ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Persimpangan Jl.Melati-Jl.Hayam Wuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah-Jl.Hayam Wuruk Denpasar) Agung Yana, A.A. Gde Agung 1, Suparsa, IGNP 2 dan Trisna Dewa, Putu Ayu 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran Kabupaten Badung Email: gungyana87@yah.cm 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran Kabupaten Badung 3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran Kabupaten Badung 1. ABSTRAK Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh terhadap perkembangan diberbagai sektr baik frmal maupun infrmal. Sebagai akibat perkembangan ini, mbilitas penduduk pun semakin tinggi sehingga berpengaruh terhadap kepadatan lalu lintas yang sering menimbulkan berbagai macam tundaan. Tundaan yang terjadi bisa diakibatkan leh pertambahan vlume lalu lintas dan/atau hambatan samping. Tundaan yang terjadi sering menyebabkan kemacetan lalu lintas sehingga terganggunya aktivitas dan prduktivitas masyarakat sebagai pengguna jalan, karena jalan merupakan sarana penunjang berbagai kegiatan. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk menganalisis biaya kemacetan yang ditimbulkan akibat terjadinya tundaan lalu lintas pada ruas Jalan Hayam Wuruk Denpasar mulai dari persimpangan Jl.Melati-Jl.Hayam Wuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah-Jl.Hayam Wuruk. Biaya kemacetan dihitung dari nilai dan biaya perasinal kendaraan (BOK). dihitung berdasarkan data PDRB (Prduk Dmestik Reginal Brut) kta Denpasar dimana menunjukkan nilai pendapatan per kapita per satu rang penduduk. Perhitungan BOK kendaraan ringan menggunakan metde PCI (Pasific Cnsultant Internatinal) yang dikembangkan sejak tahun 1979 dan sampai sekarang masih digunakan leh Bina Marga serta untuk menghitung BOK sepeda mtr menggunakan metde yang digunakan leh DLLAJ Prvinsi Bali Knsultan PTS 1999. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil derajat kejenuhan ruas jalan Hayamn Wuruk pada jam puncak tertinggi diatas 0,85 dimana tingkat pelayanan jalannya E bahkan tingkat pelayanan jalan F sehingga tidak memenuhi standar untuk jalan perktaan yang minimal tingkat pelayanan jalan C. Besarnya biaya kemacetan untuk ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar yang diakibatkan leh penambahan vlume lalu lintas dan/atau hambatan samping adalah sebesar Rp 2.909.897,85 per hari atau sebesar Rp 1.062.112.715,00 per tahun. Kata kunci: Kemacetan, Biaya Kemacetan, Biaya Operasi Kendaraan, Nilai Parjalanan, Tundaan. PENDAHULUAN Latar belakang Seiring dengan pesatnya pertambahan jumlah penduduk di Bali telah membuka perkembangan di berbagai sektr. Sebagai akibatnya, kta Denpasar sebagai ibu kta prvinsi Bali yang merupakan pusat pemerintahan prvinsi, kta dan kabupaten tumbuh sangat pesat menjadi pusat perkantran baik untuk kantr pemerintah maupun swasta, pusat pendidikan, pusat perdagangan, dan pusat pereknmian. Beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat dengan mbilitas yang tinggi disertai dengan peningkatan kepadatan lalu lintas.dimana kepadata lalu lintas ini sering menimbulkan berbagai macam tundaan. Salah satunya adalah vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan yang sering menyebabkan terjadinya kemacetan. Kta Denpasar yang memiliki luas wilayahnya 127,78 km² menjadi pusat dari segala aktivitas yang ada di Bali. Dimana jumlah penduduknya mencapai 649.762 jiwa serta jumlah kepemilikan kendaraan mencapai angka 572.971 unit (BPS kta Denpasar,2009) membuat semakin meningkatnya kepadatan lalu lintas. Salah satu kawasan yang menjadi pusat aktivitas penduduk di kta Denpasar adalah pada jalan Hayam Wuruk yang merupakan jalan arteri sekunder, dimana pada sepanjang ruas jalan dari persimpangan Jl.Melati Jl.Hayam Wuruk sampai pada persimpangan Jl.Nusa Indah Jl.Hayam Wuruk pada jam jam sibuk terjadi kemacetan. Hal ini diakibatkan karena di kawasan ini terdapat perkantran,pusat perbelanjaan, tk tk, tempat ibadah serta seklah. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5 T-309
