1.4 Metodologi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi desain. Desain adalah implementasi nyata dari sebuah konsep seni. Semakin maraknya perkembangan dan inovasi dunia seni dan desain dewasa ini, semakin menarik perhatian banyak pemikir muda melalui ide kreatifnya dalam mendalami disiplin seni dan desain. Alasan utama penulis untuk merancang interior Art and Design Library tidak lebih karena ingin memfasilitasi khalayak masyarakat khususnya yang tertarik akan disiplin seni dan desain untuk mengenal secara lebih luas dan detail mengenai dunia tersebut. Perpustakaan ini didirikan dengan tujuan menjadikan peminat dan pengikut Art and Design untuk lebih mengeksplorasi keingintahuan mereka terhadap seni dan desain. Target konsumer yang dibidik oleh public library ini adalah mereka yang sedang menjalani studi dengan bidang terkait ataupun para pekerja profesi seni dan desain itu sendiri. Hal ini diyakini mampu mengakomodasi ide serta inovasi para pelaku seni dan desain. Di tengah maraknya hasil-hasil karya desain baik lokal maupun internasional, industri kreatif terus berkembang pesat, termasuk industri penerbitan. Namun tak seperti jurusan lainnya, jurusan penerbitan hingga kini masih sepi peminat. Era industri kreatif yang baru tumbuh beberapa tahun belakangan ini terbukti mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Fenomena ini kemudian mendorong munculnya komunitas kreatif. Kelompok masyarakat inilah yang lantas menyandarkan kehidupannya pada kreativitas mereka. Kementerian Perdagangan telah mengategorikan 14 bidang industri yang masuk dalam kelompok sektor industri kreatif ini, di antaranya penerbitan. Penerbitan merupakan industri kreatif yang kini tengah melebarkan sayapnya dan merupakan perpaduan antara aktivitas intelektual, akademik, dan karya. Perpustakaan di Indonesia masih dianggap bukan sebagai prioritas bagi proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Perpustakaan masih ditempatkan pada ruang yang sempit seperti ruang UKS, gudang atau pojok gedung sekolah yang pengap dan

2 hampir tidak terjamah. Bahkan untuk mengelolanya pun hanya mengandalkan sumber daya yang seadanya. Intinya, perpustakaan di Indonesia masih dianggap bukan merupakan suatu bagian penting dalam proses akademik di sekolah. Kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, mengingat tanggung jawab yang besar disandarkan pada sebuah institusi pendidikan. Masyarakat dan berbagai organisasi mulai bersikap kontra terhadap kondisi-kondisi yang terjadi, sehingga mulai ada tuntutan agar perpustakaan benar-benar dimasukkan dalam elemen pengembangan pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan juga harus mampu membekali siswa dengan kemampuan pembelajaran sepanjang hayat, membantu mengembangkan imajinasinya, menyediakan informasi atau gagasan yang menjadi dasar untuk membentuk masyarakat saat ini yang berbasis informasi dan ilmu pengetahuan sehingga membekali mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 1.2 Ruang Lingkup 1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan Konsep penggunaan perpustakaan umum di Indonesia dan di luar negeri masih terasa sangat jauh perbedaannya. Saat ini dapat kita amati peran penting dari sebuah perpustakaan belum menjadi prioritas utama baik dari lembaga pendidikan maupun pemerintah. Masih banyak perpustakaan yang belum memadai baik dari segi sarana, prasarana, termasuk gedung atau ruang perpustakaan dan perlengkapannya. Permasalahan mengenai konsep perpustakaan lokal yang sudah dijabarkan diatas masih ditambah dengan terbatasnya sumber-sumber buku yang tersedia di perpustakaan itu sendiri. Sumber detail yang bersifat update diharapkan hadir untuk memenuhi animo keingintahuan para pelaku studi dan profesi seni maupun desain diakui masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan sumber buku yang ada di perpustakaan luar negeri. Sementara itu, bagi para kalangan mahasiswa yang ingin mencari tahu dan mempelajari lebih dalam mengenai bidang seni dan desain, ada kalanya mereka terpaksa berhadapan dengan mahalnya harga buku yang tersedia di toko-toko buku di Indonesia. Maka masalah yang dihadapi adalah karena belum tersedianya perpustakaan yang memadai kebutuhan suatu komunitas khusus.

3 1. Bagaimana menciptakan atmosfir ruangan perpustakaan yang kondusif serta nyaman untuk belajar dan mencari inspirasi pada Art & Design library? 2. Bagaimana merancang interior yang mempunyai sirkulasi ruang yang baik dan ergonomis agar mendukung aktifitas pembaca di perpustakaan Art & Design library? 3. Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat menjaga keamanan dan kondisi koleksinya agar koleksi terpelihara dengan baik melalui perancangan interiornya? 1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian 1. Dengan menganalisa makro mikro dan sirkulasi antar ruang perpustakaan, agar pembaca mendapat view maksimal dalam upaya memberikan hal inspiratif serta suasana yang mendukung dalam kegiatan membaca dan memudahkan pengguna perpustakaan dalam aktifitasnya sehingga tidak terganggu dengan kegiatan lain. 2. Dengan menganalisa fungsi dan kebutuhan setiap aktifitas fasilitas yang telah dirancang serta menganalisa siapa saja pengguna Art & Design library, dan menganalisa katalog buku serta zoning-grouping untuk sirkulasi ruang yang maksimal. 3. Dengan menganalisa sistem keamanan teknis dan non-teknis, perencanaan pencahayaan, perencanaan penghawaan dan penggunaan material yang baik untuk diterapkan pada ruang perpustakaan. 1.2.3 Batasan Ruang Lingkup Membatasi eksplorasi desain interior kepada area koleksi buku seni (art) dan desain (design). Membatasi fasilitas ruang untuk aktifitas seni tari, seni musik/vokal, drama & teater, dan workshop untuk menunjang kegiatan seni kriya serta seni pahat. Adanya penggunaan teknologi Automated-Library, menjadi relevan terhadap kebutuhan perpustakaan digital yang dibatasi.

