Alizatul Fadhila Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Rahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

PENENTUAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR)

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

Adinda Putri Ramadhany Suhadak Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

AKUNTABEL 15 (1),

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL (RGEC) METHOD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

Fungki Prastyananta Muhammad Saifi Maria Goretti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Mentari Anggraini Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

Metalia Permatasari Nengah Sudjana Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

Vivi Mauliyana Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Metode Camels (Studi Kasus Pada Bank Milik Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA KINERJA BANK DENGAN PENERAPAN METODE RISK-BASED BANK RATING (Studi Pada Perbankan Swasta yang Listing di BEI) Oleh: Merry Yuanita Septyaning

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

METODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BERDASARKAN RGEC PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan usaha yang kegiatan utamanya mengandalkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

Heidy Arrvida Lasta Zainul Arifin Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat


BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING (RBBR) (Studi pada Bank Milik Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) Alizatul Fadhila Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: alizatulfadhila@yahoo.co.id Abstrak Bank sebagai lembaga keuangan yang berperan menghimpun dana, menyalurkan, dan memberikan jasa kepada masyarakat dituntut untuk terus menjaga kesehatannya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, permodalan dan tingkat kesehatan bank milik pemerintah pusat yang terdaftar di BEI dinilai dengan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) selama periode 2011-2013. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap empat faktor RBBR, faktor profil risiko melalui rasio NPL, IRR, dan LDR, faktor GCG, faktor rentabilitas melalui rasio ROA dan NIM, dan faktor permodalan melalui rasio CAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor profil risiko bank milik pemerintah pusat memiliki rata-rata NPL di bawah 5% dengan rata-rata IRR 107,01%, dan rata-rata LDR yang berpredikat cukup baik. Faktor GCG bank menunjukkan secara keseluruhan bank mampu memenuhi sebelas aspek GCG dengan rata-rata mendapat predikat penerapan GCG sangat baik. Penilaian terhadap rentabilitas mengindikasikan rata-rata rentabilitas sangat memadai. Faktor permodalan menunjukkan bank mampu memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Kondisi faktor profil risiko bank milik sebaiknya dikelola lebih lanjut agar bank terhindar dari likuiditas, sedangkan faktor GCG, rentabilitas dan permodalan diharapkan manajemen bank terus mempertahankan agar kesehatan bank milik pemerintah pusat tetap terjaga. Kata Kunci : tingkat kesehatan bank, metode Risk Based Bank Rating (RBBR) Abstract Bank is a financial institution whose primary role is raise funds, channel funds back, and provide other service to the public and must keep the soundness level of the bank with Bank Indonesia Regulation No. 13/1/PBI/2011 on the assessment of the soundness level banks. This study aims to to know the state of risk profile, good corporate governance ( GCG ), earning, capital and the soundness of a bank owned by the central government which is listed on the Indonesia Stock Exchange are valued in a Risk Based Bank Rating (RBBR) over a period of 2011-2013.The kind of research descriptive with the quantitative approach used in this research.this research undertake an evaluation of factors in RBBR, risk profile factors through the ratio of NPL, IRR, and LDR, GCG factor, earning factors through the ratio ROA and NIM, and the factors through capital ratio CAR. The research results show that risk factors profile a bank owned by the central government had an average of NPL of the just under 5 % with an average IRR 107,01 %, and the average LDR which predicated good enough. GCG factor is a bank show overall bank been able to meet eleven aspect is with an average got is the GCG predicate of the application of very good. An assessment of the earning on average indicated it is sufficient. The bank capital indicate the bank able to fulfill obligations provision minimum capital by 8 %. The condition of risk profile bank should be managed so banks could avoid liquidity, while GCG, earning, and capital of the bank must be managed to continue maintain that the soundness level bank owned by the central goverment of staying awake. 1