Transprt Dengan semakin bertambahnya vlume lalu lintas dan adanya berbagai hambatan samping pada kawasan ini, menciptakan panjang antrian kendaraan. Panjang antrian yang terjadi pada ruas jalan ini berhubungan erat dengan kemacetan. Selain itu kemacetan yang ditimbulkan, juga menurunkan arus kendaraan dan kecepatan kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut. Penurunan ini berdampak pada penurunan kapasitas ruas jalan yang berpengaruh pada tingkat pelayanan jalan. Hal hal tersebut diatas sangat mempengaruhi nilai kendaraan dan biaya perasinal kendaraan (BOK), dimana akan berdampak terhadap biaya kemacetan. Rumusan masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimanakah tingkat pelayanan jalan dan berapakah biaya kemacetan pada ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar mulai dari persimpangan Jl.Melati Jl.Hayam Wuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah Jl.Hayam Wuruk pada saat terjadinya tundaan. Tujuan dan manfaat penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pelayanan jalan dan menganalisis biaya kemacetan kendaraan yang melintas di ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar mulai dari persimpangan Jl.Melati Jl.Hayam Wuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah Jl.Hayam Wuruk. 2. KAJIAN PUSTAKA Arus dan kmpsisi lalu lintas Nilai arus lalu lintas (Q) mencerminkan kmpsisi lalu lintas, dengan menyatakan arus dalam satuan mbil penumpang (smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan ttal) diubah menjadi satuan mbil penumpang (smp) dengan menggunakan ekivalensi mbil penumpang (emp) yang diturunkan secara empiris (MKJI,1997). Adapun tipe tipe kendaraan, antara lain : 1. Kendaraan Ringan (LV) meliputi : mbil penumpang, pelet, mikrbis, pick-up dan truk kecil. 2. Kendaraan Berat (HV) meliputi : truk dan bus. 3. Sepeda mtr (MC) meliputi : kendaraan bermtr berda 2 atau termasuk sepeda mtr dan skuter. 4. Kendaraan Tak Bermtr (UM) meliputi : kendaraan berda yang menggunakan tenaga manusia atau hewan termasuk sepeda, becak, kereta kuda dan gerbak / kereta drng. Untuk kendaraan ringan (L), nilai emp selalu 1,0. Ekivalensi mbil penumpang (emp) untuk jalan perktaaan terbagi seperti terlihat pada Tabel 1 : Tabel 1. Emp untuk jalan perktaan tak terbagi Jalan Tak Terbagi ttal dua arah (kend / jam) HV Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) 0 1800 Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) 0 3700 Sumber : MKJI (1997) Kapasitas jalan 1,3 1,2 1,3 1,2 MC Lebar jalur lalu lintas Wc (m) 6 >6 0,5 0,35 0,400,25 Kapasitas jalan adalah arus lalu lintas maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kndisi tertentu. Kapasitas dinyatakan dalam satuan mbil penumpang (smp) (MKJI 1997): Vlume lalu lintas Vlume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu ruas jalan pada peride tertentu. Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan adalah indikatr yang dapat mencerminkan tingkat kenyamanan ruas jalan, yaitu perbandingan antara vlume lalu lintas yang ada terhadap kapasitas jalan tersebut (MKJI,1997). Tingkat pelayanan jalan ditentukan dalam suatu skala interval yang terdiri dari 6 (enam) tingkat. Tingkat ini dinyatakan dengan huruf A sampai dengan F yang merupakan tingkat pelayanan paling rendah. Apabila vlume lalu lintas meningkat, maka tingkat pelayanan jalan menurun karena kndisi lalu lintas yang memburuk akibat interaksi dari faktr faktr yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan. Kecepatan 0,40 0,25 T-310 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5
