LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA (RENJA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2010

RENCANA KINERJA (RENJA)

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Juknis Operasional SPM

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Jl. Merdeka No. 72 Telp Fax website

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

B A B P E N D A H U L U A N

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

Tabel IV.B.2.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2010

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2011 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DINAS KESEHATAN Jl. Merdeka No. 72 Telp. 0711-350651 Fax. 0711-350523 Website : http://www.dinkes.palembang.go.id Email : dinkes_palembang@yahoo.co.id

-i- KATA PENGANTAR Dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, marilah kita bersamasama tetap melaksanakan amanah dalam bidang tugas kita masing-masing bagi kepentingan negara, nusa dan bangsa yang kita cintai ini. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan, kami telah berusaha menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2011 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan tugas pembangunan kesehatan. Palembang, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Dr.Hj. Gema Asiani, M.Kes. Pembina Utama Muda NIP : 1962090419892001

-ii- Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii Ikhtisar Eksekutif iii I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 3 C. Struktur Organisasi 4 D. Sistematika Penyajian 6 II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2011 7 A. Umum 7 B. Arah Kebijakan 9 C. Program Utama 9 D. Strategi 10 E. Program dan Kegiatan Pokok 12 F. Rencana Strategis Tahun 2008 2013 17 G. Penetapan Kinerja Tahun 2011 21 III Akuntabilitas Kinerja 24 A. Pengukuran Capaian Kinerja 24 B. Analisis Capaian Kinerja 27 IV Penutup 45 A. Simpulan 45 B. Saran 45 Lampiran 1. Struktur Organisasi 2. RPJMD Kota Palembang 2008-2013 3. Penetapan Kinerja Tahun 2011 dan 2012 4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 5. Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Kegiatan

-iii- Ikhtisar Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2011 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Stratejik (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Renstra Kota Palembang merupakan suatu rencana jangka menengah tahun 2008-2013 yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan memuat 1 (satu) pernyataan Visi, 4 (empat) pernyataan Misi yang diemban, serta 4 (empat) tujuan yang harus dicapai pada akhir tahun 2011. Sesuai Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang telah disusun untuk tahun 2011 terdapat 10 sasaran, 35 Indikator Kinerja, 5 kebijakan, 15 progam, 124 kegiatan yang harus dicapai / dilaksanakan, dengan dukungan anggaran DPA- Tahun 2011 yang tersedia sebesar Rp. 92.189.075.684,00,- termasuk belanja pegawai. Pencapaian Sasaran Nilai Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dari 35 indikator kinerja berdasarkan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2011, 32 telah mencapai target (100), sedangkan yang belum mencapai sebanyak 3 indikator yaitu Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Rasio Puskesmas per Satuan Penduduk Rencana dan Realisasi Anggaran Anggaran yang tersedia untuk tahun 2011 sebesar Rp 92.189.075.684,00,-. Dana yang terealisasi sebesar Rp.89.968.650.749,51,- atau 97.6 dari anggaran tersebut. Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp 45.188.305.000,00 dan terealisasi Rp 44.024.105.167,00 (97,5 ).

A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dimasa mendatang diperlukan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2011, yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target (indikator) yang telah ditetapkan. sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah () di Kota Palembang mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang yaitu Palembang Kota Internasional, Sejahtera dan Berbudaya 2013 dan Misi Kota Palembang sebagai berikut : 1

1. Meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat, bermoral, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan 3. Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan sesuai rencana tata ruang berkelanjutan. 4. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri 5. Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara kultural maupun struktural untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat 6. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong terlaksananya penegakan hukum 7. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, warisan sejarah dan budaya Dari 7 misi tersebut misi yang sangat erat terkait dengan sektor kesehatan adalah misi ke 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga) dan dalam mencapai Visi dan Misi Pemerintah Kota Palembang menetapkan Program Strategis yaitu : 1. Peningkatan IPM Kota Palembang (Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi) 2. Pencegahan penurunan kualitas lingkungan 3. Optimalisasi fungsi sistem drainase perkotaan 4. Indikasi rencana program prioritas untuk menurunkan angka pengangguran 5. Menyusun sistem manajemen transportasi yang ramah lingkungan 6. Meningkatkan luasan kawasan hijau perkotaan 7. Optimasi pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan 8. Peningkatan akses pelayanan air bersih Program strategis tersebut seluruhnya sangat berpengaruh terhadap pembangunan bidang kesehatan, sedangkan program prioritas Kota Palembang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 dalam meningkatkan IPM (Indek Pembangunan Manusia) adalah sebagai berikut : 2

