BAB III MURABAHAH DALAM ISLAM. Murabahah berasal dari kata Rabh, yang berarti perolehan, keuntungan,

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

STRATEGI PENETAPAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. LELI SUWITA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB III LANDASAN TEORI. menunjukkan meja tempat penukaran uang, yang digunakan oleh para pemberi

BAB II LANDASAN TEORI. bank syari ah diwujudkan dengan pemberian pembiayaaan. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 21 Tahun 2008, pembiayaan

BAB II LANDASAN TEORI

shahibul maal yang menyediakan seluruh modalnya, sedangkan pihak kedua

METO DE PERH ITUNGAN PENENTUAN H ARGA. DI PERBANK AN SYARIAH (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri)

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ISTISHNA. atas dasar saling merelakan, atau jual beli merupakan pemilikan harta benda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhankebutuhan. yang harus dipenuhi. Seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary instution), yaitu

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya

BAB II KONSEP MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. sekundernya, contohnya keinginan memiliki mobil, motor, HP dan lain-lain, hal pokok yang melekat pada setiap manusia.

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

AKUNTANSI ISTISHNA. Materi: 9. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RESCHEDULING DAN KOLEKTABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi nasional

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

IMPLEMENTASI JUAL BELI MURABAHAH DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH. Makalah ini disusun guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah: Fiqih Muamalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB II Landasan Teori

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

Transkripsi:

BAB III MURABAHAH DALAM ISLAM A. Pengertian Murabahah Murabahah berasal dari kata Rabh, yang berarti perolehan, keuntungan, atau tambahan. Muhammad Ayub mendefenisikan dalam murabahah penjualan harus mengungkapkan biaya dan kontrak (Akad ) terjadi dengan ma rgin keuntungan yang di setujui. 1 Sejalan dengan itu, Rivai dan Andria Permata Veithzal, mengartikan Murabahah sebagai suatu barang, dengan harga yang disepakati antara penjualan dan pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang diperolehnya. 2 Boleh dikatakan bahwa akad yang terjadi dalam murabahah ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts. Karena dalam murabahah ditentukan keuntungannya. 3 Muhammad Syafi i Antonio menafsirkan bai al murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambah keuntungan yang disepakati. Dalam bai al murabahah, penjual harus memberitahu harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahanya. Misalnya, pedagang eceran membeli komputer dari grosir dengan harga Rp 10.000.000, kemudia ia menambahkan keuntungan sebesar Rp 750.000. Dan ia menjual kepada kepada pembeli dengan harga Rp 10.750.000. pada umumnya, sipedagang enceran tidak akan memesan dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan mereka sudah menyepakati tentang lama pembiayaan, besar keuntungan yang akan 1 muhammad ayub, Understanding Islamic Finance A-Z Keuangan Syariah, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009 ), h 337. 2 Veithzal Rivai dan Andria permata Veithzal, Islamic Finansial Management, ( Jakarta : Raja 21 Grafindo Persada, 2008 ), Ed. I, Cet. I, h. 145. 3 Nurul Huda dan Muhammad heykal, lembaga keuangan islam :tinjauan teoritis dan Praktis, ( Jakarta :kencana, 2010 ), Ed. Ke-I, h. 43

