip kepada lingkungan turut memperbesar resiko lingkungan. Segi ini perlu ditanggapi dalam pembangunan berwawasan lingkungan. 5) Pendidikan dan Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi berwawasan lingkungan dibutuhkan untuk ditingkatkan di berbagai tingkat pendidikan dan lapisan masyarakat. 6) Kerjasama Internasional Pola kerjasama internasional dipengaruhi oleh pendekatan pengembangan sektoral. Pertimbangan lingkungan kurang diperhitungkan. Pada Dasa Warsa Pembangunan Dunia 4 (1990-2000), pada tingkat dunia keprihatinan tentang perubahan lingkungan pada tingkat global semakin tinggi. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada skala lokal tapi sudah melintas pada wilayah lain. Fenomena hujan asam, efek gas rumah kaca dan akibat lain dari perubahan lingkungan menjadi bahan pertimbangan yang serius bagi komisi PBB tentang pembangunan dan lingkungan. Pada Tahun 1992 United Nation Conference on Environmental and Development mengagendakan Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio De Jenairo, Brasilia, yang diprakarsai oleh PBB mulai tanggal 3 sampai 14 Juni 1992. KTT ini merupakan peringatan ke 20 Konferensi Stocholm 1972. Hasil deklarasi tersebut antara lain: a) The Rio de Janeiro Declaration on Environmental and Development, menggariskan 27 prinsip fundamental tentang lingkungan dan pembangunan. b) Konsensur internasional tentang prinsip-prinsip pengelolaan kehutanan, yang mencakup aspek konservasi sumberdaya alam hayati. c) Agenda 21, merupakan kesepakatan kerangka kerja dunia internasional yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan pada abad 21. Agenda tersebut mencakup 31 Bab dibagi dalam 21 bagian.