LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENSTRA

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. IKHTIAR EKSEKUTF...ii. DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN...1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU FOTO PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS TAHUN

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

B A B P E N D A H U L U A N

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA BUOL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PENGADILAN AGAMA KRUI Jl. Mawar No. 10 Way Mengaku, Telp: Website : www. pa-krui.go.id

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

Transkripsi:

PENGADILAN NEGERI MANNA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 Jl. Sukabumi 2 Kav. Blok i Jl. Affan Bachsin No. 109 Manna Cilegon - Banten Manna Bengkulu Selatan 38512 Telp. 0739 21036, Fax. 0739 22894 e mail : @pnmanna.net

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI MANNA Jl. Affan Bachsin No. 109 Manna Telp. (0739) 21036, Fax. (+62) 739 22894 Manna Bengkulu Selatan 28512 e-mail : @pnmanna.net

KATA PENGANTAR DAN EXECUTIVE SUMMARY

Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan rahmat NYa sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 pada Pengadilan Negeri Manna dapat tersusun. LKjIP Pengadilan Negeri Manna ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Surat Edaran MENPAN Nomor SE 31/m.OAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Manna dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan juga merupakan alat kendali atau alat pemacu kinerja setiap lini di lingkungan Pengadilan Negeri Manna. Di dalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaransasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan pada awal tahun 2015. Akhirnya dengan semangat transparansi dan komitemn untuk memberikan kontribusi terbaik, Pengadilan Negeri Manna akan terus berupaya membangun kultur organisasi yang lebih transparan dan akuntabel, agar kepercayaan publik terhadap dunia peradilan semakin meningkat. Semoga dengan LKjIP Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 ini, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yang nenatinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja pada masa yang akan datang. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Kata Pengantar i

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban lembaga peradilan dalam memberikan laporan akuntabilitas kinerja lembaganya dalam kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini juga disusun dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan rencana strategis Pengadilan Negeri Manna tahun 2015 2019 adalah dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Manna, dengan berorentasi kepada hasil yang dicapai melalui visi dan misi, tujuan sasaran strategis.tuntutan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja kinerja ini berangkat dari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah, sedangkan informasi yang diharapkan dari laporan tersebut yaitu dapat mendoronginstansi Pemerintah untuk menyekenggarakan tugas umum Pemerintah dan Pembangunan sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadapmasyarakat, menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak pihak yang berkepentingan sehingga dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat. Pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan maupun pelaksanaan anggaran diinformasikan sebagai Laporan Pencapaian Hasil Kinerja Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015. Adapun pengukuran pencapaian kinerja dengan melihat sasaran, indikator sasaran, target yang diinginkan, realisasi, dan pencapaian target. Pencapaian yang belum sesuai dengan target diberikan analisis tentang hambatan dan kendala serta penyebab belum tercapainya target yang diijinkan. Namun dengan kondisi yang ada saat ini Pengadilan Negeri Manna akan selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Sumber Daya Manusia sehingga dapat meningkatkan kinerja lembaga secara keseluruhan dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan. Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) ii

DAFTAR ISI

Daftar Isi Kata Pengantar... i Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)... ii Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Lampiran... 1 I. Pendahuluan... iii A. Latar Belakang... iii B. Tugas dan Fungsi... iv C. Sistematika Penyajian... v II. Perencanaan Kinerja... 10 A. Rencana Strategis... 10 A.1 Visi dan Misi... 10 A.2 Tujuan dan Sasaran Strategis... 11 A.3 Program Utama dan Kegiatan Pokok... 13 B. Indikator Kinerja Utama Tahun 2015... 14 C. Rencana Kinerja Tahun 2015... 15 D. Penetapan Kinerja Tahun 2015... 16 III. Akuntabilitas Kinerja... 19 A. Capaian Kinerja Organisasi... 20 A.1. Analisis Capaian Kinerja Organisasi... 20 (1.) Peningkatan Penyelesaian Perkara Tepat Waktu... 20 (2.) Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim... 26 (3.) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara/Peningkatan Tertib Administrasi Perkara... 27 (4.) Peningkatan Kualitas Pengawasan... 29 (5.) Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Access to Justice) dan Justice for All...30 (6.) Peningkatan Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan... 30 Daftar Isi ii