diambil pedagang enceran, serta besarnya angsuran kalau memang dibayarnya secara angsuran. 4 Bambang Herianto berpendapat murabahah adalah akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli. jenis dan jumlah barang dijelaskan dengan rinci. Barang diserahkan setelah akad jual beli dan pembayaran dilakukan secara mengansur atau cicilan atau sekaligus. 5 Murabahah merupakan salah satu bentuk menghimpun dana yang dilakukan oleh perbankan syariah, baik untuk kegiatan usaha yang bersifat produktif, maupun yang bersifat konsumtif. 6 Dengan akad murabahah ini pada hakikatnya seseorang ingin mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam meminjam menjadi transaksi jual beli, dengan sistem ini bank dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan oleh para pengusaha untuk dijual lagi dan bank meminta tambahan harga atas harga pembeliannya. 7 Sri Nurhayati dan Wasilah mengatakan Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang di sepakati oleh penjual dan pembeli. Hal yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual memberitahu secara jelas kepada pembeli berapa pokok harga barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya. Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar menawar atas besaran mergin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesempatan. 8 Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syari ah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh rasulullah saw. Dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan 4 Muhammad Syafi i Antonio,Bank Syari ah Dari Teori Kepraktek, (Jakarta:gema Insani Press, 2001 ) cet,.i, h. 101-102. 5 Bambang Hermanto, Lembaga Keuangan Syari ah, ( Pekanbaru : Suska Press,2008 ), h.63 6 Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syari ah (Jakarta: Sinar Grafika,2010 ), Ed.Ke-l,Cet. Ke-2,h.26 7 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2002 ), h.288 8 Sri Nurhayati Dan Wasilah, Akuntansi Syari ah Di Indonesia, ( Jakarta: Selemba Empat 2009 ), h. 160

tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk presentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%. 9 Amir Machmud Dan Rukmana sependapat dengan Adiwarman Karim akan tetapi penjual harus member tahu harga yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. 10 B. Dasar Hukum Murabahah 1. Al Qur an Surat al-baqarah ayat 275 Artinya : Orang- orang yang maklan (mengambil ) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan ) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat ), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya ( terserah ) kepada allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;mereka kekal didalamnya. 9 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, ( Jakarta: PT Raja Gra findo Persada, 2011 ), h. 113 10 Amir Machmud Dan Rukmana, Bank Syari ah teori, kebijakan, dan studi empiris di Indonesia, ( Jakarta: Erlangga, 2010 ), h. 27

2. Al-Hadits Sedangkan landasan hadits yang mendasari transaksi murabahah adalah : عن صا لح بن صحیب عن ابیھ قال قال رسول الله صلى الله علیھ وسلم ثلاث فیھن البركة البیع الى اجل والمقارضة واخلاط البر بالشعیر للبیت لا للبیع Artinya ; dari suhaib Ar- Rumi r.a bahwa rasulullah saw bersabda, tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqarabah ( mudharabah ), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk di jual. (H.R Ibnu maja ). 11 3. Ijma Ulama telah sepakat bahwa jual beli ( murabahah ) di perbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai. 12 C. Rukun dan Syarat Murabahah 1. Factor yang harus ada (rukun ) dalam akad murabahah adalah : a. Pelaku ( pemilik modal maupun pelaksana usaha ) b. Objek murabahah ( modal dan kerja ) c. Persetujuan kedua belah pihak (ijab qabul ) d. Nisbah keuntungan 2. Syarat murabahah a. Penjual memberis tahu biaya modal kepada nasabah b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang di tetapkan c. Kontrak harus bebas dari riba d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sudah pembelian 11 Ibnu majjah, Bab sirkah Al mudharabah, no.2377 12 Rachmad Syafi i, Fiqih Muamalah, ( bandung: pustaka setia, 2004 ), cet, ke -2, h,75

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. 13 Secara prinsip, jika syarat diatas tidak terpenuhi pembeli memiliki pilihan : a. Melanjutkan pilihan seperti apa adanya b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang dijual c. Membatalkan kontrak 14. 13 Adiwarman A. Karim, Op. Cit, h. 127 14 Muhammad Syafi i Antonio, Op Cit, h. 102

D. Tata Cara Pelaksana Perjanjian Murabahah Skemah Murabahah MURABAHAH BANK 1. Akad Jual Beli NASABAH 5. Bayar 4. Terima Barang SUPPLIER 2. Beli 3. kirim barang Penjelasan skema :35 1. Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan jual beli atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. 2. Bank melakukan pembelian barang yang di inginkan nasabah dari supplier penjual dan di bayar secara tunai. 3. Barang yang telah dibelibank dikirim oleh supplier kepada nasabah 4. Nasabah menerima barang yang dibeli. 5. Atas barang yang dibelinya nasabah membayar kewajiban kepada bank secara angsuran selama jangka waktu tertentu 15. E. Jenis-Jenis Murabahah 15 Yusuf Laksmana, panduan praktis account officer bank syariah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 ), h.25