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan 3. Program Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program Peningkatan KB Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja selama tahun anggaran 2011, disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tanggal 31 Januari 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome, disisi yang lain, penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kota Palembang juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan menjadi cermin untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palembang. 3

1. Kedudukan unsur pelaksana urusan daerah dibidang kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Pokok mempunyai tugas membantu Walikota Palembang dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. 3. Fungsi. Dalam melaksanakan tugas pokok terrsebut, menyelenggarakan fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan, 2) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan, 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan 4) Pengaturan, pengawasan dan pemberian perizinan dibidang kesehatan 5) Pelaksanaan pelayanan tekhnis ketatausahaan dinas 6) Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustsu 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja 4

Dinas Daerah Kota Palembang, Kepala, dibantu oleh: 1. Sekretariat, yang membawahi : 1) Sub Bagian Penyusunan Program 2) Sub Bagian Tata Usaha 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan 2. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Kesehatan Dasar 2) Seksi Kesehatan Rujukan 3) Seksi Kesehatan Khusus 3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit 2) Seksi Surveilens, Bencana dan Penyebaran Informasi 3) Seksi Kesehatan Lingkungan 4. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi 1) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan 2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian 3) Seksi Registrasi, Perizinan dan Akreditasi 5. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Jaminan Kesehatan 2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan 3) Seksi Kefarmasian 6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas, 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi terlampir: 5

D. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berisi pencapaian kinerja selama tahun 2011. Capaian kinerja (performance results) 2011 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2011 adalah sebagai berikut ini. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis dan struktur organisasi; Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 2011, menjelaskan berbagai kebijakan umum, rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk periode tahun 2008-2013 dan penetapan kinerja untuk tahun 2011. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2011. Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2011 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang. 6

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 A. Umum Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kota Palembang, Dinas Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai tumpuan dan harapan masyarakat kota untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan yang disadari antara lain masalah lingkungan pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi maupun penanggulangan penyakit menular yang ada di lingkungan kota maupun yang datang dari luar kota. Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Palembang memiliki visi yaitu Tercapainya Palembang Sehat. Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Dinas Kesehatan bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Walikota Palembang yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar Departemen Kesehatan RI pada masyarakat, seperti yang dinyatakan dalam visi GBHN yaitu Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan lingkungan sehat, menguasai teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin Visi tersebut dinyatakan sejalan dengan perubahan - perubahan di era reformasi ini, yaitu Palembang sehat adalah penduduk yang hidup di lingkungan sehat, memperaktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal dengan indeks pembangunan manusia semakin baik antara lain dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 69,9 tahun menjadi 70,6 tahun; menurunnya Angka Kematian Bayi dari 35 menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup. menurunnya Angka Kematian Ibu dari 307 menjadi 266 per 100.000 kelahiran hidup. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita sampai dengan < 5. 7

Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat mengetahui programprogram kesehatan serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang. Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang diemban dan akan dilaksanakan yaitu: 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat; 2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia; 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang bermutu prima 4. Menurunkan resiko kesakitan dan kematian. Dalam mempercepat Tercapainya Palembang Sehat dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan dijabarkan dalam bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yaitu Misi 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, kegiatannya antara lain meningkatkan kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat, Misi 2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia, kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersedianya SDM yang berkualitas dan bekerja sesuai dengan Standard Of Procedure (SOP) yang ditetapkan. Misi 3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang bermutu prima, kegiatannya antara lain (1) Tersedianya obat generik di sarana kesehatan (2) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan (3) Meningkatkan jumlah, Puskesmas dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) (4) Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan; (5) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis dan bermutu melalui puskesmas dan jaringannya terutama neonatus, bayi, dan anak usia prasekolah; ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas), dan pasangan usia subur (PUS) yang diarahkan ke kelurahan siaga; (6) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis dan bermutu melalui Puskesmas dan jaringannya terutama pada kelompok usia lanjut. Sedangkan untuk Misi 4. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian, 8

