ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mewujudkan tujuan nasionalnya, yaitu masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. benar. Ini merupakan konsep matematika atau merupakan perhitungan ratio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Ratio Return on Equity I Gusti Ayu Oka Netrawati 57

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja..Suharti 40

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB V PENUTUP. Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali persaingan yang terjadi. Dalam hal ini suatu

ANALISIS KEBIJAKAN PIUTANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PT.TEGEL BINA KARYA DI KEDIRI

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

Elina Dewi Rachmatika Topowijono Nengah Sudjana. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

Transkripsi:

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN 2004-2006 ABSTRAK I MADE MURJANA STIE AMM. Mataram Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk memenuhi pendanaan tersebut diperlukan peran aktif lembaga keuangan maupun non bank. Perum pegadaian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank juga telah banyak berkiprah dalam pemberian kredit dengan sistem gadai Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana ( assets ) yang dimiliki oleh Perum pegadaian dalam pencapaian labanya Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pengumpulan data melallui studi kasus. Data yang dianalisis diperoleh langsung dari objek penelitian melalui tehnik field research dengan menggunakan metode interveau, observasi dan documentasi, disamping itu dibutukan juga data pendukung melalui study kepustakaan ( Liberary research) terhadap buku-buku pendukung. Hasil penelitian melalui pendekatan ratio menunjukkan bahwa baik rasio aktivitas maupun rentabilitas yang berkaitan dengan pengelolaan dana pada Perum Penggadaian Cabang Ampenan selama kurun waktu 2004 2006 kurang baik, hal ini disebabkan oleh adanya kelonggaran di dalam pengembalian kredit, sehingga belum mampu meningkatkan perolehan laba. Berkaitan dari hasil temuan tersebut disarankan dalam menyalurkan kredit lebih hati-hati dengan tetap mengacu pada budget kas yang oftimal sehingga akan tercapai tingkat rentabilitas yang lebih tinggi Kata Kunci : sistem gadai, efektivitas dan rentabilitas PENDAHULUAN Latar Belakang Sasaran pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam bidang ekonomi, sasaran yang hendak dicapai dalam jangka panjang adalah adanya tingkat ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan. Seperti diketahui pemerintah dewasa ini sedang giat-giatnya membangun untuk meningkatkan kemakmuran Bangsa dan Negara, baik pembangunan dibidang materiil maupun spiritual. Di bidang materiil berupa pembangunan sarana fisik, untuk mendukung perkembangan perekonomian nasional. Sedangkan di bidang spiritual salah satunya adalah melalui pembinaan kerohanian dengan meningkatkan dan menanamkan sejak dini tentang pentingnya pembentukan moral yang didasari oleh nilai-nilai spiritual keagamaan. Dalam memajukan perekonomian, salah satu badan usaha milik pemerintah yaitu Perum Pegadaian telah banyak andilnya dalam ikut menopang laju pertumbuhan ekonomi dengan memberikan layanan bantuan dana bagi masyarakat kecil sejak zaman kolonial. Perum Pegadaian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank perannya ingin turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan pembangunan di bidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya, melalui penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 dan terakhir Peraturan Pemerintah No. 103 tanggal 10 Nopember tahun 2000 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) Pegadaian menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian. Selaku salah satu BUMN dalam lingkup Departemen Keuangan RI, PERUM Pegadaian mempunyai misi utama yaitu : 1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. 2. Mencegah praktik ijon, pegadaian gelap, riba, dan pinjaman tidak wajar lainnya. Perkembangan ekonomi yang semakin maju menjadikan peran Perum Pegadaian sebagai mitra pemerintah dalam bidang ekonomi semakin penting, terutama membantu menyediakan atau memberikan pendanaan I Made Murjana 90