A.2. Resume Analisis Capaian Kinerja Organisasi... 31 (1.) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015... 31 B. Realisasi Anggaran... 32 B.1. Pendapatan Negara... 33 B.2. Belanja Negara... 36 B.3. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan... 38 IV. Penutup... 41 A. Kesimpulan... 41 B. Saran saran... 42 Lampiran lampiran... 43 Daftar Isi iii

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel Tabel 1 Indikator Kinerja Utama Tahun 2015...14 Tabel 2 Rencana Kinerja Tahun 2015...15 Tabel 3 Penetapan Kinerja Tahun 2015...16 Tabel 4 Pencapaian Sasaran Penyelesaian Perkara Tahun 2015...20 Tabel 5 Perbandingan Sisa Perkara Pidana dan Perdata yang di Selesaikan...21 Tabel 6 Keadaan Perkara di Pengadilan Negeri Manna pada Tahun 2015...22 Tabel 7 Keadaan Perkara Pidana di Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015...22 Tabel 8 Perbandingan Perkara Pidana yang Diselesaikan...23 Tabel 9 Keadaan Perkara di Pengadilan Manna Tahun 2015...24 Tabel 10 Perbandingan Perkara Perdata yang diselesaikan...25 Tabel 11 Pencapaian Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Tahun 2015...26 Tabel 12 Pencapaian Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan penyelesaian Perkara Tahun 2015..27 Tabel 13 Persentase Pengaduan Masyarakat yang di Tindaklanjuti...29 Tabel 14 Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan...30 Tabel 15 Peningkatan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan...30 Tabel 16 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015...31 Tabel 17 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Manna per 31 Desember 2015...34 Tabel 18 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Manna Per 31 Desember 2014...35 Tabel 19 Rincian Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran tahun 2015...36 Tabel 20 Rincian Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Tahun 2014...37 Tabel 21 Persentase Realisasi Target Kinerja Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum...39 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014...33 Grafik 2 Komposisi Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Menurut MAP Tahun Anggaran 2015...34 Grafik 3 Komposisi Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Menurut MAP Tahun Anggaran 2014...35 Grafik 4 Perbandingan Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014...36 Grafik 5 Komposisi Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Mata Anggaran Tahun Anggaran 2015.37 Grafik 6 Komposisi Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Mata Anggaran Tahun Anggaran 2014.38 Daftar Tabel dan Grafik 1

BAB I PENDAHULUAN

I. Pendahuluan A. Latar Belakang Sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan kehidupan berbangsa yang sejahtera, aman, tenteram, dan tertib. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan tersebut dan menjamin persamaan kedudukan warga negara dihadapan hukum maka diperlukan upaya menegakkan ketertiban, keadilan, kebenaran, dan kepastian hukum yang mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat, dalam kerangka tersebut dibutuhkan suatu lembaga peradilan yang independen, berwibawa dan dipercaya masyarakat pencari keadilan. Pengadilan pada peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Peradilan Umum merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman sebagai bagian dari pelaksanaan kekuasaan yudikatif yang diberikan UUD 1945. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Manna dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan penyelenggaraan peradilan di tingkat pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan oleh publik. Pendahuluan iii

Dengan dasar demikian Pengadilan Negeri Manna menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2014 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja yang dicapai selama tahun 2015 B. Tugas dan Fungsi Tugas 1. Tugas Pokok dan Kewenangan Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang : Pengadilan Negeri sebagai badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman, adalah merupakan Pengadilan Tingkat Pertama, dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan Kehakiman. 2. Fungsi Pengadilan Negeri sebagai lembaga peradilan tingkat pertama mempunyai fungsi utama yaitu: 1. Fungsi Peradilan (Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004) a. Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara. b. Mengajukan berkas perkara yang mengajukan upaya hukum ke tingkat banding, kasasi, dan Peninjauan Kembali (PK). c. Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telah mempunyai kekuasaan hukum tetap. 2. Fungsi Nasehat a. Pengadilan Negeri dapat memberi nasehat atau pertimbanganpertimbangan dalam bidang hukum kepada lembaga pemerintah daerah lembaga lain yang meminta (Undang Undang No. 5 tahun 2004) b. Melakukan pengawasan terhadap para narapidana yang ada di rutan/lembaga pemasyarakatan di wilayah hukumnya. 3. Fungsi Administratif Pendahuluan iv

