Perencanaan Pembangunan Transportasi Nasional yang Terpadu dan Berkelanjutan Disampaikan Pada Seminar Nasional Transportasi Denpasar, 06 Mei 2011 Bambang Susantono Ph D Bambang Susantono, Ph.D. Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Outline Paparan TransformasiEkonomi Indonesia 3 Peningkatan Konektivitas Nasional dan Regional FSTPT sebagai bagian dari upaya meningkatkan Kemampuan Ilmu dan Teknologi dalam mendukung pelaksanaan konektivitas nasional dan regional 17 30 2
TRANSFORMASI EKONOMI INDONESIA 3
Kondisi Makro Ekonomi Indonesia dan Tantangan Pertumbuhan Nasional Indonesia di masa lalu berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi ratarata 7% (1967 1997), pulih dari krisis ekonomi 1997, bertahan terhadap krisis ekonomi 2008 2009, 2009 mencapai pertumbuhan rata rata 5,8% (2004 2009) Indonesia pada tahun 2006 masuk lower middle income country. Total GDP Indonesia (menurut PPP) pada tahun 2009 +/ USD 1 miliar, ranking 16 dunia. Tantangan : Tingkat kesejahteraan rakyat masih belum sesuai amanat konstitusi tingkat kemiskinan serta kesenjangan masih tinggi. Situasi global terus berubah, kompetisi di berbagai bidang meningkat Resiko middle income trap pertumbuhan melambat 4
Untuk Mengejar Pertumbuhan dan Persaingan Masa Datang, Tidak Bisa Dilakukan Secara Business As Usual Agar pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dan daya saing nasionaldapatditingkatkan, diperlukan suatu transformasi ekonomi. 5
Bagaimana? Industrialisasi adalah mesin utama transformasi ekonomi yang dilakukan semua negara maju,. Dari Sisi Permintaan: (i) Investasi di sektor industri dan infrastruktur serta (ii) perdagangan internasional adalah mesin utamadibalikkenaikan output. Transformasi Ekonomi Dari Sisi Suplai: harus dicapai pertumbuhan total factor productivity (mencapai output lebih banyak per unit input) yang tinggi, melalui : Peningkatan economic of scale terutama diperoleh akibat adanya konsentrasi lokasi industri. Meningkatnya kapasitas sosial untuk menguasai dan mengembangkan teknologi Pergeseran kegiatan dari sektor produktivitas rendah kepada sektor produktivitas tinggi. 6
Sembilan Program Utama untuk Mendorong Percepatan Transformasi Ekonomi 1. INDUSTRI: Pengembangan Industri Baja, Pengembangan Industri Makanan danminuman Minuman, PengembanganIndustriTekstil Tekstil, PengembanganIndustri Mesin dan Peralatan Transportasi, Pengembangan Industri Perkapalan, dan Pengembangan Food Estate 2. PERTAMBANGAN: PengembanganNikel, PengembanganTembaga Tembaga, dan Pengembangan Industri Aluminium 3. PERTANIAN: Pengembangan Kelapa Sawit dan Pengembangan Karet 4. KELAUTAN: Pengembangan Perikanan 5. PARIWISATA: Pengembangan Pariwisata 6. TELEKOMUNIKASI: Pengembangan Telematika 7. ENERGI: Pengembangan Batubara dan Pengembangan Minyak dan Gas 8. INFRASTRUKTUR: Sistem dan daya dukung infrastruktur nasional, regional dan lokal 9. KAWASAN: Pengembangankawasan kawasan utama 7
Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA Membangun pusat pusat pertumbuhan di setiap pulau, dengan pengembangan klaster industri berbasis sumber daya unggulan (komoditi dan/atau sektor) MEMPERKUAT KONEKTIVITAS j p y y g NASIONAL Mengurangi transasction cost, mewujudkan sinergi antar pusat pertumbuhan, mewujudkan akses pelayanan yang merata MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL Meningkatkan kualitas SDM, memperbaiki kualitas dan kuantitas infrastruktur IT ke seluruh pelosok Indonesia (termasuk wilayah timur Indonesia), memperkecil digital divide 8