untuk dijadikan sebagai modal dalam melakukan usaha yaitu lewat jasa gadai, selain itu kegiatan dari Perum Pegadaian adalah Jasa Kreasi, Jasa Kresna, Jasa Penaksiran Barang, dan Jasa Penitipan Barang. Peneliti merasa tertarik memilih obyek PERUM Pegadaian ini karena perusahaan ini memiliki otoritas sendiri dalam pengelolaannya sesuai ciri-ciri yang dikemukakan oleh Manulang ( 1986:68 ) sebagai berikut : a).melayani kepentingan umum, b). Memupuk keuntungan, c).berstatus badan hukum, d).bergerak di bidang jasa, e).mempunyai nama dan kekayaan sendiri, serta bebas bergerak seperti perusahaan swasta, f). Dipimpin oleh suatu direksi, g). Laporan tahunan perusahaan disampaikan kepada pemerintah (memiliki arus pertanggungjawaban) Sebagai lembaga perkreditan yang berdasar hukum gadai, perum Pegadaian senantiasa terus berusaha meningkatkan perannya dalam penyaluran pinjaman kepada masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang kurang mendapat pelayanan dari lembaga keuangan lain atau perbankan. Dalam aktivitas perum pegadaian ini tidak terlepas dari berbagai tantangan salah satunya adalah tertahannya modal kerja dalam bentuk piutang yang mengganggu kelancaran cash inflownya. Dari permasalahan tersebut sehingga menuntut pihak Perum Pegadaian mengantisipasinya dengan cara mengefisiensikan pengelolaan dana. Perumusan Masalah Modal kerja memegang peranan sangat penting dalam memperlancar kegiatan perusahaan. Sehubungan dengan hal itu, maka yang menjadi pokok permasalahan untuk ditelaah lebih lanjut adalah : Apakah pengelolaan dana yang dimiliki oleh Perum Pegadaian Cabang Ampenan sudah mampu meningkatkan pencapaian laba? Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai pokok masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengelolaan dana perusahaan dalam rangka pencapaian laba periode 2004-2006. Sedang manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mampu memberikan masukan bagaimana pengelolaan sumber- sumber dana yang ada untuk mencapai laba. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan secara sistimatik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta tentang sifat atau ciri serta korelasi dan pengaruh serta fenomena yang diselidiki yang bertujuan untuk membuat deskripsi gambaran secara sistimatik mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki (Natsir, 1999, 63). Metode dan Tehnik Pengumpulan Data Metode penelitian menggunakan Study Kasus yaitu penelitian hanya dilakukan pada suatu daerah atau lokasi tertentu yaitu di PERUM Pegadaian Cabang Ampenan dengan maksud mengetahui efisiensi pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan laba dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Sedangkan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui : metode observasi, interview, dokumentasi dan metode studi pustaka ( Liberary Research ) Analisis Data Teknik analisis yang peneliti pergunakan dalam menganalisis laporan keuangan yaitu dengan pendekatan rasio keuangan yang terdiri dari : 1. Analisis Efektivitas Untuk mengukur efektifitas pengelolaan sumber-sumber dana yang dimiliki perusahaan, maka dipergunakan pendekatan rasio yang terdiri dari : a. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) = Penjualan / total aktiva b. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) = Penjualan / Aktiva Tetap bersih c. Perputaran Piutang (Receivable Turnover) = Penjualan / Rata-rata piutang Rata-rata Piutang = ( piutang awal piutang akhir) / 2 d. Perputaran Modal Kerja ( Working Capital Turnover ) = Penjualan / Modal kerja rata-rata e. Rata-rata Modal Kerja = (Modal awal + Modal Akhir) / 2 83