Pengadilan Negeri wajib mempertanggung jawabkan secara organisatoris, admnistratif dan finansial kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. 4. Fungsi Lain Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan memutus perkara berdasarkan Undang Undang No. 4 tahun 2004 dan No. 5 tahun 2004, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang Undang. C. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP) ini untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Cilegon dalam tahun anggaran 2015 dengan menggunakan sistematika sebagai berikut : 1. Kata Pengantar Kata pengantar berisi tentang gambaran singkat mengenai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, kata pengantar ini ditandatangi oleh Ketua Pengadilan Agama Cilegon. 2. Executive Summary Ikhtisar Eksekutif (executive Summary) menyajikan tujuan & sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan & sasaran utama tersebut, serta kendala kendala. 3. Daftar Isi Daftar isi memuat bagian bagian dari laporan beserta nomor halamannya. 4. BAB I (Pendahuluan) Pendahulaun, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Negeri Manna dan tentang LKjIP, yang berisikan antara lain : A. Latar Belakang ; B. Tugas dan Fungsi dan ; C. Sistematiak Penyajian 5. BAB II (Perencanaan Kinerja) Menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Negeri Manna dalam tahun 2015 yang berisikan antara lain; A. Rencana Strategis (2015 2019 yang terdiri dari Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, Program Utama dan Kegiatan Pokok) Pendahuluan v

B. Indikator Kinerja Utama 2015 2019 C. Rencana Kinerja Tahun 2015 D. Penetapan Kinerja Tahun 2015 6. BAB III (Akuntabilitas Kinerja) Menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Negeri Manna yang terdiri dari : A. Capaian Kinerja Organisasi ( Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja serta Uraian pencapaian sasaran sasaran) B. Realisasi Anggaran (Penjelasan pos pos realisasi anggaran baik yang berasal dari DIPA maupun Dana Pihak ke 3 serta penjelasan pos penerimaan negara) 7. BAB IV (Penutup) Menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan kenerja (LKjIP) serta Harapan adanya koreksi untuk peningkatankinerja Pengadilan Negeri Manna di masa datang, yang berisikan antara lain : A. Kesimpulan B. Saran 8. BAB V (Lampiran) Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam LKjIP. Pendahuluan vi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II. Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategis Rencana Strategis Pengadilan Negeri Manna Tahun 2010 2015 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Manna diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 2019. Pengadilan Negeri Manna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan di dalam organisasi agar mampu memberikan dukungan secara optimal sehingga tercapai tujuan Mahkamah Agung yaitu melakukan reformasi birokrasi. A.1 Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Manna. Adapun visi dari Pengadilan Negeri Manna, adalah: MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI MANNA YANG AGUNG Perencanaan Kinerja 10

Penjelasan a. Badan Peradilan menunjukkan lembaga Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya. Kata Badan Peradilan digunakan untuk membedakannya dari lembaga penegak hukum lainnya, seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, dsb; b. Indonesia, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Mahkamah Agung; c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Melalui visi ini, ingin menjadikan MA dan badan peradilan di bawahnya sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara. Visi MA merujuk pada TAP MPR No. 7/MPR/2001 Tentang Visi Indonesia Masa Depan. Untuk memperjelas upaya pencapaian visi tersebut, MA dan badan peradilan di bawahnya menurunkannya dalam 4 (empat) pilar misi yang diuraikan pada bagian berikutnya. Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Manna menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Menjaga kemandirian badan peradilan; 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan; A.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Negeri Manna akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu sampai lima tahun kedepan dan memungkinkan untuk Perencanaan Kinerja 11

mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Negeri Manna sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja pengadilan agar lebih efektif dan efisien; 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan; 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengadilan. Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari pada tujuan, sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Negeri Manna adalah : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara; 2. Meningkatnya aksepbilitas putusan hakim; 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara; 4. Meningkatnya aksesbilitas masyakat terhadap peradilan (acces to justice) hukum; 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan; 6. Meingkatnya kualitas pengawasan. Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Negeri Manna dalam tahun 2010 2015. Karena keenam sasaran tersebut belum dapat menjelaskan sasaran yang akan dicapai setiap tahunnya secara spesifik dan terukur, maka Pengadilan Negeri Manna dalam tahun 2015 menetapkan sasaran yang dicapai dalam tahun 2015 dengan memperhatikan fungsi Pengadilan Negeri Manna serta mendukung Lembaga Pengadilan Tinggi Bengkulu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran tersebut tercerminkan dalam sasaran program yang dituangkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2015. Perencanaan Kinerja 12

A.3 Program Utama dan Kegiatan Pokok Sasaran sasaran tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Manna untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Pengadilan Negeri Manna Program Peningkatan Manajemen Pengadilan Negeri Manna merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Manna dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah : 1. Penyelesaian Perkara; 2. Penyelesaian sisa perkara; 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu; 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu; 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pengadilan Negeri Manna Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial; 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk; Perencanaan Kinerja 13

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengadilan Negeri Manna Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. B. Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : Tabel 1 Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 KINERJA UTAMA Meningkatnya penyelesaian perkara INDIKATOR KINERJA a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perencanaan Kinerja 14

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti C. Rencana Kinerja Tahun 2015 Adapun Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015, sebagai berikut: Tabel 2 Rencana Kinerja Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian perkara Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% 100% 100% 100% Perencanaan Kinerja 15

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas Pengawasan c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% D. Penetapan Kinerja Tahun 2015 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja tahun 2015 antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Manna, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja: Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil maka diadakan perjanjian untuk mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran. Tabel 3 Penetapan Kinerja Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 100% 100% Perencanaan Kinerja 16

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% Perencanaan Kinerja 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III. Akuntabilitas Kinerja Dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya, setiap instansi diharapkan dapat melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan kinerja. Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan kepada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran. Suatu instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya apabila dapat menyerap anggaran seratus persen anggaran pemerintah, walaupun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program tersebut masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur, dan pengukuran tersebut tidak semata mata kepada input (masukan) dari program akan tetapi lebih ditekankan kepada keluaran,proses,manfaat, dan dampak. Akuntabilitas kinerja menggambarkan pengukuran pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Manna atas pelaksanaan program sesuai dengan sasaran yang akan diwujudkan dan dijabarkan dengan masing masing indikator kinerja didukung dengan pencapaian kinerja keuangan. Untuk mengukur Pencapaian kinerja Program dan sasaran tahun 2015 tersebut digunakan metodologi pengukuran pencapaian kinerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta SK Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Manna tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masingmasing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2015 ini. Akuntabilitas Kinerja 19

Dari sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Negeri Manna telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang. A. Capaian Kinerja Organisasi A.1. Analisis Capaian Kinerja Organisasi Pada akhir tahun 2015 Pengadilan Negeri Manna telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian yang terdapat pada prosentase capaian pengukuran kinerja sebagai tolok ukur untuk tercapainya keberhasilan dan kegagalan pada pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut : (1.) Peningkatan Penyelesaian Perkara Tepat Waktu dan Biaya Ringan Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 4. Pencapaian Sasaran Penyelesaian Perkara Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% 100% 100% 100% 98,04% 98,04% 100% 97,99% 97,99% a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Akuntabilitas Kinerja 20