kegiatannya antara lain (1) Terselenggaranya pencegahan dan pemberantasan penyakit; (2 mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan; (3) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi, dan balita serta usia produktif; (4) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menimbulkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat. B. Arah Kebijakan. Arah kebijakan pembangunan di Kota Palembang bidang kesehatan yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008 2013 pada Sasaran 1.2.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan dan Sasaran 1.2.1.1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran MDGs 2015, Arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah : 1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar 2. Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Penyelidikan Epidemiologi serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB melalui deteksi dini KLB 3. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. 4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat C. Program Utama. Program Utama yang tercantum Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2008 2013 sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palembang Tahun 2005 2025 (Perda Nomor 5 Tahun 2009) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 9

(RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008 2013 (Perda Nomor 6 Tahun 2009), Program Utama sebagai berikut : 1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2) Program obat dan Perbekalan Kesehatan 3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4) Program Pengawasan Obat dan Makananan 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 9) Progran Pengadaan, peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 10) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 11) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 12) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 13) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak D. STRATEGI Strategi pembangunan kesehatan dalam mempercepat tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja (Tapkin) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan 1) Umur Harapan Hidup (UHH) 2) Angka Kematian Ibu (AKI) 3) Angka Kematian Bayi (AKB) 2. Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat. 1) Meningkatkan cakupan kelurahan siaga aktif 2) Meningkatkan cakupan posyandu mandiri 3) Meningkatkan cakupan penjaringan kesehatan SD dan setingkatnya 10

3. Meningkatnya sarana prasarana kesehatan 1) Meningkatkan penggunaan obat generik di sarana kesehatan 2) Meningkatkan rasio puskesmas per satuan penduduk 3) Meningkatkan cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) 4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus 1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 2) Meningkatkan rujukan pasien masyarakat miskin 5. Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1) Meningkatkan cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2) Mengoptimalkan pelacakan Acute Flacid Paralisys (AFP) 3) Meningkatkan cakupan penemuan penderita pneumonia balita 4) Meningkatkan cakupan penemuan pasien baru TB-BTA Positif 5) Meningkatkan cakupan penderita DBD yang ditangani 6) Meningkatkan cakupan penemuan penderita diare 7) Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 6. Meningkatnya Kualitas Lingkungan : 1) Meningkatkan cakupan Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) 2) Meningkatkan cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) 3) Meningkatkan cakupan penggunaan air bersih rumah tangga 7. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat : 1) Meningkatkan cakupan pelayanan anak balita 2) Meningkatkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan dari keluarga miskin. 3) Meningkatkan cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 8. Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi. 1) Meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 2) Meningkatkan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 11

3) Meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4) Meningkatkan cakupan pelayanan nifas 5) Meningkatkan cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6) Meningkatkan cakupan kunjungan bayi 9. Tumbuhnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat 1) Cakupan PHBS 10. Meningkatkanya Kualitas Pelayanan Kantor. 1) Meningkatkan tingkat pelayanan administrasi perkantoran 2) Meningkatkan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur 3) Meningkatkan tingkat disiplin aparatur 4) Meningkatkan tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten 5) Meningkatkan rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu E. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK. Seluruh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan hanya dapat dicapai apabila telah disusun, ditetapkan dan dilaksanakannya strategi yang tepat. Strategi yang dibangun ini dilandasi informasi dan data yang relevan dari analisis lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Penjabaran strategi ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pokok. 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Meningkatkan pemahaman petugas mengenai toga 2) Peningkatan dan pemahaman tentang narkoba 3) Terlaksananya lomba toga 4) Meningkatkan pengetahuan peserta dalam bidang kesehatan 5) Penilaian posyandu di tingkat kecamatan Kota Palembang 6) Terlaksananya radio spot, talk show dan celah berita 7) Terlaksananya pembinaan guru UKS dan petugas UKM puskesmas 8) Terlaksananya peningkatan pemahaman DBD, ISPA, TBC dan infeksi 12