Pengembangan Koridor Ekonomi Koridor Ekonomi: Sebuah wilayah yang ditargetkan untuk menjadi inisiatif perkembangan dan proyek infrastruktur untuk menciptakan dan memperkuat basis ekonomi yang integral dan kompetitif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Daerah usulan KEK akan membentuk noda baru atau menyatu dengan node/hub yang telah ada KEK KEK Hub dan Node Pusat perekonomian (hub) Node industri i Fokus pengembangan kawasan Infrastruktur pendukung Bandar udara, pelabuhan Listrik, air KEK Kawasan Ekonomi Khusus Penghubung Penghubung antar hub Penghubung antara hub dengan kawasan industri Pengembangan dan penghubung listrik dan air ke hub dan node industri 9
SDA yang ada di Indonesia Harus Dioptimalkan Gas Alam Thermal Coal (Batubara CV rendah) Panas bumi Minyak Kelapa Sawit Kakao Timah Nikel Bauksit Ukuran Kunci Penyimpan cadangan terbesar ke- 7 dunia, produsen terbesar ke- 4 dunia Sekitar 165 TCF cadangan dengan tingkat produksi ± 3 TCF pertahun Eksporter terbesar kedua di dunia Penyimpan 40% sumber daya dunia (terbesar di dunia) Eksportir terbesar di dunia >19 jt ton/thn 770 rb ton/thn, Produsen terbesar ke- 2 di dunia 65 rb ton/thn, produsen ke-2 terbesar di dunia Pemilik ± 12% cadangan dunia (Ke-4 terbesar) 10
SDA Harus Diolah dan Menghasilkan Nilai Tambah Bauxite Indonesia memiliki cadangan terbesar ke 7 di dunia Saat ini, seluruhnya diekspor sebagai bahan baku (bauksit) Alumunium merupakan industri hulu yang strategis dalam mendukung banyak industri hilir lainnya Nickel Produksi FeNI global, menurut data 2009, yaitu sekitar 1,5 juta ton/tahun. Indonesia berkontribusi sebesar 100 ribu ton/tahun. Dengan potensinya, Indonesia dapat memproduksi 250 ribu ton/tahun. Dengan sumber energi yang tidak mahal, Indonesia dapat menjadi produsen FeNI paling efisien di dunia. 11
Bagaimana Koridor Ekonomi tersebut akan Dikembangkan Dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut: 1 2 3 4 Menentukan Validasi dengan Menentukan pusat kebutuhan rencana ekonomi konektivitas antara pembangunan pusat ekonomi nasional Menentukan konektivitas lokasi sektor fokus ke sarana pendukung Ibukota provinsi di Indonesia Berdasarkan analisis Mempertimbangkan Menentukan sektor diposisikan sebagai pusat ekonomi transportasi (inter regional O D matrix analysis) struktur ruang RTRWN Kota kota yang memiliki aktivitas ekonomi penting (seperti Pusat Kegiatan Nasional), kawasan industri, FTZ, bonded zone, dan kawasan strategis ekonomi lainnya juga dapat menjadi pusat ekonomi Memperhitungkan modamoda transportasi laut, darat, dan udara Mendorong terjadinya dampak positif aglomerasi dengan mempertimbangkan konektivitas ke pusat ekonomi utama Mempertimbangkan arahan pola pemanfaatan ruang yang digambarkan dalam RTRWN fokus di dalam Koridor Ekonomi Menentukan sarana penghubung guntuk mendukung sektor fokus, termasuk industri hulu dan hilirnya Menentukan konektivitas pendukung yang menghubungkan antara lokasi sektor fokus dan sarana pendukung Konektivitas utama Konektivitas pendukung 12
Enam Koridor Ekonomi Prioritas Berbasis Komoditi/Sektor Unggulan Wilayah 5/9/2011 Sumber: Kemenko Perekonomian, 2011 13