Keyword : the bank soundness level, Risk Based Bank Rating methode (RBBR) PENDAHULUAN Bank kini menjadi lebih fleksibel dalam layanan yang diberikan, bukan sekedar sebagai tempat penyimpanan uang bagi pihak yang kelebihan dan (surplus fund) dan sebagai sumber dana bagi pihak yang memerlukan dana (defisit fund). Produk dan jasa perbankan yang ditawarkan juga semakin beraneka dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Hal tersebut dilakukan untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Peristiwa krisis ekonomi yang diawali pada pertengahan tahun 1997 dapat dijadikan sebagai suatu pelajaran untuk industri perbankan, krisis diawali dengan kesulitan likuiditas akibat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Krisis tersebut menyebabkan pencabutan usaha enam belas bank swasta dan pengambil alihan kepengurusan bank karena besarnya BLBI sudah melebihi 200% oleh Menteri Keuangan. Krisis perbankan kembali terjadi di Indonesia pada tahun 2008, krisis berdampak sistemik terhadap sektor perbankan, sehingga tingkat bunga diturunkan untuk meningkatkan konsumsi dan investasi. Berulangnya krisis perbankan tersebut terjadi karena bank merupakan institusi kepercayaan yang rentan terhadap penarikan dana besarbesaran oleh nasabah. Pengawasan bank diperlukan untuk memantau dan memeriksa pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan perbankan. Pengawasan terhadap bank juga dilakukan untuk mengetahui kinerja bank dan mengukur tingkat kesehatan. Kesehatan bank dinilai sebagai kemampuan suatu bank dalam melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 mengenai tingkat kesehatan bank yang diukur dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR). RBBR terdiri dari empat faktor yakni, profil risiko (risk profie), good corporate governance (GCG), rentabilitas (earning), permodalan (capital). Faktor risk profile dilakukan penilaian terhadap risiko inheren dan penerapan manajemen risiko dalam kegiatan operasional bank terhadap delapan risiko yakni, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Faktor GCG dilakukan penilaian terhadap kualitas manajemen bank berdasarkan prinsip-prinsip GCG. Faktor earning merupakan penilaian yang meliputi kinerja, sumber, kesinambungan, dan manajemen rentabilitas, rasio yang menunjukkan kinerja rentabilitas yakni Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM). Berdasarkan SE BI No. 13/24/DPNP menjelaskan bahwa penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan, permodalan bank dapat diukur dengan rasio Capital Adequency Ratio (CAR). Bank sebagai badan usaha milik negara (BUMN) ialah bank persero yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Bank milik pemerintah pusat yang terdaftar di Bursa Efek Insonesia (BEI) ialah, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Negara Indonesia (BNI) (www.idx.co.id). Bank-bank tersebut ialah bank yang memiliki prestasi dibidang perbankan, sebagai bank yang mendominasi perbankan di Indonesia dan menguasai hajat hidup banyak orang, maka bank dituntut untuk terus menjaga kesehatannya. Likuidasi atau bangkrutnya suatu bank yang besar dapat menyebabkan bangkrutnya bank yang lain akibat penarikan dana secara tibatiba (Latumaerissa, 2012:144). Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan, maka peneliti tertarik mengajukan penelitian dengan judul ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING (RBBR) (Studi pada Bank Milik Pemerintah Pusat yang terdaftar di BEI periode 2011-2013). KAJIAN PUSTAKA Bank Bank menurut Kasmir (2008:2) Lembaga keuangan yang kegiatan utamnya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Adapun jenis bank ditinjau dari berbagai segi ialah sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi fungsinya, contohnya bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank pasar, bank pegawai, dan bank jenis lainnya. 2. Dilihat dari segi kepemilikannya, contohnya bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik asing, dan bank milik campuran. 2