Transprt Kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan per satuan. Biasanya dinyatakan dalam m/detik atau km/jam. Kecepatan setempat (spt speed) adalah ukuran kecepatan sesaat di lkasi tertentu pada ruas jalan. Pengetahuan mengenai karakteristik spt speed berguna untuk menentukan aturan lalu lintas yang tepat, perancangan perbaikan keselamatan dan perancangan gemetrik. Terdapat dua jenis mean spt speed.: Kecepatan rata-rata (time mean speed) adalah rata-rata aritmatik kecepatan kendaraan yang melintasi suatu titik selama rentang tertentu. Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) adalah rata-rata aritmatik kecepatan kendaraan yang berada pada rentang jarak tertentu pada tertentu. Dengan hanya menghitung salah satu diantara kecepatan rata-rata diatas, maka dapat dihitung/diperkirakan kecepatan rata-rata lainnya, karena : Kecepatan tempuh Dalam MKJI 1997, menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur serta merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakaian jalan dalam analisa eknmi. Kecepatan tempuh didefinisikan dalam manual ini sebagai kecepatan rata rata ruang dari kendaraan ringan ( LV ) sepanjang segmen jalan : Kecepatan arus bebas Kecepatan arus bebas (FV) dapat didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nl, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermtr tanpa dipengaruhi leh kendaraan bermtr lainnya di jalan. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan dapat digunakan sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan pada saat arus sama dengan nl. Derajat kejenuhan Derajat kejenuhan (DS) adalah rasi arus terhadap kapasitas dan digunakan sebagai faktr utama penentuan tingkat kinerja jalan berdasarkan tundaan dan segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. tempuh tempuh merupakan yang dipergunakan leh sebuah kendaraan untuk melewati suatu ruas jalan. adalah sejumlah uang yang disediakan seserang untuk dikeluarkan (atau dihemat) untuk menghemat satu unit. ini relatif dengan banyaknya pengeluaran knsumen. Biaya Operasinal Kendaraan (BOK) Biaya Operasinal Kendaraan (BOK) adalah biaya yang secara eknmis terjadi dengan diperasikannya suatu kendaraan pada kndisi nrmal untuk suatu tujuan tertentu. Pengertian biaya eknmi yang dimaksud disini yaitu biaya yang sebenarnya terjadi. Adapun kmpnen biaya perasinal kendaraan terdiri dari biaya tetap (Fixed Cst) dan biaya tidak tetap (Standing Cst). Biaya tetap (Fixed Cst) Biaya tetap adalah semua biaya perasinal kendaraan yang jumlah pengeluarannya tidak dipengaruhi leh jumlah frekuensi perasi kendaraan. Biaya tetap tergantung dari dan tidak terpengaruh penggunaan kendaraan. Biaya tidak tetap (Standing Cst) Biaya tidak tetap merupakan semua biaya perasi kendaraan yang jumlah pengeluarannya dipengaruhi leh frekuensi perasi kendaraan, misalnya biaya pemakaian bahan bakar. Biaya tidak tetap juga disebut biaya variabel (Variable Cst), karena biaya ini sangat bervariasi tergantung hasil prduksi seperti jarak tempuh atau jumlah penumpang. Metde PCI (Pasific Cnsultant Internatinal) Secara teritis, biaya perasinal kendaraan dipengaruhi leh sejumlah faktr termasuk kndisi dan jenis kendaraan, lingkungan dan kebiasaan pengemudi serta kndisi jalan. Dalam praktek, biaya tersebut diestimasi untuk jenis jenis kendaraan yang mewakili glngannya dan dinyatakan dalam satuan bervariasi tergantung dan tempat. Perkembangan teknlgi juga dapat membuat mdel estimasi yang pernah ada menjadi tidak relevan dan tidak memberikan hasil prediksi yang teliti lagi pada saat ini. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5 S-311