Rangkuman Tema Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional" "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional" ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Nasional'' Energi Nasional Energi Nasional dan Perikanan Nasional Koridor Sumatera Koridor Koridor Sulawesi Kalimantan "Pendorong Industri dan Jasa Nasional" Koridor Jawa Koridor Bali Nusa Tenggara ''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional'' Koridor Papua Kep. Maluku ' Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional'' 14
MENGEMBANGKAN KONEKTIVITAS DOMESTIK DAN REGIONAL 15
Bagaimana Konektivitas Dalam Koridor Ekonomi Diperlukan 16
Membangun Konektivitas Nasional : Perekonomian yang berhasil... Tumbuh maksimal melalui keterpaduan bukan keseragaman (inclusive development) Menghubungkan pusatpusat pertumbuhan Surabaya Jakarta Maluku Makassar Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan g wilayah melalui intermodal supply chain systems Mencapai pertumbuhan inklusif Menghubungkan daerah tertinggaldengan pusat pertumbuhan Menghubungkan g daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan Sulawesi Papua Makassar Kendari Makassar Manado Ambon Integrasi ekonomi adalah cara terbaik untuk mendapatkan manfaat langsung dari konsentrasi produksi dan manfaat jangka panjang konvergensi standar hidup 17 17
Konektivitas Intra Pulau, Antar Pulau dan International Locally integrated, Globally connected Tow n Tow n Kota Pulau Asia Kota Tow n Tow n Tow n Kota Pulau Gerbang Internasional Indonesia Europ e Tow n Tow n Kota Pulau America Tow n Kota 1 Antar Pusat Ekonomi Intra island Dalam Pusat Ekonomi (urban) Inter island 2 3 International Konektivitas LOKAL Konektivitas NATIONAL Konektivitas GLOBAL 18 18
Komponen Konektivitas SISLOGNAS SISTRANAS PENGEMBANGAN WILAYAH ICT 1. Penentuan Key Commodities 2. Penguatan Jasa Logistik 3. Perbaikan Infrastruktur 4. Peningkatan Kapasitas SDM 5. Peningkatan ICT 6. Harmonisasi Regulasi 7. Perlu Dewan Logistik Nasional 1. Keselamatan Transportasi 2. Pengusahaan Transportasi 3. Jaringan Transportasi 4. Peningkatan SDM dan Iptek 5. Pemeliharaan Kualitas LH 6. Penyediaan Dana Pembangunan 7. Peningkatan Administrasi Negara. 1. Peningkatan Ekonomi Lokal 2. Peningkatan Kapasitas SDM 3. Infrastruktur 4. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 5. Peningkatan Akses Modal Kerja 6. Peningkatan fasilitas sosial dasar 1. Migrasi Menuju Konvergensi 2. Pemerataan Akses dan Layanan 3. Pengembangan Jaringan Broadband 4. Peningkatan Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi 5. Integrasi iinfrastruktur, Aplikasi dan Data Nasional 6. Peningkatan e Literasi 7. Peningkatan Kemandirian Industri ICT Dalam Negeri 8. Peningkatan Kualitas SDM ICT Siap Pakai 9. Sinergi Kegiatan dan Investasi ICT Nasional 10.Pengembangan Pembiayaan melalui Pola KPS 19
Contoh Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terkait Konektivitas Belawan Medan Dumai Pengembangan Pelabuhan Utama Kelapa Sawit di Dumai Pekanbaru Pekanbaru Jambi Jambi Pengembangan Pelabuhan Utama Karet di Pekanbaru, Dumai, Medan, Palembang, Jambi Tanjung Api Api Palembang Legend : Pembangunan Jalur KA Angkutan Kelapa Sawit Panjang Pelabuhan Lampung Jalur KA Jembatan Selat Sunda Wilayah Produksi Karet Wilayah Produksi Kelapa Sawit Pembangunan Jalur KA Angkutan Batu Bara Wilayah Produksi Batu Bara 20 Serang Jakarta
Contoh Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terkait Konektivitas Pengembangan g Multiple Airport Jakarta Pengembangan Dryport Cikarang Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok & Cilamaya 21
