BAB I PENDAHULUAN. adalah hak dasar bagi setiap warga Negara, dan Negara bertanggungjawab untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja diperdesaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Computer Based Decision Support System) saat ini berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat di dunia tidak terkecuali di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TESIS ANALIS WIDYA SISILIA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. kini, perkembangan teknologi semakin tinggi dengan ditemukannya suatu sistem

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Decision Support System for Scholarship Selection Using Bayes Theorem and Dempster-Shafer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dokter dan sistem pengobatan yang dinilai tidak terorganisasi. Nila F.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dirumuskan bahwa fakir miskin dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya probabilitas klasik (classical probability), probabilitas

BAB I PENDAHULUAN. menaruh harapan besar terhadap pendidikan demi perkembangan masa depan bangsa ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan manusia. aspek waktu karena data dapat diakses secara instan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktifitas keilmuan sosial (Ishak, 2008). Perpustakaan merupakan bagian

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mengandalkan teknologi informasi dalam proses bisnisnya. Oleh

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

sehingga siswa perlu mengembangkan kemampuan penalarannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan berperan penting dalam memajukan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teknologi Internet telah mengubah wajah komunikasi dunia yang sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pihak FMPIA Universitas Sumatera Utara. Beasiswa yang

STMIK AMIKOM PURWOKERTO. Pemodelan Keputusan ABDUL AZIS, M.KOM

BAB I PENDAHULUAN. (PT BHMN), dan kemudian disusul dengan 3 (tiga) Perguruan Tinggi Negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai anak dan pada tahun 2012 meningkat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. CRM pada suatu perusahaan sangat penting untuk menarik minat pelanggan, serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemakaian teknologi informasi sebagai sarana untuk memperoleh informasi sangat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA ID3

Jl. RE. Martadinata No. 272A, Indihiang, Kota Tasikmalaya 1), 2),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

PMDSU Lesson Learnt 1

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah tingkat Pertama (SMP) adalah jenjang kedua dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk spiritual, makhluk individu, dan makhluk sosial. Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 5

BAB I PENDAHULUAN. yang mahal karena dapat menggunakan teknologi yang bersifat open source.

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK

III. METODE PENELITIAN HUKUM. menganalisisnya. Untuk itu, diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta

BAB 1 PENDAHULUAN. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, seorang siswa dihadapkan

Kata Pengantar. Jakarta, 6 Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad NIP:

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Dalam upaya menuju

PARADIGMA SALAH TENTANG PT-BHMN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. serta digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama. Pengelolaan

@YndAgs03 PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM INSENTIF HIBAH PASCASARJANA UNSYIAH TAHUN 2014

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

INFORMASI PENDAFTARAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2007/2008

PROGRAM BANTUAN KULIAH SISWA MISKIN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

PENDAHULUAN. bangsa agar salah satu tujuan Negara Indonesia tercapai. Berdasarkan visi dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) suatu jenjang pendidikan formal. Berperan serta dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan menafsirkan solusi dari permasalahan yang ada. Tanpa

PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengenalan pola adalah komponen esensial dalam kecerdasan buatan dan computer

STATUS AKREDITASI. dibaptis secara Katolik. dan Bahasa Bimbingan dan Konseling Berakreditasi IPA, IPS, Bahasa, SMK Pendidikan Guru SD Berakreditasi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa adalah keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu faktor yang mendukung sumber daya tersebut adalah pendidikan formal. Kualitas kemampuan intelektual serta cara berfikir seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah dilaluinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, tentu akan semakin tinggi kemampuan berpikirnya. Melalui dunia pendidikan diharapkan kemampuan berpikir dan kecerdasan seseorang dapat dikembangkan agar mampu memanfaatkan dan mengolah sumber daya yang tersedia. Dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar bagi setiap warga Negara, dan Negara bertanggungjawab untuk menyelenggarakannya. Namun hingga akhir 2010, jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki kemampuan mengenal dan membaca tulisan mencapai sekitar 8,3 juta jiwa, atau sekitar 5% dari jumlah penduduk Indonesia (Kompasiana.com, 8 September 2011). Dan dari data yang dirilis UNESCO-PBB pada tahun 2011, dari 31,05 juta siswa Sekolah Dasar (SD) di Indonesia, tercatat sebanyak 527.850 orang atau 1,7% yang putus sekolah setiap tahunnya. Dan dari total jumlah penduduk Indonesia usia kuliah (18-25 Tahun) sebesar 25 juta jiwa, hanya 4,6 juta jiwa yang berkuliah. Jumlah ini hanya meningkat 3.000 orang dari 1

2 tahun sebelumnya yang berjumlah 4,3 juta jiwa. Sementara angka putus kuliah mencapai 150.000 orang setiap tahun (Kompasiana.com, 10 september 2011). Sekarang ini biaya pendidikan semakin tidak terjangkau atau mahal, terutama bagi mereka yang memiliki ekonomi menengah ke bawah. Salah satu jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah perguruan tinggi. Komersialisasi pendidikan tinggi juga terus mengalami peningkatan yang sangat besar. Sejak tahun 1999 pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1999 Tentang Status Perguruan Tinggi Sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang kemudian diberlakukan kepada delapan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka seperti UI, ITB, UGM, UPI, USU, ITS, UNAIR dan UNDIP, yang berdampak pada sangat melonjaknya biaya pendidikan. Hal ini berdampak pula pada rendahnya akses orang miskin di PTN yang pada tahun 2011 hanya sebesar 4,19%, sedangkan orang kaya mencapai 32,4%. Angka ini sangat jauh bila dibandingkan dengan tahun 1980 sampai 1990-an yang mana jumlah rakyat miskin yang mengakses PTN mencapai 10% (Kompasiana.com, 10 september 2011). Di setiap perguruan tinggi khususnya universitas banyak sekali program kerja yang ditawarkan bagi mahasiswa, salah satunya adalah program beasiswa. Program ini diadakan untuk membantu meringankan beban mahasiswa selama menjalani masa studinya. Beasiswa yang ditawarkan adalah bagi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang mampu. Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang menyediakan program beasiswa bagi

