4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumb

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Biologi Kutu Perisai Aulacaspis tegalensis

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Tebu

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

DI PABRIK GULA MADUKISMO, PT. MADUBARU, YOGYAKARTA: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN

BUDIDAYA TANAMAN TEBU

BUDIDAYA TANAMAN TEBU

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu menurut ilmu tumbuh-tumbuhan termasuk famili rumput

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

Arzal Bili 1, Syafriandi 1, Mustaqimah 2 Program Studi Teknik pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Kelas: Monocotyledoneae, Tanaman tebu terdiri dari akar, batang, daun dan bunga.

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu merupakan tanaman yang berasal dari India

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tanaman Tebu Ratoon

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum.l) merupakan bahan baku utama dalam. dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah serta

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

Mengenal Budidaya Tebu dan Pabrik Gula di Lampung

TINJAUAN PUSTAKA. termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa. di pulau Jawa dan Sumatera (Wikipedia, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

BUDIDAYA TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DARI BIBIT YANG BERASAL DARI KEBUN BIBIT DATAR DENGAN KEBUN TEBU GILING

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

OPTIMISASI POLA RATOON DAN TEBU BARU TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PT. MADUBARU PG. MADUKISMO, YOGYAKARTA YETTI ARIANI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. divisi Spermatophyta dengan subdivisi Angiospermae dengan kelas

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN TEBU VARIETAS PS 891 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USDA (2008), kedudukan sorgum manis (Sorghum bicolor [L.]

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Padi. L.) merupakan tanaman pangan golongan Cerealia

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah satu anggota famili rumputrumputan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tanaman Tebu

DESKRIPSI TEBU VARIETAS KIDANG KENCANA (NAMA ASAL PA 198)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman dari famili Gramineae. Padi memiliki akar serabut

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu komoditas perkebunan

TEBU. (Saccharum officinarum L).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data Iklim Lahan Penelitian, Kelembaban Udara (%)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

TANGGAPAN TUJUH KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP SERANGAN URET Lepidiota stigma Fabricius

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 56/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN TEBU VARIETAS PS 864 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

Transkripsi:

3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tebu dan Morfologi Tebu Tebu adalah salah satu jenis tanaman monokotil yang termasuk dalam famili Poaceae, yang masuk dalam kelompok Andropogoneae, dan masuk dalam genus Saccharum. Klasifikasi tanaman tebu menurut Daniel dan Roach (1987) adalah sebagai berikut: Filum : Angiospermae Class : Monocotyledoneae Familia : Poaceae Group : Andropogoneae Genus : Saccharum Spesies : Saccharum officinarum L. Spesies tebu yang paling banyak dibudidayakan untuk dijadikan bahan baku gula adalah Saccharum officinarum L., karena kandungan sukrosanya yang tinggi dan rendah kandungan seratnya. Setyamidjaja dan Azharni (1992) menambahkan bahwa selain Saccharrum officinarum L masih ada empat spesies tebu lain yang masih termasuk ke dalam genus Saccharum, yaitu: Saccharum sinense, Saccharum barberi, Saccharum spontaneum, dan Saccharum robustum. Morfologi tebu menurut Sastrowijono (1996) adalah sebagai berikut: Batang Pada batang tebu bagian luar merupakan kulit yang keras, sementara bagian dalam lunak yang mengandung nira. Batang tebu beruas ruas dan kedudukan ruas yang satu dengan yang lainnya tegak atau zig zag. Bentuk ruas dapat bervariasi sesuai varietasnya. Pada ruas tebu terdapat mata ruas, dimana mata ruas tersebut adalah kuncup tebu yang terletak pada buku ruas batang dan terlindung oleh pangkal pelepah. Batang tebu yang baik biasanya dengan tinggi 3 sampai 5 meter atau bahkan lebih.

4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumbuh dari mata tunas. Sementara itu, akar stek adalah akar yang tumbuh dari cincin akar batang dan masa hidupnya tidak lama. Daun Daun tebu terdiri dari helai daun dan pelepah daun tanpa tangkai daun. Daun berpangkal pada buku dan kedudukannya berseling kanan dan kiri. Pelepah daun menutupi batang, sehingga buku tidak terlihat. Bunga Bunga tebu merupakan malai berbentuk piramida dengan panjang 70 90 cm yang mengandung ribuan bunga kecil. Bunga tebu terdiri dari tenda bunga yakni tiga helai daun kelopak dan satu helai daun tajuk bunga, tiga benang sari dan satu bakal buah dengan kepala putik yang berbentuk bulu bulu. Bunga yang masak, benang sarinya panjang sehingga kepala sari menggantung keluar dari tajuk bunga. Kategori Tanaman Tebu Tanaman pertama (plant cane) Tanaman tebu pertama adalah tanaman dari bibit tebu pilihan yang ditanam dengan membongkar tanah dan meletakkan bibit tersebut sesuai kebutuhan penanaman. Teknik budidaya tanaman pertama (plant cane) di lahan kering antara lain dengan penetapan masa tanam, pembukaan lahan, penanaman, pemupukan, pembumbunan, dan klentek (PT Perkebunan Nusantara XI, 2010). Pemilihan varietas yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman tebu. Setelah ditentukan jenis varietas yang baik, maka hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengadaan bibit. (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, 2008).

