HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

TINJAUAN PUSTAKA. A. Aktualisasi Diri Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN

Ambar Winarti, Ema Kurniawati ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

Naskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019

BAB I PENDAHULUAN. memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku. menyimpang atau kenakalan remaja (Sarwono, 2007).

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

: RIZKA RATNA NURVITASARI

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) STUDI KASUS

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

Gede Arioka Dwipayana 1, Atik Badi ah 2, Endang Lestiawati 3 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata kunci :pengetahuan orang tua perkembangan bahasa anak prasekolah

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA MLANGI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Sartika Tolingguhu NIM :

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI. Hery Ernawati

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Dukungan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

GAMBARAN KONSEP DIRI ORANG TUA DENGAN ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI PENDIDIKAN TK DENGAN INDEKS PRESTASI DI SD JURANG SAPI 3 KECAMATAN TAPEN KABUPATEN BONDOWOSO

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan melakukan aktivitas secara mandiri. pembentukan pengertian dan belajar moral (Simanjuntak, 2007).

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PANTI PURUHITA KRAPYAK KOTA SEMARANG

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

seseorang. Setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk Kozier(2008) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL USIA SEKOLAH DI SLB NEGERI SEMARANG Herry Susanto 1 ; Tri Irmawati 2

Fajarina Lathu INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 5 ABSTRAK Anak merupakan generasi unggul penerus suatu bangsa yang pada dasarnya tidak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa bantuan orang yang dianggap dewasa. Pertumbuhan merupakan perubaha yang terjadi terhadap fisik anak, sedangkan perkembangan merupakan segala perubahan yang terjadi baik secara fisik, kognitif, emosi maupun psikososial yang terjadi pada anak. Pencapaian seorang anak menjadi bibit yang unggul dalam suatu bangsa tentunya dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhankebutuhan dasar dalam perjalanan hidup seorang anak. Dalam kebutuhan dasar Maslow disebutkan bahwa kebutuhan manusia meliputi kebutuhan biologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut pada hakikatnya harus terpenuhi sebelum anak mencapai tingkat kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Dukungan dalam suatu keluarga merupakan cara yang dapat diberikan oleh keluarga terhadap anak dalam mencapai kebutuhan dasar Maslow yang paling tinggi yaitu kebutuhan Aktualisasi diri, dukungan yang dapat diberikan keleuarga terhadap anak yaitu berupa dukungan informasi, emosi, instrumental dan penilaian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan aktualisasi diri pada anak usia prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang. Jenis penelitian ini adalah Descriptive correlation. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan metode total sampling jumlah sampel 48 responden. Hasil penelitian responden yang keluarganya mendukung 45 orang (93,8%) sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga 3 orang (6,2%). Responden yang aktualisasi positif 45 anak (93,8), dan yang aktualisasi negatif 3 anak (6,2%). Hasil uji statistik nilai p sebesar 0,018. Hasil ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan aktualisasi diri anak usia prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang. Kata kunci: Dukungan keluarga, aktualisasi diri prasekolah. 2 Vol. 6 No. 1 Maret 2013 : 44-53

PENDAHULUAN nak sebagai generasi unggul dalam sauatu negara pada dasarnya tidak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa bantuan dari orang yang dianggap dewasa. Suatu perjalanan hidup yang harus dilalui seorang anak adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap fisik, sedangkan perkembangan merupakan segala perubahan yang terjadi pada anak baik secara fisik, kognitif, emosi maupun psikososial. Untuk berkembang dengan optimal anak memerlukan dukungan yang kondusif dari keluarga ( Mulyadi, 2004). Pencapaian seorang anak menjadi generasi yang unggul dalam suatu negara tentunya dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Maslow dalam teorinya menyebutkan bahwa kebutuhan manusia meliputi kebutuhan biologis (sandang, pangan, papan, dan kesehatan) serta kebutuhan psikologis (rasa aman, self esteem, dan kasih sayang). Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus terpenuhi sehingga mencapai tingkat kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Pemenuhan kebutuhan pada anak tidak hanya kebutuhan yang berhubungan secara fisiologis dan materi akan tetapi harus juga memperhatikan kebutuhan anak seperti kebutuhan psikologis, mental, dan emosional sebagai penunjang pencapaian aktualisasi pada anak. Kebutuhan-kebutuhan dasar sebelum aktualisasi diri yang terpenuhi secara keseluruhan akan lebih cepat dalam mencapai proses aktualisasi diri dibandingkan anak yang kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi secra menyeluryh sesuai dengan tahap-tahap kebutuhan dasar Maslow (Asmadi, 2008). Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar sebelum aktualisasi diri yang dapat menunjang proses pencapaian aktualisasi diri pada anak merupakan cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam pencapaian kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri, jika semakin cepat proses aktualisasi diri maka seorang anak dapat dikatakan telah sampai pada kematangan dalam diri anak. Sikap aktualisasi diri pada anak dapat diwujudkan dengan pengembangan potensi yang ada dalam diri anak, dimana setiap anak dilahirkan memiliki potensi yang beragam dan berbeda-beda dalam berbagai bidang serta sesuai dengan taraf intelegensi seorang anak. ( Zirly, 2002). Pembentukan potensi pada anak sebagai gambaran proses terwujudnya aktualisasi pada anak dapat timbul dalam diri anak saja, akan tetapi peran keluarga sebagai HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 3

