Analisis Pengembangan E-Government di Kota Semarang (Studi Website Resmi Kota Semarang) Oleh : Alfian Adi Prasetyo, Herbasuki Nurcahyanto, Rihandoyo

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

Evolusi Vol. I No.1 September 2013

b. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan public Konsep E-Government (Electronic Government) dalam Pelayanan

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

ANALISIS PENGEMBANGAN ELECTRONIC GOVERNMENT MELALUI PENYELENGGARAAN WEBSITE DI KABUPATEN KUDUS

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC GOVERNMENT DI KABUPATEN PATI

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON. Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E-Government di Indonesia dan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan Kualitas Penyediaan Informasi Kepegawaian

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

Implementasi Program Gerdu Kempling di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI PEKON PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yaitu organizing dan actuating yang berkesinambungan (secara terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

EVALUASI PENERAPAN E-GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PEGI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

b. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan Rencana Kinerja Anggaran ( RKA ) dan Rencana Kinerja Tahunan

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA

E-Government Capacity Check

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PENDAYAGUNAAN WEBSITE DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

W A L I K O T A B E K A S I

ANALISIS DETERMINAN PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS Oleh : Annisya Dwi Mardiyani, dan Aufarul Marom

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012

TENTANG : TUGAS, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI, STATISTIK DAN PERSANDIAN.

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1999, penelitian pada bidang akuntansi menyimpulkan betapa

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu berkomitmen untuk menjalankan. pemerintahan yang transparan dan akuntabel dengan mengedepankan prinsip

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN

Peta Layanan Informasi Publik Pada Website Pemerintah Kabupaten Di Jawa Tengah

BUPATI POLEWALI MANDAR

Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Oleh : Giovani Anggasta, Herbasuki Nurcahyanto, Susi Sulandari*)

ANALISIS LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE PEMERINTAH KABUPATEN ATAU KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Bupati

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

Keywords: Performance, Timeliness, Accountability

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SITUSWEB INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN TUGAS DAN FUNGSI KEHUMASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINS! SUMATERA UTARA

Transkripsi:

Analisis Pengembangan E-Government di Kota Semarang (Studi Website Resmi Kota Semarang) Oleh : Alfian Adi Prasetyo, Herbasuki Nurcahyanto, Rihandoyo Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id ABSTRACT The development of e-government in Semarang is one of the programs implemented by the government of Semarang to ease the service towards substantial stakeholders, such as the public society and private sectors by using information technology advances. Result of observations and interviews with several informants indicate. The development of e-government in the city of Semarang is inhibited by a variety of factors such as lack of available resources, infrastructure, and government commitment. Keyword : E-government, Analysis Of Development ABSTRAKSI Pengembangan e-government di Kota Semarang adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Semarang untuk lebih memudahkan pelayanan terhadap stakeholder yang berkepentingan seperti masyarakat dan pihak swasta menggunakan kemajuan teknologi informasi. Hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa informan menunjukkan bahwa Pengembangan e-government di Kota Semarang dihambat oleh berbagai faktor seperti kurangnya sumber daya yang dimiliki, Infrastruktur, dan komitmen pemerintah. Kata Kunci: E-government, Analisis Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kota Semarang telah menjadikan e- government menjadi salah satu prioritas yang harus dikembangkan untuk menunjang kegiatan pemerintahan Kota Semarang. Dapat dilihat dari salah satu misi Pemerintah Kota Semarang yaitu Pengembangan kualitas penyelenggara an pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e- government menuju e-city. Menunjukkan bahwa Kota semarang ingin menjadikan e- government sebagai salah satu penunjang utama dalam kegiatan pemerintahanya.salah satu yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam hal e-government adalah pembuatan website pemerintah Kota Semarang dengan alamat www.semarangkota.go.id. Website yang dimiliki pemerintah Kota Semarang berguna untuk memberikan informasi dan lebih mendekatkan diri kepada stakeholder yang berkepentingan seperti masyarakat serta pihak swasta. Namun didalam perkembangan nya, e-government di Kota Semarang yang telah dimulai dari tahun 2001 masih memiliki banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah Kota Semarang dalam mengelola website www.semarangkota.go.id. Salah satu contoh kendala yang dihadapi adalah beberapa aplikasi yang ada di dalam website Kota Semarang masih belum bisa berjalan dengan baik. Salah satu masalah ada didalam aplikasi Profil Usaha Anda dimana banyak konten usaha yang tidak dapat diakses. Halaman Profil Usaha Anda diperuntukkan bagi warga Kota Semarang yang mempunyai bidang usaha, baik itu home industri, pengusaha, bidang jasa dll. Bertujuan untuk mempublikasikan profil usaha di media elektronik supaya bisa di akses oleh segenap orang di penjuru dunia. Tetapi dalam perjalananya banyak profil usaha yang tidak dapat dibuka maupun diakses oleh khalayak ramai. Dalam Aspek Government to Citizen juga masih memiliki kendala yang berarti, Salah satu tujuan dibangun website adalah memperbaiki komunikasi antara pemerintah dengan mayarakat. Tetapi Didalam kesehariannya Halaman livechat yang seharusnya digunakan masyarakat untuk melakukan komunikasi atau bertanya kepada pemerintah kota Semarang tidak dapat digunakan. Livechat jika dapat berjalan dengan baik akan mampu memmberikan suatu pelayanan yang optimal terhadap masyarakat. 2