9) Pemahaman peserta JPKM 10) Terlaksananya peningkatan pemahaman metode teknik promkes 11) Terlaksananya pembuatan spanduk dan leaflet 12) Terlaksananya penjaringan/skrining anak SD/MI, SLTP/MTS 13) Terlaksananya pemahaman tentang PHBS 14) Terlaksananya pelayanan kesehatan peduli remaja 2. Progam Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan Pokok program obat dan perbekalan kesehatan, yaitu : 1) Pengadaan obat PKD 2) Pengadaan reagen lab dan pestisida 3) Pengadaan obat PKD untuk masyarakat 4) Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 5) Terselenggaranya pengadaan obat PKD 6) Terselenggaranya pengadaan reagen lab dan pestisida 7) Transport obat dari gudang obat ke puskesmas 3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terlaksananya Sharing program JAMSOSKES SEMESTA 2) Terlaksananya kegiatan DHS II 3) Terlaksananya Kegiatan NICE 4) Terlaksananya pembinaan RS penerintah dan swasta 5) Terlaksananya Senam Kesegaran Jasmani 6) Sharing program Jamkesmas 7) Terlaksananya tenaga kesehatan teladan tingkat Kota Palembang 8) Tersedianya biaya kunjungan perawatan kesehatan masyarakat 9) Terlaksananya survey perizinan tenaga dan sarana kesehatan 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terlaksananya penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi 13

2) Terlaksananya pemberian makanan tambahan bagi balita 3) Terlaksananya penanggulangan KEP, Anemia gizi, GAKY, Vitamin A 4) Terlaksananya pembinaan Kadarzi, pedoman gizi seimbang melalui radio 5) Terlaksananya pembinaan konsultasi gizi bagi petugas gizi puskesmas 5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan higiene sanitasi hotel 2) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan perumahan lingkungan sehat 3) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana wisata/transport 4) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan pasar swalayan/tradisional 5) Terlaksananya pengawasan dan monitoring sarana kesehatan 6) Terlaksananya pengawasan sarana industri 7) Terlaksananya pengendalian negatif dampak sampah di TPS/TPA 8) Diperiksa sampel depot air minum, sumur gali, kolam renang 9) Terlaksananya pembinaan petugas sanitasi puskesmas 10) Terlaksananya pengawasan dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan 11) Terlaksananya pembinaan laik higiene sanitasi di TTU 6. Program Pencegahan dan Penangggulangan Penyakit Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Terlaksananya penyemprotan, fogging sarang nyamuk 2) Terlaksananya pelayanan imunisasi TT bagi ibu hamil 3) Terlaksananya pelayanan vaksinasi dasar bagi bayi 4) Terlaksananya imunisasi 5) Terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 6) Vaksinasi semua penderita gigitan hewan suspek rabies 7) Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit TB paru 8) Terlaksananya penanggulangan diare 9) Terlaksananya pengobatan penyakit kusta 10) Terlaksananya surveilans epidemiologi di seluruh unit pelayanan kesehatan Kota Palembang 14

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Meningkatkan kemampuan petugas LAN di puskesmas 2) Tersedianya data dasar kesehatan di dinas dan puskesmas 3) Terpantaunya pelaksanaan pemantauan program kesehatan di puskesmas 4) Tersedianya rumusan kinerja kesehatan Palembang 5) Tersedianya karcis retribusi yankes dengan baik 6) Tersedianya RKA- di setiap Subdin kesehatan 7) Tersedianya dokumen kesehatan KW-SPM 8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 2) Terlaksananya rujukan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 3) Terlaksananya penemuan dan pengobatan balita dengan pneumonia 4) Terlaksananya penemuan dan pengobatan sifilis dan HIV/AIDS 9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Terselenggaranya pengadaan spektrofometer untuk obat di puskesmas 2) Terselenggaranya pengadaan alat pallet untuk obat di puskesmas 3) Terselenggaranya pengadaan ECG 4) Terselenggaranya pengadaan alat centrifuge microhematokrit untuk puskesmas 5) Terselenggaranya pengadaan alat dental unit untuk puskesmas 6) Terselenggaranya Pengadaan alat bor diamond low and high speed untuk puskesmas 7) Pemeliharaan rutin puskesmas terapung 15