Persentase sisa perkara Pidana dan Perdata yang masing masing ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2014, yaitu Pidana sejumlah 120 perkara dan Perdata sejumlah 23 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2015. Penyelesaian sisa perkara tahun 2014 yang diselesaikan pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Adapun sebagai perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan, sebagai berikut: Tabel 5 Perbandingan sisa perkara Pidana dan Perdata yang di selesaikan No Perkara 2013 2014 2015 1. Pidana 14 14 2 2. Perdata 2 3 2 Jumlah 16 17 4 Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2014 sebanyak 17 perkara dibandingkan dengan sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2013 sebanyak 16 perkara adanya peningkatan sisa perkara sebesar 6,25%. Sedang penyelesaian sisa perkara tahun 2015 dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2014 ada penurunan sisa perkara yang sebesar 23,53 %, ini dikarenakan sedikitnya sisa perkara perdata pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. b. Persentase perkara yang diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk). Adapun keadaan perkara di Pengadilan Negeri Manna pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja 21

Tabel 6 Keadaan Perkara di Pengadilan Negeri Manna pada Tahun 2015 No Perkara Sisa tahun 2014 Masuk Putus Sisa akhir tahun 2015 1 Pidana 14 98 110 2 2 Perdata 3 11 12 2 Jumlah 17 109 122 4 Persentase perkara Pidana dan Perdata yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 96,83 %, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 122 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 126 perkara. Perkara Pidana Persentase perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 98,21%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 110 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 112 perkara. Persentase perkara Pidana yang diselesaikan pada tahun 2015 ditargetkan 100 % dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 98,21%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2015 ada beberapa perkara pidana yang masuk dibulan Desember yang belum selesai pada tahun 2015. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2015. Keadaan Perkara Pidana di Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 : Tabel 7 Keadaan Perkara Pidana di Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 No Bulan Sisa tahun 2014 Masuk Putus Sisa akhir tahun 2015 1 Januari 14 6 7 13 Akuntabilitas Kinerja 22

2 Feberuari 13 14 9 18 3 Maret 18 8 18 8 4 April 8 3 8 3 5 Mei 3 6 1 8 6 Juni 8 4 4 8 7 Juli 8 2 7 3 8 Agustus 3 13 2 14 9 September 14 4 10 8 10 Oktober 8 14 4 18 11 November 18 7 8 17 12 Desember 17 4 19 2 Jumlah 14 98 110 2 Adapun sebagai perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut: Tabel 8 Perbandingan Perkara Pidana yang Diselesaikan No Perkara 2013 2014 2015 Masuk Putus Masuk Putus Masuk Putus 1. Pidana 124 110 129 120 98 96 Perkara pidana yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 124 perkara dan diselesaikan sebanyak 110 perkara (88,70%) dibandingkan dengan perkara pidana yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 129 perkara dan diselesaikan sebanyak 120 perkara (93%) berarti adanya peningkatan penyelesaian perkara pidana sebesar 4,30%. Sedang penyelesaian perkara pidana tahun 2015 adalah sebesar 97,96%. Jika dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2014 ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan Akuntabilitas Kinerja 23

kinerja pada persentase sisa perkara yang diselesaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,96%. Perkara Perdata Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 85,71%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 12 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 14 perkara. Persentase perkara Perdata yang diselesaikan pada tahun 2015 ditargetkan 100 % dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya hanya tercapai 85,71%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2015 ada beberapa perkara perdata yang masuk pada Semester II Tahun 2015 belum dapat diselesaikan pada tahun berjalan. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut tabel mengenai keadaan perkara perdata tahun 2015. Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 : Tabel 9 Keadaan Perkara di Pengadilan Negeri Manna Tahun 2015 No Bulan Sisa tahun 2014 Masuk Putus Sisa akhir tahun 2015 1 Januari 3 1 2 2 Feberuari 2 1 1 3 Maret 1 1 4 April 5 Mei 1 1 6 Juni 1 2 1 2 7 Juli 2 1 2 1 8 Agustus 1 1 9 September 1 2 3 10 Oktober 3 1 4 Akuntabilitas Kinerja 24

