dan Pemberdayaan Perempuan

dokumen-dokumen yang mirip
dalam Pembangunan Nasional;

Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat

PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TINDAK LANJUT STRATEGI NASIONAL PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER (PPRG) DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT

Penerapan Anggaran ResponsifGender (ARG)

STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PUG MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Jakarta, 4 Maret Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Linda Amalia Sari, S.IP

4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER UNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA

MENGENALI DAN MEMAHAMI PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN YURNI SATRIA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

Jakarta, Maret Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ttd. Linda Amalia Sari, S.IP

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

C KONSEP PENGURUSUTAMAAN/ MAINSTREAMING GENDER

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

PENGANTAR DAN PENGENALAN PUG & IMPLEMENTASINYA

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA

PEMBANGUNAN NASIONAL BERWAWASAN GENDER

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kementerian Keuangan

PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER PPRG UNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA LAMPIRAN 1

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

PENYELENGGARAAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK DALAM MENDUKUNG CAPAIAN PEMBANGUNAN DI DAERAH

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

IMPLEMENTASI PUG KEMENHUT DRAFT REVISI PERMENHUT PEDOMAN PUG. Dan PEDOMAN PUG DI KEMENHUT

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

B A B I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

Pendahuluan. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN R I

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Knowledge Management Forum April

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 t

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 10 Maret 2011

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PERMEN-KP/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

Rancangan Final 8 April 2013

2013, No Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nom

Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa

KONTEKSTUALISASI EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN RKP. Darmawijaya. 1. Pendahuluan 44 E D I S I 0 1 / T A H U N X V I I /

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Kementerian PP dan PA selama Tahun 2010.

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Transkripsi:

Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dalam RPJMN 2010-2014 2014 Disampaikan oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas Di ik d W k h P RKA KL R if G d Disampaikan pada Workshop Penyusunan RKA KL yang Responsif Gender Bappenas, 17 Januari 2012

OUTLINE: I. PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program di Tingkat Nasional 2000 2012 II. Arahan RPJPN 2005 2025 III. Arahan RPJPN untuk RPJMN 2010 2014 IV. RPJMN 2010 2014 KGPP V. Perencanaan & Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) VI. Peran Bappenas dalam PPRG VII. Tindak Lanjut 2

I. ARAHAN RPJPN 2005-2025 MISI 2005-2025 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional VISI 2005-2025 MAJU MANDIRI ADIL MAKMUR Tujuan negara (UUD 45) Melindungi tumpah darah Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia 3

PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program di Tingkat Nasional (Tahun 1998 2009) Penyusunan GAP (1998) GBHN 1999-2004 KKG sebagai salah satu tujuan pemb 19 program RG 26 program RG Propenas 2000 2004 (UU No. 25/2000) Inpres 9/2000 Sumber: Direktorat KP3A-Bappenas Repeta 2001 (UU No. 35/2000) Repeta 2002 (UU No.19/2001) Repeta 2003 (UU No.29/2002) Repeta 2004 RKP 2005 Transisi RPJPN 2005-2025 (UU 17/2007) RPJMN 2004-2009 (Perpres No. 7/2005) 19 program Bab 12 dan 13 responsif bab lainnya gender (RG) 32 program RG (UU No. 28/2003) 38 program RG SNPK PUG sebagai salah satu prinsip pengarusutamaan semua kebijakan, program & kegiatan RKP 2006 (Perpres No.39/2005) RKP 2007 (Perpres No. 19/2006) RKP 2008 (Perpres No. 18/2007 ) Draft Kepmen PPN ttg PPRG RKP 2009 (Perpres No. 38/2008) 4

PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program di Tingkat Nasional (Tahun 2009 2012) PUG sebagai salah satu prinsip pengarusutamaan semua kebijakan, program & kegiatan PMK No. 119/PMK.02/2009: 7 K/L pilot PUG : Prionas Lainnya Bidang Kesra, sbg salah satu dr 3 pengarusutamaan 56 kegiatan K/L dl dalam matriks RKP 2011 (Perpres No.19/2010) RKP 2012 (Perpres No.29/2011) PMK No. 104/PMK.02/2010: 7 K/L pilot + K/L ekpolsoskum PMK No. 93/PMK.02/2011: K/L yg telah didampingi KPP&PA RKP 2010 RPJMN 2010-28 K/L + 10 RKP 2009 i (Perpres No. 2014 provinsi pilot (Perpres No. (Perpres No. 38/2008) 21/2009) 5/2010) PMK No. RKP 2013 Transisi Reformasi Perencanaan dan Penganggaran RKP 2014 93/PMK.02/2011: SEDANG DISUSUN Kepmen PPN No. 30/M.PPN/HK/03/2009: Tim Teknis dan Tim Pengarah PPRG Sumber: Direktorat KP3A-Bappenas PMK hanya mengatur teknis pelaksanaan PPRG di K/L dan daerah yang dibiayai oleh Dekon/TP 5

MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing SASARAN POKOK Kualitas SDM IPM IPG Penduduk tumbuh seimbang ARAH PEMBANGUNAN Pendidikan - Peningkatan kualitas SDM untuk mendukung masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai keberagaman - Menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia, serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang beragam Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak: - Peningkatan kualitas hidup perempuan, kesejahteraan, perlindungan anak, penurunan kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi - Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG Pemuda 6

Tahapan dan Perkembangan Pembangunan Gender dalam RPJPN 2005-2025 2025 RPJMN 2005-2009 2009 RPJMN 2010-2014 2014 RPJMN 2015-2019 2019 RPJMN 2020-2024 2024 Indonesia yang adil dan demokratis: Meningkatnya kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan Bab 12: Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Anak untuk seluruh K/L; 1. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 3. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. Peningkatan kesejahteraan rakyat: Meningkatnya kesetaraan gender Buku I: Program Prioritas Nasional Lainnya di Bidang Kesejahteraan Rakyat; Buku II-Bab I: Pengarusutamaan Gender seluruh K/L; Buku II-Bab II: Bidang Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama Program Peningkatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (khusus KPP&PA); Buku III: Program Prioritas Nasional Lainnya: Bidang Politik, Hukum mdan Keamanan, Perekonomian Dan Kesejahteraan Rakyat. Peningkatan kesejahteraan rakyat: Meningkatnya kesetaraan gender Peningkatan kesejahteraan rakyat: Terwujudnya kesetaraan gender

II. Arahan RPJPN 2005-2025 untuk RPJMN 2010-2014 RPJMN 2010-2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. 8

Kondisi yang Ingin Dicapai dalam RPJMN 2010-20142014 6.Meningkatnya kesejahteraan rakyat yang ditunjukkan oleh membaiknya berbagai indikator pembangunan SDM, a.l.: l: meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang didukung dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang mantap; meningkatnya kesetaraan gender; 9

PUG DALAM RPJMN 2010-2014 BUKU 1 Prioritas Nasional Prioritas Lainnya : 1. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 2. Bidang Perekonomian 3. Bidang Kesejahteraan Rakyat Substansi Inti: Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) i Gender oleh Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan. BUKU 2 Prioritas Bidang 11 Prioritas Nasional: 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca- konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 11 Bidang : 1. Kebijakan pengarusutamaan dan lintas bidang Pengarusutamaan Gender (PUG) 2. Pembangunan sosial budaya dan kehidupan beragama Sub bidang : pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuanp Fokus Prioritas: Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan. 3. Ekonomi 4. Ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Sarana dan prasarana 6. Politik 7. Pertahanan dan keamanan 8. Hukum dan aparatur 9. Wilayah dan tata ruang 10. Sumber daya alam dan lingkungan hidup 11. Sistem pendukung manajemen pembangunan nasional 10

(Buku I) VISI, MISI, Agenda Presiden terkait KGPP dalam RPJMN 2010-2014 2014 1.Visi Indonesia 2014 ke-3: Keadilan: Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. 2.Misi i Pembangunan ke-3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang 3.Agenda Kelima: Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan 4.Prioritas Nasional: Program Prioritas Nasional Lainnya di Bidang Kesejahteraan Rakyat Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender oleh Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan.