10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Terselenggaranya peningkatan kualitas paramedis tentang BTLS 2) Terselenggaranya peningkatan kualitas dokter tentang ATLS 3) Terselenggaranya peningkatan kualitas paramedis tentang PPGD 4) Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas laboratorium puskesmas 5) Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas dan kader UKK puskesmas 6) Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas kesehatan olahraga 7) Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas puskesmas pembimbing PKL 8) Terselenggaranya peningkatan kualitas mutu costumer service petugas puskesmas 11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1) Terbinanya petugas puskesmas tentang tatalaksana BBLR 2) Terbinanya pembinaan petugas tentang kesehatan peduli remaja 3) Meningkatnya pembinaan SD/MI dan TK bagi petugas puskesmas 4) Pembinaan guru TK/PAUD 5) Pemahaman petugas poliklinik KIA puskesmas tentang autopsi verbal 6) Penilaian balita di wilayah kerja puskesmas untuk dua kategori umur 7) Monitoring tumbuh kembang balita apras di TK/PAUD 8) Evaluasi kegiatan kesehatan anak di puskesmas 9) Audit kematian neonatus, bayi dan balita di tingkat kota Palembang 12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terselenggaranya pembinaan kebugaran kader terhadap kesehatan usila 2) Terselenggaranya pembinaan petugas usila 3) Terselenggaranya lomba senam lansia 4) Monitoring dan evaluasi kesehatan usila di posyandu dan panti 16

13. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Pengidentifikasian makanan yang kadaluarsa maupun yang mengandung bahan bahaya 2) Terlatihnya petugas DFI bagi petugas sanitasi Dinas dan Puskesmas 3) Terbinanya dn terawasinya Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang memenuhi syarat kesehatan 4) Terlaksananya penarikan retribusi IRTP 5) Terbinanya jasaboga yang memenuhi syarat kesehatan 6) Terlaksananya pembelian ATK 7) Terpantaunya dan terbinanya rumah makan dan restoran 8) Terlaksananya target penarikan retribusi rumah makan dan restoran 14. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terselenggaranya peningkatan pemahaman kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin 2) Terselenggaranya pembinaan tentang manajemen PKRE (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Essensial) 3) Terbinanya pembinaan petugas Gerakan Sayang Ibu (GSI) 4) Terlaksananya bimbingan teknik program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 5) Terlaksananya pertemuan bulanan bidan koordinator puskesmas 6) Terlaksananya pertemuan audit maternal 7) Terlaksananya lomba GSI tingkat kota 8) Terlaksananya pemantauan pemahaman kesehatan reproduksi 9) Terlaksananya pengawasan bidan praktek swasta dan klinik swasta F. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2008-2013, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang yang terdiri dari sasaran dan indikator kinerja yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota Palembang selama 5 tahun mulai 2008 2013, yaitu sebagai berikut : 17

Tabel 1 MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD DI BIDANG KESEHATAN Program Kota Palembang Obat dan Perbekalan kesehatan Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat Indikator Kinerja 1 Obat essensial dan generik di sarana kesehatan 2 Rasio puskesmas per satuan penduduk 3 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 5 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan 6 Cakupan pelayanan nifas 7 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 8 Cakupan kunjungan bayi Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 US $ per pnddk per 30.000 pnddk 1 1 1 1,1 1,2 1,4 0.76 0,8 0, 0,88 0.94 1 87 90 91 92 93 95 70 75 80 80 80 80 84,5 87 90 92 94 95 90 90 90 90 90 90 80 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 90 18

Program Kota Palembang Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat Indikator Kinerja 9 Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 10 Cakupan pelayanan anak balita 11 Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan 12 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 13 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 14 Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin 15 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 99 100 100 100 100 100 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 19