pendamping anak dalam menjalani proses menjadi seseorang yang memilki aktualisasi diri. Peran keluarga yang dilakukan pada anak dapat dimulai dengan penerimaan seorang anak dalam suatu keluarga sampai anak mengenal dan mulai mengeksplore dunia luar dalam pencapaian potensi yang dimiliki. Peran keluarga dalam pembentukan aktualisasi diri pada anak sangat besar salah satu peran keluarga adalah dengan cara mendukung proses aktualisasi diri pada anak. Dimana pada usia anak-anak yang sering disebut usia emas (golden period) dalam tahapan ini anak mencari apa yang mereka inginkan dan menggali potensi-potensi yang dimiliki anak, sehingga peran keluarga dalam proses pendampingan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar baik secara fisiologis sampai dengan dukungan secara psikologis harus terpenuhi karena masa anak-anak adalah fase yang berharga dan penting dalam pembentukan kehidupan manusia yang memiliki aktualisasi diri. Dukungan keluarga dapat terjadi karena adanya fungsi keluarga dari segi biologis, ekonomi, sosial, pendidikan dan agama mengalami perjalanan yang baik maka pemenuhan kebutuhan anak dalam keluarga terpenuhi secara baik untuk sampai pada proses aktualisasi diri anak (Martin, 2003). Peran dan dukungan keluarga sangat erat hubungannya dengan pengembangan sikap aktualisasi pada anak terutama pada anak usia prasekolah, dimana anak usia prasekolah adalah fase awal seorang anak mengeksplor dunia luar untuk mencari apa yang mereka inginkan dan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu hendaknya orang tua memberikan dukungan yang sesuai dengan usia perkembangan anak dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan anak terutama saat anak memasuki usia prasekolah sehingga pencapaian aktualisasi diri pada anak dapat berproses dengan baik dan membentuk anak menjadi pribadi manusia yang matang. Adapun tujuan penelitian Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan sikap aktualisasi diri pada anak usia prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang. METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah murid dan keluarga anak yang bersekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang yang berjumlah 48 responden. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling 4 Vol. 6 No. 1 Maret 2013 : 44-53

HASIL PENELITIAN Penelitian tentang Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Aktualisasi Diri Anak Usia Prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang pada tanggal 26-31 juli 2012. Jumlah responden sebanyak 48 anak yang berusia prasekolah (4-5 tahun) dan keluarga yang mengantar anak sekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang. Usia Anak rata-rata adalah 4 tahun. Usia keluarga 20-43 tahun yang masih dikatakan usia produktif. Jenis kelamin anak laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang sama yaitu 24 anak. Pendidikan keluarga sebagian besar mengenyam pendidikan samapi lulus SMA 31 responden, untuk hubungan keluarga rata-rata yang mengantar murid ke sekolah adalah ibu berjumlah 28 responden dan karekteristik pekerjaan keluarga sebagian besar adalah karyawan yang berjumlah 25 responden. Hasil kuesioner yang didapat untuk dukungan keluarga sebagian besar keluarga mendukung yang berjumlah 45 responden dan untuk hasil kuesioner aktualisasi diri anak usia prasekolah memiliki aktualisasi diri positif 45 responden. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Anak usia Prasekolah Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang, Juli 2012 Jenis kelamin Jumlah Presentase ( % ) Laki-Laki Perempuan 24 24 50,0 50,0 Total 48 100,0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Usia Anak di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang Juli 2012 Variabel Mean Minimal Maximal SD Umur anak 4,00 4 5 459 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 5

Tabel 3. Diskripsi Responden Berdasarkan Umur Keluarga Murid yang Berada di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang,Juli 2012 Variabel Mean Minimal Maximal SD Umur Keluarga 32 20 43 4,528 Tabel 4. Diskripsi Responden Berdasarkan Jenis Keluarga Murid yang Berada di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang Juli 2012 Jenis Keluarga Frekuensi ( n ) Presentase ( % ) Ayah 19 39,6 Ibu 28 58,3 Saudara 1 2,1 Total 48 100,0 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Keluarga Anak yang bersekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang, Juli 2012 Tingkat Pendidikan Frekuensi ( n ) Presentase ( % ) Lulus SD 3 6,3 Lulus SMP 9 18,8 Lulus SMA 31 64,6 Lulus PT 5 10,4 Total 48 100,0 6 Vol. 6 No. 1 Maret 2013 : 44-53