11 November 4 2 6 12 Desember 6 2 6 2 Jumlah 3 11 12 2 Adapun sebagai perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Tabel 10 Perbandingan Perkara Perdata yang Diselesaikan No Perkara 2013 2014 2015 Masuk Putus Masuk Putus Masuk Putus 1. Perdata 255 253 14 11 11 9 Perkara perdata yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 255 perkara dan diselesaikan sebanyak 253 perkara (99,22%) dibandingkan dengan perkara perdata yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 14 perkara dan diselesaikan sebanyak 11 perkara (78,57%) berarti adanya penurunan penyelesaian perkara perdata sebesar 20,65%. Sedang penyelesaian perkara perdata tahun 2015 adalah sebesar 81,82%, Jika dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2014 ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada persentase sisa perkara yang diselesaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,25%. c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara tahun lalu). Akuntabilitas Kinerja 25

Persentase perkara Pidana dan Perdata yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 19,39%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 19 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 98 perkara. Persentase perkara Pidana dan Perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan pada tahun 2015 ditargetkan 100 % dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 19,39%, Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 ada beberapa perkara pidana dan perdata yang masuk dibulan November dan Desember yang belum selesai pada tahun 2014. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan di tahun berikutnya. (2.) Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Pencapaian sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim pada tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 11 Pencapaian Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: Banding 100% 94,44 % 94,44 % Kasasi Peninjauan Kembali Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penurunan upaya hukum adalah Perbandingan antara perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan perkara yang diputus. Persentase penurunan upaya hukum perkara Pidana dan Perdata yang masing masing ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 94,44%. Berkas yang Akuntabilitas Kinerja 26

diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap pada tahun 2015 tersebut terdiri dari: - Berkas dari JPU/Terdakwa sebanyak 24 berkas. - Berkas dari Para Pihak sebanyak 8 berkas. Dari data diatas dapat diketahui dari 98 perkara yang diputus terdapat perkara yang tidak mengajukan banding, kasasi, dan PK (98 perkara 79 perkara) sehingga didapat persentase penurunan upaya hukum sebesar 80,61 % pada tahun 2015. Hal ini menunjukan penurunan upaya hukum di Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga hanya sedikit perkara yang diajukan banding, kasasi, dan PK. (3.) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara/Peningkatan Tertib Administrasi Perkara Pencapaian sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara pada tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 12 Pencapaian Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Akuntabilitas Kinerja 27

(a.) Persentase Berkas yang Diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara Lengkap dan Tepat Waktu Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap perkara Pidana dan Perdata yang masing masing ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100 %. Berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap pada tahun 2015 tersebut terdiri dari: - Berkas dari JPU/Terdakwa sebanyak 6 berkas. - Berkas dari Para Pihak sebanyak 7 berkas. Berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada berkas kasasi dan PK yang disampaikan secara tidak lengkap. (b.) Persentase Berkas yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis adalah Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100 %. Berkas yang diregister dan didistribusikan ke Majelis tersebut semuanya berjumlah 98 berkas. Berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada berkas berkas yang diregister yang tidak siap didistribusikan ke Majelis. Akuntabilitas Kinerja 28

(c.) Persentase Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan Tepat Waktu Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu adalah Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100 %. Putusan tersebut semuanya berjumlah 98 putusan. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada pemberitahuan relas putusan yang tidak tepat waktu. (4.) Meningkatnya Kualitas Pengawasan Sasaran tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu : (a.) Persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti Tabel 13 Persentase Pengaduan Masyarakat yang di Tindaklanjuti SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET(%) REALISASI (%) CAPAIAN(%) Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjut adalah Perbandingan Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015. Namun Pada tahun 2015 tidak ada pengaduan yang masuk ke Kantor Pengadilan Negeri Manna, hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Kota Manna telah berjalan dengan baik dan lancar. Akuntabilitas Kinerja 29