Program Kota Palembang Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat Indikator Kinerja 16 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD 17 Cakupan penemuan dan penanganan TB 18 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam 19 Cakupan desa siaga aktif Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 75 78 82 85 88 90 70 70 70 70 70 70 100 100 100 100 100 100 45,5 50 55 60 70 80 Program pengawasan obat dan makanan 20 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 21 Keluarga menggunakan air bersih 22 Tempat pengolahan makanan(tpm) memenuhi syarat kesehatan 80 83 85 90 95 100 80 85 87 90 95 98 80 83 85 90 95 100 20

G. PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) TAHUN 2011 Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008 2013 (Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009) Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun 2011 terdapat penambahan indikator kinerja dibanding dengan RPJMD dan Renstra dikarenakan pada Penetapan Kinerja Tahun 2011 disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang Standar Pelayanan Minimal yaitu sebagai berikut : Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun 2011. No Sasaran Indikator Kinerja Satuan 1 2 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 1 2 3 4 5 6 Obat Generik di sarana kesehatan Rasio Puskesmas per satuan penduduk Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan $ Target 2011 $ 1.1 US per penduduk 1/33.000 penduduk 70 92 80 92 7 Cakupan pelayanan nifas 90 8 Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani 80 21

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 9 Cakupan kunjungan bayi 90 10 11 12 13 14 15 16 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan pelayanan anak balita Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya 100 90 100 100 100 100 100 17 Acute Flacid Paralysis (AFP) 85 18 19 20 21 22 23 24 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Diare Cakupan Penemuan dan Penanganan TB Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) Keluarga menggunakan air bersih Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) 85 100 70 100 90 90 90 22

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Cakupan kelurahan siaga 25 60 aktif 26 Cakupan posyandu mandiri 40 Cakupan penjaringan 27 100 kesehatan 28 Cakupan PHBS 55 29 Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran 100 30 Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur 100 31 Tingkat Disiplin Aparatur 100 32 Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten 100 33 Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu 100 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target realisasinya, dan pencapaian target masing-masing kegiatan dan sasaran yang disajikan dalam bentuk fomulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dilanjutkan dengan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok : masukan (input), proses (process), keluaran (output) dan hasil (outcome). Sedangkan satuan pengukuran masing-masing indikator ditetapkan dalam bentuk : orang, rupiah, buah, hari dan sebagainya. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2011 terdiri dari 35 Indikator kinerja program untuk mendukung 10 sasaran strategik. Capaian kinerja (perfomance results) selama tahun 2011 terdapat 32 indikator kinerja yang mencapai 100 dan 3 indikator kinerja yang belum mencapai target. Capaian untuk masing- masing sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan No Sasaran Indikator Kinerja 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan 1 2 3 Umur Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB) Target 69.9 tahun 125 per 100.000 23 per 1000 2011 Realisasi Capaian Program 69.9 (BPS Sumsel 2009) 150,93 per 100.000 (Profil Kesehatan Prop. Sumsel 2010) 25 per 1000 (BPS Sumsel 2009) - - - 24

1. Sasaran 1: Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan dengan 3 indikator yang belum seluruhnya mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Indikator Kinerja 1 Umur Harapan Hidup (UHH) adalah jumlah rata-rata umur hidup berdasarkan kelompok yang lahir pada tahun yang sama. Tahun 2011 adalah 69.9 tahun dimana kondisi ini menunjukkan bahwa anak yang baru lahir diperkirakan akan hidup rata-rata sampai umur 69 tahun. UHH Propinsi Sumatera Selatan cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sejalan dengan terus menurunnya angka kematian bayi. b. Indikator kinerja 2 Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat komplikasi kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selam kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2011, target AKI sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup yang ditetapkan berdasarkan target nasional, sedangkan pencapaiannya baru sebesar 150,93 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Propinsi Sumsel, 2010). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka AKI, diantaranya sosial ekonomi, kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin, dan nifas, serta pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil. c. Indikator kinerja 3 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang sama. Target tahun 2011 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup yang ditetapkan berdasarkan target MDG s, sedangkan pencapaiannya baru sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup (BPS Propinsi Sumsel, 2009). Dari penyebab kematiannya, AKB dapat disebabkan oleh faktor endogen yaitu kematian pada bulan pertama setelah dilahirkan yang disebabkan oleh faktor yang dibawa anak sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau selama masa kehamilan. Faktor lainnya yaitu faktor eksogen yaitu kematian yang terjadi setelah setelah usia 1 bulan sampai menjelang usia 1 tahun yang disebabkan oleh faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. 25