1. Murabahah dengan pesanan (murabahah to the purchase order ) Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pesanan setelah pembeli. Murabahah denagan pesanan dapat bersifat mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat, berarti pembeli harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya. jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual, dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai akad. Skema Murabahah dengan pesanan (1) Penjual (4) (5) Pembeli (2) (3) Keterangan: Produsen Suplier 1. Melakukan akad mudarabahah 2. Penjual memesan dan membeli pada supplier/produsen 3. Barang diserahkan dari produsen 4. Barang diserahkan kepada pembeli 5. Pembayaran dilakukan oleh pembeli 2. Murabahah Sederhana

Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan barangnya kepada pembeli dengan harga yang sesuai harga perolehan ditambah margin keuntungan yang di inginkan, seperti pada skema di bawah ini 16 (1) PENJUAL (2) (3) PEMBELI Keterangan: 1. Melakukan akad midarabahah 2. Barang diserahkan kepada mebeli 3. Pembayaran dilakukan oleh pembeli F. Teknis Perhitungan Mudarabahah Contoh dalam sebuah kasus: Pada tanggal 5 januari 20 XA, PT Haniya melakukan negosiasi dengan bank syariah untuk memperoleh fasilitas murabahah dengan pesanan untuk pembelian sebuah mobil dengan rencana sebagi berikut: Harga barang Rp 100 juta Uang muka Rp 10 juta (10% dari harga barang ) Pembiayaan oleh bank Rp 90 juta Margin Rp 18 juta (20%dari pembiayaan oleh bank ) 16 Ascaria, Akad dan produk bank syariah, (Jakarta:PT, Raja Grafindo Persada.h.89

Harga jual Rp 118 juta (harga barang plusmargin ) Jangka waktu Rp 24 bulan Biaya administrsi 1,5% dari pembiayaan oleh bank Dalam praktek perbankkan, biasanya margin di hitung dengan mengunakan metode anuitis, makin lama jangka waktu pemiayaan, maka makin besar margin yang dikenakan pada nasabah. Dalam diskusi ekonomi syari ah pembolehan konsep tersebut dikarenakan konsep anuitas hanya digunakan sebagai dasar penghitungan margin. Setelah margin di tentukan,nilai margin tersebut bersifat tetap dan tidak berubah kendati terjadi keterlambatan pembayaran oleh nasabah. 1. Penghitungan angsuran perbulan dan pendapatan yang diakui. Angsuran perbulan bersifat merata dan tetap sepanjang masa pelunasan. Penghitingan angsuran dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut : Angsuran perbulan = Misalkan, dengan mengunakan data murabahah denagan pesanan ( total piutang Rp 118 jt; uang muka Rp 10 jt, jangka waktu 24 bulan ), maka: Angsuran perbulan = ( total piutang uang muka )/ jumlah bulan pelunasan = (Rp 118.000.000 Rp 10.000.000 )/24 = 108.000.000/24 = 4.500.000/bulan 2. Perhitungan pendapatan margin yang diakui saat jatuh tempo atau pembayaran angsuran a. Perhitungan persentase keuntungan dari perbandingan margin dengan biaya perolehan. PERSENTASE KEUNTUNGAN = 屨 x 100% =...... + x100%

= 20% Margin per bulan = 20% x biaya perolehan Pengunaan persentase keuntungan dari perbandingan margin dengan biaya perolehan asset murabahah tidaklah praktis untuk diterapkan terutama dalam melakukan perhitungan margin yang diakui oleh bank pada saat adanya angsuran oleh nasabah. b. Penghitungan persentase keuntungan dari perbandungan margin dengan total piutang Persentase keuntungan = TOTAL MARGIN X 100% TOTAL PIUTANG BERSIH = Rp.18.000.000 x100% Rp. 108.000.000 = 16,666666% Penggunaan pendekatan ini akan sangat membantu dalam hal perhitungan margin per bulan yang dihitung proporsional terhadap jumlah yang dibayar.