(5.) Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Access to Justice) dan Justice for All Sasaran tersebut diatas mempunyai 1 (Satu) indikator kinerja yaitu : Tabel 14 Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN( %) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% (a.) Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara predeo yang masuk. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 100 %. Perkara prodeo tersebut pada tahun 2015 semuanya berjumlah 35 perkara. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan ditargetkan selesai 100 % tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga semua perkara prodeo dapat diselesaikan tepat waktu. (6.) Peningkatan Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan Pencapaian sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan pada tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 15 Peningkatan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET( %) REALISASI (%) CAPAIAN( %) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap 100% 100% 100% Akuntabilitas Kinerja 30

pengadilan yang ditindaklanjuti Ukuran capaian indikator kinerja Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah Perbandingan permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti dengan permohonan eksekusi yang belum ditindaklanjuti. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah Nihil. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti di tahun 2015 adalah nihil, menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Manna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap semuanya telah ditindaklanjuti. A.2. Resume Analisis Capaian Kinerja Organisasi (1.) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015 Tabel 16 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 98,04% 98,04% Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum: Banding 100% 90,53% 90,53% 100% 97,99 % 97,99 % Akuntabilitas Kinerja 31

Kasasi Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 94,44% 94,44% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% B. Realisasi Anggaran Dalam rangka pelaksanaan APBN dan akuntabilitas keuangan untuk terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan Negara, pengelolaan keuangan Negara perlu diselenggarakan secara profesional, informatif, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain mengacu kepada peraturan perundang-undangan tentang Pengelolaan Keuangan, Penyelenggaraan Keuangan Negara juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas Akuntabilitas Kinerja 32

dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. Pengelolaan keuangan Negeri Manna meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan anggaran. Pengelolaan keuangan Pengadilan Negeri Manna diselenggarakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan yang terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran yang dijabat oleh Panitera/ Sekretaris, Pejabat Pembuat Komitmen/ Penanggung Jawab Kegiatan yang dijabat oleh Wakil Sekretaris, Penandatangan SPM/ Penguji SPP yang dijabat oleh Kepala Urusan Keuangan, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan, serta Staf Pengelola Keuangan (PPABP dan administrasi). a. Pendapatan Negara Terdapat penurunan penerimaan negara di tahun anggaran 2015 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 2.634.020, atau 77,06%. Komposisi perbandingan Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2015 dan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut: Rp16,000,000 Rp14,000,000 Rp12,000,000 Rp10,000,000 Rp8,000,000 Rp6,000,000 Rp4,000,000 Rp2,000,000 Rp0 Rp15,306,540 Rp12,672,520 2015 2014 PNBP dan Hibah Grafik 1. Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014 Rincian jenis realisasi PNBPP dan hibah pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja 33

Tahun Anggaran 2015 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Manna per Desember 2015 adalah sebesar Rp 12.672.520,- bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 17 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Manna Per- 31 Desember 2015 No. MAP Uraian Realisasi(Rp) 1 423141 Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan Rp. 3.131.400 2 423911 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp. 0 3 423991 Penerimaan Kembali/Uang Muka Gaji Rp. 7.866.120 4 423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Rp. 290.000 5 423412 Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah Tangan Rp. 115.000 6 423415 Pendapatan Ongkos Perkara Rp. 780.000 7 423419 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilannya Rp. 490.000 JUMLAH Rp. 12.672.520 780,000 490,000 115,000 290,000 3,131,400 7,866,120 0 MAP 423141 MAP 423911 MAP 423991 MAP 423411 MAP 423412 MAP 423415 MAP 423419 Grafik 2. Komposisi Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Menurut MAP Tahun Anggaran 2015 Akuntabilitas Kinerja 34