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat No Sasaran Indikator Kinerja 2 Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat 4 5 6 Cakupan kelurahan siaga aktif Cakupan Posyandu Mandiri Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya Target 2011 Realisasi Capaian Program 60.00 100.00 166.70 40.00 40.00 100.00 100.00 100.00 100.00 2. Sasaran 2 Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a. Indikator Kinerja 4 Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah kelurahan yang ada, Target kelurahan siaga tahun 2011 sebesar 60 sedangkan cakupannya seluruh kelurahan di Kota Palembang sebanyak 107 kelurahan sudah menjadi kelurahan siaga atau capaian program 166,7. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mengerti dan sadar akan pentingnya program keluarga siaga. Juga didukung dengan adanya poskeskel yang baru dibentuk dimana setiap poskeskel dikelola oleh bidan desa b. Indikator Kinerja 5 Cakupan Posyandu Mandiri adalah pos pelayanan terpadu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50, mampu menyelenggarakan program tambahan dengan sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Target tahun 2011 sebanyak 410 Posyandu mandiri (40 ) dan cakupan tercapai 100. 26

Hal ini didukung oleh peran aktif kader posyandu terutama dalam hal pencatatan dan pembukuan dana sehat c. Indikator Kinerja 6 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2011 sebesar 100, jumlah murid SD/MI yang diperiksa kesehatannya sebanyak 38.275 murid SD/MI dibandingkan dengan sasaran 38.275 murid maka cakupan sebesar 100 sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100. Target tercapai karena dukungan dari sekolah terutama peran aktif guru UKS dan dokter kecil dalam melakukan kegiatan penjaringan kesehatan murid sekolah. Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan No Sasaran Indikator Kinerja 3 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan 7 8 9 Obat generik di sarana kesehatan Rasio puskesmas per satuan penduduk Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Target 2011 Realisasi Capaian Program 1.1 1.14 103.64 0.88 0.80 90.90 70 100 142.9 3. Sasaran ke 3 : Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan, dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a. Indikator kinerja 7 Obat Essensial dan Generik di Sarana Kesehatan yaitu obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan standar WHO (kebutuhan obat per orang). Target kinerja tahun 2011 adalah $ 1 US per penduduk sedangkan dana yang tersedia untuk pengadaan obat adalah sebesar Rp 14.115.470.000.- senilai $1.660.644 US. Dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2011 sebanyak 1.455.284 27

maka didapat cakupan $ 1.141 US sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 103,64. Target tercapai karena alokasi dana untuk pengadaan obat sudah sesuai dengan kebutuhan obat per orang b. Indikator Kinerja 8 Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk adalah persentasi jumlah puskesmas per satuan per satuan penduduk adalah rasio jumlah puskesmas per 30.000 penduduk. Target kinerja tahun 2011 adalah 0,88, jumlah puskesmas tahun 2011 sebanyak 39 buah puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Palembang Sensus Penduduk 2011 sebanyak 1.455.284 jiwa per 30.000 maka didapat rasio 0,80 sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 90,90. c. Indikator Kinerja 9 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu persentasi pengelolaan informasi di seluruh puskesmas secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, Tahun 2011 ditargetkan sebanyak 70 (27 buah) buah Puskesmas dilengkapi SIK yang baik, telah tercapai 100 ( 39 buah) Puskesmas. Hal ini didukung oleh alokasi dana untuk pengembangan SIK yang sesuai dengan jumlah puskesmas yang ada. Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus No Sasaran Indikator Kinerja 4 Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus 10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin Target 2011 Realisasi Capaian Program 100 179.87 179.87 4. Sasaran ke 4 : Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus dengan 1 indikator kinerja yang telah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Indikator Kinerja 10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2011 sebesar 100, jumlah masyarakat miskin yang berkunjung 28