Menurut kepala bagian Pengolahan Data Elektronik Kota Semarang Bapak Nana Storada mengatakan, Selama ini konten situs pemkot belum lengkap. Isinya hanya seputar Pemkot Semarang, belum menyentuh aspek kota Semarang secara keseluruhan. Baginya, ruang lingkup konten situs saat ini masih sempit. Bapak Nana Storada juga mengatakan, Website Kota Semarang harus menyediakan informasi secara lengkap, agar pengunjung situs bisa mencari data tentang kota Semarang hingga tingkat terkecil. Semisal, pengunjung situs bisa melihat jumlah babinsa di suatu kelurahan dan sebagainya. Lalu, berbagai informasi wisata semisal kuliner hingga tempat bersejarah juga akan ditampilkan. Informasi perizinan juga tidak terbatas pada kota Semarang, tetapi juga informasi perizinan di tingkat Polda dan Pemprov Jateng. BAB II TUJUAN Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengembangan e- goverment di Kota Semarang 2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi didalam pengembangan e-goverment di Kota Semarang 3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan e- government di Kota Semarang. BAB III TEORI 1. Administrasi Publik Mifthah thoha (Thoha, 2008: 92) berpendapat bahwa administrasi publik dapat diartikan sebagai administrasi pemerintahan yang dilakukan oleh aparat pemerintah untuk kepentingan mayarakat. Sedangkan Administrasi publik menurut Dimock (Yeremias, 2008 : 20) merupakan produksi barang barang dan jasa yang direncanakan untuk melayani kebutuhan masyarakat konsumen. 2. New Public Management Salah satu paradigma administrasi publik adalah konsep New Public Management. Konsep New Public Management adalah suatu konsep baru yang ingin menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak efisien yang dilakukan oleh instansi dan pejabatpejabat pemerintah (Thoha, 2008: 75). Dalam Konsep New Public Management para pemimpin Birokrasi diharapkan dapat memberikan inovasi inovasi baru untuk melakukan pelayanan publik. Salah satu bentuk dari perwujudan New Public 3

Management ini nampak di dalam fenomena administrasi melalui internet (Hoadley, 2006: 262). 3. E-government Bank dunia menjelaskan E- government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi yang memiliki kemampuan untuk memberikan perubahan hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan lengan lain dari pemerintah(indrajit, 2002 : 14). Sedangkan Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank), mencoba mendefinisikan sebagai E- government Singkatnya e-government merupakan suatu simbolis penggunaan internet oleh lembaga lembaga pemerintahan yang memberikan perubahan didalamnya. E-government bertujuan memberikan informasi dari pemerintah secara jelas kepada masyarakat dan bisnis. 4. Pengembangan E-government Pengembangan e-government menurut Inpres 3 tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government adalah merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. A. Tahapan pengembangan e- government menurut Inpres 3 tahun 2003 : 1. Persiapan a. Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga. b. Sosialisasi situs web untuk internal dan publik. 2. Pematangan a. Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif. b. Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain. 3. Pemantapan a. Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik. b. Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. 4. Pemanfaatan a. Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to 4

