KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

KUESIONER. 3. Lama bekerja : a. 1 2 tahun b. 3 4 tahun c. 5 6 tahun d. > 6 tahun

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan oleh Ajmal et al. (2015). Berdasarkan penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada PT INDATEX PALUR di KARANGANYAR ) SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. SURYA SUMBER DAYA ENERGI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

PENGARUH HUBUNGAN CREATIVE ENVIRONMENT DENGAN TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO PASURUAN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP RETENSI KARYAWAN PADA TOKO HARUM MANIS PEMATANGSIANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Personal characteristic (sdm issues dalam organisasi)

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

Kompensasi Finansial Langsung

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

BENEFIT dan TUNJANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. hal, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MSDM. Budaya Organisasi dan Man Strategi. Pendahuluan. Desain Pekerjaan. Man Kompensasi dan motivasi. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai

Transkripsi:

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

Kinerja Karyawan Individual Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individual karyawan antara lain kemampuannya,usaha yang dicurahkan,dan dukungan organisasi ada untuk menganalisis dan menyampaikan bidang ini. Sehubungan dengan fungi manajemen manapun aktivitas manajemen SDM harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah bila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi dan individu ditempat kerja.

Faktor Kinerja Individual Tiga faktor utama yang mempengaruhi faktor kinerja individu : 1. Motivasi 2. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut 3. Lingkungan Kerja

Motivasi Individual Motivasi yaitu keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Ekuitas Sebagai Motivator Ekuitas yaitu keadilan yang dirasa dari apa yang dilakukan seseorang dibandingkan dengan apa yang diterima seseorang. Teori Harapan Individu mendasarkan keputusan tentang perilaku mereka pada harapan mereka bahwa satu perilaku atau perilaku lainnya cenderung menimbulkan hasil yang dibutuhkan. Tiga aspek yang penting dari perilaku-hasil: a) Harapan usaha-kinerja b) Hubungan kinerja-penghargaan c) Nilai penghargaan

Implikasi Manajemen untuk Memotivasi Kinerja Individual Motivasi bersifat kompleks dan pribadi. Seorang manajer harus menentukan apakah perilaku individual yg kurang memadai disebabkan oleh kinerja, kebijakan penghargaan yang tidak konsisten, atau keinginan yang rendah akan penghargaan.

Kontrak Psikologis Harapan tidak tertulis para karyawan dan pemberi kerja tentang sifat hubungan kerja mereka. kontrak Psikologis yang Berubah Kontrak psikologis yang efektif mengakui komponen-komponen berikut: Pemberi kerja menyediakan Kompensasi dan tunjangan yang kompetitif Peluang pengembangan karir Fleksibilitas untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga Karyawan menyumbangkan Pengembangan ketrampilan yang terus menerus dan produktivitas yang meningkat Waktu yang pantas untuk organisasi Usaha ekstra ketika dibutuhkan

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Kepuasan kerja : keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang Komitmen organisasi : tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional,serta keinginan untuk tinggal bersama organisasi tersebut. Dua kemungkinan lebih besar meninggalkan organisasi : 1. Ketidakhadiran 2. perputaran

Retensi Individual Istilah retensi terkait dengan istilah perputaran (turnover) yang berarti proses dimana karyawankaryawan meninggalkan perusahaan dan harus digantikan. karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk peluang karier, gaji,pengawasan, geografi, dan alasan keluarga/ pribadi.

Jenis Perputaran Perputaran secara tidak sukarela : pemecatan karena kinerja buruk dan pelanggaran peraturan kerja Perputaran secara sukarela : karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri Perputaran fungsional : karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah atau karyawan yang mengganggu, pergi Perputaran disfungsional : karyawan penting dan memiliki kinerja tinggi pergi pada saat yang genting Perputaran yang tidak dapat dikendalikan : muncul karena alasan di luar pengaruh pemberi kerja Perputaran yang dapat dikendalikan : muncul karena faktor yang dapat dipengaruhi oleh pemberi kerja

Retensi Sumber Daya Upaya untuk mempertahankan karyawan telah menjadi persoalan dalam banyak organisasi karena beberapa alasan. Mudahnya, dengan perputaran yang lebih rendah, setiap individu yang dipelihara berarti berkurangnya satu orang yang harus direkrut, diseleksi, dan dilatih. Kinerja organisasional dan individual ditingkatkan dengan kontinuitas karyawan yang mengetahui pekerjaan, rekan kerja, layanan dan produk organisasional mereka, serta pelanggan perusahan tersebut.