(BUKU II) BAB I PENGARUSUTAMAAN GENDER (1) Pengarusutamaan gender dalam pembangunan adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan antara penduduk laki laki dan perempuan Indonesia dalam mengakses dan mendapatkan manfaat pembangunan, serta meningkatkan partisipasi dan mengontrol proses pembangunan. Pengarusutamaan gender (PUG) dilakukan dengan mengintegrasikan ik perspektif (sudut pandang) gender ke dalam proses pembangunan di setiap bidang. 12

(BUKU II) BAB I PENGARUSUTAMAAN GENDER (2) Penerapan pengarusutamaan gender akan menghasilkan kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia, baik laki laki maupun perempuan. Piranti analisis yang dapat digunakan untuk strategi pengarusutamaan gender antara lain adalah Alur Kerja Analisis Gender (Gender Analysis Pathway GAP). Dengan demikian diharapkan bahwa pengintegrasian gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat dan daerah akan membuat pengalokasian sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif, akuntabel, dan adil dalam memberi manfaat kepada perempuan dan laki laki. laki. 13

(Buku II) Bab I Kebijakan/Isu Nasional PUG a) Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan, melalui harmonisasi peraturan perundangan dan pelaksanaannya di semua tingkat pemerintahan, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. b) Peningkatan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan, melalui upaya upaya pencegahan, pelayanan, a,dan pemberdayaan. c) Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan. p 14

(BUKU III) MATRIKS SINKRONISASI PUSAT DAN DAERAH DALAM PENCAPAIAN PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS LAINNYA: BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN, PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS Kesejahteraan Rakyat: Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender (PUG) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. INSTANSI PELAKSANA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak SUMATERA JAWA BALI SASARAN PELAKSANAAN DI WILAYAH KALIMANT AN SULAWESI NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum. Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi. Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan.

III. Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) 16

Alat dan proses yang dirancang untuk memfasilitasi suatu analisis gender dalam penyusunan anggaran negara dan alokasi sumber daya. Merupakan alat untuk mencapai kesetaraan gender. PPRG BUKAN berarti membagi anggaran 50% untuk laki laki dan 50% untuk perempuan, bukan pula pemisahan anggaran khusus bagi perempuan. PPRG dipakai untuk melihat keseluruhan anggaran pemerintah dari perspektif gender, agar dapat mengintegrasikan kebutuhan laki laki dan perempuan, p anak laki laki dan perempuan, p dan kelompok yang termarginalkan. Integrasi Isu gender ke dalam perencanaan dan penganggaran: Tidak untuk menambah anggaran baru Menggunakan indikator/keluaran yang sudah tersedia

I. DEMOKRATISASI (Masyarakat dan DPR dapat berperan besar dalam penyusunan anggaran yang responsif gender) II. DESENTRALISASI (Meningkatkan partisipasi masyarakat, pemantauan) III.PEM (Public Expenditure Management) UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, PP 20/2004 tentang RKP, PP 21/2004 tentang RENJA K/L, PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan di Pusat dan Daerah, PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Permendagri nomor 59 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. (Pelaksanaan Unified Budget, Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, dan Anggaran Berbasis Kinerja). Sebelumnya telah ditetapkan: t INPRES 9/2000 tentang PUG; dan KEPUTUSAN MENEG.PPN/KEPALA BAPPENAS NO. KEP.30/M.PPN/HK/03/2009, tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender.

Alur Kerja Analisis Gender (Gender Analysis Pathway y= GAP) ANALISIS KEBIJAKAN YANG RESPONSIF GENDER 1. - Pilih Kebijakan/Program/ Kegiatan yang akan dianalisis: - Identifikasi dan tuliskan tujuan Kebijakan/Program/Kegiatan KEBIJAKAN, RENCANA AKSI KE DEPAN 6. Rumuskan kembali tujuan kebijakan/ Program/Proyek/ Kegiatan pembangunan 2. Sajikan Data Pembuka Wawasan Terpilah Menurut Jenis Kelamin 7. Susun Rencana Aksi - Kuantitatif yang responsifgender - Kualitatif PELAKSANAAN MONITORING & EVALUASI ISU GENDER PENGUKURAN HASIL 3.Temu kenali isu gender di proses perenc kebij/prog/ keg 4. Temu kenali isu gender di internal lembaga/ budaya org 5. Temu kenali di isu gender di eksternal lembaga 8. Tetapkan Baseline 9. Tetapkan Indikator Gender PERENCANAAN 19

Dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep.30/M.PPN/HK/03/2009 tentang Tim Pengarah dan Tim Teknis Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender, untuk memastikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan PUG dan PPRG di seluruh kementerian/lembaga. Pengintegrasian g gender dalam perencanaan dan penganggaran pada RPJMN tahap kedua (periode 2010-2014), yang memuat kebijakan, indikator, dan sasaran yang responsif gender dan terpilah gender. Pengintegrasian gender ke dalam dokumen perencanaan Kementerian/lembaga (Renstra dan Renja K/L periode 2010-2014), yang memuat kebijakan, indikator, dan sasaran yang responsif gender.