Transprt PT.Jasa Marga selama ini menggunakan mdel PCI. Mdel ini merupakan mdel empiris yang dikembangkan sejak tahun 1979 dalam Feasibility Study Jakarta Intra Urban yang sampai sekarang masih digunakan leh PT.Jasa Marga. Dimana kmpnen kmpne yang dihitung adalah pemakaian bahan bakar, pemakaian minyak pelumas, pemakaian ban, pemakaian suku cadang, upah tenaga kerja, biaya penyusutan dan biaya asuransi yang diperhitungkan dalam analisis ini. Sepeda mtr adalah kendaraan yang sangat banyak digunakan di Bali dan berpengaruh sangat signifikan terhadap karakteristik transprtasi di Bali. Perhitungan BOK sepeda mtr mengacu pada metde yang digunakan leh DLLAJ Prvinsi Bali Knsultan PTS 1999. Perhitungan biaya kemacetan lalu lintas Setelah dijelaskan kmpnen-kmpnen dari perumusan perhitungan biaya kemacetan lalu lintas, adapun bentuk yang dapat digunakan adalah selisih biaya sesudah dan sebelum pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan. Dalam studi ini, tambahan (biaya kemacetan) terjadi sebagai akibat dari vume lalu lintas yang terjadi melebihi kapasitas rencana (turunnya tingkat pelayanan jalan). Sehubungan dengan itu, untuk melihat biaya dampak kemacetan yang terjadi maka dilakukan perhitungan selisih biaya antara vlume lalu lintas pada puncak dengan kecepatan tempuh saat sebelum dan sesudah pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan. 3. METODE PENELITIAN Metde yang digunakan dalam penelitian ini adalah metde survei. Dimana hal hal yang akan disurvei mencakup antara lain: Survei inventarisasi jalan adalah untuk mengetahui tipe jalan, panjang jalan, lebar bahu jalan, lebar jalan, lebar lajur jalan dan lebar kereb yang terdapat pada lkasi survei. Dari hasil survei yang didapat digunakan dalam analisis kinerja ruas jalan. Survei vlume lalu lintas bertujuan untuk mencatat setiap kendaraan yang lewat (melewati suatu titik atau garis tertentu). Dari hasil survei ini akan digunakan dalam analisis kinerja ruas jalan. Survei tempuh kendaraan bertujuan untuk mengetahui rata rata yang diperlukan kendaraan untuk melewati ruas jalan yang diteliti.dengan mengetahui tempuh rata rata maka akan diketahui kecepatan rata rata kendaraan. Analisis nilai kendaraan Dalam studi ini, nilai penumpang rata rata dihitung 50 % dari pendapatan. Diasumsikan bahwa pergerakan kendaraan pada ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar (Persimpangan Jl.Melati Jl.HayamWuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah Jl.Hayam Wuruk) adalah dari rumah ketempat kerja atau niali penghematan adalah sama dengan 50 % dari upah karena data PDRB menunjukkan pendapatan perkapita tanpa membedakan nilai setiap rang. Jadi berdasarkan data PDRB pendapatan per kapita per jam kerja didapat setelah itu dikalikan dengan 50 % maka akan didapat niali penumpang per jam dan selanjutnya didapat niali kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut.adapun data yang diperlukan dalam analisis ini antara lain : Data kecepatan tempuh. Data ini diperleh dari survei tempuh Data PDRB yang diperleh dari badan Pusat Statistik (BPS) kta Denpasar. Dari data ini maka akan diketahui pendapatan perkapita per satu rang penduduk untuk masyarakat kta Denpasar. Data gemetrik jalan yang diperleh dari survey inventarisasi jalan. Analisis Biaya Operasinal Kendaraan (BOK) Analisis biaya perasinal kendaraan diperleh dari kecepatan tempuh kendaraan. Biaya perasinal kendaraan ringan dan berat dihitung