Tahun Anggaran 2014 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Manna per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 15.306.540,- bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 18 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Manna per- 31 Desember 2014 No. MAP Uraian Realisasi(Rp) 1 423141 Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan Rp. 2.879.100 2 423911 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp. 3 423991 Penerimaan Kembali/Uang Muka Gaji Rp. 10.777.440 4 423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Rp. 240.000 5 423412 Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah tangan Rp. 40.000 6 423415 Pendapatan Ongkos Perkara Rp. 820.000 7 423419 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilannya Rp. 550.000 JUMLAH Rp. 15.306.540 820,000 550,000 40,000 240,000 2,879,100 0 0 10,777,440 MAP 423141 MAP 423752 MAP 423911 MAP 423991 MAP 423411 MAP 423412 MAP 423415 MAP 423419 Grafik 3. Komposisi Realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Menurut MAP Tahun Anggaran 2014 Akuntabilitas Kinerja 35

b. Belanja Negara Realisasi belanja antara Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014 mengalami Kenaikan sebesar Rp 666.441.119, atau 21,3% ( dapat dilihat pada grafik berikut): Rp4,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp0 B. Pegawai B. Barang B. Modal 2015 Rp3,065,088,998 Rp489,164,100 Rp234,795,000 2014 Rp2,589,100,299 Rp533,506,680 Rp0 2015 2014 2015 2014 Grafik 4. Perbandingan Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014 Tahun Anggaran 2015 Pengadilan Negeri Manna pada Tahun Anggaran 2015 mengelola anggaran Rupiah Murni sebesar Rp. 3.888.345.000,. Realisasi belanja per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 3.789.048.096,, atau 97,45% dari anggaran. Adapun rincian anggaran berdasarkan mata anggaran adalah sebagai berikut: Tabel 19 Rincian Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Tahun 2015 MA Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) 51 Belanja Pegawai 3.122.170.000 3.065.088.998 98,17% 52 Berlanja Barang 526.175.000 489.164.1000 92,97% Akuntabilitas Kinerja 36

53 Belanja Modal 240.000.000 234.795.0000 97,83 % Jumlah 3.888.345.000 3.789.048.096 97,45% Komposisi realisasii belanja Pengadilan Negeri Manna Tahun Anggaran 2015 menurut jenis belanja disajikan pada grafik berikut: Rp4,000,000,000 Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000 Rp0 Rp3,065,088,998 Rp489,164,100 Rp234,795,,000 B. Pegawai B. Barang B. Modal 2015 Grafik 5. Komposisi Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Mataa Anggaran Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2014 Pengadilan Negeri Manna pada Tahun Anggaran 2014 mengelola anggaran Rupiah Murni sebesar Rp. 3.590.281.000,. Realisasi belanja per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 3.122.606.979,, atau 86,97 % dari anggaran. Adapun rincian anggaran berdasarkan mata anggaran adalah sebagai berikut: Tabel 20 Rincian Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Tahun 2014 MA Uraian Anggaran Realisasi Persentase (Rp) (Rp) (%) 51 Belanja Pegawai 3.034.506.000 2.589.100.299 85,32% Akuntabilitas Kinerja 37

52 Berlanja Barang 555.775.000 533.506.680 95,99% 53 Belanja Modal 0 0 0 Jumlah 3.590.281.000 3.122.606.979 86,97% Komposisi realisasi belanjaa Pengadilan Negeri Manna Tahun Anggaran 2014 menurut jenis belanja disajikan pada grafik berikut: Rp3,000,000,000 Rp2,500,000,000 Rp2,000,000,000 Rp1,500,000,000 Rp1,000,000,000 Rp500,000,000 Rp0 Rp2,589,100,299 Rp533,506,680 Rp0 B. Pegawai B. Barang B. Modal 2014 Grafik 6. Komposisi Realisasi Belanja Pengadilan Negeri Manna Mataa Anggaran Tahun Anggaran 2014 c. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan Secara umum, target kinerja tahun 2015 telah dapat dicapai. Namun untuk program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum realisasi target kinerja hanya sebesar 85,54%, tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2014 realisasi target kinerja hanya sebesar 97,17 %, terdapatt kenaikan sebesar 20,22%. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 21 Persentase Realisasi Target Kinerja Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum No. Program Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % 1. Dukungan Manajemen dan 3.648.345.000 3.554.253.000 97,42% Akuntabilitas Kinerja 38