ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI MTS NEGERI MODEL KOTA JAMBI DISUSUN OLEH MARIATI PANJAITAN EA1D310016 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013
ABSTRAK Judul : Motivasi Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok di MTS Negeri Model Kota Jambi Peneliti Pembimbing : Mariati Panjaitan : Drs.Asradi,M.M Drs.Tumewa pangaribuan,m.pd Penelitian ini dilaksanakan, disebabkan adanya perbedaan cara sudut pandang siswa MTS Negeri Model Kota Jambi dalam kegiatan Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok disekolah. Hal ini dibuktikan, adanya siswa yang kurang menyukai diadakanya layanan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana motivasi, kesiapan, peran guru pembimbing, antara siswa dan sekolah dengan diadakanya layanan bimbingan kelompok tersebut. Penelitian ini dibatasi hanya pada motivasi ekstrensik dan instrinsik terhadap siswa kelas IX yang diadakan disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi, sampel penelitian dibatasi hanya didua lokal saja, yang pelaksanaanya meliputi guru pembimbing sekolah dan teman kelompok. Dalam penelitian ini digunakan teori motivasi dan layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif. dengan jumlah seluruh populasi siswa tujuh puluh tujuh orang. Sampel penelitian diambil secara acak sehingga masing-masing kelas terwakili, dan sampel diambil sebanyak empat puluh lima orang dari kelas terwakili. Kisi-kisi yang dilakukan berupa kisi-kisi instrumen. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil penilaian siswa tentang motivasi ekstrensik layanan bimbingan kelompok berada pada kualitas sangat baik. Sedangkan penilaian siswa tentang motivasi intrinsik mengikuti layanan bimbingan kelompok berada kualitas baik. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa motivasi siswa MTS Negeri Model Kota Jambi mengikuti layanan bimbingan kelompok berada pada kualitas sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada guru pembimbing dan pihak yang terkait disekolah, kiranya dapat mempertahankan atau meningkatkan mutu layanan bimbingan kelompok.
BAB I Sekolah memiliki peranan sangat penting dalam mengembangkan pendidikan untuk pengembangan anak didik menjadi kreatif dan berpotensi. Dalam kehidupan, manusia sebagai mahluk sosial mutlak mendapatkan pendidikan baik dalam keluarga, sesama, lingkungan maupun terhadap Tuhan. Agar pendidikan anak dapat berkembang baik, maka diperlukan interaksi. Interaksi yang diperlukan untuk pengembangan anak didik menjadi kreatif dan berpotensi adalah interaksi edukatif atau yang disebut interaksi belajar-mengajar. Untuk menciptakan kondisi belajar-mengajar kondusif, harus ada interaksi yang baik antara guru sebagai tenaga pengajar, yang melaksanakan tugas mengajar disatu pihak, dengan siswa sebagai pelajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Interaksi antara pengajar dengan pelajar merupakan proses motivasi. Motivasi siswa mengikuti pelajaran disekolah menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan. Salah satu motivasi yang diperlukan siswa dalam interaksi belajar-mengajar antara lain motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok, dimana siswa mempunyai masalah sendiri yang terkadang susah diungkapkan. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok, diharapkan dapat menjadi media bagi siswa yang mempunyai masalah dalam menghadapi pelajaran disekolah. Peranan guru pembimbing sebagai pengajar sangat penting dalam memberikan layanan bimbingan kelompok kepada siswa sebagai pelajar, agar motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok terlaksana dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi lemah akan terlihat dari aktivitas keseharianya yang memiliki semangat belajar lemah, mudah putus asa dan kurang fokusnya pada pelajaran. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi kuat akan terlihat dari keseriusan dan konsentrasi pada pelajaran serta menyelesaikan berbagai tugas/latihan dalam belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Fenomena ini terjadi di MTS Negeri Model Kota Jambi, yang sebagian siswa tidak mampu mengikuti pelajaran sekolah dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang tidak memuaskan. Terjadinya perilaku negatif dalam kegiatan belajar ini mengakibatkan terhambatnya proses belajar-mengajar.
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai maksud dan tujuan peneliti, maka penelitian perlu kiranya memberikan pengertian tentang aspek yang diteliti yaitu: 1. Kualitas 2. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok secara ekstrensik dan intrinsik 3. Siswa yang diteliti dibatasi hanya pada kelas IXb dan IXc disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi pada tahun ajaran 2012/2013 Dalam menentukan keberhasilan belajar siswa maka semua pihak diharapkan dapat terlibat, baik sekolah sebagai media, guru sebagai pengajar, antara siswa dan orangtua diluar lingkungan sekolah. Adanya motivasi dari luar diri siswa harus didukung juga motivasi dari dalam diri siswa. Dengan adanya interaksi yang baik antara motivasi dari luar diri siswa dengan motivasi dari dalam diri siswa, maka dapat dipastikan proses belajar siswa akan berjalan dengan baik.