3. Dilihat dari segi status, contohnya bank devisa dan bank non devisa. 4. Dilihat dari segi cara menentukan harga, contohnya bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank berdasarkan prinsip syariah, (Kasmir, 2008:18). Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan perusahaan yang sistematis mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Tujuan lainnya adalah untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Kesehatan Bank Perbankan harus dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani nasabahnya. Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan kesehatan. Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait yakni, pemilik, manajemen, masyarakat (nasabah pengguna jasa), dan Bank Indonesia selaku pengawas dan pembinan perbankan. Metode Risk Based Bank Rating Berdasarkan Pasal 2 Peraturan bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 disebutkan bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risko (Risk Based Bank Rating) baik secara individual ataupun konsolidasi. Peraturan tersebut menggantikan peraturan sebelumnya mengenai penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan faktor CAMEL. Metode RBBR berdasarkan SE BI No. 13/24/DPNP terdiri dari empat faktor yakni: 1. Profil Risiko (Risk Profile) Berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 bank melakukan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam kegiatan operasional terhadap delapan risiko, yakni risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Penelitian ini mengukur tiga risiko pada faktor risk profile menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) untuk mengukur risiko kredit, rasio Interest Rate Risk (IRR) untuk mengukur risiko pasar, dan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk mengukur risiko likuiditas. a. Risiko kredit diukur dengan menggunakan: NPL = Kredit Bermasalah Total kredit x 100% Tabel 1 Predikat Non Performing Loan Bank No. Rasio Predikat 1 0% < NPL < 2% Sangat Baik 2 2% NPL < 5% Baik 3 5% NPL < 8% Cukup Baik 4 8% < NPL 11% Kurang Baik 5 NPL > 11% Tidak Baik Sumber: SE BI 6/23/DPNP b. Risiko Pasar diukur dengan menggunakan: IRR = Rate Sensitive Aset Rate Sensitive Liabilities x 100% c. Risiko Likuiditas diukur dengan menggunakan: LDR = Total Kredit Dana Pihak Ketiga x 100% Tabel 2 Predikat Loan to Deposit Ratio Bank No Rasio Predikat 1 50% < LDR 75% Sangat Baik 2 75% < LDR 85% Baik 3 85% < LDR 100% Cukup Baik 4 100% < LDR 120% Kurang Baik 5 LDR > 120% Tidak Baik Sumber SE BI No. 6/23/DPNP 2. Good Corporate Governance (GCG) Penilain pelaksanakan GCG bank mempertimbangkan faktor-faktor penilaian GCG secara komprehensif dan terstruktur, mencakup governance structur, governance process, dan governance outcome. Berdasarkan SE BI No. 15/15/DPNP Tahun 2013 bank diharuskan 3

melakukan penilan sendiri (self assessment) secara berkala meliputi sebelas aspek penilaian pelaksanaan GCG. 3. Rentabilitas (earning) Penilaian earning bank milik pemerintah pusat menggunakan parameter diantaranya adalah: a. Return On Asset (ROA) ROA = Laba Sebelum Pajak Rata-rata Total Aset x 100% Tabel 3 Predikat Bank Berdasarkan ROA No Rasio Predikat 1 2% < ROA Sangat Sehat 2 1,25% < ROA 2% Sehat 3 0,5% < ROA 1,25% Cukup Sehat 4 0% < ROA 0,5% Kurang Sehat 5 ROA 0% Tidak Sehat Sumber: Kodifikasi penilaian kesehatan bank b. Net Interest Margin (NIM) NIM = Pendapatan Bunga Bersih Rata-rata Total Earning Aset x 100% Tabel 4 Predikat Kesehatan Berdasarkan NIM No Rasio Predikat 1 3% < NIM Sangat Sehat 2 2% < NIM 3% Sehat 3 1,5% < NIM 2% Cukup Sehat 4 1% < NIM 1,5% Kurang Sehat 5 NIM 1% Tidak Sehat Sumber: Kodifikasi penilaian kesehatan bank 4. Permodalan (capital) Rasio Capital Adequency Ratio (CAR) dapat digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Rumus CAR yang digunakan adalah: CAR = Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) x 100% Tabel 5 Predikat Kesehatan Berdasarkan CAR No Rasio Predikat 1 12% < CAR Sangat Sehat 2 9% < CAR 12% Sehat 3 8% < CAR 9% Cukup Sehat 4 6% < CAR 8% Kurang Sehat 5 CAR 6% Tidak Sehat Sumber: Kodifikasi penilaian kesehatan bank METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah bank milik pemerintah pusat yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013 yakni, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT. Bank Tabungan Negara (Persero)., dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi yang terdiri dari empat bank milik pemerintah pusat yakni, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan Bank BNI. Teknik pengumpulan data dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dan profil perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari website resmi BEI. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Kondisi Profil Risiko (Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earning), dan Permodalan (Capital) bank milik pemerintah pusat yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013 dengan menggunakan: a. Faktor Profil Risiko (Risk Profile) Risiko kredit diukur dengan rasio NPL, risiko pasar diukur dengan rasio IRR, dan risiko likuiditas diukur dengan rasio LDR, sedangkan lima risiko lainnya tidak dapat dianalisa dengan menggunakan data kuantitatif. b. Faktor Good Corporate Governance Menilai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bank melalui self assessment pada laporan pelaksanaan GCG perusahaan. c. Faktor Rentabilitas (Earning) 4

