Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Oleh Rohimatul Azizah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL TSTS DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 KALIBAWANG

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Oleh: Veranika Siti Nurjanah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Oleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN. maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Untuk mengetahui

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS ( TWO STAY TWO STRAY )

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sumargiyani Pendidikan Matematika FKIP Universitas Ahmad Dahlan JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 2017, hal ISSN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta annarevi6@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada mata pelajaran matematika kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan materi kubus dan balok. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mataram Kasihan pada tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, kolaboratif antara guru matematika kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan dan peneliti, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dan objek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada materi pokok kubus dan balok. Terdiri dari dua siklus, siklus pertama dan kedua dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, angket, tes hasil belajar, dan dokumentasi,. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Berdasarkan analisis angket keaktifan, pada siklus I mencapai 66,18% kategori cukup, di siklus II meningkat menjadi 72,15% kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 5,97%. Berdasarkan analisis lembar observasi keaktifan, pada siklus I keaktifan siswa mencapai 80,3% dan siklus II mencapai 88,64%, sehingga dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,34%. Nilai rata-rata kelas prasiklus sebesar 56,83 dengan ketuntasan nilai rata-rata kelas sebesar 68,70 dengan ketuntasan sebesar 62,5%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 75,91 dengan ketuntasan sebesar 83,3%, sehingga dapat disimpulkan rata-rata kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 7,21 dan ketuntasan belajar mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,8%. Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 71,4% kategori cukup, meningkat menjadi 80,20% kategori tinggi pada siklus II, sehingga keterlaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,8%. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS), Keaktifan dan Hasil belajar.

1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Maret 2015 di kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan, sebagian besar siswa masih kurang memberikan perhatian ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan selama pembelajaran berlangsung, siswa cenderung tidak aktif dan kurang adanya timbal balik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Siswa asyik bercanda dan mengobrol sendiri dengan temannya, bahkan ada siswa yang bermain handphone dan membaca buku selain buku mata pelajaran yang sedang diajarkan. Selama proses pembelajaran, siswa kurang untuk bertanya dan pasif saat menjawab pertanyaan dari guru, sehingga guru harus menunjuk salah satu siswa untuk menjawabnya. Ketika diberikan tugas dalam kelompok, terdapat beberapa siswa yang tidak ikut serta dalam diskusi kelompok. SMP Mataram Kasihan menetapkan standar nilai ketuntasan minimal 71, sedangkan dari hasil prasiklus menunjukkan bahwa hanya 4 siswa dari 24 siswa kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan yang mendapatkan nilai diatas KKM dengan persentase 16,67%. Nilai ratarata kelas pada saat prasiklus adalah 56,83. Berdasarkan analisis angket keaktifan siswa yang diberikan pada saat prasiklus, persentase keaktifan menunjukkan 56,38%, ini berarti keaktifan siswa kurang. Menurut peneliti berdasarkan observasi, persentase keaktifan menunjukkan kriteria kurang dan nilai rata-rata siswa belum memenuhi KKM, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang peneliti anggap cocok untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS). Pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) akan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lain. Berdasarkan uraian di atas peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada Siswa Kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada mata pelajaran matematika kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan.

Manfaat bagi Guru adalah dapat dijadikan strategi mengajar alternatif bagi guru matematika SMP Mataram Kasihan dalam pembelajaran. Manfaat bagi siswa adalah dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika, memberikan pengalaman pembelajaran baru serta pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat bagi peneliti adalah dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. 2. KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Matematika Menurut Abdul Majid (2014: 4), pembelajaran (instruction) bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran matematika diartikan sebagai proses belajar matematika oleh siswa dengan bantuan/ pendampingan guru. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran matematika, kegiatan utam dilakukan oleh siswa untuk mempelajari bahan ajar matematika dalam rangka menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru matematika berfungsi sebagai fasilitator dan dinamisator kegiatan belajar oleh siswa (Endang Susetyawati dan Sumaryanta, 2005: 31). B. Keaktifan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Nana Sudjana (2005: 61) menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dapat dilihat dalam berbagai hal diantaranya sebagai berikut. a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, b. Terlibat dalam pemecahan masalah, c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

C. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus Suprijono, 2014: 5). Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2005: 22) dijelaskan sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika yaitu kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada mata pelajaran matematika setelah menerima pengalaman belajar. D. Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1990). Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Metode TS-TS merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik (Miftahul Huda, 2013: 207). Sintak metode TS-TS dapat dilihat pada rincian tahap-tahap berikut ini. a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok heterogen,misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe TS-TS bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling mendukung. b. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing. c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir. d. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Mataram Kasihan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan tahun ajaran 2014/2015 sejumlah 24 siswa dan obyek pada penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada materi kubus dan balok. Dalam penelitian ini mengikuti tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi: Perencanaan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observing), refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data meliputi tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari tes hasil belajar, angket, lembar observasi, dan dokumentasi. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2015 s/d 6 Juni 2015 yang dilakukan dalam dua siklus dan pra siklus. Dalam siklus I terdiri dari dua pertemuan dengan pertemuan penyampaian materi dan pertemuan tes komunikasi matematika. Namun sebelum siklus I dilaksanakan di adakan dulu pra siklus diperoleh : a. Hasil tes pra siklus adalah sebagai berikut : rata-rata nilai siswa sebesar 56,38 dengan ketuntasan prasiklus sebesar 16,67%. Persentase keaktifan menunjukkan 56,38%, ini berarti keaktifan siswa kurang. b. Pada siklus I di laksanakan selama 2 pertemuan. Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dengan cara memberikan LKS dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, siswa mulai berdiskusi dengan kelompok dan mengerjakan LKS yang telah dibagikan oleh guru. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada

tamu dari kelompok lain. Setelah selesai, dua orang tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain (kembali diskusi dengan kelompok asal). Perwakilan beberapa kelompok diminta untuk menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, dan siswa dari kelompok lain diminta menanggapi. Setelah itu dilakukan tes dimana rata-rata nilai siswa adalah 68,70 dengan ketuntasan sebesar 62,5%. Penelitian tetap dilanjutkan sebab indikator keberhasilan belum mencapai yang di inginkan dan pembelajaran kooperatif tipe TS- TS belum terlaksana. c. Pada siklus II perbaikan kearah yang lebih baik dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru. Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dan melaksanakan tes pada siklus dua dengan nilai rata-rata siswa sebesar 75,91 dengan ketuntasan sebesar 83,3%. d. Grafik peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Keaktifan Belajar Siswa 100.00% 80.00% 66.18% 72.15% 60.00% 56.38% 40.00% 20.00% 0.00% PraSiklus Siklus I Siklus II Gambar 1. Grafik Keaktifan Belajar Siswa Berdasarkan Angket Terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa pada setiap siklusnya. Dari prasiklus 56,38% menjadi 66,18% pada siklus I, mengalami peningkatan sebesar 9,8%. Dari siklus I 66,18% menjadi 72,15% pada siklus II, sehingga keaktifan siswa meningkat sebesar 5,97%. Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa adalah sebagai berikut: Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Keaktifan Belajar Siswa 100.00% 80.30% 88.64% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Siklus I Siklus II Gambar 2. Grafik Keaktifan Belajar Siswa Berdasarkan Observasi Terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus I 80,3% menjadi 88,64% pada siklus II, sehingga keaktifan siswa meningkat sebesar 8,34%.

100 80 60 40 20 0 100% 80% 60% 40% 20% 0% Peningkatan rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Nilai Rata-rata 75.91 68.7 56.83 PraSiklus Siklus I Siklus II Gambar 15. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Peningkatan ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Persentase Ketuntasan 83.30% 62.50% 16.67% PraSiklus Siklus I Siklus II Gambar 16. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada prasiklus rata-rata belajar siswa yaitu 56,83 dengan ketuntasan belajar 16,67% mengalami peningkatan menjadi 68,70 dengan ketuntasan belajar 62,5% pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata hasil belajar siswa 75,91 dengan ketuntasan belajar 83,3%. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika kelas VIIIA SMP Mataram Kasihan, Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada materi kubus dan balok, dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Pada proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) terbukti bahwa siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih mudah memahami dan menyelesaikan masalah matematika, berani bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, menggunakan kesempatan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Berdasarkan analisis angket keaktifan, pada siklus I mencapai

66,18% kategori cukup, di siklus II meningkat menjadi 72,15% kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 5,97%. Berdasarkan analisis lembar observasi keaktifan, pada siklus I keaktifan siswa mencapai 80,3% dan siklus II mencapai 88,64%, sehingga dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,34%. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari nilai rata-rata kelas pada siklus I, nilai rata-rata kelas sebesar 68,70 dengan ketuntasan sebesar 62,5%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 75,91 dengan ketuntasan sebesar 83,3%, sehingga dapat disimpulkan rata-rata kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 7,21 dan ketuntasan belajar mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,8%. 6. REFERENSI Abdul Aziz Saefudin. 2012. Meningkatkan Profesionalisme Guru dengan PTK. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. Abdul Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Agus Suprijono. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ahmad Susanto. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Pembelajaran Tuntas. Jakarta: Direktorat PLP. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Endang Susetyawati dan Sumaryanta. 2005. Teknologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Miftahul Huda. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mohammad Jauhar. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam

Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Nana Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.. 2010. CBSA Cara Belajar Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto dkk. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sumaryanta. 2010. Kajian Kurikulum Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. http://www.asikbelajar.com/2012/11/m odel.pembelajaran.two.stay.two.stray.ht ml diakses pada tanggal 9 Maret 2015.