Business (G2B), Government to Consumers (G2C). B. Menurut UNPAN(United Nations Public Administration Network) tahapan pengembangan E- government (UN Government, 2005 : 18) adalah : 1. Emerging atau kemunculan, sebuah tahap dimana berbagai website pemerintah menyajikan informasi tentang kebijakan publik, pemerintahan, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah, berbagai dokumentasi yang terkait dengan kepentingan publik. 2. Enhanced atau pemuktahiran, pada tahap ini semua website pemerintah telah menghadirkan komunikasi satu arah dan dua arah dalam format e- Communication yang telah dimuktahirkan. 3. Transactional atau mampu melayani transaksi, pada tahap ini semua website pemerintah telah melakukan komunikasi dua arah dengan masyarakat. 4. Connected atau terkoneksi, semua website pemerintah telah melakukan perubahan dalam cara berkomunikasi dengan masyarakatnya, dan pemerintah mulai pro aktif untuk mendapatkan informasi dan opini BAB IV METODE PENELITIAN 5. Desain Penelitian Di dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengembangan E-government di Kota Semarang (Studi Website Resmi Kota Semarang) ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 6. Situs Penelitian Penelitian ini di lakukan di kantor serketariat pemerintah Kota Semarang Bagian Pengelola Data Elektronik alamat penelitian terletak Jalan pemuda No 148 Kota Semarang. 7. Subjek Penelitian Berdasarkan pertimbangan untuk memilih informan, maka dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah : 1. Kepala Bagian Pengembangan Data Elektronik 2. Kepala Sub Bagian Telematika PDE 3. Kepala Sub Bagian Sistem Informasi Manajemen 4. Masyarakat Umum 4. Jenis Data 5

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer yang merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. 2. Data Sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwaperistiwa yang sudah ada sebelumnya berupa dokumen, laporan, dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. 5. Teknik Pengumpulan Data Proses mengumpulkan data dari informan : a. Wawancara mendalam (Dept Interview) Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan lisan melalui bercakapcakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan asli pada si peneliti. b. Observasi Merupakan upaya pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperkuat dan meyakinkan hasil wawancara dan fenomena selama proses getting along. c. Dokumentasi Mencari dokumen berupa artikel di Koran, foto, dan laporan yang sesuai dengan permasalahan. BAB V PEMBAHASAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT Pengembangan e-government sebenarnya sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang terutama didalam situs web resmi Pemerintah Kota Semarang, www.semarangkota.go.id. Namun, didalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan. Permasalahan dan hambatan dalam pengembangan e-government di Kota Semarang ini telah disimpulkan oleh Peneliti berdasarkan fenomena-fenomena yang ada yaitu sebagai berikut: A. Persiapan Pengembangan E- Government di Kota Semarang Mulai 2001, website resmi Pemerintahan Kota Semarang telah dibuka (online) dan dapat diakses oleh siapapun yang terhubung ke internet. Website tersebut merupakan usaha awal Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan digitalisasi pelayanan masyarakat. Pengembangan e- government diatur dalam Instruksi 6