Kemenkeu menetapkan PMK Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. PMK ini akan menjadi dasar penerapan ARG untuk T.A. 2012 dan selanjutnya. PMK Nomor 93/PMK.02/2011 merupakan kelanjutan dari PMK 104/2010 tentang t Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011, dan PMK 119/2009 untuk T.A. 2010. Di dalam PMK 93/2011 ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKA-K/L K/L berkenaan dengan anggaran responsif gender (ARG), antara lain: 1. Penerapan ARG pada penganggaran gg diletakkan pada output. Relevansi komponen input dengan output yang akan dihasilkan harus jelas.

2. K/L yang wajib menerapkan ARG adalah K/L yang telah mendapatkan pendampingan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) oleh Kementerian Pemberdayaan bedayaa Perempuan ee dan Perlindungan el Anak (KPP dan PA). 3. Penerapan ARG fokus pada kegiatan dan output kegiatan dalam rangka: a. penugasan prioritas pembangunan nasional; b. pelayanan kepada masyarakat (service delivery); dan/atau c. pelembagaan pengarusutamaan gender/pug (termasuk di dalamnya capacity building, advokasi gender, kajian, sosialisasi, diseminasi dan/atau pengumpulan p data terpilah).

Peran Bappenas dalam PPRG Sebagai motor penggerak memfasilitasi K/L mitra untuk penerapan ARG. Menyusun RKP dan Renja-KL mitra yang responsif gender, bersamasama dengan K/L mitra terkait; Menelaah kegiatan-kegiatan prioritas yang akan disusun GBS-nya dari K/L mitra pada Pertemuan Tiga Pihak *; Menelaah GBS K/L mitra bersama dengan Kementerian Keuangan; dan Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan k i t K/L mitra yang telah disusun GBS-nya bersama dengan KPP&PA. Sebagai K/L pilot menerapkan ARG untuk kegiatan UKE II masing-masing: Menyusun GAP untuk kegiatan UKE II terkait; Menyusun GBS di tingkat output pada kegiatan terkait (1 GBS untuk 1 output); Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah disusun GBS-nya. 23

Usulan Terkait Penerapan PPRG dalam Dokumen Perencanaan*) Lampiran 1 : Revisi Petunjuk Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak dalam Rangka Penyusunan RKP dan Renja K/L Tahun 2013: format Dokumen Kesepakatan Pertemuan Tiga Pihak Penambahan butir VII: Kegiatan Prioritas i yang Akan Disusun GBS nya (setelah hbutir Kegiatan Prioritas dan Non Prioritas, sebelum butir Usulan Inisiatif Baru) KODE PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR TARGET 2013 ALOKASI 2013 *) Sebagaimana tercantum dalam memorandum Deputi SDMK kepada Deputi Pendanaan Pembangunan No. 030/D.1/01/2012, tertanggal 31Januari 2012. 24

Lampiran 2: UsulanCheck List Penelaahan GBS Unsur Penelaahan Pertanyaan Jawaban *) Program Apakah program yang dipilih merupakan Program Prioritas Nasional yang ada N/B/M***) dalam RPJMN 2010 2014 **) dan Pencapaian MDGs? Apakah merupakan kegiatan yang terkait dengan service delivery? er? 1. Apakah nama program, kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan output kegiatan telah sesuai dengan hasil restrukturisasi? 2. Analisa Situasi: a. Apakah isu gender yang teridentifikasi didukung oleh data terpilah yang dikumpulkan dan dianalisis sebagai (pembuka wawasan)? b. Apakah telah mencantumkan isu (kesenjangan) gender pada proses perencanaan; internal lembaga; dan/atau di eksternal? c. Apakah kesetaraan gender tercatat jelas sebagai sesuatu yang ingin dicapai tecermin dalam indikator: output? suboutput? d. Apakah telah dicantumkan indikator (baik yang tercantum dalam RPJMN/Renstra, maupun indikator proxy) yang akan digunakan sebagai baseline dalam pengurangan kesenjangan gender tersebut? e. Adakah perubahan dalam tujuan suboutput kegiatan yang telah mengakomodasikan perspektif gender? 25