2. Analisis Rentabilitas Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) dari modal yang dipergunakan. Rasio yang di pakai terdiri dari : a. Net Profit Margin (NPM) = ( Laba bersih setelah pajak / Penjualan ) / 2 Turnover of Operating Assets (TOA) = (Penjualan bersih / total aktiva ) x b. Tingkat Pengembalian Atas Investasi (ROI) = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva) x c. Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) = (Laba Bersih Setelah Pajak / Modal Sendiri) x d. Rentabilitas Ekonomis (RE) = Laba Operasi / Modal yang menghasilkan Laba) x HASIL DAN PEMBAHASAN Sehubungan permasalahan yang di hadapi perum Pegadaian yaitu bagaimana mengelola dan menggunakan dana yang ada secara efisien melalui sumber-sumber dana yang dimiliki agar mampu menghasilkan laba. Maka Peneliti akan menganalisis melalui pendekatan rasio. Berdasarkan rasio aktivitas pengelolaan sumber-sumber dana yang dimiliki maka hasil perhitungannya adalah seperti disajikan dalam tabel berikut : Tabel 1. Rasio Aktivitas Perhitungan 2004 2005 2006 Total Assets Turn Over Fixed Assets Turn Over Receivable Turn Over Working Capital Turn Over 0,36 12,04 0,44 2,62 0,38 17,28 0,46 2,46 0,38 12,80 0,45 2,19 Sumber : Data diolah Perhitungan rasio-rasio aktivitas di atas menunjukan nilai yang fluktuatif selama empat periode waktu. Adapun informasi untuk masing-masing rasio tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dalam Perputaran rasio Total Aktiva menunjukan kenaikan dalam tahun pengamatan tahun 2004 sebesar 0,36 kali dimana naik sampai 0,38 kali pada tahun 2005 dan pada tahun 2006 sebesar 0,38 kali. Berarti bahwa penjualan yang dihasilkan dari tahun 2004-2006 adanya peningkatan dari sebesar 0,36 kali, menjadi 0,38 kali dan 0,38 kali dari total aktiva. Hal ini menunjukkan tingkat Perputaran rasio Total Aktivanya semakin baik. 2. Pada Perputaran Aktiva Tetap dimana dari tahun 2004 sebesar 12,04 kali naik menjadi 17,28 kali tahun 2005 dan pada tahun 2006 menjadi 12,80 kali. Hal ini berarti kemampuan aktiva tetap dalam menciptakan penjualan cukup tinggi. 3. Dalam Perputaran Piutang terjadi kenaikan rasio dari tahun 2004 sebesar 0,44 kali menjadi 0,46 kali pada tahun 2005 dan pada tahun 2006 sebesar 0,45 kali. Semakin besar ratio (turn over) maka akan semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat dan ini menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk piutang rendah. 4. Hal yang sama juga diindikasikan pada Perputaran Modal Kerja yang mengalami penurunan dari 2,62 kali pada tahun 2004 menjadi 2,46 kali pada tahun 2005 dan pada tahun 2006 mengalami penurunan kembali sehingga menjadi 2,19 kali. Turn over modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya turn over persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Berdasarkan perhitungan rasio rentabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) dari modal yang dipergunakan selam a periode 2004 2006 hasil perhitungannya seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut : 84

Tabel 2. Rentabilitas tahun 2004, 2005 dan 2006 Perhitungan 2004 2005 2006 Net Profit Margin Turnover of Operating Assets Return on Investment Rentabilitas Modal sendiri Rentabilitas Ekonomis 43% 36% 16 % 16% 49% 38% 19 % 19% 49% 38% 18,35 % 19% Sumber : Data diolah Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa pada tingkat ratio Net Profit Margin dari tahun 2004-2006 mengalami kenaikan terhadap tahun dasar yang semula sebesar 43% pada tahun 2004 naik menjadi 49% pada tahun 2005, sedangkan pada tahun 2006 mengalami kenaikan yang sama dengan tahun 2005 yaitu sebesar 49%. Semakin tinggi Net Profit Margin, berarti ini menunjukkan bahwa operasional perusahaan semakin baik. Sedangkan pada Turn over of Operating Assets pada tahun 2004 sebesar 36% mengalami kenaikan pada tahun 2005 sebesar 38% dan pada tahun 2006 naik menjadi 38%. Pada Return On Investment pada tahun 2004 sebesar 16% mengalami kenaikan pada tahun 2005 sebesar 19% dan pada tahun 2006 naik menjadi 18,35%. Tingkat Rentabilitas Ekonomisnya pada tahun 2004 sebesar 16% naik menjadi 19% dan pada tahun 2006 kenaikan yang sama yaitu sebesar 19%. Sedangkan pada tingkat Rentabilitas Modal Sendirinya pada tahun 2004 sebesar tidak mengalami perubahan yaitu tetap 100 % pada tahun 2005 dan pada tahun 2006. Berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio yang ditunjukkan dari tabel diatas maka dapat dikatakan, Pada rasio aktivitas walaupun pada Turn over modal kerjanya menunjukkan adanya penurunan oleh adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan karena rendahnya turn over persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar, namun pada perhitungan rasio yang lain masih menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tinggi terhadap tahun dasar ini berarti bahwa Perum Pegadaian sudah bisa dikatakan efektif dalam pengelolaan dananya. Sedangkan pada rasio rentabilitasnya dari tahun 2004 2006 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efektif. Efektivitas baru dapat diketahui apabila kita telah membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Berhubung dengan itu maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas maksimal daripada laba maksimal. Dari data laporan keuangan yang ada terlihat laba yang diperoleh selama tahun 2004 2006 semakin meningkat, sedangkan pada perhitungan rentabiitasnya juga menunjukkan peningkatan dari tahun dasar. Ini berarti kemampuan perusahaan di dalam meningkatkan rentabilitasnya dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya sudah cukup efisien. Penelitian yang dilaksanakan Arif Rahman Faruq, tentang Analisis Sumber dan Penggunaan Dana dalam pemberian kredit guna meningkatkan rentabilitas pada KPN Abadi Departemen Agama di Kediri dan penelitian yang di lakukan oleh Anang Wahyu, tentang Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dalam usaha meningkatkan rentabilitas pada perusahaan Rokok Gudang Sorgum Malang bahwa untuk mengukur tingkat rentabilitas, maka penelitian ini dapat memperjelas bahwa untuk menilai efisiensi pengelolaan dana tidak hanya dapat dilihat dari tingkat likuiditas, tetapi juga dapat dilihat dari tingkat aktivitas dan rentabilitasnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengelolaan dana pada Perum Penggadaian Cabang Ampenan selama kurun waktu 2004 2006 kurang baik, dilihat dari rasio aktivitas maupun rentabilitas. Hal ini disebabkan oleh adanya kelonggaran di dalam pengembalian kredit, sehingga belum mampu meningkatkan perolehan laba 85