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, tetapi di Kota Semarang saat ini belum memiliki payung hukum yang jelas baik itu berupa Keputusan Walikota atau Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan e-government untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan di Kota Semarang. Namun demikian, Kota Semarang telah memiliki Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2010 2015 untuk menunjang pembangunan dan pengembangan e-government di Kota Semarang. Sehingga dokumen tersebut perlu ditindaklanjuti menjadi produk hukum yang sah. Ketika dukungan legalitas formal telah didapat, selanjutnya diikuti dengan komitmen sumber daya untuk mengikutinya. Namun hal ini tidak ditunjang dengan adanya kesiapan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas untuk mengelola dan mengembangkan teknologi informasi B. Pematangan Pengembangan E- Government di Kota Semarang Pematangan Pengembangan E- government di Kota Semarang merupakan tahapan kedua dari pengembangan e-government. Pemerintah Kota Semarang melakukan perubahan didalam website yang mereka miliki yaitu dengan melakukan perubahan tampilan website www.semarangkota.go.id. Tampilan baru dari www.semarangkota.go.id bertujuan tidak hanya untuk memberikan nuansa baru pada website Pemerintah Kota Semarang tetapi juga agar dapat lebih memudahkan untuk diakses oleh para stakeholder yang berkepentingan seperti masyarakat dan pihak swasta. Tampilan website www.semarangkota.go.id menjadi lebih menarik dan berwarna agar saat masyarakat mengakses website tidak bosan dengan tampilan website tersebut. Disisi lain, nuansa baru tersebut tidak didukung oleh penggunaan aplikasi yang tidak terintegrasi dengan PDE yang mengakibatkan file yang di upload dapat crash yang tidak dapat di akses oleh pengguna publik. C. Permantapan Pengembangan E- Government di Kota Semarang Pemantapan Pengembangan E- government di Kota Semarang merupakan tahapan ketiga dari pengembangan e-government. Salah satu tujuan dibentuknya website resmi 7

Pemerintahan Kota Semarang adalah memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tetapi pada kenyataan informasi yang tersedia di www.semarangkota.go.id kurang lengkap. Kelemahannya ketika ada pengguna public yang ingin mengakses informasi tentang Produk Hukum Kota Semarang, contohnya yaitu Perarutan Walikota Kota Semarang Nomor 28 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika didapati tidak tersedianya content tersebut, padahal di dalamwebsite terdapat link tersebut. D. Pemanfaatan Pengembangan E- Government di Kota Semarang Pemanfaatan Pengembangan E- government di Kota Semarang adalah tahapan terakhir dari pengembangan e- government. Website Kota Semarang adalah salah satu bentuk pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Kota Semarang terhadap stakeholder yang berkepentingan seperti pihak swasta, masyarakat,dan SKPD yang terkait. Pemanfaatan e-government di Kota Semarang adalah dengan adanya pelayanan yang bersifat G2G, G2B, dan G2C. Pemanfaatan government to government adalah tersinkronisasi Website resmi Kota Semarang dengan website Pemerintah pusat seperti Kementrian Dalam Negeri. Pemanfaatan government to business dengan adanya daftar proyek yang disediakan Kota Semarang. Sedangkan Pemanfaatan government to citizen adalah dengan adanya aplikasi LAPOR! yang dapat digunakan masyarakat untuk memberikan kritikan dan masukkan terhadap permasalahan yang terjadi di Kota Semarang. Kekurangan aplikasi tersebut pengguna harus menunggu maksimal 2x 24jam untuk mendapatkan jawaban dari SKPD terkait karena belum ditunjangnya sistem yang terintegrasi langsung dengan SKPD maupun Pemkot Semarang. E. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan E-government di Kota Semarang Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengembangan e-government di Kota Semarang, terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi Pengembangan e-government di Kota Semarang Peneliti menemukan beberapa Kekurangan dalam pengembangan e-government di Kota 8

Semarang, sehingga menyebabkan pengelolaan ini berjalan tidak optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan e-government di Kota Semarang (Studi Website Resmi Pemerintah Kota Semarang dijelaskan oleh Peneliti sebagai berikut: 1. Dukungan Pemerintah Dukungan pemerintah Kota Semarang dalam hal ini adalah terkait sejauh mana Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan guna terlaksananya e- government di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Dalam penulisan kali ini, penulis menganggap Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan penuh guna tercapainya pengembangan e-government yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. RPJMD yang merupakan pilar utama didalam pembanguanan suatu daerah, memasukkannya pengembangan e- governement sebagai misi Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai e-city. 2. Kapasitas Sumber Daya Dibagian PDE pemerintah Kota Semarang terdapat 25 orang yang betul betul memahami dan memilki kemampuan untuk mengolah data elektronik Kota Semarang. Namun, dari jumlah tersebut, hanya terdapat beberapa orang yang mampu dan ahli dalam mengolah data tersebut. Pemerintah Kota Semarang, khususnya bagian PDE kekurangan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Kapasitas sumber daya finansial menjadi faktor yang mempengaruhi setelah sumber daya manusia, karena support finansial dapat menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemerintah didalam pelaksanaan e-government di Kota Semarang. Menurut data yang miliki penulis, semenjak terjadinya perganti Walikota Semarang kepada Bapak Hendrar Prihadi, pemerintah Kota Semarang terus menggelontorkan dukungan finansial guna mendukung pembuatan website resmi Kota Semarang yang lebih maju dan lebih baik.\ 3. Manfaat e-government 9

