e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
Peran Kepemimpinan Peran Pemimpin yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Servant (Pelayanan). Memberikan pelayanan kepada anak buah untuk mencapai kebahagiaan dan membimbing mereka untuk menuju suatu kebaikan. 2. Guardian (Penjaga). Menjaga komunitas Islam dari tirani dan tekanan.
Sedangkan Covey Membagi peran kepemimpinan menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Pathfinding (pencarian alur); Peran untuk menentukan visi dan misi yang pasti. 2. Aligning (Penyelaras); Peran untuk memastikan bahwa struktur, sistem, dan proses operasional organisasi memberikan dukungan pada pencapaian visi dan misi. 3. Empowering (pemberdaya); Peran untuk menggerakkan semangat dalam diri orang-orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan, dan kreativitas laten untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsipprinsip yang disepakati.
Agar Kepemimpinan tersebut dapat berperan perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini : 1. Bahwa yang menjadi dasar utama adalah efektivitas kepemimpinan seseorang bukan pengangkatan atau penunjukkannya selaku kepala akan tetapi penerimaan orang lain akan kepemimpinan yang bersangkutan. 2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang. 3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk membaca situasi. 4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui proses pertumbuhan dan perkembangan. 5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Peran Kepemimpinan dalam mengambil keputusan Teori Keputusan adalah merupakan metodologi untuk menstruturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, di sini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif. Pengambilan Keputusan adalah proses mental di mana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah
1.Proses Pengambilan Keputusan a. Identifikasi masalah b. Mendefinisikan masalah c. Memformulasikan dan mengembangkan alternatif d. Implementasi keputusan e. Evaluasi keputusan
2.Gaya Pengambilan Keputusan Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi, adalah : Cara berpikir a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan Toleransi terhadap ambiguitas a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
Gambar 5.1 Cara berpikir Tinggi Toleransi Ambiguitas Analitis Direktif Konseptual Behavioral Rendah
Kombinasi dari kedua dimensi tersebut menghasilkan Gaya Pengambilan Keputusan : Direktif Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek Analitis Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru Konseptual Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah Behavioral Mencoba menghindari konflik dan perumpamaan
Peran Pemimpin dalam mengendalikan Konflik 1. Pengertian Konflik Konflik Pada hakikatnya adalah segala sesuatu interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih. Konflik Organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan.
2. Komponen Konflik a) Interest (Kepentingan) Sesuatu yang memotivasi orang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. b) Emotion (Emosi) Sering diwujudkan melalui perasaan yang menyertai sebagian besar interaksi manusia seperti marah, kebencian, takut, penolakan. b) Values (Nilai) Komponen konflik yang paling susah dipecahkan, karena nilai itu merupakan hal yang tidak bisa diraba dan dinyatakan secara nyata.
3. Sumber Konflik a) Biososial b) Kepribadian dan Interaksi b) Struktural d) Budaya dan Ideologi e) Konvergensi (gabungan)
4. Proses pengendalian Konflik Persepsi Tentang Konplik Intervensi / Penangganan Persepsi Tentang Konplik Realisasi Pemilihan Strategi dan Implementasinya Penghindaran Evaluasi Dampak
5. Cara-cara mengendalikan Konflik a) Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang posisi-posisi penting yang diinginkan. b) Cara lain yang ingin ditempuh untuk mengatasi konflik ialah dengan meminta satu pihak menempatkan diri pada posisi orang lain. c) Kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok.
6. Gaya-gaya pengendalian Konflik Tegas Kompetisi Kolaborasi Kompromi Tidak Tegas Menghindar Akomodasi TidakKooperatif Kooperatif
Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat. PERFORMANCE RESULT Kurva bentuk dasar Tim Problem Solting Mutua ACCOUNTABILITY Function Interpersonal Small of Number People Individual Spesific Goal Common Approach Meaningful Purposes COLECTIVE WORK PRODUCT PERSONAL GROWTH
Tujuan utama membangun Tim adalah untuk membangun unit kerja yang solider yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang kuat. 1. Proses Pembentukan a. Menanamkan pada kepentingan bersama b. Menggunakan seremoni dan ritual-ritual c. Menggunakan simbol-simbol untuk mengenbangkan identifikasi dengan unit kerja d. Mendorong dan memudahkan interaksi sosial yang memuaskan e. Mengadakan pertemuan-pertemuan membangun tim f. Menggunkan konsultan bila diperlukan
2. Anggota Tim a. Mengerti tujuan yang baik b. Memiliki rasa saling ketergantungan dan saling memiliki c. Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim d. Dapat bekerja secara terbuka e. Dapat mengepresikan gagasan, opini, dan ketidaksepakatan f. Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain g. Mengembangkan keterampilan dan menerapkan pada pekerjaan h. Berpartisipasi dalam keputusan tim
3. Studi Kepemimpinan dalam tim a. Menekankan sebagai sebuah tim b. Bertindak sebagai tim c. Pengakuan terhadap tim 4. Peranan Kepemimpinan dalam tim a. Memperlihatkan gaya pribadi b. Proaktif dalam sebagian hubungan c. Mengilhami kerja d. Memberikan dukungan timbal balik e. Membuat orang terlibat dan terikat
f. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi g. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif h. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja i. Mengakui prestasi anggota tim j. Berusaha mempertahankan komitmen k. Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim