PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN. Sri Handayani ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Immuno Deficiency Syndrom) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

PRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DENGAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMA NEGERI 10 PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISWA DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang utuh bukan hanya bebas penyakit atau kelemahan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan remaja di perkotaan. Dimana wanita dengan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menjadi salah satu masalah nasional maupun internasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan sindrom

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN SIKAP TERHADAP PENCEGAHANNYA PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara fase anak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TERHADAP HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (HIV/ AIDS)

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 1,1 juta orang (WHO, 2015). menurut golongan umur terbanyak adalah umur tahun dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu mulai berkembang dan pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DENGAN KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI DESA SUKOMULYO ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi

Nisa khoiriah INTISARI

Fajarina Lathu INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATOR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS

Jurnal Kesehatan Kartika 50

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BAGI WANITA PENGHUNI PANTI KARYA WANITA WANITA UTAMA SURAKARTA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN Sri Handayani ABSTRAK HIV/AIDS menduduki peringkat perta di Indonesia terutama di propinsi DKI Jakarta. Kasus HIV/AIDS sebagian beasr terjadi pada umur 20-29 tahun. Upaya untuk menurunkan kejadi HIV/AIDS pada remaja membutuhkan penanganan yang terintegrasi dan menyeluruh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap siswa SMA tentang HIV/AIDS di SMU Negeri I Wedi Klaten. Metode penelitian ini dilakukan secra survey. Rancangan penelitian dsekriptif korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMU N I Wedi Klaten. Teknik pengambilan sampel dengan stratified random sampling. Istrumen penelitian adalh kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian sebagian responden (90,5%) mempunyai pengetahuan baik tentang HIV/AIDS. Sikap responden yang mendukung pencegahan HIV/AIDS sebagian besar (85,7%) adalah positif. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap sisa SMU tentang HIV/AIDS Kata Kunci : pengetahuan, sikap HIV/AIDS Sri Handayani, Dosen STIKES Muhammadiyah Klaten

Sri Handayani, Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA..... A. PENDAHULUAN Acquired Immunodeficiency syndrom (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) (Djuanda, 2007). Penyakit ini dicirikan dengan timbulnya berbagai penyakit infeksi, bakteri, bakteri, jamur, parasit dan virus tertentu yang bersifat oportunistik atau keganasan seperti sarcoma berpori dan limfoa yang hanya menyerang otak. Saat ini HIV/AIDS masih menjadi suatu fenomena, karena data yang muncul dipermukaan hanya sedikit, namun masih ada ksus-kasus yang belum terdata. orang yang terinfeksi HIV terus meningkat pesat dan tersebar luasdiseluruh penjuru dunia. Kasus HIV/AIDS di Indonesia meningkat tiap tahunnya. Secara kumulatif pengidap infeksi HIV dan kasus AIDS sampai tahun 2008 sebanyak 6277 pengidap HIV dan AIDS sebanyak 536 serta 397 orang telah meninggal (Ditjen PP dan PL Depkes RI, 2008). Kasus HIV/AIDS menduduki peringkat pertama di Indonesia terutama di propinsi DKI Jakarta dan jawa tengah. Kasus HIV/AIDS sebagian besar terjadi pada umur 20-29 tahun (Ditjen PP dan PL Depkes RI, 2008). Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS, ibu pada bayinya, darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS, pemakaian alat-alat yang tidak steril (Djuanda, 2007) Upaya untuk menurunkan kejadian HIV/IDS diantar remaja membutuhkan penanganan yang terintegrasi dan menyeluruh. Beberapa kegiatan untuk mengurangi HIV/AIDS diantaranya dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan pada anak sekolah dapat dilakukan dengan memasukkan materi kesehatan ke dalam kurikulum pembelajaran. Sekolah sebagai institusi pendidikan mempunyai kesempatan yang luas sebagi tempat penyebaran informasi sehingga dapat meningkatkan sikap para remaja berkaitan dengan pencegahan dan penularan HIV/AIDS (Rahayuwati, 2008) Menurut penelitian Wigati (2007), bahwa pengethauan yang baik akan mendukung sikap remaja tentang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan pengetahuan sikap yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng atau lebih lama (Notoatmodjo, 2003) Karena semakin baik pengetahuan semakin baik pula sikap remaja tentang HIV/AIDS. Menurut Notoatmodjo (2003), dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa sikap yang didasari oleh pengethaun akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. B. METODE PENELITIAN Metode penelitian secara survey. Rancangan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa SMU Negeri I Wedi sebanyak 495 orang dan populasi target adalah siswa kelas II sejumlah 69 orang. Sampel diambil secara stratified random

MOTORIK, VOL 6 NOMOR 2, FEBRUARI 20 sampling sebanyak 25% dari populasi kelas II yaitu siswa yang terdiri dari kelas IPA 5 siswa dan kelas IPS 27 siswa. Istrumen penelitian untuk mengukur pengetahuan berupa kuesioner tertutup dengan skala Guttman. Kuesioner untuk mengukur sikap dengan menggunakan skala likert. Analisi data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) dengan uji chisquare C. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian terhadap responden diperoleh data bahwa 50% responden berusia 6 tahun, sebanyak 54,8% mengambil jurusan IPA dan 54,8% berjenis kelmain perempuan. Hasil penelitian tentang pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS menunjukkan lebih dari separuh (90,5%) memiliki pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS. Sikap responden tentang HIV/AIDS menunjukkan bahwa sebagian besar (85,7%) mempunyai sikap positif dalam pencegahan HIV/AIDS. Secara ringkas hasil penelitian dapat dilihat pada tabel. Tabel. Karakteristik Remaja SM tentang HIV/AIDS Di SMA Negeri I Wedi No Variabel F (%) Umur 6 tahun 7 tahun 2 Jurusan IPA IPS Jumalh 3 Jenis Kelamin Laki Perempuan 4 Pengetahuan Baik Cukup Baik Kurang Baik 5 Sikap Positif Negatif 2 2 23 9 23 9 38 3 36 6 50 50 54,8 45,2 54,8 45,2 90,5 7, 2,4 85,7 4,3

Sri Handayani, Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA..... Distribusi hubungan anatra pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa yang pengetahuannya baik mempunyai sikap positif (97,2%) lebih baik daripada siswa yang mempunyai pengetahuan kurang baik dan sikap negatif (6,7%). Hubungan pengetahuan dan sikap siswa SMU tentang HIV/AIDS dapat dilihat paa tabel berikut : Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMU N I Wedi Klaten Sikap Total Nilai Pengetahuan Positif Negatif F % P F % F % Baik Cukup Baik Kurang Baik Total 35 0 36 97,2 2,8 0 3 2 6 50 33,3 6,7 38 7, 90,5 7, 2,4 0,00 D. PEMBAHASAN Siswa SMU Negeri I Wedi Klaten mempunyai pengetahuan baik tentang HIV/AIDS. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang berasal dari proses penginderaan manusia terhadap obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif menjadi domain yang sangat penting dalam pembentukan sikap terhadap tindakan seseorang (overt behaviur) (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS adalah kemampuan responden menjawab pertanyaan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Bila dilihat sikap, siswa SMU Negeri I Wedi mempunyai sikap yang positif tentang HIV/AIDS. Sikap merupakan perasaan mendukung dan perasaaan tidak mendukung (Azwar, 2005) sikap adalah penilaian seseorang terhadap stimulasi atau obyek (Notoatmodjo, 2003) Wigati (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa yang baik akan mendukung sikap remaja yang baik tentang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan sikap yang didasari oleh pengetahaun akan bersifat langgeng atau lebih lama (Notoatmodjo, 2003). Pendapat ini diperkuat oleh penelitian Sri Handayani (2003) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang PMS dengan sikap seksual remaja. Sikap akan mempengaruhi perilaku remaja dalam kesehatan reproduksi. Selain sikap dan pengetahuan, perilaku juga dipengaruhi oleh pengalaman, sosial ekonomi, fasilitas (sarana dan jarak pelayanan kesehatan), budaya dan sebagainya. Perilaku berkaitan dengan pengetahuan terhadap pencegahan HIV/AIDS, dengan meningkatnya pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat menimbulkan perilaku terhadap pencegahan HIV/AIDS sehingga akan mengakibatkan tindakan yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Roger dalam Lia, 2008). Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa dari 38 responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 35 responden (92,%) mempunyai sikap positif..