3 mahasiswa yang berprestasi baik dan mahasiswa yang berekonomi menengah ke bawah. Seleksi beasiswa di UNWIRA masih mengalami kendala pada proses pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa mana saja yang berhak mendapatkan beasiswa karena proses penilaiannya tidak selalu diputuskan berdasarkan perhitungan yang pasti tetapi kebijakan dari pembuat keputusan yang akhirnya menentukan penerima beasiswa. Hal ini dikarenakan belum ada sebuah aplikasi dengan metode yang objektif untuk memutuskan dengan cepat dan tepat, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh universitas. Adanya kriteria yang banyak menyebabkan para pengambil keputusan membutuhkan sebuah tools yang membantu dalam mengambil keputusan yang tepat. Untuk menjalankan proses penilaian dengan banyak kriteria, maka diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan serta mengurangi subyektivitas dalam proses pengambilan keputusan (Turban,2005). Ketika keputusan yang akan diambil bersifat kompleks dengan resiko yang besar seperti perumusan kebijakan, pengambilan keputusan memerlukan alat bantu analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan terstruktur/konsisten (Gao, et.al, 2011). Salah satu alat analisis tersebut berupa decision making model (model pembuat keputusan) yang memungkinkan membuat keputusan untuk masalah yang bersifat kompleks (Torfi, et.al, 2011). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mengembangkan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan untuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa di UNWIRA yang dilakukan secara selektif serta tepat sasaran

4 sesuai dengan jenis beasiswa yang ditawarkan dengan cara menganalisis metode yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang paling tepat dalam proses pengambilan keputusan nantinya. Proses pengambilan keputusan pemberian beasiswa ini akan menggunakan metode Teorema Bayes dan Dempster-Shafer. Teorema Bayes merupakan metode analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions dan plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Kedua metode ini akan dibandingkan hasil akhirnya untuk memberikan solusi yang tepat dalam pengambilan keputusan untuk membantu menentukan siapa saja mahasiswa di UNWIRA yang berhak mendapatkan beasiswa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi yakni: 1. Bagaimana menganalisis dan membandingkan metode penilaian yang akan digunakan yaitu Teorema Bayes dan Dempster-Shafer dalam proses pengambilan keputusan pemberian beasiswa di UNWIRA. 2. Bagaimana menerapkan hasil metode penilaian yang digunakan yaitu Teorema Bayes dan Dempster-Shafer, untuk memberikan solusi yang

5 paling tepat dan sesuai, dengan cara mengembangkan aplikasi sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk membantu dan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan pemberian beasiswa di UNWIRA. 1.3 Batasan Masalah Pada dasarnya permasalahan dalam beasiswa ini cukup luas, tetapi agar sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, maka diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan-batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemberian beasiswa yang ditawarkan dari universitas adalah beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan mahasiswa yang kurang mampu. 2. Menganalisis dan membandingkan kedua metode yaitu Teorema Bayes dan Dempster-Shafer yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan. 3. Studi kasus dilakukan di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. 4. Aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa ini akan diterapkan pada masing-masing program studi di UNWIRA Kupang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Sistem yang akan dibangun ini dapat membantu UNWIRA, dalam hal mengambil keputusan untuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa.

6 2. Penelitian ini digunakan sebagai tugas akhir atau tesis untuk memenuhi syarat kelulusan Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 3. Dapat menjadi referensi untuk bidang penelitian sistem pendukung keputusan. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang dibuat mengenai sistem pendukung keputusan untuk penentuan pemberian beasiswa di UNWIRA dengan membandingkan metode Teorema Bayes dan Dempster-Shafer yang belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. 1.6 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengembangkan aplikasi sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk membantu dan mempermudah proses pengambilan keputusan untuk pemberian beasiswa di UNWIRA dengan cepat. 2. Menggunakan metode Teorema Bayes dan Dempster-Shafer dalam proses pengambilan keputusan untuk memberikan solusi yang paling tepat dan sesuai.

7 1.7 Sistematika Penulisan Laporan ini disusun secara sistematis berdasarkan tata tulis laporan yang telah ditetapkan oleh Program Studi Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan urutan penyajian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Membahas masalah umum tentang penyusunan laporan tesis yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika penulisan laporan tesis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab kedua berisi tinjauan pustaka, dasar teori di dalam tesis yang merupakan penyempurnaan dan perluasan proposal tesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ketiga ini berisikan metodologi yang digunakan dalam penelitian tesis. Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat kerangka penelitian secara sistematis dan terarah. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan terpadu. Pembahasan berisi analisis yang dilakukan terhadap hasil yang diperoleh, ditinjau secara utuh baik secara kualitatif maupun normatif. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem pendukung keputusan penentuan pemberian beasiswa bagi mahasiswa.

8 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan terpadu, implementasi serta pengujian dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab akhir dari serangkaian laporan tesis dengan menarik suatu kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Selain itu juga menyampaikan saran, baik yang berupa kritik dan gagasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.