dengan metde PCI (Pasific Cnsultant Internatinal), karena metde PCI ini hanya memasukkan kecepatan sebagai variable perhitungannya. Metde PCI ini merupakan mdel empiris dan untuk perhitungan BOK sepeda mtr mengacu pada mdel hasil studi yang pernah dilakukan di Bali yaitu PTS BUIP 1999.Adapun data data yang diperlukan dalam analisis biaya perasianal kendaraan adalah: 4. Data kecepatan tempuh kendaraan yang diperleh dari hasil survey tempuh. Data harga satuan masing masing kmpnen BOK HASIL DAN PEMBAHASAN Data gemetrik jalan T-312 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5
Transprt Data gemetrik jalan adalah data tentang kndisi jalan itu sendiri secara nyata dilapangan. Data gemetrik jalan ini berupa tipe jalan, kelas jalan, lebar jalan, ada atau tidaknya median dan saluran drainase, lebar bahu jalan dan lebar kereb. Data gemetrik jalan Hayam Wuruk Denpasar dapat dilihat pada Tabel 2 : Nama segmen jalan Segmen 1 Tipe Jalan Kelas Jalan Tabel 2. Data Gemetrik Jalan Panjang jalan (m) Lebar jalan (m) Lebar median (m) Lebar bahu (m) Lebar kereb (m) 400 7,57-0,5 0,2 Segmen 2 200 8,65-0,5 0,2 Dua lajur dua Arteri Segmen 3 100 9,39-0,5 0,2 arah tak terbagi Sekunder Segmen 4 400 9,68-0,5 0,2 Segmen 5 200 8,30-0,5 0,2 Sumber : Hasil Survei (2010) Analisis perasinal kinerja ruas jalan Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan digunakan sebagai ukuran kualitas pelayanan jalan yang diidentifikasi dari kecepatan kendaraan yang melewati jalan raya atau vlume kendaraan tersebut. Tingkat pelayanan jalan pada jam puncak vlume lalu lintas pada tiap segmen jalan pada ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar dapat dilihat pada Tabel 3. Segmen Jalan Tabel 3. Tingkat Pelayanan Jalan pada tiap segmen ruas jalan Lebar jalan ( m ) Arus jam puncak ( smp / jam ) V Kapasitas jalan ( smp / jam ) C V/C Tingkat Pelayanan Jalan Segmen 1 7,57 2737,3 2423,96 1,129 F Segmen 2 8,65 2811,1 2657,85 1,058 F Segmen 3 9,39 2318,8 2657,85 0,872 E Segmen 4 9,68 2408,9 2742,90 0,878 E Segmen 5 8,30 2237,6 2423,96 0,923 E Sumber :Hasil analisis (2010) Analisis nilai kendaraan Sesuai dengan DLLAJ Prvinsi Bali Knsultan PTS 1999, penghematan untuk kerja adalah 50 % dari upah. Dalam studi ini, nilai penumpang rata rata dihitung 50 % dari pendapatan dan data dari PDRB menunjukkan pendapatan per kapita per satu rang penduduk dan tidak membedakan nilai seserang. N Tabel 4. Perhitungan nilai kendaraan persimpangan Jl.Melati sampai Jl.Kambja (Segmen 1) kec.arus bebas Nilai jam ( Rp ) kendaraan yang melintas ( Rp ) 1 Sepeda Mtr ( MC ) 0,0111 0,019 0,0079 7.615,875 Rp 60,17 2 Kendaraan Ringan ( LV ) 0,0111 0,019 0,0079 17.770,375 Rp 140,39 3 Kendaraan Berat Truk ( HV ) 0,0111 0,019 0,0079 15.231,75 Rp 120,33 4 Kendaraan Berat Bus ( HV ) 0,0111 0,019 0,0079 93.929,125 Rp 742,04 N Tabel 5. Perhitungan nilai kendaraan persimpangan Jl.Kambja sampai Jl.Plawa (Segmen 2) kec.arus bebas Nilai jam ( Rp ) kendaraan yang melintas ( Rp ) 1 Sepeda Mtr ( MC ) 0,00587 0,012 0,00613 7.615,875 Rp 46,69 2 Kendaraan Ringan ( LV ) 0,00587 0,012 0,00613 17.770,375 Rp 108,93 3 Kendaraan Berat Truk ( HV ) 0,00587 0,012 0,00613 15.231,75 Rp 93,37 4 Kendaraan Berat Bus ( HV ) 0,00587 0,012 0,00613 93.929,125 Rp 575,79 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5 S-313