4 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan 1. Menciptakan suatu fasilitas dengan suasana lingkungan belajar yang nyaman, mampu mengimplementasi respon positif terhadap pengguna baik itu pelajar, pengajar, maupun pekerja dan komunitas kreatif lainnya dalam memberikan stimulasi kreatifitas seni dan desain tanpa batas. 2. Merancang interior untuk terciptanya lingkungan yang kondusif sehingga dapat mendukung bagi kenyamanan dan kelancaran kinerja pustakawan didalamnya, yang hingga pada ujungnya berpengaruh pada hasil produktifitas pustakawan diberikan kepada pelanggan. 3. Merancang interior perpustakaan yang mampu menghasilkan program kebutuhan ruang yang teroganisir secara optimal. 4. Art & Design Library dapat menjadi wadah khusus bagi masyarakat yang berminat untuk menekuni dunia Art and Design, yang memberikan sarana yang terlengkap dan menunjang seluruh program pendidikan secara professional dan terstruktur. 5. Art & Design Library dapat menjadikan fasilitas dengan referensi nyata terhadap eksplorasi ilmu pengetahuan baik seni melalui mode maupun desain dan tata ruang dengan lebih baik lagi. 6. Dapat bekerja sama dengan perpustakaan lain ataupun toko buku untuk menunjang rasa ingin tahu dan pengetahuan masyarakat terhadap ilmu literatur seni dan desain. 1.3.2 Manfaat 1. Menjadikan Art & Design Library sebagai suatu fasilitas independen yang memiliki kepentingan (interest) dalam mendukung eager para pelaku studi serta profesi seni dan desain terhadap ilmu pengetahuan terkait sekaligus mewakili eksistensinya sebagai sistem pendukung intelektualitas. 2. Mampu memenuhi semua kebutuhan dari pengguna, khususnya dalam hal kebutuhan hobi, tuntutan profesi maupun inspirasi, dan gaya hidup (lifestyle) dalam konteks sebuah fasilitas umum independen yang bergerak di bidang

5 seni dan desain secara umum seperti desain komunikasi visual (grafis), interior (tata ruang), arsitektur, serta fashion dan fotografi secara maksimal. 3. Desain interior yang tercapai diharapkan dapat menjadi pendukung penuh dalam aktifitas pengguna di dalamnya, sehingga interaksi yang terjadi antara pengguna dan ruang serta isinya dapat saling mendukung satu sama lain. 4. Tercapainya tata ruang yang baik dan menciptakan suasana lingkungan yang mendukung agar memudahkan segala kegiatan atau layanan yang disediakan oleh perpustakaan Art & Design Library, serta mampu mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas maupun bagi pengunjung perpustakaan. 1.4 Metodologi Penelitian Skema di atas merupakan garis besar dari teknik pengumpulan data yang dilakukan. Secara keseluruhan, teknik yang dipakai adalah teknik deskriptif yang meliputi: 1. Literatur Pencarian data melalui literatur untuk memperoleh data-data yang baku dan benar yang dapat digunakan sebagai patokan dasar dalam pembahasan mengenai proyek Art & Design Library.

6 2. Teknik observasi Yaitu dengan mengamati suatu peristiwa secara kronologis, atau yang sering disebut dengan survey atau bertindak sebagai pelaku, meliputi: Pengunjung Mahasiswa Tamu Public Member Owner Pengelola Pimpinan Direksi Staff 3. Metode wawancara Yang dilakukan untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dengan bertanya secara lisan. Tujuannya adalah agar terjadi interaksi langsung apabila terjadi hal yang tidak sesuai dengan rencana, prosedur, aturan atau kaidah yang berlaku untuk peranan perencanaan Art & Design Library yang menjadi proyek tugas akhir. 4. Konsultasi teknis (asistensi) Pelaksanaan dilakukan dengan dosen pembimbing dan narasumber yang terkait untuk berkonsultasi tentang data, analisa data, dan proses perencanaannya. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Mendeskripsikan tentang latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, pokok permasalahan, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Tinjauan menjelaskan secara garis besar pengertian dan fungsi dari Art & Design Library tersebut, serta menguraikan tentang Art & Design Library serta tinjauan terhadap judul yang dipilih.

7 BAB III. BAB IV. BAB V. METODE PERANCANGAN Menguraikan masalah yang timbul pada judul yang dipilih, serta menganalisa bagaimana menemukan pemecahan atau solusi dari permasalahan yang ada, kemudian dipergunakan untuk mendapatkan konsep perancangan. HASIL DAN PEMBAHASAAN Merupakan penulisan mengenai tujuan perancangan yang didapat dari data umum dan literatur seperti estetika perpustakaan yang meliputi; wall treatment, floor plan, ceiling plan, penghawaan, akustik, serta mekanisme lain dalam menunjang kelengkapan fasilitas perpustakaan yang meliputi; sourcing data, book references, linked system, library member, charge, dan sebagainya. KESIMPULAN DAN SARAN Memberi kesimpulan tentang pembangunan Art & Design Library dan permasalahannya.