PERSEN (%) Menilai kemampuan bank dalam memperoleh laba dengan rasio ROA dan NIM. d. Faktor Permodalan (Capital) Menilai permodalan yang dimiliki bank dengan menggunakan rasio CAR 2. Tingkat kesehatan bank milik pemerintah pusat dinilai dengan metode Risk Based Bank Rating selama periode 2011-2013. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis kondisi Profil Risiko (Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earning), dan Permodalan (Capital) bank milik pemerintah pusat yang terdaftar di BEI periode 2011-2013 dengan menggunakan analisis sebagai berikut: a. Analisis Risk Profile 1) Risiko Kredit NPL = Kredit Bermasalah Total kredit x 100% 2) Risiko Pasar IRR = Rate Sensitive Aset Rate Sensitive Liabilities x 100% 3) Risiko Likuiditas LDR = Total Kredit Dana Pihak Ketiga x 100% b. Analisis Good Corporate Governance Menganalisis laporan pelaksanaan GCG berdasarkan aspek penilan yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yakni: 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 4) Penanganan benturan kepentingan 5) Penerapan fungsi kepatuhan 6) Penerapan fungsi audit intern 7) Penerpan fungsi audit ekstern 8) Penerpan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern 9) Penyediaan dan kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar 10) Transparasi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 11) Rencana strategis Bank c. Analisis Earning 1) Return On Asset ROA = Laba Sebelum Pajak Rata-rata Total Aset x 100% 2) Net Interest Margin NIM = Pendapatan Bunga Bersih Rata-rata Total Earning Aset x 100% d. Analisis Capital 1) Capital Adequency Ratio Modal CAR = x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) 2. Menentukan tingkat kesehatan bank milik pemerintah pusat dengan cara membandingkan hasil perhitungan analisis rasio-rasio tersebut dengan metode RBBR selam periode 2011-2013. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Profil Risiko (Risk Profile) a. Risiko Kredit 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 NPL BANK MILIK PEMERINTAH PUSAT BRI MANDIRI BTN BNI 2011 2012 2013 Gambar 1 NPL Bank Milik Pemerintah Pusat Sumber: Penulis, 2014 Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan NPL bank milik 5

PERSEN (%) PERSEN (%) pemerintah pusat berada di bawah 5%. NPL tertinggi dimiliki oleh Bank BTN pada tahun 2012 dengan nilai NPL sebesar 3,70% karena meningkatnya jumlah kredit bermasalah Bank BTN. NPL terendah dimiliki oleh Bank Mandiri dengan nilai NPL sebesar 0,47% ditahun 2012 karena rendahnya kredit bermasalah yang dimiliki Bank Mandiri. Tabel 6 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio NPL Bank Tahun NPL Predikat 2011 1,86% Sangat Baik BRI 2012 1,51% Sangat Baik 2013 1,31% Sangat Baik 2011 0,53% Sangat Baik Mandiri 2012 0,47% Sangat Baik 2013 0,59% Sangat Baik 2011 2,50% Baik BTN 2012 3,70% Baik 2013 3,56% Baik 2011 1,57% Sangat Baik BNI 2012 2,81% Baik 2013 2,16% Baik Sumber: Data diolah (2014) Tabel 6 menunjukkan bahwa Bank BRI dan Bank Mandiri selama tahun 2011-2013 mendapat predikat Sangat Sehat. Bank BNI ditahun 2011 mendapatkan predikat sangat baik. Bank BTN selama tahun 2011-2013 serta Bank BNI tahun 2012 dan 2013 mendapat predikat baik. b. Risiko Pasar 115,00 110,00 105,00 100,00 95,00 90,00 IRR BANK MILIK PEMERINTAH PUSAT BRI MANDIRI BTN BNI Gambar 2 IRR Bank Milik Pemerintah Pusat Sumber: Penulis, 2014 2011 2012 2013 Gambar 2 menunjukkan bahwa IRR tertinggi dimiliki oleh Bank BRI pada tahun 2013 sebesar 113,17%. IRR terendah dimiliki oleh Bank BNI sebesar 100,68% tahun 2011. IRR bank yang tinggi menunjukkan bahwa bank memiliki risiko terhadap perubahan naik turunnya tingkat suku bunga. c. Risiko Likuiditas 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 0,00 LDR BANK MILIK PEMERINTAH PUSAT BRI MANDIRI BTN BNI Gambar 3 LDR Bank Milik Pemerintah Pusat Sumber: Penulis, 2014 2011 2012 2013 Gambar 3 menunjukkan LDR tertinggi dimiliki oleh Bank BTN pada tahun 2013 sebesar 194,24%. LDR terendah sebesar 78,02% oleh Bank BNI ditahun 2012. LDR yang semakin meningkat menunjukkan semakin rendahnya likuiditas bank karena jumlah dana masyarakat yang disalurkan ke kredit terlalu besar. Tabel 7 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio LDR Bank Tahun LDR Predikat 2011 79,82% Baik BRI 2012 89,17% Cukup Baik 2013 102,19% Kurang Baik 2011 91,87% Cukup Baik Mandiri 2012 93,87% Cukup Baik 2013 99,19% Cukup Baik Bank Tahun LDR Predikat 2011 175,05% Tidak Baik BTN 2012 180,57% Tidak Baik 2013 194,24% Tidak Baik 2011 85,71% Cukup Baik BNI 2012 78,02% Baik 2013 85,97% Cukup Baik Sumber: Data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa Bank BTN tahun 2011-2013 mendapatkan predikat tidak baik. Bank BTN juga mendapatkan LDR yang paling tinggi dibandingkan dengan LDR bank milik pemerintah pusat lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin rendahnya 6