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Keluarga Anak yang Bersekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang, Juli 2012 Pekerjaan Frekuensi ( n ) Presentase ( % ) Ibu rumah tangga 19 37,3 Karyawan 25 49,0 PNS 1 2,0 Wiraswasta 3 2,1 Total 48 100,0 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga Pada Anakusasi Prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang, Juli 2012. Dukungan Keluarga Frekuensi Presentase ( % ) Mendukung 45 93,8 Tidak mendukung 3 6,3 Jumlah 48 100,0 Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Aktualisasi Diri Pada Anak usia Prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang, Juli 2012 Aktualisasi diri Frekuensi ( n ) Presentasi ( % ) Positif 45 93,8 Negatif 3 6,3 Jumlah 8 100,0 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 7

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagian besar adalah mendukung yaitu sebanyak 45 responden (93,8%) dari total dukungan keluarga yang dapat mempengaruhi kebutuhan aktualisasi diri anak usia prasekolah. Keluarga yang mendukung dalam pemenuhan aktualisasi diri pada anak, namun ada 3 responden (6,3%) keluaga tidak mendukung dalam pemenuhan aktualisasi diri pada anak usia prasekolah. Perbedaan karakteristik dari individu atau responden dengan karekteristik dari keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan dan dari usia responden merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga dalam setiap individu. Peneliti dalam penelitian ini juga membahas tentang karekteristik keluarga di TK ABA 31Ngaliyan Semarang yaitu karekteristik usia keluarga dimana rentan usianya 20-43. Usia tersebut termasuk dalam usia produktif dan masih aktif dalam memberikan dukungan baik secara fisik atau psikologi terhadap anggota keluarga secara maksimal. Faktor pendidikan keluarga yang rata-rata pendidikan keluarga anak adalah lulusan SMA yaitu terdapat 31 responden (64,6%) jika dilihat dari segi pendidikan tentunya keluarga tersebut mampu memahami dan berpikir dukungan yang tepat diberikan oleh anggotanya dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah. Faktor jenis pekerjaan keluarga dimana di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang rata-rata pekerjaan keluarga adalah karyawan berjumlah 25 responden (49,0%) di salah satu anggota keluarganya dimana rata-rata memiliki pendapatan ekonomi yang cukup sehingga dalam pemenuhan dukungan yang terkait dalam hal ini adalah dukungan instrument dapat terpenuhi. Karekteristikarekteristik dalam keluarga jika terpenuhi faktor-faktornya maka dapat terpenuhi juga dukungan-dukngan terhadapat anggota keluarga, dukungan tersebut dapat berupa dukungan informasi, emosional, instrumental dan dukungan penilaian. Hasil penelitian untuk aktualisasi diri pada anak usia prasekolah yang memiliki aktualisasi dirinpositif sebanyak 45 responden (93,8%), anak yang memiliki aktualisasi positif menunjukkan bahwa anak dapat mengenali dirinya dalam mengetahui potensi yang dimiliki dan dapat bersosial dengan lingkungan luar rumah. Sikap sosialisasi untuk anak usia prasekolah yaitu bersosialisasi dengan teman bermain baik di lingkungan sekolah atau rumah, akan tetapi masih ditemukannya anak yang memiliki aktualisasi diri negatif yaitu ada 3 responden ( 6,3% ). Aktualisasi diri negatif dapat ditunjukkan dengan ketidakmampuan anak dalam mengontrol emosi, anak yang merasa minder dalam berteman dengan teman yang lain, selalu kesulitan menerima pendapat teman lain. Anak-anak dengan aktualisasi 8 Vol. 6 No. 1 Maret 2013 : 44-53