BAB II Dari pembahasan pertama, telah diuraikan tentang motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok secara jelas. Arti motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok adalah perhatian yang diberikan oleh guru pembimbing dan lingkungan disekitar sekolah terhadap siswa dalam proses belajar berupa bantuan bimbingan, fasilitas media dan dorongan belajar agar kegiatan belajar siswa disekolah maupun diluar lingkungan sekolah dapat berlangsung dengan secara baik. Dengan permasalahan usia siswa yang masih muda, menyebabkan anak didik belum dapat memfokuskan diri didalam kegiatan belajar dengan baik. Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat menuntut ilmu harus membantu siswa memotivasi diri agar disiplin dan dapat membagi waktu. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok akan mengubah suasana siswa yang biasa melakukan kegiatan belajar secara sendiri menjadi suasana kelompok, dan kegiatan bimbingan kelompok merupakan pemberi informasi kepada siswa agar membantu siswa menyusun rencana dan keputusan belajar yang tepat. Berdasarkan uraian diatas, maka motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa disekolah, dan dengan ikut serta siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok, siswa dapat menerima manfaat dalam hal: 1. Menyampaikan pendapat dan membicarakanya dalam kelompok 2. Agar memiliki pemahaman obyektif, tepat dan wawasan luas tentang berbagai hal yang dibicarakan. 3. Sikap positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka, berhubungan dengan hal yang dibicarakan kelompok. 4. Melakukan penyusunan program kegiatan kelompok. 5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung dari program yang telah disusun semula.
BAB III Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, dimana penelitian berusaha menggambarkan keadaan data lapangan sebagaimana adanya. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dari penelitian adalah keseluruhan subjek pada siswa kelas IXb dan IXc di MTS Negeri Model Kota Jambi pada tahun pelajaran 2012 / 2013. Populasi penelitian selengkapnyadilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Populasi Penelitian No. Kelas Populasi 1 IXb 39 2 IXc 38 Jumlah 77 Jumlah populasi yang terlihat pada tabel diatas ada sebanyak 77 orang siswa 2. Sampel Sampel penelitian diambil dari siswa IX MTS Negeri Model Kota Jambi yang berjumlah sebesar (58,5%) dari 77 orang siswa. Sampel penelitian diambil secara Stratified random sampling, artinya sampel diambil secara acak pada masingmasing kelas. Jumlah sampel populasi berjumlah 45 orang dan digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1.2 Sampel Penelitian No. Kelas Populasi Populasi 58.5% 1 Ixb 39 23 2 Ixc 38 22 Jumlah 77 45
Pembuatan kisi-kisi instrumen dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan item atau pernyataan dalam angket. Tabel.1.3 kisi-kisi angket Variabel Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok di MTS Negeri Model Kota Jambi Sub Variabel Ektrinsik / Lingkungan Intrinsik Indikator 1.GuruPembimbing. 2. Sekolah 3. Teman Kelompo 1. Minat 2. Kesiapan No. Item 1 8 9 16 17 24 25 32 33 40 Setelah pembuatan kisi-kisi angket, maka selanjutnya dilakukan penafsiran data dengan menggunakan kriteria penafsiran, hal ini dilakukan mempermudah dalam memahami hasil penelitian. Tabel 1.4 Sampel Aspek Kualitas No Persentase Aspek Kualitas 1 89-100% Sangat Baik 2 60-88% Baik 3 41-59% Sedang 4 12-40% Kurang Baik 5 <12% Tidak Baik
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi dengan menjawab pertanyaan angket tentang motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok yang terdiri dari 40 item pertanyaan dibagi 2 sub variabel dan 5 indikator terdiri dari: (1) guru pembimbing, (2) sekolah, (3) teman/anggota kelompok, (4) minat, (5) kesiapan siswa. Pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan positif dengan bobot penilaian 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Jumlah responden yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 45 orang siswa dari kelas IX disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi pada tahun ajaran 2012/2013. Untuk mengungkapkan pada kualitas