HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PULANG PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANGAN CVBC RSUP PROF DR.R.D KANDOU MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RAWAT ULANG PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG JANTUNG RSU dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

PERAN EDUCATOR PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN DI RUANG TULIP 1C RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan perawat adalah melaksanakan pendidikan kesehatan dalam


BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI CARDIAC ARREST DI RSUP PROF R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN ANALISIS FAKTOR RISIKO GAGAL JANTUNG DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

Persutujuan Pembimbing. Jurnal

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

Hubungan Antara Perencanaan Pulang Dengan Kepatuhan Pasien Tentang Jadwal Kontrol pasien Di Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Provinsi Jawa tengah

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang

HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PULANG PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANGAN CVBC RSUP PROF DR.R.D KANDOU MANADO Delfina Limpong Julia Rottie Yolanda Bataha Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Email : delfina.limpong@yahoo.com ABSTRACT : Discharge planning is very important to do in hospital. Ineffective of discharge planning will be impact to nursing proccess give to patient when they go hohe. The purpose of this analyze the assosiation between discharge planning and home readiness of patients with coronary heart diseasein the room of CVBC room RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The method of research is use descriptive analytic with cross sectional design. The sampling technique in research is purposive sampling in amount 47 samples. The data collection was using questionnaires.data processed using by program SPSS with chi - square test by significance level of 95% (ɑ = 0,05). The resultsof research by using analysis using chi-square showed there s relation of discharge planning withhome readiness (p=0,000). Conclusion there is an assosiation between discharge planning and home readiness patients of coronary heart disease at CVBC room RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Keyword : Discharge Planning,home readiness, coronary heart disease. ABSTRAK : Discharge planning sangat penting untuk di lakukan di rumah sakit. Pemberian discharge planning yang tidak efektif akan berpengaruh pada proses perawatan pasien ketika kembali ke rumah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner di ruangan CVBC RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 47 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ = 0,05). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis chisquare menunjukkan terdapat hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang (p=0,000). Kesimpulan terdapat hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner di Kandou Manado. Kata kunci : Discharge Planning, Kesiapan Pulang, Penyakit Jantung Koroner.

PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner terjadi karena disebabkan oleh suplai darah ke otot jantung berkurang sebagai akibat tersumbatnya (obstruksi) pembuluh darah arteri koronaria (Wijaya & Putri, 2013). World Health Organization (WHO) 2013 mengatakan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab tunggal terbesar kematian di negara maju dan di negara berkembang. Ada 9.4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner (Dinas Kesehatan, 2013). Di Sulawesi Utara menurut diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner sekitar 0,7% dan berdasarkan gejala sebesar 1,7 %. Untuk estimasi berdasarkan diagnosis dokter di Sulawesi Utara sebanyak 11.892 orang, sedangkan berdasarkan gejala sebanyak 28.880 orang (Dinas Kesehatan, 2013). Ketika pasien penyakit jantung koroner sering kembali ke ruang kedaruratan dengan keluhan yang sama, ini disebabkan karena tingkat motivasi diri yang kurang ketika pasien berada di rumah. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran perawat dalam memberikan motivasi ketika pasien berada di rumah sakit dan salah satunya pemberian discharge planning yaitu suatu proses persiapan sebelum pasien di pulangkan ke rumah dimana pasien akan diberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit pasien antara lain pengertian, pengobatan yang harus di jalankan, masalah atau komplikasi yang dapat terjadi serta cara mengantisipasinya, perawatan yang harus dilakukan di rumah dan diet khusus (Nursalam & Efendi, 2008). Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit (Siahaan, 2009). Hasil wawancara penulis kepada 4 orang perawat ruangan di RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado di dapatkan bahwa di rumah sakit tersebut sudah dilaksanakan discharge planning kepada pasien sebelum pasien pulang ke rumah, baik dari perawat maupun dokter dan ketika melakukan wawancara kepada 5 orang pasien di Kandou Manado 3 orang diantaranya mengatakan tidak yakin untuk pulang karena takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan dan lebih baik di rumah sakit agar bisa terus diawasi oleh dokter maupun perawat dan 2 orang lainnya mengatakan masih ragu-ragu. Keragu-raguan dari pasien disebabkan karena pasien belum mengerti tentang discharge planning yang dijelaskan kepada mereka oleh perawat maupun dokter. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner di ruangan CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado. METODE PENELITIAN Desainpenelitian ini adalah deskriptif analitikdengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien Penyakit Jantung Koroner yang sedang di rawat di ruangan CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado berjumlah 82 responden,dengan jumlah sampel 47 orang. Adapun sampel dipilih memenuhi kriteria inklusi Bersedia menjadi responden, setelah mendapatkan pernyataan pulang dari tim medis, dalam keadaan compos mentis atau sadar penuh, dalam keadaan tenang. Penelitian ini dilakukan diruang CVBC RSUP Prof.Dr. R.D Kandou Manado pada Desember 2015-Februari 2016. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin N % Laki-laki Perempuan 35 12 74,5 % 25,5 % Total 47 100 % Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 35 responden (74,5%) dan sisanya berjenis kelamin perempuan berjumlah 12 responden (25,5%).Menurut Yahya (2010) laki-laki lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner dibandingkan dengan perempuan. Sebab, proses aterosklerosis lebih intensif terjadi pada laki-laki. Pada perempuan, kerentanan ini belum terjadi salama ia masih dalam masa subur. Hal ini juga dikarenakan faktor resiko seperti merokok dan alkohol sering dijumpai pada pola hidup yang tidak baik pada laki-laki. Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan umur Discharge Planning N % Tidak 15 31,9% Ya 32 68,1% Total 47 100% Sebagian besar responden penelitian berada pada rentang umur 65 tahun ke atas (manula) dengan jumlah 37 responden (78,7%), dan yang terendah pada rentang umur 26-45 tahun berjumlah 1 responden (2,1%). Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan n % PNS 2 4,3% Pensiunan 16 34,0% Mahasiswa 2 4,3% IRT 4 8,5% Wiraswasta 23 48,9% Total 47 100% Sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 23 responden (48,9%), dan yang paling sedikit bekerja sebagai mahasiswa dan PNS sebanyak 2 responden (4,3%). Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan discharge planning Umur n % 17-25tahun ( remaja akhir ) 26-45 tahun(dewasa) 46-65tahun(Lansia) 65 tahun ke atas (Manula) 3 6,4% 1 2,1% 6 12,8% 37 78,7% Total 47 100 % Terdapat 15 responden (31,9%) yang tidak diberikan discharge planning dan 32 responden (68,1%) diberikan discharge planning. Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan kesiapan pulang Kesiapan n % pulang Tidak siap 17 36,2% Siap 30 63,8% Total 47 100%