MOTORIK, VOL 6 NOMOR 2, FEBRUARI 20 berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan hasil hitung 3,990 dan tabel 5,99. Jadi nalai hitung > nilai tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Semakin baik pengetahuan semakin baik pula sikap remaja tentang HIV/AIDS. Penelitian ini sesuai dengan Kunhastuti (2003), bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan HIV/AIDS. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Susilawati (2003) dan Prawita (2006), bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap HIV/AIDS. Menurut Lawrence Green dalam Notatmodjo (2004) sikap ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor. Faktor predisposisi (Predisposing Factor) meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagai yang terdapat dalam individu maupun masyarakat. Faktor pendukung (Enabling Factor) meliputi lingkungan fisik seperti umur, status sosial, ekonomi, pendidikan, sumber daya atau potensi masyarakat. Faktor pendorong (Reinforcing Factor) meliputi sikap dan sikap orang lain. Misalnya : sikap orang tua, suami, tokoh masyarakat atau peugas kesehatan. E. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan Ada hubungan pengetahuan dan sikap siswa SMU tentang HIV/AUDS di SMU Negeri I Wedi Klaten 2. Saran a. Bagi Remaja Dalam mencari informasi tentang HIV/AIDS diharapkan remaja dapat lebih selektif baik melalui media cetak dan media elektronik. b. Bagi institusi Pendidikan. Institusi hendaknya bekerjasama dengan instansi terkait atau tenaga kesehatan untuk memberikan informasi mengenai HIV/AIDS kepada remaja. 2. Memberikan masukan yang positif terhadap remaja sehingga remaja tidak bingung dalam mengaplikasikan informasi yang diperoleh tentang HIV/AIDS 3. Institusi diharapkan mampu memberikan kegiatan yang positif yang sesuai dengan kecenderungan responden agar perkembangan kepribadian respondennya dapat berkembang dengan baik 4. Informasi mengenai HIV/AIDS sebaiknya diberikan sejak dini, agar pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS menjadi lebih baik.

Sri Handayani, Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA..... DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2002. Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. Edisi Revisi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta BKKBN. 2002. Satu Dari Lima Orang Indonesia Adalah Remaja. Available At http://www.kesrepro,info/krr/jun/2005/krr0.htm. Download At 7 Maret 2007 pukul 20 : 58 : 9 BKKBN. 2005. Kesehatan Reproduksi Remaja. http://www.bkkbn.go.id. Download at 28 Februari 2007 Ditjen PP & PL. Statistik Kasus IDS di Indonesia.http://www.spirita.or.id/stats/statCurr.pdf.download tanggal 5 Febrauri 2008 pukul 5 : 05 : 3 Djuanda. 2007. HIV/AIDS Pendekatan Biologis Molekuler. Klinis dan Sosial. Airlangga University Press. Surabaya. Hurlock, E. IB. 2007. Psikologi Perkebangan. Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta Imran, I. 999. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta Kunhastuti. 2003. Pengetahuan dan Sikap remaja Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Dusun Mranggen Tegal Sleman Tahun 2003. KTI. Yogyakarta Manuaba. 2002. Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta,2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta ; Jakarta Nursalam. 2007. Asuhan Keperawan Pada Pasien yang Terinfeksi HIV/AIDS. Salemba Medika, Jakarta Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta Purwanto, 2002. Ilmu Perilaku. Rineka Cipta : Jakarta Sarwono, SW. 2004. Psikologi Remaja. Raja Grafindo : Jakarta Sarwono, SW. 2005. Kesehatan Reproduksi Remaja. http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/990/lap4.htm. Download at 2 Maret 2007 Susilowati. 2004. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pekerja seks Komersial terhadap HIV/AIDS di Pasar kembang Yogyakarta tahun 2004. Skripsi \, Yogyakarta Wigati, 2007. Hubungan Pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMA N I Sampang Cilacap. Skripsi, Klaten.

MOTORIK, VOL 6 NOMOR 2, FEBRUARI 20