2. Perum pegadaian dalam pemberian kreditnya mengacu pada hukum gadai. Dalam mencapai tujuan perusahaan mutlak membutuhkan dana, kemampuan dalam mengelola dana akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam membiayai seluruh kegiatan operasinya yang tiba jatuh tempo serta dalam usahanya mencapai optimal profit. Dengan semakin tajamnya persaingan usaha maka akan merangsang Perum Pegadaian untuk selalu berusaha dalam pemakaian dan penggunaan dana yang dimilikinya seefisien dan selektif mungkin. 3. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan modal dan meningkatkan modal usaha, diperlukan langkah adanya penyusunan budget kas dan menetapkan jumlah saldo kas yang optimal. Disamping itu meningkatkan omzet pendapatan disertai dengan mengefektifkan penagihan piutang. Saran-saran Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan masalah yang dihadapi hendaknya perusahaan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan dana, perusahaan hendaknya menyusun budget kas agar dapat merencanakan kebutuhan dana diwaktu yang akan datang disamping itu juga untuk menjaga tingkat rentabilitas dan dalam melaksanakan pengumpulan piutang sebaiknya perusahaan lebih intensif dalam penagihannya sehingga mempercepat tersedianya dana perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Anang, Wahyu, 1996, Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Dalam Usaha Meningkatkan Rentabilitas pada Perusahaan Rokok Gudang Sorgum Malang, Skripsi, STIEKN Jaya Negara Malang. Anonymous, 1992, Undang-Undang Pokok Perbankan No.7 Tahun 1992, Tentang Perbankan. ---------------, 2000, Pedoman Operasional Kantor Cabang Pegadaian, Kantor Pusat Jakarta. Anwari, Ahmad, 1991, Praktek Perbankan di Indonesia, Cetakan Pertama Balai Ajsara, Jakarta. Arif Rahman Faruq, 1996, Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Pemberian Kredit Guna Meningkatkan Likuiditas dan Rentabilitas Pada KPN Abadi Departemen Agama di Kediri, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang Harahap Sofyan Syafri, 1998, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Harnanto, 1990, Akuntansi Keuangan Lanjutan, BPFE Yogyakarta. Manulang, 1986, Pengantar Manajemen, BPFE Yogyakarta. Munawir, S., 1999, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Natsir, Moh., 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Riyanto Bambang, 1995, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, Gadjah Mada, Yogyakarta. Syamsuddin Lukman, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Kedelapan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 86