Transprt N Tabel 6. Perhitungan nilai kendaraan jalan persimpangan Jl.Plawa sampai Jl.Kecubung (Segmen 3) kec.arus bebas Nilai jam (Rp) kendaraan yang melintas (Rp) 1 Sepeda Mtr ( MC ) 0,00293 0,009 0,00607 7.615,875 Rp 46,23 2 Kendaraan Ringan ( LV ) 0,00293 0,009 0,00607 17.770,375 Rp 107,87 3 Kendaraan Berat Truk ( HV ) 0,00293 0,009 0,00607 15.231,75 Rp 92,46 4 Kendaraan Berat Bus ( HV ) 0,00293 0,009 0,00607 93.929,125 Rp 570,15 N Tabel 7. Perhitungan nilai kendaraan jalan persimpangan Jl.Kecubung sampai Jl.Drupadi (Segmen 4) kec.arus bebas Nilai jam (Rp) kendaraan yang melintas (Rp) 1 Sepeda Mtr ( MC ) 0,0115 0,020 0,0085 7.615,875 Rp 64,73 2 Kendaraan Ringan ( LV ) 0,0115 0,020 0,0085 17.770,375 Rp 151,05 3 Kendaraan Berat Truk ( HV ) 0,0115 0,020 0,0085 15.231,75 Rp 129,47 4 Kendaraan Berat Bus ( HV ) 0,0115 0,020 0,0085 93.929,125 Rp 798,40 N Tabel 8. Perhitungan nilai kendaraan jalan persimpangan Jl.Drupadi sampai Jl.Nusa Indah (Segmen 5) kec.arus bebas Nilai jam (Rp) kendaraan yang melintas (Rp) 1 Sepeda Mtr ( MC ) 0,005997 0,0135 0,007503 7.615,875 Rp 57,14 2 Kendaraan Ringan ( LV ) 0,005997 0,0135 0,007503 17.770,375 Rp 133,33 3 Kendaraan Berat Truk ( HV ) 0,005997 0,0135 0,007503 15.231,75 Rp 114,28 4 Kendaraan Berat Bus ( HV ) 0,005997 0,0135 0,007503 93.929,125 Rp 704,75 Analisis biaya perasinal kendaraan Biaya perasinal kendaraan adalah biaya yang secara eknmis terjadi dengan diperasikannya suatu kendaraan pada kndisi nrmal untuk suatu tujuan tertentu. Pengertian biaya eknmis disini adalah biaya yang sebenarnya terjadi. Analisis biaya perasinal untuk kendaraan ringan (LV) dan kendaraan berat (HV) Secara umum, kmpnen biaya perasinal kendaraan ringan dan kendaraan berat terdiri dari : 1. Pemakaian bahan bakar 2. Minyak pelumas 3. Ban Dari hasil perhitungan yang dilakukan maka dapat dilihat Biaya Oprasinal Kendaraan di setiap segmen dan setiap jenis kendaraan yang akan melewati ruas jalan Hayam Wuruk, adapaun biaya perasi kendaraan yang terjadi sebelum dan sesudah terjadi hambatan sampin dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini Tabel 9. Biaya Operasinal sebelum pertambahan vlume dan hambatan samping jalan N Segmen 1 (Rp) Segmen 2 (Rp) Segmen 3 (Rp) Segmen 4 (Rp) Segmen 5 (Rp) 1 Kendaraan Ringan (LV) Rp 230,57 Rp 119,61 Rp 59,81 Rp 235,86 Rp 121,35 2 Kendaraan Berat / Truk (HV) Rp 767,57 Rp 400,01 Rp 200,00 Rp 787,41 Rp 406,55 Kendaraan Berat / Bus (HV) Rp 799,43 Rp 415,94 Rp 207,98 Rp 819,25 Rp 422,48 Serpeda Mtr Rp 18,14 Rp 9,16 Rp 4,58 Rp 18,24 Rp 9,20 T-314 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5
Transprt Analisis biaya perasinal untuk kendaraan ringan dan kendaraan berat setelah pertambahan vlume dan hambatan samping jalan Berikut adalah hasil analisis perhitungan BOK untuk tiap segmen jalan pada ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar setelah pertambahan vlume dan hambatan samping jalan : Tabel 10. Biaya Operasinal Kendaraan Ringan (LV) setelah pertambahan vlume dan hambatan samping jalan N Segmen 1 (Rp) Segmen 2 (Rp) Segmen 3 (Rp) Segmen 4 (Rp) Segmen 5 (Rp) 1 Kendaraan Ringan (LV) Rp 1099,46 Rp 608,21 Rp 354,48 Rp 1126,75 Rp 642,09 2 Kendaraan Berat / Truk (HV) Rp 318,96 Rp 176,66 Rp 101,13 Rp 326,25 Rp 184,67 Kendaraan Berat / Bus (HV) Rp 1132,55 Rp 630,91 Rp 363,39 Rp 1160,73 Rp 661,92 Sepeda Mtr Rp 21,63 Rp 12,16 Rp 7,81 Rp 22,11 Rp 13,00 Analisis biaya kemacetan lalu lintas Berikut ini adalah analisis perhitungan biaya kemacetan tiap segmen jalan pada ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar adalah : Persimpangan Jl.Melati sampai persimpangan Jl.Kambja (Segmen 1) Kendaraan Ringan (LV) Vlume lalu lintas puncak (Q)= 8086 kendaraan tempuh sebelum pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (t0) = 0,0111 jam tempuh setelah pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (t1)= 0,019 jam BOK sebelum pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (BOK0) = Rp 230,57 BOK setelah pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (BOK1)= Rp 318,96 Nilai