5 Bibit yang digunakan dalam penanaman tanaman pertama ada dua yaitu: 1) Bibit bagal Bibit bagal adalah bibit yang berasal dari KBD. Umumnya bibit bagal yang ditanam bermata tunas dua atau bermata tunas tiga. Untuk penanamannya mata tunas menghadap ke samping agar pertumbuhan mata tunas maksimal. 2) Bibit rayungan Bibit yang telah tumbuh di kebun bibit, dan umumnya digunakan untuk lahan yang berpengairan cukup. Namun penggunaan bibit rayungan ini sangat sedikit sekali karena pertumbuhannya tidak seoptimal bibit bagal. Jika bermata (tunas) satu, maka batang bibit terpendam dengan tunas menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua, maka batang bibit terpendam dengan tunas menghadap ke samping.. Produktivitas PC untuk lahan tegalan yang 100% mengandalkan air hujan pada umumnya dipengaruhi oleh masa tanam. Menurut Susila (2007) rendahnya produktivitas disebabkan oleh jadwal tanam dan tebang petani PC yang umumnya tidak pada umur optimal. Penetapan masa tanam yang tepat adalah berdasarkan kebutuhan air dalam masa pertumbuhan. Iklim tipe Oldeman, zona yang terbaik untuk tanaman tebu adalah tipe iklim C2 dan C3. Tanaman keprasan (ratoon cane) Tanaman tebu keprasan adalah tanaman tebu yang berasal dari tanaman yang telah dipanen sebelumnya, lalu tunggul-tunggulnya dipelihara kembali hingga menghasilkan tunas-tunas baru yang akan tumbuh menjadi tanaman baru pada musim tanam selanjutnya (Setyamidjaja dan Azharni, 1992). Pengusahaan tebu dengan cara keprasan memberikan beberapa keuntungan diantaranya adalah: menghemat biaya untuk membuat lubang tanaman dan penyediaan bahan tanam (bibit), waktu relatif lebih singkat dari tebu pertamanya, lebih tahan terhadap kekeringan dan keadaan drainase yang kurang baik. Widodo (1999) menyatakan keuntungan dari penggunaan tanaman keprasan antara lain tebu dapat tumbuh baik karena perakaran telah beradaptasi dengan keadaan tanah, selain untuk menghemat pemakaian bibit, penggunaan tanaman keprasan juga menjaga kelestarian tanah.

6 Menurut Sutardjo (2002) sebelum proses pengeprasan sebaiknya lahan dialiri air terlebih dahulu agar bekas tanaman tebu yang akan dikepras tidak mudah terbongkar. Ada tiga bentuk pengeprasan : a. Kepas bentuk rata Bentuk pengeprasan ini merupakan hasil dengan menggunakan alat kepras mekanis stubble shaver. b. Kepras bentuk U/ kepras miring Bentuk pengeprasan ini dilakukan pada tanah ringan dan tanah yang mengandung pasir. c. Kepras bentuk W Umumnya bentuk pengeprasan ini dilakukan pada tanah-tanah berat yang mudah pecah bila musim kemarau. Tanaman keprasan mengalami beberapa proses pertumbuhan. Berikut ini proses pertumbuhan yang dialami tanaman keprasan yaitu: a) Perkecambahan Seluruh mata tunas di batang tebu akan mulai berkecambah bila pucuknya dihilangkan. Perkecambahan mata tunas batang tebu segera terjadi setelah tebu ditebang. Pengamatan di tegalan Jawa menunjukkan tunas keprasan berkecambah pada 2 3 minggu setelah tebu dipotong. Jika dibandingkan dengan bibit tebu berkecambah yang berlangsung antara minggu ketiga sampai dengan kelima. jumlah kecambah keprasan lebih banyak daripada jumlah kecambah bibit tebu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah kecambah keprasan antara lain kadar air dalam tanah, varietas tebu karena terdapat varietas yang besar frekuensi keprasannya, dan pengeprasan tebu. Pengeprasan tunggul tebu setelah ditebang sangat mencolok menaikkan jumlah kecambah tebu. b) Pertunasan Setelah mata tunas berkecambah, maka tebu akan bertunas atau mengeluarkan tunas anakan (tillers). Pertunasan pada keprasan berlangsung lebih cepat dan dengan laju pertunasan yang lebih besar daripada tebu baru. Tunas keprasan muncul dari batang sekunder dan tertier. Tunas anakan pada tebu baru adalah batang sekunder. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertunasan sama dengan yang berpengaruh terhadap perkecambahan.

7 c) Kematian tunas Kematian tunas selalu terjadi dalam budidaya tebu. Terdapat berbagai alasan tentang penyebab kematian tunas keprasan. Varietas tebu dan jarak tanam serta hama-penyakit adalah penyebabnya. Terjadinya persaingan hara antara tunas tebu dan ketidak mampuan perakaran tunas keprasan menjangkau tanah bagi tunastunas yang berkecambah di atas permukaan tanah. Besarnya hasil panen keprasan sangat besar ditentukan oleh jumlah tunas keprasan pada saat tebu memanjang. Oleh karena itu penting untuk mempertahankan jumlah tunas keprasan pada saat tersebut, yakni pada umur tebu 5 6 bulan (Dinas Perkebunan Jawa Timur, 2005).