mana motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas IX disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi secara menyeluruh yang dibagi 2 sub variabel dan 5 indikator, maka akan dibagi dalam 2 bagian antara lain: Tabel 4.1 Hasil penelitian motivasi siswa ekstrensik Indikator Guru Pembimbing Sekolah Jawaban pertanyaan Jumlah No. Ya Tidak item Skor ( %) Kualitas F % F % 1 43 96 2 4 96 Sangat baik 2 42 93 3 7 93 Sangat baik 3 41 91 4 9 91 Sangat baik 4 35 78 10 22 78 Baik 5 37 82 8 18 82 Baik 6 38 84 7 16 84 Baik 7 42 93 3 7 93 Sangat baik 8 39 87 6 13 87 Baik 9 40 89 5 11 89 Sangat baik 10 40 89 5 11 89 Sangat baik 11 38 84 7 16 84 Baik 12 37 82 8 18 82 Baik 13 39 87 6 13 87 Baik 14 40 89 5 11 89 Sangat baik 15 38 84 7 16 84 Baik 16 39 87 6 13 87 Baik 17 40 89 5 11 89 Sangat baik 18 38 84 7 16 84 Baik 19 36 80 9 20 80 Baik Teman / 20 37 82 8 18 82 Baik Anggota 21 37 82 8 18 82 Baik Kelompok 22 36 80 9 20 80 Baik 23 38 84 7 16 84 Baik 24 41 91 4 9 91 Sangat baik Jumlah 931 2067 149 333 2067 Rata-Rata 38,79 86,13 6,21 13,88 86,13 Baik
Tabel 4.1 Hasil penelitian motivasi siswa intrinsik Indikator Jawaban pertanyaan Jumlah No. Ya Tidak item Skor ( %) Kualitas F % F % 1 37 82 8 18 82 Baik 2 39 87 6 13 87 Baik 3 39 87 6 13 87 Baik Minat 4 38 84 7 16 84 Baik 5 39 87 6 13 87 Baik 6 38 84 7 16 84 Baik 7 41 91 4 9 91 Sangat Baik 8 41 91 4 9 91 Sangat Baik 9 38 84 7 16 84 Baik 10 39 87 6 13 87 Baik 11 39 87 6 13 87 Baik Kesiapan 12 40 89 5 11 89 Sangat Baik 13 41 91 4 9 91 Sangat Baik 14 39 87 6 13 87 Baik 15 40 89 5 11 89 Sangat Baik 16 38 84 7 16 84 Baik Jumlah 626 1391 94 209 1391 Rata-Rata 39,13 86,94 5,88 13,06 86,94 Baik Hasil data yang didapat dari penelitian motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok secara ekstrensik maupun intrinsik pada kualitas baik.
BAB V Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum Secara keseluruhan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok kelas IX disekolah MTS Negeri Model Kota Jambi pada tahun ajaran 2012/2013 berada pada kualitas baik (86,45%). 2. Secara khusus Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis data, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok ekstrensik terkait dengan guru pembimbing berada pada kualitas baik (88%) 2. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok ekstrensik terkait dengan sekolah berada pada kualitas baik (86,38%) 3. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok ekstrensik terkait dengan teman/anggota kelompok berada pada kualitas baik (84%) 4. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok intrinsik terkait dengan minat siswa berada pada kualitas baik (86,63%) 5. Motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok intrinsik terkait dengan kesiapan siswa berada pada kualitas baik (87,25%) B. Saran Dilihat dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru pembimbing sebaiknya perlu melakukan pelatihan dan penyuluhan terhadap siswa. 2. Pihak sekolah sudah seharusnya melakukan pemantauan terhadap tingkah laku anak didik dalam mengutarakan permasalahanya melalui bimbingan kelompok yang diadakan disekolah. 3. Bagi siswa, agar selalu mampu membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk mengembangkan minat dan kesiapan belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka Wiyati.S,Mar at, 2005. Psikologi Perkembangan, PT. Remaja Rosdakarya Bandung.Rosda Ahmadi.A, 2002. Psikologi Pendidikan.Rineka Citra Prayetno.1997,Buku IV Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Disekolah Menengah Pertama (SMP) Yamin.M, 2010.Kiat Membelajarkan Siswa.Gaung persada press Jakarta.cet III Hanafiah.N,Cucu Suhana.Konsep Strategi Pembelajaran.PT.Refika Aditama Damayanti.S, 2012.Panduan Bimbingan Konseling.Araska Sirega.E, Nar.H,Teori Belajar dan Pembelajaran.Ghalia Indonesia Anggota IKAPI Sutja.A,dkk, 2005.Panduan Penulis Skripsi.Program Ekstensi Bimbingan Dan Konseling.Jambi : FKIP Universitas Jambi Sardiman.1987.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta.Grafindo PersadaWalgito.B, 1978.Psikologi Sosial, Andi. Yogyakarta Hamalik,Oemar,2001.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta, Bumi Aksara, 2000