sebelum pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (NW0)= Rp 0 Nilai setelah pertambahan vlume lalu lintas dan hambatan samping jalan (NW1)=Rp 140,39 Jadi biaya kemacetan lalu lintas pada ruas jalan segmen 1 untuk kendaraan ringan (LV) adalah : D = Q x ((t 1 x ( BOK 1 + NW 1 )) ( t 0 x ( BOK 0 + NW 0 )) =8086 x((0,019x(318,96+140,39)) - (0,0111x(230,57+ 0 )) = Rp 49.877,06 Biaya kemacetan pada perhitungan diatas adalah biaya kemacetan tiap jenis kendaraan per segmen per jam. Untuk biaya kemacetan ttal semua jenis kendaraan yang terjadi pada tiap segmen selama sehari. Untuk hasil analisis biaya kemacetan lalu lintas perhari dan segmen segmen jalan yang lain dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Biaya Kemacetan Lalu Lintas Per Segmen Dalam Satu Hari Segmen Biaya Kemacetan per jam Lama kemacetan Biaya Kemacetan dalam 1 hari (Rp) kemacetan (Rp) Segmen 1 Rp 123.427,30 07.00 19.30 12,5 Rp 1.542.841,25 Segmen 2 07.15 09.15 Rp 50.419,32 `10.30 19.15 10,75 Rp 542.007,69 Segmen 3 11.30 13.00 Rp 21.331,48 13.30-19.15 7,25 Rp 154.653,23 Segmen 4 09.30 11.45 11.15 13.00 7,25 Rp 524.238,58 Rp 72.308,77 16.00 19.15 Segmen 5 07.00 08.30 Rp 29.231,42 10.15 13.45 5 Rp 146.157,10 Ttal biaya kemacetan / hari Rp 2.909.897,85 Ttal biaya kemacetan / tahun Rp 1.062.112.715,00 5. KESIMPULAN Dari hasil survei dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat pelayanan jalan sepanjang ruas jalan Hayam Wuruk Denpasar yang diteliti pada saat jam-jam puncak adalah buruk. Dimana untuk segmen 1 jam puncak tertinggi SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5 S-315
Transprt pukul 16.15-17.15 dan segmen 2 jam puncak tertinggi pukul 16.00-17.00 memiliki tingkat pelayanan jalan F dimana arus lalu lintas macet, pengemudi hanya bisa melaju dengan kecepatan rendah dengan antrian panjang serta hambatan atau tundaan besar. Sedangkan untuk segmen 3 jam puncak tertinggi pukul 18.00-19.00, segmen 4 jam puncak tertinggi pukul 11.45-12.45 dan segmen 5 jam puncak tertinggi pukul 12.00-13.00 memiliki tingkat pelayanan jalan E dimana vlume lalu lintas sepanjang ruas jalan mendekati kapasitas, arus tidak stabil dengan kecepatan kadang berhenti. Dari analisi data didapatkan ttal biaya kemacetan yang dialami leh pengguna jalan pada saat jam puncak adalah Rp 2.909.897,85per hari atau Rp 1.062.112.715,00per tahun. DAFTAR PUSTAKA Adinata,A.S.P. 2007. Analisis Nilai Dan Biaya Operasinal Kendaraan Akibat On Street Parking Jalan Pulau Menjangan Tabanan. Tugas Akhir, Prgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar. Annimus. 2002. Studi Kelayakan Jalan Thpati-Gianyar. Tugas Akhir, Prgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar. Badan Pusat Statistik Kta Denpasar. 2009. Denpasar Dalam Angka 2009. BPS, Denpasar. Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indnesia, Dirjen Bina Marga Khisty, C. Jtin. Dan Lall, B. K. 2003. Dasar-dasar Rekayasa Transprtasi, Erlangga, Jakarta. Mrlk, E. K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transprtasi, Erlangga, Jakarta. PCI, 1979. Pasific Cnsultant Internatinal. PT.Bina Marga. PDRB, 2005/2009. Badan Pusat Statistik Kta Denpasar. Prduk Dmestik Reginal Brut Denpasar (PDRB) 2005/2009. Peraturan Gubernur Bali N. 22 Tahun 2009 tentang Standarisasi Harga Barang/Jasa Untuk Perencanaan dan Pelaksanaan Keperluan Pemerintah Prvinsi Bali. PTS, Pem. Prv. Bali, DLLAJ. 1999. Public Transprt Studi (PTS) Husehld and Radside Surveys, Bali Urban Infrastructure Prject. Putrant,L.S.2008.RekayasaLalu Lintas.Indeks,Jakarta. Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nva, Bandung. T-316 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KNTekS 5