likuiditas Bank BTN karena jumlah dana dari masayarakat yang disalurkan ke kredit terlalu besar. 2. Good Corporate Governance (GCG) Hasil analisis self assessment Bank BRI menunjukkan bahwa selama tahun 2011-2013 mendapat peringkat satu dengan penerapan GCG secara umum sangat baik, Bank Mandiri mengalami fluktuatif dalam penerapan GCG tahun 2011 dan 2013 mendapat predikat sangat baik serta tahun 2012 Bank Mandiri mendapat predikat baik. GCG bank BTN tahun 2011 dan 2012 mendapat predikat sangat baik dan ditahun berikutnya mendapat predikat cukup baik, sedangkan Bank BNI tahun 2011 dan 2012 mendapat peringkat satu dengan predikat sangat baik, dan tahun 2013 mendapat predikat baik. 3. Rentabilitas (Earning) Tabel 8 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio ROA Bank Tahun ROA Predikat 2011 3,26% Sangat Sehat BRI 2012 3,39% Sangat Sehat 2013 3,18% Sangat Sehat 2011 2,26% Sangat Sehat Mandiri 2012 2,56% Sangat Sehat 2013 2,45% Sangat Sehat 2011 1,71% Sehat BTN 2012 1,67% Sehat 2013 1,63% Sehat 2011 2,00% Sehat BNI 2012 2,16% Sangat Sehat 2013 1,61% Sehat Sumber: ICMD 2013 (Data diolah, 2014) Tabel 8 menunjukkan bahwa ROA bank milik pemerintah pusat di atas 1,25%. ROA tertinggi dimiliki oleh Bank BRI sebesar 3,39% pada tahun 2012. ROA terendah dimiliki oleh Bank BNI 4. Permodalan (Capital) Tabel 11 Matriks Peringkat dan Predikat Kesehatan CAR Bank CAR Bank 2011 2012 2013 sebesar 1,61% tahun 2013. Secara keseluruhan empat bank milik pemerintah pusat telah menggunakan dana dengan efektif untuk menghasilkan laba. Tabel 9 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio NIM Bank Net Interest Margin 2011 2012 2013 Predikat BRI 10,15% 11,20% 10,46% Sangat Sehat Mandiri 5,29% 5,68% 5,83% Sangat Sehat BTN 5,29% 4,87% 4,86% Sangat Sehat BNI 5,36% 5,50% 6,36% Sangat Sehat Sumber: Data diolah (2014) Tabel 9 menunjukkan bahwa empat bank milik pemerintah pusat memperoleh NIM di atas 3%. Secara keseluruhan bank yang menjadi sampel penelitian mendapat predikat sangat sehat dinilai dari rasi NIM. NIM tertinggi dimiliki oleh Bank BRI pada tahun 2012 sebesar 11,20% dan NIM terendah sebesar 4,86% oleh Bank BTN ditahun 2013. Tabel 10 Matriks Peringkat Rentabilitas Bank Bank Peringkat 2011 2012 2013 BRI 1 1 1 Mandiri 1 1 1 BTN 2 2 2 BNI 2 1 2 Sumber: Data diolah (2014) Tabel 10 adalah matriks peringkat faktor rentabilitas bank milik pemerintah pusat yang terdiri dari rasio ROA dan NIM. Bank yang mendapatkan peringkat satu menunjukkan bahwa rentabilitas bank sangat memadai. Bank yang mendapat peringkat dua menunjukkan rentabilitas bank memadai, laba melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank. Predikat Peringkat BRI 14,96% 16,95% 16,99% Sangat Sehat 1 Mandiri 15,34% 15,48% 14,93% Sangat Sehat 1 BTN 15,03% 17,69% 15,62% Sangat Sehat 1 7