E-gorverment memberikan manfaat kepada pemerintah Kota Semarang, khususnya pada website resmi Pemerintah Kota Semarang. Dengan adanya website resmi Kota Semarang, pemerintah dapat berinteraksi dengan berbagai SKPD yang dilingkungan Pemkot Semarang, maupun dapat berinteraksi dengan Pemerintah Pusat. Masyarakat mengambil peranan penting didalam penerima manfaat e-government. Karena masyarakat sebagai penerima pelayanan dan pemberi masukan atas kinerja SKPD SKPD didalam melakukan tugasnya. Dalam penelitian ini, penulis menilai masyarakat saat ini sudah lebih mudah didalam mengakses website resmi Kota Semarang (www.semarangkota.go.id) yang saat ini sudah tidak lemot dan tampilan website yang lebih interaktif. Masyarakat disuguhkan dengan berbagai macam portal yang terhubung dengan berbagai SKPD yang terdapat dilingkungan Pemerintah Kota Semarang. BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Pengembangan e-government adalah Proses pengembangan yang melalui tahapan Persiapan, Pematangan, Pemantapan, dan Pemanfaatan yang di dalamnya terdapat faktor pendukung seperti Dukungan pemerintah, Kapasitas Sumber Daya, dan Manfaat yang diberikan yang mempengaruhi pengembangan e-government. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa informan, Pengembangan e-government di Kota Semarang masih memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki agar para pengguna seperti masyarakat dan pihak pihak lain yang menggunakan website resmi Kota Semarang merasa nyaman dalam mengakses segala informasi yang telah disediakan oleh website resmi Kota Semarang. B. SARAN Peningkatan pengembangan e- government di Kota Semarang ini harus dimulai dari komitmen yag kuat dan keinginan pemerintah Kota Semarang untuk membenahi website resmi yang telah dimiliki. Pemerintah Kota Semarang dan SKPD SKPD yang terkait didalam pengembangan e- 10

government di Kota Semarang harus saling bekerjasama dan menyatukan keinginan untuk lebih memanjukan website resmi Kota Semarang. Partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk dapat memberikan saran serta pemikirannya atas kekurangan yang dimiliki oleh website resmi Kota Semarang. Semarang sebagai kota e-city akan terwujud jika kalangan pemerintah yang berwenang serta mendapat dukungan dari masyarakat. 11

DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fathoni, H. Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta. Hasibuan, Zainal A. 2007. Jurnal Standardisasi Aplikasi E-Government Untuk Instansi Pemerintah. Jakarta; UI Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Government Strategi pembangunan dan Pengembangan sistem pelayanan Publik berbasis teknologi digital. Yogyakarta : Andi Publisher. Indrajit, Richardus Eko, dkk. 2005. e-government in Action. Yogyakarta : Adi Publisher. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Administrasi Publik Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta: Gava Media. Master Plan Informacy Technology Kota Semarang Tahun 2010-2015 Purwandani, sri, Maesaroh, & Rihandoyo. Jurnal Analisis Penerapan Electonic Government di Kabupaten Pati. Seamarang; UNDIP Resta F,Ardis. 2009. Jurnal Peran Bagian Pengolahan Data Elektronik Dalam Penyelenggaraan E-Government (Studi Pendayagunaan Website Resmi Kota Semarang). Semarang : UNDIP Sugiyono. 2000. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Thoha, Mifthah. 2011. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Website Resmi Kota Semarang : www.semarangkota.go.id 3