Contoh Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terkait Konektivitas Merak SERANG DKI JAKARTA Cikampek Banten Bogor Padalarang Sukabumi BANDUNG Jawa Barat Cirebon - Semarang Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa Semarang - Surabaya Bojonegoro Cirebon Bojonegoro Tegal Pekalongan SEMARANG Gambringan Bojonegoro Prupuk Jawa Tengah Gundih Purwokerto Jawa Timur Banjar Madiun Kertosono Kroya Kutoarjo Solo Bangil DIY Malang YOGYAKARTA Blitar SURABAYA Sidoarjo Jember Banyuwangi Cirebon - Kroya Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa DKI Merak JAKARTA SERANG Cikampek Bojonegoro Banten Bogor Cirebon Solo - Madiun Bojonegoro Madiun - Padalarang Tegal Pekalongan SEMARANG Sukabumi Surabaya BANDUNG Gambringan Bojonegoro Prupuk Jawa Tengah Jawa Barat Gundih Purwokerto Jawa Timur SURABAYA Banjar Madiun Kertosono Sidoarjo Kroya Kutoarjo Solo Bangil Kroya - Yogya DIY Malang YOGYAKARTA Yogya - Solo Blitar Banyuwangi Jember 22
Program MPAC (Master Plan on ASEAN Connectivity) Pada Sektor Transportasi RORO SKRL AHN 5/9/2011 Untuk menghubungkan daratan dan negara kepulauan ASEAN lainnya (Indonesia dan Filipina), diadakan studi tentang jaringan ASEAN RORO yang dijadwalkan selesai tahun 2012 Jaringan iniharus meliputi jl jalur yang terbatas aksesnya pada jalur perdagangan internasional agar daerah daerah tersebut dapat berpartisipasi dalam perdagangan regional, sehingga membuka kesempatan daerah untuk berkembang serta memperkecil kesenjangan. AHN (ASEAN Highway Network) ditargetkan selesai pada tahun 2015 Penyelesaian SKRL (Singapore Kunming Rail Link) dijadwalkan pada tahun 2020, dengan kemungkinan untuk tersambung dengan Surabaya Ketika kedua jaringan ini sudah selsai dibangun, maka mainland ASEAN akan terhubung Konektivitas ini akan diperluas sampai keluar ASEAN, dengan rencana extension AHN ke Cina dan India. 23
5/9/2011 Jaringan Transportasi di ASEAN Saat Ini Masih terdapat missing link, baik pada moda jalan, kereta, laut, maupun udara Negara negara anggota ASEAN masih harus meratifikasi perjanjian perjanjian dan protokol protokol terkait program fasilitasi transportasi Bagian daratan dan kepulauan ASEAN belum terhubung Source: ASEAN Kapasitas SDM pada d sektor k transportasi masih harus ditingkatkan 24
PERAN FORUM STUDI TRANSPORTASI ANTAR PERGURUAN TINGGI DALAM MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL DI BIDANG TRANSPORTASI 25
Elemen elemen Utama Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang transportasi. Meningkatkan tingkat kompetensi teknologi dan keahlian lulusan. Meningkatkan k kegiatan penelitian strategis yang terkait dengan transportasi. Meningkatkan jejaring kerjasama dalam mengembangkan sistem inovasi nasional. 26
Penelitian Terkait Keselamatan Transportasi 100,000.00 90,000.00 80,000.00000 00 70,000.00 60,000.00 50,000.00 40,000.00 30,000.00 20,000.00 10,000.00 0.00 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas 2004 2010 17,732 91,623 87,020 48,508 59,164 62,960 47,621 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010* Sumber: Ditlantas POLRI, 2010 (posisi September) 27
Penelitian untuk Mengembangkan Moda Transportasi Ramah Lingkungan 28
Penelitian terkait Pengembangan Integrasi Moda (Stasiun atau Terminal dan Sistem Tiket) Interoperable Smartcard: + Multi Moda Angkutan + Multi Daerah + Multi Sistem Pembayaran 29
TERIMA KASIH 30