BNI 17,63% 16,53% 15,10% Sangat Sehat 1 Sumber: Laporan Keuangan Akhir Periode (Data diolah, 2014) Tabel 11 menunjukkan bahwa bank milik pemerintah pusat secara keseluruhan mendapatkan nilai CAR di atas 8%, yang berarti seluruh bank milik pemerintah pusat mampu untuk memenuhi KPMM terbukti dengan seluruh bank mendapat KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti terhadap empat bank milik pemerintah pusat adalah sebagai berikut: 1. Hasil penilaian faktor Risk Profile menunjukkan rata-rata NPL empat bank milik pemerintah pusat di bawah 5% dengan ratarata IRR 107,01%. Rasio LDR bank milik pemerintah pusat rata-rata sebesar 112,97%. Tingginya rasio LDR disebabkan karena tingginya dana pihak ketiga yang dialokasikan pada kredit yang diberikan bank. 2. Hasil penilaian faktor Good Corporate Governance menunjukkan bahwa secara keseluruhan bank telah melakukan penerapan GCG sesuai dengan sebelas aspek yang telah ditentukan Bank Indonesia. Penerapan GCG Saran 1. Kondisi NPL Bank BTN tahun 2012 sebesar 3,70% dan tahun 2013 sebesar 3,56%, serta rasio LDR di atas 120% dengan predikat tidak baik ditahun 2011-2013, sebaiknya Bank BTN mengurangi jumlah kredit bermasalah dan menekan peningkatan dana pihak ketiga Bank BTN agar terhindar dari risiko kredit dan risiko terjadinya likuiditas. 2. Kondisi GCG, Earning, dan Capital bank milik pemerintah pusat yang telah mendapatkan predikat secara keseluruhan rata-rata baik, sebaiknya terus dipertahankan oleh manajemen bank agar kesehatan bank DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2014. Peraturan, diakses pada tanggal 01 September 2014 dari http://www.bi.go.id/peraturan/kodifikasi/ban k/default.aspx. Bank Indonesia. 2014. Publikasi Bank, diakses pada tangal 01 September 2014 dari peringkat satu dengan predikat sangat baik. CAR tertinggi dimiliki Bank BTN sebesar 17,69% tahun 2012. CAR terendah dimiliki Bank Mandiri sebesar 14,93% pada tahun 2013. terendah oleh Bank BTN tahun 2013. Bank BTN mendapat predikat penerapan GCG secara umum cukup baik. 3. Hasil penilaian faktor Earning menunjukkan bahwa seluruh bank milik pemerintah pusat mendapatkan nilai ROA di atas 1,25%. Bank milik pemerintah pusat juga memperoleh nilai NIM di atas 3%. Secara keseluruhan rata-rata rentabilitas bank sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan permodalan bank. 4. Hasil penilaian faktor Capital dengan rasio CAR menunjukkan bank milik pemerintah pusat memiliki nilai CAR di atas 8%. Secara keseluruhan predikat bank sangat sehat dinilai dengan rasio CAR. Berarti bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai relatif terhadap profil risikonya. yang dinilai dengan menggunakan metode RBBR tetap terjaga. 3. Penelitian ini hanya menilai tiga faktor dari Risk Profile yakni, risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas, selain itu analisis faktor GCG hanya menggunakan hasil self assessment yang telah dilaksanakan bank, sehingga peneliti belum mampu mengkompositkan tingkat kesehatan bank yang diwakili oleh keempat fakor dalam metode RBBR, diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menggambarkan peringkat komposit bank. http://www.bi.go.id/publikasi/dpi/default.as px. Bursa Efek Indonesia. 2014. International Capital Market Directory 2013. Malang: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Brawijaya. 8

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Radakarya Offset. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada.. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada. Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. 9