Lampiran 2: Usulan Check List Penelaahan GBS Unsur Penelaahan Pertanyaan Jawaban *) 3. Apakah rencana aksi dalam GBS dapat menjawab: a. hasil analisis situasi? b. isu gender yang teridentifikasi : o pada proses perencanaan; internal; eksternal? o tujuan? o kerangka pikir (jika ada), yang mencerminkan gender concern 4 Apakah alokasi anggaran output kegiatan sesuai dengan yang tercantum dalam pagu indikatif? 5 Apakah dampak/hasil output kegiatan berkontribusi pada pengurangan kesenjangan gender? 6 Apakah output/suboutput terkait langsung dengan indikator yang ada di RPJMN 2010-2014 (Buku I dan/atau Buku II Bab I)? *)Disusun oleh KPP&PA, Bappenas, dan Kemkeu, dan disempurnakan oleh Dr. Yulfita Raharjo (Gender Adviser- AIPEG) pada Workshop Penyusunan RKA-KLKL yang Responsif Gender di Bappenas, 17 Januari 2012. Keterangan: *) Diisi dengan tanda ( ) jika Ya dan tanda (x) jika Tidak. **) Lihat RPJMN 2010-2014 untuk Buku 1 (Prioritas Nasional), atau Buku 2 bab 1 (Pengarusutamaan Gender). ***) N: Nasional, B: Bidang, M: MDGs. 26

Tindak Lanjut Pelatihan dan mentoring pada K/L mengenai pemilihan program & penyusunan GBS (Kementerian PP dan PA, Kementerian Keuangan, Bappenas) kegiatan/program yang mendukung pencapaian prioritas nasional dan pencapaian target-target MDGs. Penelaahan GBS K/L terkait bersama Bappenas dan Kemenkeu. Pendampingan dalam proses implementasi ARG (Kementerian PP dan PA). Monev dan pelaporan pelaksanaan ARG (Kementerian PP dan PA, Bappenas, Kementerian Keuangan) Bappenas telah melaksanakan Evaluasi Uji Coba PPRG 2009-2010 di 7 K/L pada tahun 2011. Saat ini sedang disusun Stranas PPRG (untuk pusat dan daerah) oleh 4 driver (Bappenas, Kemenkeu, Kemendagri, KPP&PA), yang dikoordinasikan oleh Bappenas. Tahun 2012: akan diterapkan ARG di 28 K/L *) (termasuk BAPPENAS) dan 10 provinsi pilot (Jatim, Jateng, DIY, Banten, Jabar, Sumut, Babel, Kepri, Kalbar, Lampung) Kemendagri diharapkan dapat berperan aktif sebagai driver, terutama untuk penyusun landasan hukum dan instrumen PPRG di daerah.

*) Untuk T.A. 2012, ARG akan diterapkan pada 28 K/L 1. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 15. Kementerian Perhubungan, 2. Kementerian Perdagangan, 3. Kementerian Koperasi dan UKM, 4. Kementerian Perindustrian, 5. Kementerian Kehutanan, 6. Kementerian Pertanian, 7. Kementerian Kelautan dan Perikanan, 8. Kementerian Komunikasi dan Informatika, 9. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, 10. Kementerian ESDM, 11. Badan Pertanahan Nasional;, 12. Kementerian Keuangan, 13. Kementerian Pekerjaan Umum, 14. Kementerian Perumahan Rakyat, 16. Kementerian Pendidikan Nasional, 17. Kementerian Agama, 18. Kementerian Kesehatan, 19. BKKBN, 20. Kementerian Sosial, 21. Kementerian Lingkungan Hidup, 22. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 23. Mahkamah Agung 24. Kementerian Pertahanan, 25. Kementerian Dalam Negeri, 26. Kementerian Hukum dan HAM, 27. Sekretariat Negara, dan 28. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keterangan: yang berwarna kuning adalah K/L yang berfungsi sebagai driver. Sumber: Surat KPP-PA kepada Kemenkeu dan Bappenas No. B-2019/Set/KPP-PA/10/2011

29