Terdapat 30 responden (63,8%) siap untuk pulang dan 17 responden (36,2%) Tidak siap untuk pulang. Analisis Bivariat Tabel 6. Hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner Kesiapan pulang Discharge Total Tidak siap Siap Planning N % n % n % Tidak 12 25,5 3 6,4 15 31,9 Ya 5 10,7 27 57,4 32 68,1 Total 17 36,2 30 63,8 47 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 47 responden yang ada terdapat 15 responden (31,9%) yang tidak diberikan discharge planning terdapat 3 responden (6,4%) yang siap untuk pulang dan 12 responden (25,5%) yang tidak siap untuk pulang. Sedangkan dari 32 responden (68,1%) yang di berikan discharge planning terdapat 27 responden (57,4%) yang siap untuk pulang dan 5 responden (10,7%) yang tidak siap untuk pulang. Siahaan (2009), mengatakan kesuksesan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit. Dan sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk pulang, pasien telah mendapatkan penjelasanpenjelasan yang diperlukan, serta instruksiinstruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil atau alat transportasi lainnya. Hariyati (2008), mengatakan Discharge planning merupakan proses perencanaan sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Pasien yang tidak mendapat pelayanan sebelum pemulangan, terutama pasien yang memerlukan perawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas akan p value 0,000 kembali ke ruang kedaruratan dalam 24-48 jam dan kemudian pulang kembali. Kondisi kekambuhan pasien ini tentunya sangat merugikan pasien, keluarga dan juga rumah sakit. Analisis hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung coroner memiliki p-value 0,00. Hasil uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-value = < 0,000.Nilai p ini lebih kecil dari nilai α yang berarti Ho ditolak. Ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antaradischarge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung coroner diruang CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni (2012) dimana pemberian discharge planning memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariyati (2008) dimana pasien dan keluarga terbantu dengan adanya discharge planning untuk mempersiapkan pasien pulang. Pada penelitian ini, penulis berasumsi bahwa adanya program discharge planning kepada pasien penyakit jantung koroner di Kandou Manado sangat membantu proses persiapan pulang pasien meskipun masih ada pasien yang belum mengerti tentang discharge planning itu sendiri. Oleh karena itu perlu ada edukasi yang lebih lagi dari perawat kepada pasien dan keluarga tentang proses persiapan pemulangan pasien. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan diruang CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden di

Kandou Manado berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 65 tahun ke atas (Manula) dan sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, sebagian besar responden di ruangan CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado telah diberikan discharge planning, sebagian besar responden di Kandou Manado telah siap untuk pulang, dan terdapat hubungan antara discharge planning dengan kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner di ruangan CVBC RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado. DAFTAR PUSTAKA Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Dayu, M.S.T. (2015). Hubungan riwayat lama merokok dengan angka kejadian penyakit jantung koroner di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Dinas Kesehatan. (2013). Pusat Data dan Informasi Kementrian RI, Situs Kesehatan Jantung, (online), (http://www.depkes.go.id/download. php?file=download/pusdatin/infodati n/infodatin-jantung.pdf diakses pada tanggal 10 Novenber 2015). Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas teori dan Praktek dalam keperawatan. Salemba: Salemba Medika. Hariyati, T.S. (2008). Evaluasi Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis Teknologi Informasi. Kahan, S., & Raves, J.J. (2011). Master Plan Ilmu Bedah. Pamulang: Binarupa Aksara. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam, & Efendi F. (2008).Pendidikan dalam Keperawatan. Salemba: Salemba Medika. Peter, K. (2008). Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Robinson, J.M. & Saputra, L. (2014). Buku Ajar Visual Nursing (Medikal- Bedah). Pamulang: Binarupa Aksara Publisher (jilid. 1). Rohman, (2009). Faktor-Faktor Metodologi Penelitian. Salim, A.Y. (2010). Hubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr. Moewardi. Saptawati, S.N.L. (2013). Bersahabat dengan Penyakit Jantung. Yogyakarta: Kanisius. Saputra, L. (2014). Visual Nursing Kardiovaskular. Pamulang: Binarupa Aksara. Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Siahaan, M. (2009). Pengaruh Discharge Planning yang dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan. Suryadi, R.F. (2013). Hubungan peran educator perawat dalam discharge planning dengan tingkat kepatuhan pasien rawat inap untuk kontrol di

rumah sakit Paru Kabupaten Jember. Utami, P. (2009). Solusi Sehat Mengatasi Penyakit Jantung Koroner. Jakarta Selatan: AgroMedia Purtaka. Wahyuni, A. (2012). Kesiapan Pulang Pasien Penyakit Jantung Koroner Melalui Penerapan Discharge Planning, (online), (http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki /article/view/3., diakses pada tanggal 09 November 2015). Wijaya, A.S., & Putri, Y.M. (2013). KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa ) Teori dan Contoh Askep. Jakarta: NuMed. Yahya, A.F. (2010). Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner Secara Tepat dan Cepat. Bandung: Qanita. Zahrawardani, D. (2013). Analisis faktor resiko kejadian penyakit jantung koroner dirsup Dr. Kariadi Semarang.