Faktor Penentu Retensi Karyawan Peluang Karir Kontinuitas pelatihan Pengembangan dan bimbingan Perencanaan karir Komponen Organisasional Nilai dan budaya Strategi dan peluang Dikelola dengan baik dan terorientasi pada hasil Kontinuitas dan keamanan kerja Penghargaan : Gaji dan tunjangan yang kompetitif Perbedaan penghargaan kinerja Pengakuan Tunjangan dan bonus spesial Hubungan karyawan : Perlakuan yang adil/tidak diskrimininatif Dukungan dari supervisor Hubungan rekan kerja Rancangan tugas dan pekerjaan : Tanggung jawab dan otonomi kerja Fleksibilitas kerja Kondisi kerja Keseimbangan kerja/kehidupan

Komponen Organisasional Organisasi yang memiliki budaya dan nilai positif dan berbeda mengalami perputaran karyawan yang lebih rendah. Nilai organisasional utama yang mempengaruhi keinginan karyawan untuk bertahan adalah kepercayaan. Faktor yang mempengaruhi bagaimana karyawan memandang organisasi mereka adalah kualitas perencanaan masa depan dari kepemimpinan organisasional. Banyak individu melihat suatu kemunduran dalam keamanan kerja. Semua pengurangan karyawan, pemberhentian sementara, merger dan akuisisi, serta penyusunan ulang organisasional telah mempengaruhi loyalitas dan retensi karyawan. Persoalan ketidakamanan kerja biasanya meningkat ketika karyawan menjadi lebih tua karena mereka merasa akan mengalami lebih banyak kesulitan dalam mencari pekerjaan yang memberikan gaji, tunjangan, dan tanggung jawab yang sebanding.

Peluang Karir Organisasional Organisasi menyampaikan peluang dan pengembangan karir dalam berbagai cara, misalnya bantuan biaya kuliah yang diberikan oleh pemberi kerja dan memungkinkan karyawan untuk mengejar peluang pendidikan dan pelatiahn tambahan yang mungkin memperbesar angka retensi karyawan. Organisasi meningkatkan retensi karyawan dengan mengupayakan perencanaan karir formal. Para manajer dan karyawan saling mendiskusikan peluang karir dalam organisasi dan aktivitas pengembangan karir apa saja yang akan meningkatkan perkembangan masa depan para karyawan.

Penghargaan dan Retensi Karyawan Penghargaan nyata yang diterima karyawan karena bekerja datang dalam bentuk gaji, insentif, dan tunjangan. Gaji dan tunjangan harus kompetitif, artinya harus dekat dengan apa yang diberikan oleh perusahaan lain dan apa yang diyakini oleh karyawan sesuai dengan kapabilitas, pengalaman, dan kinerjanya. Beberapa pemberi kerja menggunakan banyak tunjangan dan bonus spesial untuk menarik dan memelihara karyawan. Dengan memberikan tunjangan dan bonus spesial ini, pemberi kerja berharap agar dapat mengurangi waktu yang dihabiskan oleh para karyawan sesuai jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan pribadi. Pengakuan karyawan sebagai bentuk penghargaan nyata, seperti karyawan bulan ini, kehadiran yang sempurna, atau lainnya.

Rancangan Tugas dan Pekerjaan Retensi karyawan dipengaruhi oleh proses seleksi. Angka perputaran karyawan yang tinggi dalam beberapa bulan lamanya pekerjaan seringkali dihubungkan dengan usaha penyaringan seleksi yang kurang memadai. Beberapa faktor tugas juga mempengaruhi retensi karyawan. Karena individu menghabiskan waktu yang signifikan di tempat kerja, mereka berharap untuk bekerja dengan fasilitas dan kondisi kerja yang baik, seperti ruang, pencahayaan, suhu, serta faktor fisik dan lingkungan lain yang mempengaruhi retensi karyawan. Hubungan kerja yang fleksibel memberikan pengaruh yang positif pada retensi karyawan. Satu cara yang digunakan oleh para pemberi kerja dalam fleksibilitas kerja adalah alternatif penjadwalan kerja.

Hubungan Karyawan Perlakuan yang tidak diskriminatif dari semua karyawan, tanpa menghiraukan jenis kelamin, usia, dan faktor lain, menjadi sangat penting. Persoalan lain yang mempengaruhi retensi karyawan adalah dukungan supervisor/ manajemen dan hubungan dengan rekan kerja. Seorang supervisor membangun hubungan positif dan membantu retensi karyawan dengan berlaku adil dan tidak diskriminatif, yang memungkinkan adanya fleksibilitas kerja dan keseimbangan kerja/kehidupan, memberi karyawan umpan balik yang mengakui usaha dan kinerja karyawan, dan mendukung perencanaan dan pengembangan karir untuk para karyawan.

Proses Manajemen Retensi Karyawan 1. Pengukuran dan penilaian Analisis pengukuran dan perputaran Biaya perputaran Survei karyawan Wawancara keluar kerja 2. Intervensi Retensi Karyawan Perekrutan dan seleksi Orientasi dan pelatihan Kompensasi dan tunjangan Perencanaan dan pengembangan karir Hubungan karyawan 3.Evaluasi dan Tindak Lanjut Menelaah data perputaran secara tetap Memeriksa hasil intervensi Menyesuaikan usaha intervensi