ke puskesmas sebanyak 251.458 orang dibandingkan dengan sasaran 139.799 maka cakupan sebesar 179,87 sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 179,87. Target tercapai karena dukungan seluruh puskesmas di Kota Palembang terhadap program pelayanan kesehatan masyarakat miskin Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit No Sasaran Indikator Kinerja 5 Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit 11 Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Target 2011 Realisasi Capaian Program 100 100 100 12 Acute Flacid Paralysis 85 100 117.6 13 14 15 Penemuan penderita pneumonia balita Penemuan pasien baru TB- BTA positif Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 70 85.3 121.86 85 87.14 102.52 16 Penemuan penderita diare 100 100 100 17 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100 100 100 5. Sasaran ke 5 : Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dari 7 indikator kinerja semuanya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a. Indikator Kinerja 11 Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana > 80 dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target kinerja tahun 2011 sebesar 100, jumlah kelurahan yang telah UCI sebanyak 107 kelurahan dibandingkan dengan sasaran 107 kelurahan maka cakupan sebesar 100 sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100. Hal ini karena masyarakat telah mengerti manfaat penting imunisasi 29

b. Indikator Kinerja 12 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun per tahun di satu wilayah tertentu. Tahun 2011 ditargetkan 2 / 100.000 jumlah penduduk anak usia <15 tahun (367.156 anak) atau 8 kasus (85), yang ditemukan dari hasil surveilens sebanyak 8 kasus (100). Hal ini didukung oleh kinerja petugas rumah sakit yang sudah baik c. Indikator Kinerja 13 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita adalah persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan ditangani sesuai dengan tatalaksana standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Target kinerja tahun 2011 sebesar 100 dan semuanya telah mendapat penanganan sesuai dengan tatalaksana standar. Tercapainya target didukung peran aktif petugas kesehatan dan kader posyandu dalam pelaporan dan penanganan kasus yang ditemukan di lingkungan masyarakat. d. Indikator Kinerja 14 Cakupan penemuan dan penanganan TB adalah Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) dimana persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Target kinerja tahun 2011 sebesar 70, jumlah penderita TB yang diobati sebanyak 953 orang dibandingkan dengan sasaran sebanyak 1.117 penderita maka cakupan sebesar 85,30 sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 121,86.Tercapainya target karena penderita TB telah menyadari pentingnya pengobatan TB sehingga mendatangi puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan, didukung juga oleh adanya program DOT s yang memberikan obat gratis kepada penderita e. Indikator Kinerja 15 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit DBD adalah Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Target kinerja tahun 2011 sebesar 85, jumlah kasus DBD yang ditemukan sebanyak 630 kasus dibandingkan dengan sasaran sebanyak 723 maka cakupan sebesar 87,14 30

sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 102,52. Tercapainya target karena adanya pemahaman masyarakat mengenai penyakit DBD, juga didukung oleh peran aktif petugas dan kader f. Indikator Kinerja 16 yaitu Penemuan dan Penanganan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Tahun 2011 ditemukan sebanyak 45.593 kasus diare dan semuanya mendapatkan penanganan (100). Hal ini karena masyarakat telah memahami pentingnya penanganan diare sehingga penderita diare yang ada mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan g. Indikator Kinerja 17 yaitu Cakupan Kelurahan Mengalami KLB dilakukan Penyelidikan Epidemiologi Kurang <24 jam yaitu cakupan desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB ) yang ditangani <24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu. Target Tahun 2011 adalah seluruhnya ditangani (100), sedangkan cakupan sebesar 0 atau tidak dilakukan penilaian karena tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Palembang Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kualitas Lingkungan No Sasaran Indikator Kinerja 6 Meningkatnya kualitas lingkungan 18 19 Tempat Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU) Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM) Target 2011 Realisasi Capaian Program 90 90.79 100.88 90 90.37 100.41 20 Air Bersih Rumah Tangga 90 92.04 102.27 31