yang rendah cenderung untuk memisahkan diri dengan teman-teman sebaya lainnya, anak kurang pandai dalam mengekpresikan dirinya di depan umum dan merasa tidaknyaman jika berada disekitar teman-temannya. Hasil pengujian Hubungan antara dua Varibel yaitu menggunakan metode korelasi Spearman s rho didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,339 dengan nilai p=0,18. Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan aktualisasi diri pada anak usia prasekolah, hal ini menunjukkan dukungan keluarga ikut berperan dalam pembentukan aktualisasi diri pada anak. Anak dapat mengekspresikan dirinya dan keluar dari berbagai tekanan dengan menunjukkan kemampuannya dan siap berhadapan dengan resiko yang akan dihadapi setelah adanya dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga secara penuh. Artinya dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga yaitu dalam bentuk dukungan informatif, instrumental, penilaian dan emosional sehingga dapat meningkat rasa percaya diri anak yang akan mempengaruhi proses aktualisasi diri pada anak usia prasekolah. Dukungan keluarga yang terpenuhi mempengaruhi faktor-faktor anak mencapai aktualisasi diri karenanya lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan pribadi anak sebelum mereka bersosialisasi kedalam masyarakat yang lebih luas. Keluarga yang memberikan penguatan-pengautan tanpa menekan dan memaksa anak dalam memilih pilihan yang mereka inginkan anak akan lebih percaya diri dalam perjalanan perkembangannya dan anak tidak akan takut atau kecewa apabila anak mengalami kegagalan karena anak merasa memiliki keluarga yang memberikan dukungan dalam perkembangannya ( Edwards, 2006 ). Menurut pendapat peneliti dukungan keluarga yang baik dan tepat akan sangat mempengaruhi dalam pembentukan jiwa dan mental anak. Keluarga yang memberikan dukungan dalam hal ini dukungan informasi, instrumental, penilaian dan emosional akan membantu anak dalam pencapaian proses aktualisasi diri yang tinggi dan mampu membentuk anak dalam pribadi yang baik. Anak dengan kepribadian yang baik dan aktualisasi diri yang tinggi anak mampu berkembang dan bersaing lebih bagus dibandingkan anak dengan aktualisasi diri yang rendah dan dengan perasaan yang minder dalam berteman dengan teman sebayanya. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 9

PENUTUP Bedasarkan hasil penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga dengan aktualisasi diri usia prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan semarang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Keluarga yang memberikan dukungan pada anak ada 45 responden (93,8%) dari 48 responden keluarga yang sebagian besar keluarga yang mengantarkan adalah ibu berjumlah 28 responden (58,3%), usia keluarga 20-43 tahun merupakan kategori usia masih produktif dimana sebagian besar keluarga mengenyam pendidikan dengan lulusan SMA sebanyak 31 responden (64,6%) Dan untuk rata-rata pekerjaan keluarga anak adalah karyawan sebanyak 25 responden (49,0%). Anak yang memiliki aktualisasi positif sebanyak 45 anak (93,8%) dari keseluruhan murid yang berjumlah 48 anak yang terdiri dari laki-laki 24 anak (50,0%) dan perempuan 24 anak (50,0%). Usia anak minimal adalah 4 tahun dan maksimal 5 tahun. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan aktualisasi diri usia pasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang dengan nilai p-value < 0,05. Diharapkan pada keluarga anak untuk memberikan dukungan secara menyeluruh baik berupa dukungan instrumental, informasi, penilaian dan emosional yang membantu anak dalam pencapaian aktualisasi diri pada usia prasekolah. Pihak sekolah diharapkan dapat membantu anak dalam memncari potensi-potensi yang dimiliki anak dimana anak yang dapat menemukan potensinya sejak dini maka akan tercapainya proses aktualisasi diri pada usia prasekolah. ¹ Afiyati Laili Fauziyatun Awwaliya : Mahasiswa Program studi S1 keperawatan FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang. ² Amin Samiasih : Staf Dosen Fakultas Keperawatan dan kesehatanuniversitas Muhammadiyah Semarang. ³ Ns. Mariyam : Staf Dosen Fakultas Keperwatan dan kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. 10 Vol. 6 No. 1 Maret 2013 : 44-53

KEPUSTAKAN Alimul, A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Asmadi, (2008). Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika. Dahlan, M.S. (2009). Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: PT ARKANS. Edwards, C. D. (2006). Ketika Anak sulit diatur : Panduan bagi para orang tua untuk mengubah masalah perilaku anak. Bandung : Mizan Media Utama. Friedmen, M. (1986). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek. Jakarta : EGC. Hurlock, E. B (2001). Perkembangan Anak : Edisi Keenam Jilid satu. Jakarta: Erlangga. Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (1998), Fundamental of nurshing; consept, process and practice, (fourth Edition) California : Addison-Wesley Publishing CO. Notoadmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Perry & Potter (2005). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktek Edisi 4. Jakarta : EGC. Sari Indah Sa diyah (2009). Pengaruh Penerimaan Orang Tua dengan Kondisi Anak terhadap Aktualisasi Diri Anak Penyandang Cacat Fisik di SLB D YPAC Cabang Semarang : Skripsi Fakultas Pendidikan Bimbingan & Konseling Universitas Negri Semarang. Weni Wulandari (2010). Hubungan Pola asuh orang tua Dengan Aktualisasi Diri Anak Usia Sekolah Di Kelas 7 SMPN 29 Semarang : Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Wong, D. L., (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik : Dukungan Keluarga. Jakarta : EGC HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG 11